0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
97 tayangan2 halaman
Pantun Melayu ini berisi tentang cinta, kasih sayang, dan janji setia. Beberapa pantun menggambarkan perasaan rindu dan cemburu dalam cinta. Pantun lainnya membahas tentang rumah tangga, pernikahan, dan janji untuk saling mencintai hingga ajal menjemput. Secara keseluruhan, pantun-pantun ini mengekspresikan berbagai aspek perasaan dalam hubungan asmara.
Pantun Melayu ini berisi tentang cinta, kasih sayang, dan janji setia. Beberapa pantun menggambarkan perasaan rindu dan cemburu dalam cinta. Pantun lainnya membahas tentang rumah tangga, pernikahan, dan janji untuk saling mencintai hingga ajal menjemput. Secara keseluruhan, pantun-pantun ini mengekspresikan berbagai aspek perasaan dalam hubungan asmara.
Pantun Melayu ini berisi tentang cinta, kasih sayang, dan janji setia. Beberapa pantun menggambarkan perasaan rindu dan cemburu dalam cinta. Pantun lainnya membahas tentang rumah tangga, pernikahan, dan janji untuk saling mencintai hingga ajal menjemput. Secara keseluruhan, pantun-pantun ini mengekspresikan berbagai aspek perasaan dalam hubungan asmara.
Daging domba banyak lemaknya Hendak hati dengan anaknya Sudah nasib dapat emaknya ... (Nasib, nasib....)
Kalau daging banyak lemaknya
Kurang baik dimakannya Biarpun dapat emaknya Penting sama paras cantiknya
Layar terkembang membawa sauh
Nampak kecil si pohon perdu Kalau sudah pergi jauh Hati ini menjadi rindu?
Ayam berkokok di waktu subuh
Terdengar merdu suaranya Luka di tangan dapatlah sembuh Luka karena rindu apa obatnya?
Pantun Melayu Cinta: Api Cemburu
Naik kereta berhati-hati Semua bagasi harus dibawa Panas sekali rasanya hati Melihat dia jalan berdua
Cantik nian si bulu mata
Mata jelita terlihat biru Mungkin itulah tanda dari cinta Cinta membawa api cemburu
Buah cempedak buah nangka
Wangi aromanya sudah merata Jatuh cinta tiada kusangka Pada si dia pemburu wanita
Lain huruf lain angka
Ditulis di kertas oleh si buta Jangan suka berburuk sangka Dia adalah pria idaman para wanita Tentang Kasih dan Janji SetiaMemandang luas taman ilalang Berdua minum sambil bersulang Setiaku ini tak pernah hilang Sampai sang maut datang menjelang
Rumah tersusun dari batu
Batu merah bernama bata Di mana janji setia itu Kau pergi tiada berita
Menyadap enau dengan sagu
Tiada pernah merasa jemu Jangan dinda merasa ragu Setiaku ini hanya untukmu
Minum air jangan tersedak
Minum sedikit berhati-hati Mungkin ragu mungkin tidak Sekedar mencurahkan isi hati
Pergi memancing mendapat toman
Toman lompat ke halaman Dinda ibarat bunga di taman Cantik sungguh jadi idaman
Kemana mengembaranya awan gemawan
Menutup mentari jadi bayangan Bukan Dinda tak butuh rayuan Dinda mengharap sebuah pinangan
Mencari rezeki cari yang berkah
Biar damai dalam hidupnya Jika memang ingin menikah Berapa banyak mas kawinnya?
Lampu padam tak ada minyak
Terpaksa malam bergelap-gelapan Nilai mas kawin tak perlu banyak Cukup-lah untuk tujuh turunan...