Anda di halaman 1dari 2

Pantun Melayu Cinta si Buaya Darat

Semak-semak banyak onaknya


Daging domba banyak lemaknya
Hendak hati dengan anaknya
Sudah nasib dapat emaknya ... (Nasib, nasib....)

Kalau daging banyak lemaknya


Kurang baik dimakannya
Biarpun dapat emaknya
Penting sama paras cantiknya

Layar terkembang membawa sauh


Nampak kecil si pohon perdu
Kalau sudah pergi jauh
Hati ini menjadi rindu?

Ayam berkokok di waktu subuh


Terdengar merdu suaranya
Luka di tangan dapatlah sembuh
Luka karena rindu apa obatnya?

Pantun Melayu Cinta: Api Cemburu


Naik kereta berhati-hati
Semua bagasi harus dibawa
Panas sekali rasanya hati
Melihat dia jalan berdua

Cantik nian si bulu mata


Mata jelita terlihat biru
Mungkin itulah tanda dari cinta
Cinta membawa api cemburu

Buah cempedak buah nangka


Wangi aromanya sudah merata
Jatuh cinta tiada kusangka
Pada si dia pemburu wanita

Lain huruf lain angka


Ditulis di kertas oleh si buta
Jangan suka berburuk sangka
Dia adalah pria idaman para wanita
Tentang Kasih dan Janji SetiaMemandang luas taman ilalang
Berdua minum sambil bersulang
Setiaku ini tak pernah hilang
Sampai sang maut datang menjelang

Rumah tersusun dari batu


Batu merah bernama bata
Di mana janji setia itu
Kau pergi tiada berita

Menyadap enau dengan sagu


Tiada pernah merasa jemu
Jangan dinda merasa ragu
Setiaku ini hanya untukmu

Minum air jangan tersedak


Minum sedikit berhati-hati
Mungkin ragu mungkin tidak
Sekedar mencurahkan isi hati

Pergi memancing mendapat toman


Toman lompat ke halaman
Dinda ibarat bunga di taman
Cantik sungguh jadi idaman

Kemana mengembaranya awan gemawan


Menutup mentari jadi bayangan
Bukan Dinda tak butuh rayuan
Dinda mengharap sebuah pinangan

Mencari rezeki cari yang berkah


Biar damai dalam hidupnya
Jika memang ingin menikah
Berapa banyak mas kawinnya?

Lampu padam tak ada minyak


Terpaksa malam bergelap-gelapan
Nilai mas kawin tak perlu banyak
Cukup-lah untuk tujuh turunan...

Anda mungkin juga menyukai