Anda di halaman 1dari 11

AGORA Vol. 1, No.

1, (2013)

PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN FUNGSI SUMBER DAYA


MANUSIA PADA RESTORAN KAPIN DI SURABAYA

Cincin Novia Portania dan Ratih Indriyani, SE., MM.


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: cincin.novia@gmail.com ; ranytaa@peter.petra.ac.id

ABSTRAK - Dengan berjalannya waktu, persaingan dalam eksekutif professional dari luar lingkaran keluarga. Keluarga
dunia bisnis menjadi semakin ketat sehingga perusahaan berperan sebagai pemilik namun tidak melibatkan diri di
keluarga harus dikelola dan dikembangkan dengan baik agar lapangan, hanya mengoptimalkan diri dalam fungsi
tidak kalah dengan perusahaan publik. Penelitian ini dilakukan pengawasan. Sedangkan Family Business Enterprise (FBE),
secara deskriptif kualitatif menggunakan metode wawancara adalah perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh anggota
pada perusahaan yang bergerak di bidang industri restoran
keluarga pendirinya. Selain itu, posisi kunci atau jabatan
Chinese Food. Peneliti membahas pengelolaan perusahaan
keluarga kemudian melakukan analisis lingkungan internal dan penting dalam perusahaan dipegang oleh keluarga (Susanto,
eksternal sehingga diperoleh kekuatan, kelemahan, peluang, Susanto, Wijanarko, Mertosono, 2007, p. 4).
ancaman lalu membuat matriks SWOT sehingga didapat
beberapa strategi alternatif. Setelah itu, dibuat formulasi Tabel 1. Distribusi Perusahaan/ Usaha Restoran/ Rumah Makan
Berskala Menengah dan Besar Menurut Provinsi dan Tahun Mulai Beroperasi,
strategi yang mengacu pada strategi pengembangan bisnis pada
Tahun 2010
fungsi Sumber Daya Manusia. Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan pengelolaan perusahaan keluarga
ini memiliki kendala pada fungsi Sumber Daya Manusia. Oleh
karena itu, diperlukan strategi diferensiasi pada produk dan
jasa untuk memperbaiki kualitas karyawan melalui kebijakan
perekrutan, seleksi, orientasi, kompensasi, evaluasi, pelatihan
dan pengembangan yang tepat.

Kata kunci : pengelolaan usaha, pengembangan usaha,


perusahaan keluarga, sumber daya manusia.

I. PENDAHULUAN
Dunia bisnis sekarang mengalami perkembangan dalam
berbagai aspek dan akibatnya persaingan semakin ketat
sehingga menuntut perusahaan untuk menjadi lebih baik. Sumber: Badan Pusat Statistik (2010, p. 43) (dalam persen)
Salah satu pesaing yang patut diperhitungkan sekarang ini
bukan hanya perusahaan swasta atau perusahaan publik,
Menurut data yang didapat, jumlah restoran yang mulai
namun juga perusahaan keluarga. Menurut Donnelley (2002),
beroperasi meningkat tajam dari 1999-2009 dibandingkan
suatu organisasi dinamakan perusahaan keluarga apabila
dengan tahun-tahun sebelumnya (Badan Pusat Statistik,
paling sedikit ada keterlibatan dua generasi dalam keluarga
Statistik Restoran/Rumah Makan, 2010). Di Jawa Timur
itu dan mereka mempengaruhi kebijakan perusahaan.
khususnya, dapat kita lihat bahwa pertumbuhan restorannya
Sedangkan menurut Ward dan Aronoff (2002), dinamakan
adalah ketiga yang tertinggi setelah DKI Jakarta dan D.I
perusahaan keluarga apabila ada dua atau lebih anggota
Yogyakarta yaitu 60,31% dari total keseluruhan pertumbuhan
keluarga yang mengawasi keuangan perusahaan (dalam
restoran sejak 1981 sampai 2009.
Susanto, Susanto, Wijanarko, Mertosono, 2007, p. 5).
Supaya perusahaan bisa tetap eksis dan sukses maka perlu
Sekarang ini perusahaan keluarga sudah berkembang dan
diperhatikan fungsi-fungsi bisnis yang berperan di dalamnya.
mampu menyaingi bahkan melebihi perusahaan publik dalam
Fungsi bisnis tersebut saling berhubungan satu sama lainnya
hal manajemen maupun eksistensinya. Banyak perusahaan-
dan masing-masing mempunyai peran penting dalam
perusahaan besar nasional maupun internasional yang
membangun kesuksesan perusahaan. Dalam David (2005),
dimulai dari sebuah bisnis kecil-kecilan yang melibatkan
dijabarkan fungsi bisnis yaitu pemasaran, produksi dan
keluarga dalam operasinya yang kemudian berkembang
operasi, keuangan dan akuntansi, sumber daya manusia, dan
menjadi perusahaan besar yang berkuasa. Dalam terminologi
sistem informasi manajemen.
bisnis, perusahaan keluarga bisa dikelompokkan menjadi dua
Pemasaran adalah proses mendefinisikan, mengantisipasi,
yaitu FOE dan FBE. Family Owned Enterprise (FOE) adalah
membuat, dan memenuhi kebutuhan atas barang dan jasa.
perusahaan yang dimiliki oleh keluarga tetapi dikelola oleh
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

Produksi dan Operasi adalah aktivitas-aktivitas yang bertugas Perencanaan (Planning) menurut David (2005, p. 123-
mengubah input menjadi barang dan jasa tersebut sedangkan 124), adalah proses dimana seseorang mencoba
Keuangan dan Akuntansi menentukan kekuatan dan menyelesaikan pekerjaan, berusaha dalam cara yang paling
kelemahan keuangan perusahaan. Sistem Informasi efektif untuk mencapai tujuan yang paling diinginkan.
Manajemen menghubungkan fungsi bisnis bersama-sama dan Pengorganisasian (Organizing) membantu menentukan tugas
menjadi dasar pegangan bagi semua keputusan manajerial. apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan,
Sumber Daya Manusia adalah manusia yang mampu bagaimana cara mengelompokkan tugas-tugas itu, siapa harus
melakukan pekerjaan bagi suatu bisnis, memberikan melapor ke siapa, dan dimana keputusan harus dibuat
kontribusi pada produksi dengan menggunakan kemampuan (Robbins dan Coulter, 2005, p. 9). Pengarahan (Actuating)
fisik mereka (Madura, 2007, p. 11). akan menumbuhkan semangat pada karyawan supaya bekerja
Meskipun begitu, mengelola restoran bukan hal yang giat dan membimbing mereka melaksanakan rencana dalam
mudah. Menurut Saidi (2007), kesuksesan restoran tidak mencapai tujuan (Scermerhorn, 2003, p. 13). Untuk
lepas dari kualitas sumber daya manusia yang dipunyai. mengendalikan pelaksanaannya ada Pengendalian
Berbagai survei menunjukkan bahwa konsumen sangat (Controlling) yang mengukur kinerja dibandingkan dengan
memperhatikan servis dari pekerja dibanding hal lainnya. standar, memberi penghargaan pada karyawan yang telah
Kualitas pelayanan mempengaruhi 70% kepuasan pelanggan, melakukan pekerjaan dengan baik, dan melakukan aksi
terutama karyawan yang berinteraksi langsung dengan perbaikan jika diperlukan” (Nickels, McHugh, McHugh,
pelanggan seperti karyawan front-line yaitu Waitress, 2008, p. 197).
bartender, dan lainnya. Oleh karena itu, pengelolaan yang Selain lingkungan internal yang terdiri dari fungsi bisnis
benar pada aspek tersebut haruslah diperhatikan demi dan fungsi manajemen di atas, harus diperhatikan pula
tercapainya keuntungan bagi pelanggan dan restoran persaingan yang terjadi di lingkungan eksternal supaya
(Marketing, para. 1). perusahaan dapat mengerti dan mengantisipasi faktor-faktor
Untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang yang dapat mempengaruhi posisinya. Persaingan dalam suatu
berkualitas, kita harus melakukan perencanaan untuk industri menurut Porter (dalam David, 2011) dapat dilihat
mengetahui kebutuhan jumlah tenaga kerja bagi perusahaan sebagai lima kekuatan.
dan kompetensi yang dibutuhkan dari tenaga kerja tersebut
(Solihin, 2009, p. 105). Sesudah melakukan perencanaan, Gambar 1. The Five Forces Model of Competition
perekrutan dibutuhkan untuk mendapatkan calon karyawan
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan (Mardianto, 2012,
p. 10) setelah sebelumnya melakukan seleksi atau pemilihan
kandidat tenaga kerja yang paling memenuhi syarat
perusahaan (Solihin, 2009, p. 108). Bagi karyawan baru,
orientasi perlu dilakukan untuk memberikan informasi
mengenai latar belakang yang dibutuhkan seperti peraturan
dan kebijakan untuk menghindari kesalahan dalam waktu
lama atau yang berbahaya (Dessler, 2003, p. 214). Sebagai
bentuk penghargaan kepada karyawan dan sebagai balas jasa
atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi,
perusahaan harus memberikan kompensasi (Panggabean,
2004). Untuk menilai hasil kinerja dan kemampuan
karyawan, diperlukan performance apprasial atau penilaian
kinerja. Dari sana dapat diketahui misalnya ada yang
Sumber: Dikutip dari Michael Porter dalam David (2011, p. 106)
membutuhkan pelatihan dan pengembangan. Pelatihan
bertujuan membawa perubahan permanen pada pekerja dan
meningkatkan performa dalam pekerjaannya. Pelatihan dan Lima kekuatan tersebut pertama-tama ialah persaingan
pengembangan mirip dalam hal metode pembelajarannya, antar sesama industri yang dipengaruhi struktur dari
hanya berbeda pada kerangka waktunya (Decenzo & Robbins, kompetisi suatu industri (jumlah dan kapasitas kompetitor),
2007, p. 209). permintaan pasar, keragaman produk, switching cost. Kedua,
Dalam menjalankan fungsi bisnis suatu perusahaan, pesaing potensial baru yang masuk dipengaruhi kebutuhan
diperlukan manajemen yang baik sebagai pedoman dan acuan untuk mencapai skala ekonomis, akses pada bahan baku dan
dalam pelaksanaannya. Manajemen menurut Robbins dan distribusi, modal untuk investasi, peraturan pemerintah,
Coutler (2005) adalah proses mengkoordinasikan aktifitas- serangan balik dari perusahaan lain, dan loyalitas konsumen.
aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara efisien dan efektif Perkembangan potensial dari produk pengganti juga
dengan dan melalui orang lain (p. 8). Ada empat fungsi mempengaruhi struktur kompetisi industri, terkait dengan
manajemen dalam suatu perusahaan yaitu perencanaan, loyalitas konsumen, kualitas dari produk pengganti serta
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. switching cost. Selain itu harus diperhatikan pula kekuatan
tawar-menawar supplier yang dipengaruhi oleh jumlah
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

Supplier, kelangkaan bahan baku, kualitas bahan baku dan 2. Menganalisis lingkungan internal dan eksternal pada
pelayanan dari Supplier. Yang terakhir dan tidak kalah Restoran Kapin.
pentingnya ialah kekuatan tawar-menawar konsumen yang 3. Melakukan analisa SWOT pada Restoran Kapin.
dipengaruhi oleh jumlah pembeli, nilai produk di mata 4. Menyusun rencana strategi pengembangan perusahaan
konsumen, keunggulan produk dan switching cost. keluarga pada Restoran Kapin.
Untuk dapat mengembangkan bisnis keluarga, ada baiknya
untuk terlebih dahulu mengenali perusahaan kita sendiri
sehingga mengerti kekuatan/strength (S) dan II. METODE PENELITIAN
kelemahan/weakness (W) yang dipunyai perusahaan, serta
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif
peluang/opportunities (O) dan ancaman/threats (T) yang
deskriptif. Mulyana (2004) menyebutkan bahwa tujuan dari
dihadapi sekarang. Pengenalan tersebut akan membantu
penelitian kualitatif adalah mempertahankan bentuk dan isi
perusahaan membuat strategi alternatif melalui matriks
perilaku manusia dan menganalisis kualitas-kualitasnya.
SWOT sehingga dapat diperoleh strategi SO, WO, ST, dan
Sedangkan penelitian dengan pendekatan deskriptif menurut
WT. Strategi SO menggunakan kekuatan internal untuk
Azwar (2005) melakukan analisis sampai pada taraf
memanfaatkan peluang perusahaan. Strategi WO bertujuan
deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan data secara
memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan
sistematik sehingga lebih mudah dipahami dan disimpulkan.
peluang eksternal perusahaan. Strategi ST menggunakan
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode
kekuatan perusahaan untuk menghindari, mengurangi, atau
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik
meminimalisasi dampak dari ancaman luar dan Strategi WT
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
merupakan taktik bertahan untuk mengurangi kelemahan
tertentu, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu
internal sekaligus menghindari ancaman luar ( David, 2005).
tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai
Dari strategi alternatif yang didapat, perusahaan dapat
penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi
melakukan formulasi strategi menggunakan strategi Generik
obyek/situasi sosial yang diteliti.(Sugiyono, 2012, p. 219).
Porter yang sesuai dengan pengembangan bisnisnya yaitu
Metode yang digunakan untuk memperoleh data-data
Strategi Kepemimpinan Biaya (Tipe 1 dan Tipe 2), Strategi
dalam penelitian ini ialah wawancara. Wawancara adalah
Diferensiasi (Tipe 3), Strategi Fokus (Tipe 4 dan 5).
bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang
Menurut David (2009, p. 276), Strategi Kepemimpinan
yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya
Biaya bertujuan menjadikan perusahaan sebagai produsen
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan
dengan biaya rendah untuk pasar yang besar. Strategi ini
tujuan tertentu. (Mulyana, 2004, p. 180).
terdiri dari dua tipe. Tipe 1 adalah strategi biaya rendah yang
Teknik analisis data menggunakan Miles dan Huberman
menawarkan produk atau jasa dengan harga terendah di pasar
(dalam Sugiyono, 2012) melalui :
sedangkan Tipe 2 menawarkan harga terbaik di pasaran.
1. Reduksi Data
Strategi Diferensiasi menentukan kemungkinan bagi
Merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
perusahaan untuk memasukkan satu atau beberapa fitur
memfokuskan pada hal-hal yang penting.
pembeda ke dalam produk yang bersifat unik dan memiliki
2. Penyajian data
atribut yang dibutuhkan. (David, 2009. p. 278). Perusahaan
Menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan,
juga dapat menambah nilai pelayanan serta meningkatkan
hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya
kualitasnya ketika produk tidak mudah didiferensiasi.
untuk memudahkan memahami apa yang terjadi.
Strategi Fokus terdiri dari dua tipe yaitu Tipe 4 dan Tipe 5.
3. Pengambilan Kesimpulan
Tipe 4 menawarkan produk/jasa kepada sekelompok kecil
Penarikan kesimpulan yang dilakukan akan kredibel
konsumen dengan harga terendah di pasaran sedangkan Tipe
jika didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
5 menawarkan harga terbaik yang tersedia di pasaran (David,
saat peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan
2009, p. 274).
data.
Berdasar kajian teori di atas dan fenomena yang terjadi
maka dapat disimpulkan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana pengelolaan perusahaan keluarga pada III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Restoran Kapin?
2. Bagaimana situasi dan kondisi internal dan eksternal Restoran ini didirikan tahun 1952 oleh Narto, kemudian
pada Restoran Kapin? diteruskan oleh anaknya David. Mereka berdua dulunya
3. Bagaimana analisa SWOT pada Restoran Kapin? menjadi chef sekaligus pemilik kemudian diteruskan oleh
4. Bagaimana rencana strategi pengembangan perusahaan cucunya yakni Herianto, Handoyo, dan Himawan. Penelitian
keluarga pada Restoran Kapin? dilakukan pada pusat restoran di cabang Pasar Besar dengan
pemilik Himawan yang pengelolaan dan kebijakannya sama
Dengan melakukan penelitin ini, tujuan yang ingin dicapai dengan cabang lainnya. Karyawan restoran Kapin berjumlah
ialah : 20-30 orang.
1. Mendeskripsikan pengelolaan perusahaan keluarga pada
Restoran Kapin.
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

Struktur Organisasi  Pengarahan


Berupa penentuan komisi 3% dari target penjualan serta
Gambar 2. Struktur Organisasi Restoran Kapin motivasi lisan jika karyawan tidak bekerja dengan rajin.
 Pengendalian
Diskusi bersama antara pemilik tentang pemasaran yang
telah dilakukan, kemudian menentukan strategi selanjutnya
yang akan dijalankan.
2. Produksi dan Operasi
 Perencanaan
Memastikan kualitas, cita rasa makanan dan minuman yang
dihasilkan terjamin dan memuaskan serta pembuatan orderan
yang tidak memakan waktu lama/
 Pengorganisasian
Pembagian tugas masing-masing yang diterapkan pada alur
produksi dan operasi agar kinerja efektif(hemat waktu) dan
efisien(bahan baku tidak terbuang sia-sia).
 Pengarahan
Sumber : Data Perusahaan Pemberian semangat, motivasi secara lisan dan ditegur jika
karyawan melakukan kesalahan.
Restoran Kapin sebagai Perusahaan Keluarga  Pengendalian
Restoran Kapin merupakan perusahaan keluarga dengan Pembuatan makanan dan minuman sesuai resep agar
ciri yaitu jabatan penting dalam perusahaan dipegang oleh standarnya sama, peninjauan ke dapur oleh pemilik,
anggota keluarga. Jabatan penting tersebut yaitu sebagai pengorderan, pengecekan kualitas bahan baku secara berkala.
pimpinan di setiap cabang perusahaan yang tidak hanya 3. Keuangan dan Akuntansi
mengepalai namun ikut mengelola dan ambil bagian dalam  Perencanaan
kegiatan operasional perusahaan sehingga diidentifikasikan Untuk per hari mengusahakan agar pengeluaran dan
sebagai Family Business Enterprise (FBE). pemasukan seimbang.
Analisis Lingkungan Internal Perusahaan  Pengorganisasian
1. Pemasaran Bagian kasir bertanggung jawab pada bagian accounting
 Perencanaan untuk kemudian dibuat dan diperiksa laporan keuangan dari
Mengalahkan saingan lain, nama Kapin semakin dikenal cabang tersebut. Bagian finance selanjutnya bertugas
orang dengan begitu menambah pelanggan restoran melalui : memeriksa seluruh laporan keuangan yang sudah dibuat
Customer Analysis masing-masing cabang.
melakukan riset kepada konsumen dalam bentuk kuesioner  Pengarahan
untuk mengetahui keinginan dan harapan pelanggan. Pemberian contoh laporan keuangan yang diinginkan
Selling product and services perusahaan, pengawasan dalam pembuatan dan hasil
Promosi di koran Jawa Pos, kerjasama dengan bank yakni akhirnya. Karena menyangkut masalah uang, karyawan
dalam penggunaan kartu kredit : Bank Panin; Danamon; dan diingatkan pula untuk teliti dan hati-hati.
ANZ (AUSTRALIA AND NEW ZEALAND BANKING  Pengendalian
GROUP LIMITED), mencari pihak kerjasama misalnya Laporan keuangan setiap hari dibuat, diperiksa, kemudian
ballroom atau gedung pertemuan, memanfaatkan event-event dievaluasi supaya laporan tersebut benar adanya.
khusus. 4. Sumber Daya Manusia
Pricing  Perencanaan
Menetapkan harga sesuai target pasar yang dituju yaitu Menciptakan karyawan yang handal, terampil dalam bekerja
menengah ke atas dan biaya-biaya yang telah dikeluarkan. supaya memuaskan bagi pelanggan dan restoran melalui
 Pengorganisasian perekrutan dan seleksi.
Karyawan pemasaran membagi tugasnya sendiri. Ada yang Perekrutan
keluar ke tempat pameran, ada yang pasang iklan di koran, Perekrutan karyawan dilakukan melalui pemasangan
setiap hari mencari orderan dengan mengunjungi tempat- lowongan pekerjaan di koran, calo atau dari kenalan
tempat yang memungkinkan seperti PTC ballroom, gedung karyawan. Prosedur perekrutannya yaitu melakukan
The Square dan gedung pertemuan lainnya. pengiklanan lowongan kerja di Jawa Pos atau memanggil
orang tersebut jika lewat kenalan/calo. Setelah datang ke
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

restoran, pelamar mengisi formulir pendaftaran lamaran kerja  Permintaan pasar


yang sudah disediakan. Permintaan pasar bagus karena penyebaran orang China di
Seleksi mana-mana dan masakan Chinese Food mudah diadaptasi
Setelah pelamar mengisi Formulir Pendaftaran Lamaran oleh semua orang
Kerja kemudian bisa ditentukan apakah orang tersebut  Switching Cost
mampu dan layak diterima bekerja. Formulir Pendaftaran Switching cost sedikit karena rata-rata harga di restoran sama
Lamaran Kerja tersebut berisi profil pelamar kerja, deskripsi dengan yang lain.
keahlian yang dimiliki, gaji yang diinginkan serta opini dan Semakin banyak pesaing akan membuat terjadinya banyak
kesimpulan dari bagian HRD dan Manajer (Himawan). penurunan ataupun perang harga. Aktivitas pemasaran
 Pengorganisasian restoran XO Suki dan Bima dalam berbagai media dan
Menempatkan karyawan bekerja sesuai kemampuan, mereka tekhnologi mengancam keberadaan Kapin karena kebanyakan
juga harus rajin masuk kerja dan datang tepat waktu. perusahaan bertingkat nasional sehingga lebih mudah bagi
Orientasi untuk Waitress diberikan dengan menyampaikan mereka untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
secara lisan standar operasional bagi karyawan yang baru 2. Pesaing baru potensial yang masuk
masuk yaitu ramah, murah senyum, penampilan rapi, telinga Semakin maju suatu kota, semakin tinggi tingkat
kelihatan (bagi Waitress perempuan), pengertian dasar akan pertumbuhan restoran karena masyarakat banyak yang
produk restoran termasuk rasa dan cara membuat. bekerja di perusahaan dan semakin malas memasak karena
 Pengarahan kesibukan yang dijalaninya. Hal ini menjadi alasan
Melalui Orientasi dan Komunikasi meningkatnya pertumbuhan restoran di banyak kota besar,
Orientasi mengarahkan karyawan dengan menyampaikan contohnya Surabaya. Di sisi lain, banyaknya barrier
informasi yang diperlukan untuk bekerja. Komunikasi dengan (penghalang) untuk memasuki suatu industri akan
karyawan dilakukan dengan motivasi lewat kata-kata menentukan jumlah pemain baru yang masuk. Barrier
misalnya pada saat pertemuan untuk memberi semangat atau tersebut adalah :
dorongan.  Modal
 Pengendalian Modal yang diperlukan besar karena bisnis restoran yang
Meliputi evaluasi dan pelatihan dan pengembangan. dimaksud adalah restoran mewah yang fasilitasnya baik,
Evaluasi kira-kira seminggu sekali dengan melakukan terjamin kebersihan dan kesehatannya.
pertemuan dimana dibicarakan performa masing-masing,  Skala ekonomis
yang perlu diubah dan diperbaiki. Kesalahan fatal karyawan Skala ekonomis mengacu pada penurunan biaya tetap
akan diberi Surat Peringatan berkisar dari 1-3 dan jika dikarenakan produksi skala besar yang mempengaruhi harga
melakukan kesalahan lagi akan diberhentikan. produk akhir. Pada restoran menengah ke atas, pembuatan
Pelatihan dan pengembangan secara berkala dikhususkan makanan berdasarkan order dari pembeli. Produksi besar-
pada Waitress karena Waitress berhadapan langsung dengan besaran tidak akan memberi perbedaan signifikan bagi harga
pelanggan supaya dapat melayani dengan memuaskan. makanan dan minuman karena sebagian besar biaya restoran
Pelatihan dan pengembangan dilakukan oleh Captain namun adalah biaya variable seperti biaya Chef, karyawan, dan
jika membutuhkan penanganan khusus akan dipanggil orang bahan baku.
dari luar untuk melatih.  Akses pada bahan baku
Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan Akses perusahaan baru kepada Supplier cukup baik terbukti
1. Persaingan antar Perusahaan Sesama Industri dari kemampuan mereka bertahan dari awal berdiri sampai
Dipengaruhi oleh : sekarang.
 Jumlah kompetitor  Kesetiaan konsumen pada produk yang lama
Jumlah kompetitor termasuk banyak yaitu XO Suki, Jade Restoran pendatang baru seperti Grand Ocean, Lao Pan dan
Imperial, Bima, Ming Garden, Double Happiness, Thai Imperial Lamian melakukan promosi dan diskon besar-
Village, dan lainnya. Kondisi persaingan tidak bisa dibilang besaran pada saat awal buka, misalnya diskon sampai 50%
ketat namun ada kebutuhan untuk investasi dalam bidang dengan menggunakan voucher. Kesetiaan konsumen
pemasaran. terbilang baik karena meskipun banyak promosi dari pesaing
 Keragaman produk namun konsumen tetap loyal.
Produk Kapin tidak memiliki perbedaan signifikan, hanya  Serangan balik dari perusahaan lain
dalam resep yang dipakai. Resep yang dimiliki unik karena Perusahaan lain tidak mau kalah dan melakukan pemberian
merupakan resep keluarga turun-temurun dan karena sudah diskon dan voucher atau pelayanan khusus pada pelanggan
berdiri puluhan tahun dengan sukses, soal rasa dan kualitas setia. Menjaga loyalitas konsumen dengan menjaga kualitas
para pelanggan pasti tidak meragukan lagi. makanan dan menjalin komunikasi dengan pelanggan.
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

 Peraturan pemerintah  Pelayanan Supplier


Hanya membutuhkan surat ijin restoran yang syarat Kualitas dan pengiriman baik karena jarang terjadi
mendapatkannya gampang yakni lokasi restoran harus di pengembalian barang namun tidak terlalu bergantung pada
daerah peruntukan usaha dan bukan perumahan. Supplier karena bisa dengan mudah mencari Supplier lain.
3. Ancaman produk pengganti 5. Kekuatan tawar-menawar Konsumen
Produk pengganti dari restoran Chinese Food adalah restoran Dalam industri restoran, kekuatan tawar-menawar konsumen
fast food, restoran prasmanan dan restoran tradisional. dipengaruhi oleh :
Ancaman produk pengganti dalam industri restoran  Jumlah pembeli
dipengaruhi oleh : Jumlah konsumen banyak, dari Surabaya dan luar Surabaya.
 Loyalitas konsumen  Nilai produk di mata konsumen
Produk makanan sangat bergantung pada mood hingga Kadang ada pembeli yang datang khusus untuk membeli
hampir tidak mungkin bagi seseorang untuk mengkonsumsi menu tertentu atau ada orang luar Surabaya sengaja datang
makanan yang sama terus menerus. Konsumen juga senang untuk bersantap di Restoran Kapin. Oleh karena itu, produk
mengikuti tren makanan sehingga mudah beralih pada Kapin boleh dibilang mempunyai nilai di mata
produk substitusi. konsumennya.
 Kualitas dari produk pengganti  Keunggulan Produk
Kelebihan produk pengganti yakni mudah didapatkan, Keunggulan pada cita rasa karena resepnya unik, turun
penyajiannya cepat, dan harganya murah. Dari segi gizi, temurun, mempertahankan cita rasa masakan Cina dan
kualitas bahan baku biasanya lebih rendah dan mengandung kualitasnya terjamin.
banyak bahan kimia yang tidak baik bagi tubuh.  Switching Cost
 Switching Cost Switching Cost tidak seberapa tinggi, harganya hampir
Switching Cost jika beralih ke produk pengganti adalah sama.
lumayan besar karena harga Kapin lebih mahal. Analisis SWOT
4. Kekuatan tawar-menawar Supplier Analisis Kekuatan Perusahaan (Strength)
1. Manajemen sudah terstruktur
Tabel 2. Daftar Supplier Inti Restoran Kapin Terlihat dari adanya struktur organisasi yang dipunyai
NAMA JENIS BAHAN LOKASI di mana pembagian otoritas jelas.
2. Resep yang turun temurun
1. CHANDRA SEAFOOD SEDATI SIDOARJO Resep turun temurun yang diciptakan sendiri oleh
pendirinya yaitu Narto Prayogo, bagi masyarakat Cina
2. AGUS SIRIP IKAN HIU TANJUNG PERAK resep jaman dahulu mempunyai kelebihan tersendiri.
SURABAYA 3. Penyeleksian bahan baku ketat
3. KOMO SAYUR- PASAR SURABAYA Bahan baku yang didatangkan ke restoran diperiksa
SAYURAN DAN DAN PROBOLINGGO sendiri kualitasnya oleh pemilik.
LAINNYA 4. Salah satu anggota keluarga bekerja sebagai Chef
Sumber : Data Perusahaan Dalam bisnis restoran, penting adanya penerus yang
memiliki keahlian memasak supaya resep yang dipunyai
Dalam industri restoran, kekuatan tawar-menawar Supplier tidak hilang dan terjaga kelestariannya
dipengaruhi oleh : 5. Modal dari pribadi
 Jumlah Supplier Modal Restoran Kapin berasal dari keluarga Handoyo.
Restoran Kapin memiliki dua jenis Supplier yakni Supplier Analisis Kelemahan Perusahaan (Weakness)
inti dan Supplier cadangan yang semuanya berada di Jawa 1. Kinerja karyawan kurang bagus
Timur dan akses kepada keduanya termasuk mudah. Karyawan malas, sering bertengkar, tidak ada hasil
 Kelangkaan bahan baku meskipun sudah dilatih.
Bahan baku yang dibutuhkan bukanlah termasuk bahan baku 2. Loyalitas karyawan rendah
langka karena banyak yang menyediakan. Dilihat dari karyawan yang sering bolos dan
 Kualitas bahan baku mengundurkan diri karena hal sepele.
Harga dari supplier lain lebih mahal dan kualitasnya lebih 3. Karyawan tidak tanggap terhadap keinginan konsumen
jelek. Restoran menginginkan “harga langganan” dari Tidak tanggap maksudnya kurang atau lambat respon
supplier tetap apalagi jika harga barang naik terus setiap terhadap permintaan konsumen.
tahunnya mengikuti nilai mata uang. 4. Media pemasaran terbatas
Promosi dan diskon terbatas hanya pada beberapa media
seperti iklan di koran dan kerjasama bank.
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

Analisis Peluang bagi Perusahaan (Opportunity) Berdasarkan Matriks SWOT di atas bisa dibuat berbagai
1. Kelonggaran peraturan pemerintah macam strategi alternatif yaitu :
Yang dibutuhkan hanya surat ijin buka restoran, 1. Mempertahankan citarasa Resep (S2,O5)
sehingga mudah bagi restoran Kapin untuk Resep dari pendiri perlu dipertahankan karena
mengembangkan usahanya. berpengaruh langsung pada produk makanan untuk
2. Perkembangan dan kemajuan tekhnologi menjaga nilai Kapin di mata konsumen.
Tekhnologi bisa menjadi ajang promosi dalam rangka 2. Mempertahankan kualitas bahan baku dengan
meningkatkan pemasaran dan penjualan perusahaan. pengecekan secara berkala (S3,O4,O5)
3. Permintaan akan restoran meningkat Kapin harus mempertahankan sistem pengecekan bahan
Perubahan gaya hidup di kota besar seperti Surabaya baku agar dapat mengungguli produk pengganti yang
yang kebanyakan berada di luar rumah menyebabkan tidak mementingkan gizi masakan.
keberadaan restoran semakin diperlukan. 3. Pemasaran dari mulut ke mulut (S2,S3,O5)
4. Produk pengganti tidak mementingkan gizi masakan Resep Kapin yang unik dan bahan baku yang berkualitas
Produk pengganti lebih mementingkan cepatnya dapat membuat konsumen yang puas memasarkan nama
pelayanan namun tidak peduli pada gizi. Kapin dari mulut ke mulut.
5. Produk Kapin punya nilai di mata konsumen 4. Membuka cabang baru (S1,S5,O1,O3)
Meskipun banyak restoran baru yang menawarkan Dengan manajemen terstruktur dan modal yang
diskon besar-besaran, namun mereka tetap memilih dipunyai, peluang pembukaan cabang baru mudah
makan di Restoran Kapin. karena peraturan pemerintah tidak ketat dan permintaan
Analisis Ancaman bagi Perusahaan (Threat) restoran meningkat yang artinya peluang tersebut
1. Resource pesaing lebih besar menjanjikan.
Modal pesaing lebih besar sehingga berani melakukan 5. Memanfaatkan kemajuan tekhnologi untuk
diskon lebih besar dan akses pemasaran yang lebih luas. pemasaran(W4,O2)
2. Hambatan masuk industri sedikit Memanfaatkan kemajuan tekhnologi untuk memperluas
Penghalang atau hambatan masuk industri restoran media pemasaran melalui radio, pembuatan website,
sedikit hanya membutuhkan modal yang besar, akses facebook, atau twiiter.
bahan baku, dan serangan balik dari perusahaan lain. 6. Memberikan kompensasi/penghargaan yang sesuai pada
3. Harga bahan baku terus naik karyawan (W1,O3)
Harga bahan baku akan terus naik karena dipengaruhi Untuk mencegah turnover yang tinggi, perusahaan bisa
perekonomian akan menyusahkan para pemilik restoran. memberikan penghargaan atau kompensasi agar
4. Kekuatan tawar menawar konsumen tinggi semangat bekerja dan kesetiaan karyawan meningkat.
Kekuatan tawar menawar konsumen bisa dipengaruhi 7. Mempertahankan kesetiaan konsumen dengan layanan
harga atau pelayanan dari sebuah restoran. yang prima.(W1,O5)
5. Selera masyarakat cepat berubah Layanan prima dibutuhkan untuk mempertahankan nilai
Dengan adanya globalisasi, tren dari seluruh dunia bisa Kapin di mata konsumen Pelayanan yang prima dapat
dengan mudah mempengaruhi konsumen terutama dicapai dengan pembenahan manajemen karyawan
dalam hal makanan. mulai dari standar perekrutan dan pelatihan karyawan.
Matriks SWOT pada Restoran Kapin 8. Membuat produk unik dan berbeda dari pesaing
(S2,S4,T5)
Gambar 2. Matriks SWOT Selera masyarakat yang mudah berubah menuntut
perusahaan lebih kreatif lagi dalam menjalankan
usahanya. Maka, Pak Handoyo sebagai chef dapat
membuat produk yang unik dan berbeda sehingga
konsumen tidak mudah beralih pada restoran lain.
9. Menjalin hubungan baik dengan supplier (S3,T3)
Standar kualitas bahan baku yang ingin dijaga harus
diimbangi dengan hubungan yang baik dengan supplier.
10. Meningkatkan fasilitas restoran (S5,T1,T2)
Restoran juga harus menambah fasilitas yang dimiliki
misalnya fasilitas parkir gratis dan kemewahan interior
dalam restoran agar tidak kalah dengan pesaing lain.

Sumber: David (2005, p. 204)


AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

11. Memperluas kerjasama dengan berbagai pihak Diferensiasi sebaiknya berfokus pada fitur yang jangka
(W4,T1,T2) waktunya bertahan lama seperti resep masakan yang
Hal ini bisa dicapai lewat kerjasama dengan bank lain, original serta pelayanan karyawan yang memuaskan.
event organizer dan lainnya. Pengembangan Bisnis
12. Menggunakan jasa konsultan restoran (W1,W3,T4) Dalam melaksanakan strategi, yang harus diperhatikan
Kinerja karyawan yang kurang bagus bisa diatasi adalah pembuatan tujuan tahunan serta kebijakan yang
dengan menggunakan jasa konsultan restoran untuk mendukung untuk memaksimalkan peran manajer dan
melatih karyawan. karyawan sehingga dapat bekerja sama dengan baik mencapai
13. Memberikan kemampuan komunikasi pada tujuan perusahaan.
karyawan(W3,T4) Strategi Pengembangan Bisnis pada Fungsi Sumber Daya
Kemampuan berkomunikasi pada konsumen diasah Manusia
dengan pendididikan etika dan sikap yang baik. Berdasar dari wawancara yang telah dilakukan, terdapat
14. Memberikan servis khusus pada pelanggan setia masalah dalam sumber daya manusia. Penentuan strategi
(W1,T2,T4,T5) diferensiasi dapat memperbaiki masalah tersebut dengan
Memberikan penghargaan atas kesetiaan konsumen perekrutan dan seleksi karyawan sesuai kriteria. Perusahaan
berupa servis khusus misalnya gratis masakan tertentu juga dapat melatih dan mengembangkan karyawan sehingga
atau pemberian diskon. kemampuan mereka bertambah, menjadi tanggap terhadap
Formulasi Strategi Restoran Kapin keinginan konsumen dan konsumen pun puas.
Menurut David (2007), perusahaan harus mempunyai Strategi Perusahaan
keunggulan atau diferensiasi pada produk yang tidak cepat Keunggulan kompetitif merupakan keunggulan yang dimiliki
dan tidak mudah ditiru oleh pesaing, keunikan tersebut perusahaan yang membedakan produk dan jasanya dari
haruslah tahan lama, dan bukanlah masalah bagi konsumen produk perusahaan lain sehingga memiliki nilai lebih pada
untuk membayar lebih demi mendapat fitur diferensiasinya. bisnisnya. Dalam upaya memperoleh keunggulan kompetitif
Pada Kapin, keunggulan tersebut adalah resep original yang tersebut, strategi yang akan digunakan oleh Restoran Kapin
diciptakan oleh pendiri restoran sehingga Strategi adalah strategi diferensiasi pada produk serta jasa
Diferensiasi Tipe 3 dianggap paling tepat. pelayanannya.
Diferensiasi juga dapat dikembangkan di sepanjang rantai  Diferensiasi Produk
nilai perusahaan termasuk sumber daya manusia. Maka Menurut Jeff Madura (2001), metode umum untuk
Restoran Kapin bisa melakukan strategi diferensiasi pada mendiferensiasikan produk ada 3 yang dapat diterapkan pada
produknya dengan memberikan nilai lebih pada produk Restoran Kapin yakni :
restoran dan sumber daya manusianya. 1. Rancangan Unik
Alasan pemilihan Strategi Diferensiasi (Tipe 3) pada Menciptakan inovasi dan kreasi yang unik dengan
pengembangan Restoran Kapin adalah : membuat, mengembangkan, atau mengolah lagi resep
1. Ketika ada banyak cara untuk mendiferensiasi produk yang sudah ada.
atau jasa dan banyak pembeli memandang perbedaan ini 2. Kemasan Unik
sebagai sesuatu yang bernilai. Masakan bisa disajikan dengan peralatan khusus atau
Pendiferensiasian pada produk dan jasa restoran dapat hiasan yang mempercantik hidangan.
dilakukan dengan banyak cara dan pembeli memandang 3. Merek Unik
hal tersebut bernilai. Merek membedakan produk perusahaan dari pesaing
2. Ketika kebutuhan dan penggunaan pembeli beragam berupa nama atau simbol. Simbol Kapin yang berupa
Tidak semua pembeli menginginkan harga yang murah sirip ikan hiu menonjolkan produk unggulannya yang
dan porsi yang besar. Banyak juga pembeli sudah terkenal dan diakui banyak orang yaitu sup sirip
menginginkan kualitas dan pelayanan istimewa dari ikan hiu.
sebuah restoran. Variabel Diferensiasi Produk
3. Ketika tidak banyak perusahaan pesaing yang mengikuti Menurut Kottler (2002), pendiferensiasian produk Kapin
pendekatan diferensiasi serupa. dapat dilakukan melalui berbagai cara berikut :
Sebenarnya banyak pesaing yang berusaha melakukan 1. Bentuk Produk
diferensiasi pada bisnisnya, namun karena lebih Asparagus yang biasanya berupa sup dapat disajikan
memperdulikan diskon dan persaingan harga, segi berupa Cake Aparagus, Nasi Goreng Widodo andalan
diferensiasinya tidak terlalu diasah atau dikembangkan. Kapin bisa dibuat berupa nasi pot atau nasi kukus, dan
4. Ketika perubahan tekhnologi berlangsung cepat dan lain-lain.
kompetisi terjadi di seputar fitur-fitur produk yang 2. Keistimewaan
berubah dengan cepat. Keistimewaan rasa bisa didapat dari pengembangan
resep misalnya Hizit atau Sirip Ikan Hiu dapat disajikan
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

bersama scallop dan jamur truffle yang menambah cita 4. Layanan Konsumen
rasa mewah, dan lainnya. - Membuat Open Kitchen sehingga pelanggan dapat
3. Mutu Kinerja melihat atraksi memasak dari Chef yang menyajikan
Kualitas masakan Restoran Kapin tinggi, bisa dilihat hiburan tersendiri. Open Kitchen juga menaikkan selera
dari kualitas bahan baku yang dipakai diperiksa setiap makan pelanggan.
kali diorder. - Saat pelanggan menunggu makanan yang sudah
4. Gaya dipesan, Waitress menyajikan minuman teh Cina gratis
Masakan disajikan dengan peralatan makan khas Cina dan snack misalnya kacang, kuaci, atau makanan ringan
dari keramik atau porselen. Di pinggir masakan diberi lainnya.
hiasan misalnya hiasan burung, bunga, yang dibentuk - Saat makanan selesai dibuat, pelanggan diberi fasilitas
dari sayuran atau buah-buahan. pelayanan dengan mengambilkan menu hidangan pada
5. Desain piring konsumen agar konsumen tidak perlu berdiri.
Mendisain restorannya agar unik namun tetap sesuai - Menyediakan live music untuk hari tertentu atau acara
konsep sebagai Restoran Chinese Food dengan : tertentu dengan menyewa penyanyi atau band yang
- Interior restoran didominasi warna merah yang menyanyikan lagu Cina yang sudah terkenal.
merupakan warna keberuntungan orang Cina Kebijakan yang mendukung
- Melengkapi setiap meja dengan meja putar. Selain 1. Pemberian kuesioner kepada konsumen
memudahkan pelanggan mengambil makanan, meja Perusahaan bisa mengetahui keinginan konsumen
putar juga merupakan khas restoran Cina. termasuk tentang kelebihan dan kelemahan produk serta
- Waitress memakai kostum khas Cina / Jibao. Kostum ide akan produk untuk diferensiasi.
tersebut supaya berbeda dari lainnya dan membawa 2. Training Chef on-the-job
unsur kebudayaan Cina diberi bordir/lambang Naga dan Chef perlu belajar menata masakan agar penampilannya
berwarna merah. bagus. Bisa disewa professional yang terlatih untuk
- Tampilan Waitress diusahakan seperti orang Cina mengajari Chef-Chef tersebut.
misalnya rambut digelung dan diberi tusuk konde khas 3. Pengembangan resep oleh pemilik
Cina. Pak Handoyo bisa menambah dan mengembangkan
6. Mutu kesesuaian produk agar variasi menu lebih banyak dan menarik.
Kualitas masakan harus baik dan sesuai dengan harga. 4. Pemberian Job-description untuk Karyawan
7. Daya tahan Perusahaan perlu memberikan daftar tugas (Job-desc)
Masakan yang dibawa pulang (take home) minimal pada karyawan untuk menghindari kelalaian akan servis
bertahan semalam artinya masakan tersebut benar-benar dan pelayanan dapat diberikan dengan teratur dan
matang dan bahan yang digunakan masih fresh. professional.
8. Keandalan Tujuan Tahunan Fungsi Sumber Daya Manusia
Dari pembuatan masakan hingga penyajiannya terjamin Tujuan tahunan restoran Kapin adalah meningkatkan
kebersihan dan kesehatannya. kepuasan dengan memaksimalkan kinerja karyawan.
9. Mudah diperbaiki Kebijakan yang mendukung
Jika terjadi kelalaian, Restoran Kapin harus siap sedia 1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
dan mengganti masakan tersebut dengan yang baru. - Meeting merencanakan kebutuhan tenaga kerja yang
 Diferensiasi Jasa diperlukan restoran.
Untuk menambah nilai dari produk, Restoran Kapin - Menetapkan KSAO (knowledge, skills, abilites, and
dapat meningkatkan kualitas jasa pelayanan yang other charateristics) yang harus dimiliki karyawan.
diberikan contohnya dari segi : - Menetapkan karakteristik fisik, individu, dan
1. Kemudahan memesan kepribadian yang diinginkan dari karyawan.
Di setiap meja diberi satu orang Waitress yang siap 2. Perekrutan
sedia melayani kebutuhan konsumen. - Merekrut pekerja yang mempunyai dasar dalam bidang
2. Pengiriman restoran, pelayanan atau minimal lulusan SMK.
Servis dengan kereta makan agar pelayan tidak perlu - Chef harus mempunyai pendidikan dan pengalaman
berjalan kesana kemari untuk membawakan makanan minimal 3 tahun.
dan mengganggu suasana makan konsumen. - Chef harus mempunyai keahlian dalam proses membuat
3. Konsultasi Pelanggan masakan jika menggunakan sistem Open Kitchen.
Pelayanan berupa saran atau rekomendasi menu yang - Kepala Chef bisa direkrut dari luar negeri atau minimal
diberikan oleh karyawan. lulusan luar negeri.
3. Seleksi
- Wawancara karyawan secara mendalam::
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

Mengajukan pertanyaan tentang pengalamasn dan kinerja karyawan kurang bagus, loyalitas rendah, tidak
pengetahuannya dalam bidang jasa terdahulu dan bisa tanggap terhadap keinginan konsumen, dan pemasaran
juga melakukan uji coba kinerja selama 3 hari untuk kurang gencar. Peluangnya yaitu peraturan pemerintah
melihat kemampuan pelamar. longgar, teknologi yang berkembang, permintaan
4. Orientasi restoran meningkat, produk pengganti tidak
- Memberikan standar operasional pada karyawan mementingkan gizi masakan, dan produk mempunyai
dalam penampilan dan pelayanan: nilai di mata konsumen. Ancamannya yakni resource
 Semua karyawan memakai baju kerja berupa jibao pesaing lebih besar, hambatan masuk industri sedikit,
atau baju khas orang Cina harga bahan baku naik, kekuatan tawar-menawar
 Waitress penampilan harus rapi dan wangi. konsumen tinggi, dan selera masyarakat yang cepat
 Melakukan pelayanan seperti meletakkan serbet di berubah.
pangkuan, mengambilkan makanan di meja, dan 3. Strategi SO mempertahankan resep, mempertahankan
lainnya. kualitas bahan baku dengan pengecekan secara berkala,
 Pemberian pengetahuan pada Waitress tentang pemasaran dari mulut ke mulut, dan membuka cabang
masakan dan cara memasak. baru. Strategi WO memanfaatkan kemajuan tekhnologi
 Karyawan diberi empowerment supaya permintaan untuk pemasaran, memberikan kompensasi yang sesuai
konsumen dapat terpenuhi dan tidak memakan pada karyawan, dan mempertahankan kesetiaan
waktu. konsumen dengan layanan yang prima. Strategi ST
5. Kompensasi membuat produk unik dan berbeda dari pesaing,
- Memberikan kenaikan kompensasi karena secara menjalin hubungan baik dengan supplier, dan
tekhnis tugas karyawan juga menjadi banyak dengan meningkatkan fasilitas restoran. Strategi WT
pelayanan-pelayanan yang diberikan. memperluas kerjasama dengan berbagai pihak,
- Pemberian reward berupa pujian di depan karyawan menggunakan jasa konsultan restoran, memberikan
lainnya atau bonus kecil bagi karyawan yang telah kemampuan komunikasi pada karyawan, dan
melayani dengan baik. memberikan servis khusus pada pelanggan setia.
6. Penilaian Kinerja (Evaluasi)
4. Rencana strategi pengembangan memakai strategi
- Pengadaan meeting sebelum dan sesudah bekerja
diferensiasi produk dan jasa. Pengembangan bidang
antara karyawan dan Kepala Karyawan(Captain)
sumber daya manusia melalui diferensiasi jasa yakni
untuk merefresh dan membangkitkan semangat
rekrutmen, seleksi, orientasi, kompensasi, evaluasi, serta
karyawan sebelum bekerja.
pelatihan dan pengembangan ditujukan untuk
- Memotivasi lewat penetapan dan pemberian target
memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan
serta pertumbuhan penjualan yang harus dicapai.
sehingga menambah nilai dari produk restoran.
7. Pelatihan dan Pengembangan
- Menggaji professional misal konsultan restoran untuk
memberikan ide tentang diferensiasi serta memberikan DAFTAR PUSTAKA
pelatihan.
Azwar, S. (2005) Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
- Mengirim Chef magang di restoran besar dan terkenal
Pelajar.
untuk mengasah kemampuannya serta mencari ide
Badan Pusat Statistik. (2010). Statistik Restoran / Rumah
diferensiasi.
Makan. Retrieved September 17, 2012, from
- Pelatihan dan pengembangan yang diterapkan hana
(http://www.bps.go.id/hasil_publikasi/flip_2011/820
untuk karyawan yang mempunyai dasar untuk menjadi
4004/index11.php?pub=Statistik%20Restoran/Ruma
lebih baik serta mempunyai loyalitas terhadap
h%20Makan%202010)
perusahaan.
Marketing (2001)
http://www.marketing.co.id/blog/2011/12/04/wah-
kepuasan-pelanggan-ditentukan-oleh-karyawan/
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN David, F. R. (2005). Strategic Management: Concept and
Kesimpulan : Cases (10th ed). New Jersey: Pearson Prentice Hall.
1. Manajemen sudah ada dan diimplementasikan dengan David, F. R. (2009). Manajemen Strategis: Konsep (12th ed)
baik pada tiap-tiap fungsi bisnis. (Dono Sunardi). Jakarta: salemba Empat.
David, F. R. (2011). Strategic Management: Concept and
2. Kekuatan perusahaan yaitu manajemen sudah
Cases (13th ed). New Jersey: Pearson Education.
terstruktur, resep turun temurun, penyeleksian bahan
baku ketat, salah satu anggota keluarga bekerja sebagai
chef, dan modal dari pribadi. Kelemahannya yaitu
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

Decenzo, D. A. & Robbins, S. P.(2007). Fundamentals of


Human Resource Management (9th ed). Danver:
John Wiley & Sons, Inc.
Dessler, G. (2003). Human Resource Management (9th ed).
New Jersey: Pearson.
Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran (Benyamin Molan
& Bambang Sarwiji). Jakarta : Prenhallindo.
Madura, J. (2007). Pengantar Bisnis (4th ed) (buku 1) (Ali
Akbar Yulianto & Krista). Jakarta: Penerbit Salemba
Empat.
Madura, J. (2007). Pengantar Bisnis (4th ed) (buku 2) (Ali
Akbar Yulianto & Krista). Jakarta: Penerbit Salemba
Empat.
Mardianto, A. (2012). Recruitment Analysis: Optimalizing
Recruitment Strategy. Jakarta: Pinasthika Publisher.
Mulyana, D. (2004) Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma
Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nickels, W. G., McHugh, J. M. & McHugh, S. (2008).
Understanding Business (8th ed). New York:
McGraw-Hill/Irwin.
Panggabean, S. M. (2004). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Robbins, S. P. & Coutler, M. K. (2005). Manajemen (8th ed)
(Harry Slamet). Jakarta: PT Indeks.
Rowley, C. (2003). The Management of People: HRM in
Context. Rollinsford NH: Biddles.
Saidi, W. (2007). Kiat Sukses Mengelola dan
Mengembangkan Bisnis Restoran. Jakarta: MH
Publishing.
Scermerhorn, J. R., Jr. (2003). Manajemen (buku 1).
(Parnawa Putranta, Surya Dharma Ginting,
Sheelyana Junaedi, Diah Widiastuti). Yogyakarta:
Andi.
Solihin, I. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Susanto, A.B., Susanto, P., Wijanarko, H., & Mertosono, S.
(2007). The Jakarta Consulting Group on Family
Business. Jakarta: The Jakarta Consulting Group.

Anda mungkin juga menyukai