Judul :
Modelling of Carbon Dioxide Absorption into Aqueous Ammonia Solution in a Wetted Wall Column
Penulis:
Ujjal Kumar Ghosh1*, Chiu Choon Hong1 , Jobrun Nandong1 and Shufeng Shen2
Tujuan:
Tujuan utama dari jurnal ini adalah membuat alat absorbsi karondioksida yang dihasilkan dari bahan
bakar fosil, absorbsi dilakukan dengan model alat WWC dengan menggunakan larutan aqueous
ammonia.
Global warming disebabkan oleh kandungan karbondioksida (CO2) yang memenuhi diatmosfer,
karbon dioksida 85% diproduksi dari bahan bakar fosil, selain dari kendaraan gas karbon dioksida
juga diproduksi oleh pembangkit listrik, sebenarnya pada pembangkit listrik sudah diterapkan proses
untuk memisahkan gas karbon dioksida, biasanya proses pemisahan dilakukan dengan cara separasi
dengan membran, adsorbsi, absorbsi dengan bahan kimia dll. Absorbsi dengan bahan kimia
merupakan teknologi yang sering digunakan untuk proses separasi karbon dioksida, bahan yang
sering digunakan adalah larutan ammonia
Proses absorbsi dengan menggunakan ammonia memiliki keunggulan yaitu kapasitas absorbsi yang
tinggi, tidak ada degredasi absorben dan tidak memerlukan suhu yang tinggi (0-10C), larutan
ammoinia sangat potensial digunakan untuk proses separasi karbon dioksida, pada percobaan
proses absorbsi dengan menggunakan ammonia dengan konsentrasi kurang dari 5%wt, dengan
temperatur kurang dari 10c, dengan proses demikian larutan ammonia lebih ekonomis dibandingkan
dengan menggunakan baha MEA
Untuk detail proses optimal yang dibutuhkan untuk operasi absorbsi gas-cair dipengaruhi oleh
ukuran dari absorber. Pada alat WWC terjadi Zwitterios mechanism yang diterapkan pada proses
absorbsi Co2 dengan suhu 5 hingga 25 C, dengan metode oemisahan tersebut ketika konsentrasi
ammonia dan suhu yang berbeda harus dihitung ulang untuk desain alat WWC tersebut
Pada jurnal ini juga membahas tentang bagaimana reaksi yang terjadi pada alat WWC, pada reaksi
tersebut ditunjukkan bahwa karbon dioksida ditangkap oleh larutan ammonia. Selain itu jurnal ini
juga membahas model matematika dari proses absorbsi tersebut.
Hasil
kesimpulan
Dalam makalah ini, model matematika dikembangkan berdasarkan keseimbangan massa dan
momentum
untuk penyerapan CO2 ke dalam amonia berair dalam kolom dinding yang dibasahi. Modelnya
disederhanakan
berdasarkan asumsi bahwa penyerapan CO2 ke dalam amonia berair adalah orde pertama semu
reaksi. Metode transformasi Laplace diterapkan untuk menyelesaikan model diferensial parsial
persamaan. Akhirnya, fluks molar CO2 dinyatakan sebagai fungsi dari tekanan parsial CO2,
konsentrasi amonia berair, suhu dan area kontak gas-cair. fluks molar
CO2 meningkat dengan meningkatnya tekanan parsial CO2. Fluks yang dihitung dari model
mengikuti tren yang sama dengan data eksperimen. Fluks karbon dioksida meningkat seiring dengan
suhu meningkat. Difusivitas dan fluks CO2 yang dihitung dari persamaan model mengikuti hal yang
sama
tren seperti data eksperimen. Fluks molar CO2 juga ditemukan meningkat dengan meningkatnya
bidang kontak gas-cair. Model matematika yang dikembangkan sangat berguna untuk memprediksi
CO2
fluks molar sebagai fungsi dari konsentrasi amonia berair, tekanan parsial CO2,