Menurunkan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi dan Amonia Pada Pengolahan Efluen WWTP Batik Jababeka Infrastruktur. Dibimbing oleh AHMAD ZAKARIA dan RIZKY OKTARIANI.
RINGKASAN
Permasalahan yang sering dihadapi pada proses pengolahan air limbah di
Wastewater Treatment Plant (WWTP) Batik Jababeka Infrastruktur adalah tingginya kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) dan amonia (NH3) pada hasil akhir pengolahan air limbah (efluen). Kadar KOK dan amonia dapat diturunkan menggunakan hidrogen peroksida (H2O2) karena H2O2 tergolong oksidator kuat yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi bahan organik. Penggunaan H2O2 lebih ramah lingkungan karena hasil dekomposisinya terdiri dari air dan oksigen. Percobaan ini bertujuan mengetahui dosis optimum dan efektivitas penggunaan hidrogen peroksida dalam menurunkan kadar KOK dan amonia pada efluen batik. Percobaan ini dilakukan sebagai alternatif perbaikan proses pengolahan WWTP Batik Jababeka Infrastruktur. Percobaan terdiri dari empat tahap, yaitu tahap persiapan, tahap percobaan, tahap pengujian, dan tahap pengolahan data. Tahap persiapan dilakukan dengan mengambil sampel efluen batik. Tahap percobaan terdiri dari pengkondisian pH dan pengolahan efluen batik dengan dosis H2O2 yang divariasikan pada masing- masing kondisi pH dari pH 8,0; 8,5; 9,0; 9,5; dan 10,0. Tahap pengujian meliputi penetapan kadar KOK dan amonia sebelum dan sesudah pengolahan dengan H2O2. Tahap pengolahan data yaitu menentukan nilai efektivitas penurunan KOK dan amonia setelah menggunakan H2O2. Metode penetapan kadar KOK mengacu pada American Public Health Association (APHA) 5220 C:2012 dan kadar amonia mengacu pada SNI 06-6989.30:2005. Berdasarkan hasil percobaan pada pengkondisian pH 8,0; 8,5; 9,0; 9,5; dan 10,0 diperoleh dosis optimum penurunan KOK menggunakan hidrogen peroksida sebanyak (660, 165, 660, 165, dan 330) mg/L dengan efektivitas sebesar (13,64; 9,52; 4,76; 16,67; dan 16,67) %. Dosis optimum penurunan amonia sebanyak (330, 660, 165, 825, dan 165) mg/L dengan efektivitas sebesar (56,18; 40,85; 62,14; 86,18; dan 47,22) %. Penggunaan hidrogen peroksida pada efluen WWTP Batik Jababeka Infrastruktur belum efektif dalam menurunkan kadar KOK sebab seluruh sampel <72% sehingga belum memenuhi syarat keberterimaan dari perusahaan. Hidrogen peroksida efektif menurunkan kadar amonia hanya pada pH 9,5 (tanggal 24 Mei 2018) dengan efektivitas sebesar 86,18%.