Anda di halaman 1dari 9

Kajian Visual Desain Kemasan Kue Mochi

Di Sukabumi
(Mochi Kaswari Lampion)

1st Dita Maulani, 2nd Maya Sari, 3rd Nurina Wijaya, 4th R. Faisal Juarsah
Desain Komunikasi Visual – Universitas Nusa Putra
Sukabumi, Indonesia
anjleside@gmail.com, mayamoci@gmail.com, nunawijaya@gmail.com, faieinstein17@gmail.com

Abstrak -Kemasan pada saat ini telah mengalami Nama Soekaboemi sebenarnya telah ada sebelum hari
penambahan fungsi dimana kemasan tidak lagi sekedar untuk jadi Kota Sukabumi yaitu 13 Januari 1815. Kota yang saat
melindungi dan sebagai wadah, tetapi juga berfungsi sebagai ini berluas 48,15 km2 ini mendapatkan namanya dari
media promosi serta komunikasi sebuah produk. Kini desain
seorang ahli bedah bernama Dr. Andries de Wilde
kemasan telah menjadi bagian penting dalam proses
menamakan Soekaboemi.
pemasaran. Penelitian ini mengambil objek kajian kemasan
Mochi Kaswari Lampion Sukabumi, kemasan yang dipakai
Kota Sukabumi saat ini sudah terkenal dengan menu
oleh Mochi Kaswari Lampion sudah lama tidak mengalami kulinernya yang unik dan cocok dilidah siapa saja, di Kota
perubahan desain kemasannya. Tujuan dari penelitian adalah Sukabumi sendiri sudah ada beberapa kuliner yang terkenal
untuk mengetahui nilai visual desain kemasan Mochi sampai ke penjuru Indonesia, seperti nasi uduk ungu,
Kaswari. Metodologi penelitian kualitatif digunakan dengan mochi, bubur bunut sampai bandros, bahkan ada beberapa
sumber datayang diperoleh dengan cara observasi dan produk kuliner seperti Bandrek khas Sukabumi yang sudah
wawancara. Data penelitian kemudian dianalisis dengan di eskpor ke beberapa Benua.
teknik visual analisis semiotika, analisa meliputi elemen apa
Kue Mochi merupakan salah satu kuliner sekaligus
saja yang berbeda dalam desain kemasan. Didesain kemasan
oleh-oleh yang khas dari Kota Sukabumi yang banyak
terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi konsumen
untuk melakukan tindakan yang diharapkan oleh produsen,
digemari oleh para wisatawan yang berkunjung ke
seperti warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, tipografi, Sukabumi maupun warga Sukabumi sendiri, Mochi adalah
dan tata letak. Dengan adanya pemilihan unsur desain kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk
kemasan yang baik dan sesuai dengan sifat produk tersebut sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi
dapat mempengaruhi para calon konsumen dalam memilih bulat. Kue ini sudah digunakan untuk perayaan tahun baru
produk apa yang mereka akan beli. bagi para bangsawan Jepang selama periode Heian (tahun
794 - 1185), tetapi setelah ditelusuri lebih jauh, dengan
Kata kunci: Kemasan, Moci, Visual, Sukabumi memakai metode sejarah lisan, ternyata usaha mochi 'lah
yang berasal dari warga keturunan Cina (Tionghoa).
I. PENDAHULUAN Mochi Sukabumi merupakan mochi yang berbeda dari
mochi Jepang. Dalam mochi Jepang tidak dikenal kemasan
Kota Sukabumi berasal dari bahasa Sunda. Yaitu Suka- dari bambu untuk Mochi. Selain itu, kacang tanah yang
Bumen, menurut keterangan mengingat udaranya yang menjadi isinya tidak ditemukan dalam mochi Jepang.
sejuk dan nyaman, mereka yang datang ke daerah ini tidak Kegiatan mengemas sudah dikenal dan dilakukan
ingin untuk pindah lagi karena suka/ senang Bumen- oleh manusia sejak 8000 SM. Pada masa itu manusia
Bumen atau bertempat tinggal di daerah ini. Sebelum menggunakan daun, kulit binatang, dan bahan-bahan
berstatus kota, Sukabumi hanyalah dusun kecil bernama alami yang lain sebagai kemasan (Klimchuk, 2006:1).
“Goenoeng Parang” (sekarang kelurahan gunung parang) Semasa itu kemasan hanya dilihat dari segi fungsinya
lalu berkembang menjadi beberapa desa seperti cikole atau dimana tampilan visual tidak merupakan hal yang
parungseah. Lalu pada 1 april 1914, pemerintah Hindia penting. Seiring dengan perkembangan teknologi ketika
Belanda menjadikan kota Sukabumi sebagai Burgerlijk produk-produk yang dijual semakin beragam, fungsi
Bestuur dengan status Gemeente (Kotapraja) dengan alasan kemasan turut berkembang. Kemasan tidak lagi hanya
bahwa di kota ini banyak berdiam orang-orang Belanda berfungsi sebagai wadah dan pelindung produk, tetapi
dan Eropa pemilik perkebunan-perkebunan yang berada di berfungsi pula sebagai media promosi serta media
daerah Kabupaten Sukabumi bagian selatan yang harus informasi yang menunjukkan identitas perusahaan. Kini
mendapatkan pengurusan dan pelayanan yang istimewa.
semua produk yang dijual sudah menggunakan kemasan minuman kaleng tersebut. Jika informasi yang dicantumkan
dengan beragam material, termasuk juga kemasan Mochi pada kemasan lengkap, maka konsumen dapat dengan
Lampion Sukabumi. Dari hasil wawancara dengan sang mudah memilih minuman kaleng mana yang akan ia beli.
pemilik; Mochi Lampion berdiri sejak tahun 1983. Mochi Informasi yang lengkap juga dapat menjadi jaminan
Lampion merupakan salah satu toko Mochi yang paling terpercaya dari suatu produk kepada konsumen.
popular diantara toko mochi lainnya dan tetap bertahan di Penyelesaian masalah visualisasi adalah inti dari desain
Sukabumi hingga kini. Beragam rasa Mochi yang menjadi kemasan. Masalah visualisasi itu dapat berupa pengenalan
ciri khas Mochi lampion adalah rasa durian, keju, dan produk baru atau peningkatan penampilan produk yang
kacang. sudah ada, salah satunya dengan proses kreativitas mulai
Di Sukabumi brand Mochi Kaswari Lampion adalah dari menentukan konsep dan sketsa hingga desain tiga
brand Mochi yang paling populer diantara toko Mochi dimensi, analisis desain, dan penyelesaian masalah teknis.
lainnya, dan konon merupakan salah satu pelopor kue mochi Tujuannya bukan untuk menciptakan penampilan desain
di Sukabumi. Mochi Kaswari Lampion identik dengan yang menarik secara visual karena desain kemasan yang
kelas menengah dan lazim digunakan sebagai hidangan hanya indah dipandang tidak bisa menggaet pasar dengan
konsumsi rapat-rapat atau pertemuan instansi (kantor sukses.
pemerintahan/swasta, perguruan tinggi, atau organisasi) Desain kemasan juga berfungsi sebagai alat identifikasi
dan acara kegiatan pertemuan warga (arisan, tasyakuran dalam pemasaran. Dengan banyaknya pilihan dari
atau kematian) Desain dan logo lampion menjadi khas konsumen maka muncullah kompetisi produk. Desain
kemasan Mochi Lampion sangat mudah dikenali, sejak kemasan berfungsi untuk mengkomunikasikan perbedaan
tahun 1983-an. produk secara visual. Sebab tanpa desain kemasan yang
berbeda untuk semua merek produk, temasuk susu,
1. Rumusan Masalah minuman, makanan kaleng akan tampak sama.

Dari latar belakang di atas yang telah disampaikan 2. Prinsip Desain Packaging
maka rumusan masalah Menurut Klimchuk dan Krasovec (2007, p79-80)
Adalah sebai berikut, prnsip desain mengenai tata letak desain kemasan yang
1. Bagaimana Visual Desain Kemasan Mochi efektik terdiri atas :
Lampion Kaswari Sukabumi? 1. Keseimbangan
2. Bagaimana Unsur-unsur Visual Kemasan Mochi
Keseimbangan adalah konvergensi elemen-elemen
Lampion Kaswari Sukabumi?
atau bagian-bagian untuk menciptakan suatu desain yang
3. Apakah Kemasan Mochi Lampion Sukabumi
membuat penampilan “keseluruhan”. Keseimbangan
sudah sesuai dengan Teori DKV?
visual bisa diciptakan secara simetris maupun asimetris.
2. Kontras
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kontras diciptakan ketika elemen-elemen
1. Teori Kemasan ditempatkan sedemikian rupa sehingga menekankan
Menurut Klimchuk dan Krasorvec (2007, p33), desain perbedaan. Kontras bisa berupa bobot, ukuran, skala,
kemasan adalah bisnis kreatif yang mengaitkan bentuk, warna, nilai, atau dinamika positif dan negatif suatu
struktur, material, warna, citra, tipografi, dan elemen- ruang.
elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat
dipasarkan. Desain kemasan berlaku untuk membungkus, 3. Intensitas
melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan,
Intensitas adalah keseimbangan antar elemen yang
mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk di pasar.
berseberangan. Suatu tata letak yang menggunakan
Pada akhirnya desain kemasan berlaku sebagai pemasaran prinsip intensitas dapat menstimulasi ketertarikan visual
produk dengan mengkomunikasikan kepribadian atau
dengan memberikan penekanan lebih pada satu elemen.
fungsi produk konsumsi secara unik. 4. Positif dan Negatif
Kemasan sebagai media informasi. Kemasan selain
berfungsi sebagai pembungkus yang melindungi suatu Positif dan Negatif mengacu pada hubungan yang
produk juga berfungsi sebagai media informasi, di mana di berlawanan antar elemen-elemen desain dalam suatu
dalamnya tercantum segala sesuatu tentang produk yang komposisi. Objek atau elemen menunjukkan bagian
dapat memberikan informasi kepada konsumen. Salah satu positif dan ruangan atau lingkungan di mana elemen
contoh informasi pada kemasan adalah tanggal kadaluwarsa berada menjadi bagian negatif.
sebuah produk. Contoh lain informasi pada produk 5. Nilai
minuman kaleng, tentu sebelum membeli, konsumen akan
mlihat kandungan apa saja yang ada dalam produk
Nilai diciptakan oleh terang atau gelapnya warna. Warna dibagi dalam 3 kategori, yaitu terang, sedang,
Menerapkan prinsip nilai merupakan cara yang berguna dan muda. Umumnya warna terang adalah warna-warna
untuk mengontrol perhatian pembeli atau pengamat muda yang bila digunakan akan lebih dahulu menarik mata
kontras terang dan gelap. manusia untuk melihat dibanding warna-warna yang lebih
gelap atau warna tua.
6. Bobot
Warna-warna yang dipakai pada kemasan Mochi
Bobot mengacu pada ukuran, bentuk, dan warna
Lampion ini adalah sebagai berikut :
visual dalam kaitannya dengan elemen-elemen lain.
1. Merah
7. Posisi
Dalam buku Desain Kemasan (Klimchuk dan
Posisi adalah penempatan elemen-elemen dalam
Krasovec, 2007, p108) dijelaskan bahwa dalam desain
kaitannya antara satu elemen dengan elemen lainnya
kemasan warna merah umumnya digunakan sebagai
dalam format visual. Posisi menciptakan poin fokus
penarik perhatian. Warna merah dapat melambangkan
yang selanjutnya mengarahkan mata pembeli atau
kekayaan rasa buah strawberi, raspberi, apel atau ceri.
pengamat.
Dapat juga bersifat merangsang dan intens, dan membuat
8. Urutan (alignment)
produk mendominasi kategori secara visual.
Pengurutan adalah penyusunan elemen-elemen
visual dalam pengelompokkan logis yang nyaman bagi
persepsi manusia dan secara visual mendukung alur 2. Oranye
informasi.
Warna oranye adalah hasil dari suatu kombinasi
9. Hirarki
warna yang ceria, mengundang, dan cukup menarik
Hirarki diciptakan dengan pengorganisasian perhatian. Menurut buku Desain Kemasan (Klimchuk dan
elemen-elemen visual dalam tahap-tahap atau tingkatan Krasovec, 2007, p108) warna oranye dapat
urutan kepentingan. Tingkat dominasi yang diberikan mengkomunikasikan merek yang kuat dan energik, juga
ke elemen dapat dikomunikasikan secara visual melalui dapat mengkomunikasikan rasa segar dan buah-buahan.
ukurna, bobot, posisi, urutan dan skala. 3. Kuning

Warna kuning menstimulasi mata, meskipun


10. Tekstur
demikian ketika digunakan dalam batas yang wajar,
Suatu komposisi dua dimensi dapat warna kuning menjadi warna yang paling menarik
mengkomunikasikan tekstur melalui pemakaian gaya perhatian. Menurut Klimchuk dan Krasovec (2007, p108)
desain. Tekstur bisa memberikan suatu kedalaman dalam kategori produk makanan warna kuning sering
kompoisisi atau dapat mensimulasikan kualitas fisik dipakai untuk mengkomunikasikan rasa jeruk, kesehatan,
seperti halus, kasar, atau berbutir. dan kesan segar. Menurut Leatrice Eiseman dalam buku
“Pantone:Guide to Communication with Color”, (2000,
Kemasan Mochi Lampion yang ada saat ini sudah p31), warna kuning mencerminkan sesuatu yang penuh
cukup baik karena telah memenuhi fungsi melindungi isi semangat, ceria, dan eye catching.
produk serta cukup informatif. 4. Hijau

Menurut Klimchuk dan Krasovec (2007, p109) warna


3. Teori Warna
hijau mengkomunikasikan alami dan melambangkan
warna yang membumi, damai, hidup, muda, segar, dan
Warna adalah salah satu aspek yang paling
organik. Dalam pemakaian warna untuk penjelasan rasa
berpengaruh dari desain kemasan. Menurut Leatrice
pada desain kemasan, warna hijau melambangkan mint,
Eiseman (2000, p6-7) dalam buku “Pantone:Guide to
asam, apel, dan jeruk nipis. Dalam lingkungan pemasaran
Communication with Color”, warna adalah salah satu alat
yang kompetitif, warna hijau semakin banyak dipakai
komunikasi non-verbal, di mana warna merupakan metode
dalam desain kemasan untuk menandakan produk yang
tercepat untuk meyampaikan pesan dan makna dari sebuah
bermanfaat untuk kesehatan.
komunikasi. Efek psikologi dari warna itu sama kuatnya
5. Putih
dengan bahasa verbal dalam memeberikan sugesti ke dalam
pikiran manusia. Konsumen lebih mengidentifikasi warna Menurut Klimchuk dan Krasovec (2007, p112) putih
kemasan atau produk sebelum fitur visual lainya. mengkomunikasikan kemurnian, kesegaran, kebersihan,
Pemilihan warna harus disesuaikan dengan makna dan keefektifan, dan kebenaran. Putih dapat dikonotasikan
efek psikologinya, karena masing-masing warna memiliki salju atau dingin. Warna putih merefleksikan cahaya dan
makna dan psikologi yang memberikan kesan dan efek membuat warna disekitarnya lebih menonjol.
tertentu.
6. Cokelat 5. Teori Logo
Logo berasal dari bahasa Yunani yaitu logos, yang
Warna cokelat indentik dengan sesuatu yang bersifat
berarti kata, pikiran, pembicaraan, dan akal budi. Pada
natural, stabilitas dan kehangatan. Biasa bersanding
awalnya yang lebih dahulu populer adalah istilah logo-type,
denghan warna hijau , paduan cokelat sendiri dipercaya
dan bukan logo. Istilah logotype pertama kali muncul pada
mampu menciptakan kenyamanan, keakraban serta rasa
tahun 1810-1840, diartikan sebagai tulisan nama entitas
“aman”.
yang didesain secara khusus dengan menggunkan teknik
7. Emas
lettering atau memakai jenis huruf tertentu (Rustan,
Warna emas yang diambil dari warna logam mulia ini 2009:13).
menyimbolkan kemewahan dan kekayaan bagi Logo dapat dibedakan atas 6 jenis yaitu, logo
penggunanya, juga menunjukkan kekekalan dan wordmark atau logotype, logo abstract mark, logo letter
kesetiaan. mark, logo emblem dan logo character. Logo pada
Menurut Klimchuk dan Krasovec (2007, p210), kemasan Mochi Lampion ini menggunakan logo
pemilihan warna dieksplorasi, dengan penekanan tertentu emblem(Lambang).
pada pemilihan palet warna yang tepat untuk komunikasi Logo emblemini pada dasarnya memiliki sebuah objek
visual pesan produk. Pertimbangan warna dalam proses lambang atau elemen yang kemudian didalamnya terdapat
desain meliputi : sebuah simbol atau teks. Dalam arti sebuah logo emblem
 Warna dalam kaitannya dengan kompetisi. atau lambang terdiri dari huruf yang berada didalam simbol
 Warna sebagai sarana untuk mengidentifikasi ragam atau ikon, lencana, segel dan inti dari lambang tersebut.
lini produk dengan jelas. Logo jenis ini cenderung memiliki tampilan tradisional
yang dapat membuatnya terlihat mecolok, sehingga
 Warna untuk mengkomunikasikan kepribadian, fitur,
atau tema khusus. logosering digunakan untuk sekolah seperti logo osis,
organisasi seperti club sepak bola, atau lembaga pemerintah
 Warna untuk mengkomunikasikan rasa, aroma, atau
serta industri otomotif.
bumbu.
Tampilan tradisional pada logo jenis ini biasanya
disukai oleh lembaga publik dan sekolah. Namun jenis logo
Untuk kemasan Mochi Lampion menggunakan warna-
ini juga bisa digunakam pada bisnis swasta terutama
warna yang terang dan disesuaikan dengan masing-masing
industri makanan dan minuman.
varian rasa, agar terlihat kesan yang segar dan masing-
6. Komunikasi Produk
masing warna dapat mengindikasikan masing-masing
Elemen visual sebagai strategi komunikasi banyak
varian.
dimanfaatkan oleh berbagai sektor industri untuk
4. Teori Tipografi
mengkomunikasikan produk. Persaingan yang ketat antara
produk sejenis dan kehadiran berbagai jenis produk,
Menurut Klimchuk dan Krasovec (2007, p87), dalam
memicu produsen untuk menciptakan strategi komunikasi
desain kemasan, tipografi adalah medium utama untuk
agar produk yang ditawarkan laku di pasaran. Keadaan ini
mengkomunikasikan nama, fungsi, dan fakta produk bagi
kemudian melahirkan cap atau logo (merek) sebagai
konsumen luas. Pemilihan tipografi, tata letak, dan
identitas produk satu dengan produk lain.
penerapan huruf dan kata-kata mempengaruhi bagaimana
Salah satu faktor penting dalam mencapai daya tarik
cetakan dibaca. Tipografi pada desain kemasan menjadi
pelanggan adalah daya tarik visual kemasan yang terdapat
salah satu elemen paling penting dari ekspresi visual
pada panel display utama (PDU), terdiri dari elemen desain
produk.
primer dan elemen desain sekunder, disusun berdasarkan
Tipografi untuk desain kemasan haruslah :
prinsip desain untuk mencapai tujuan komunikasi produk
 Dapat dibaca dan mudah dibaca dari jarak beberapa
antara komunikator (produsen) dengan komunikan (target
kaki jauhnya
audien). Melalui proses komunikasi untuk menciptakan
 Didesain pada skala dan bentuk struktur tiga dimensi
kemasan yang memiliki daya tarik visual, produsen selaku
 Dapat dimengerti oleh segala pengamat yang berbeda-
komunikator, berperan sebagai penyampai gagasan awal
beda latar belakangnya
(encoder), menciptakan materi komunikasi berupa signal.
 Serta dapat dipercaya dan informatif dalam Target audien selaku komunikator (decoder) akan
mengkomunikasikan informasi publik memberikan respon melalui proses interpretasi yang
Pada produk Mochi Lampion menggunakan jenis huruf bertujuan mengartikan kembali signals (Safanayong,
sans serif, karena font sans serif cenderung digunakan 2006:16). Elemen visual kemasan merupakan simbol yang
untuk hal-hal yang semi formal dan santai. Penggunaan font mengkomunikasikan atribut produk, manfaat, nilai, budaya
dan penerapan dalam label kemasan sudah baik dan mudah dan kepribadian (Kotler dalam Pramono, 2012:13).
dibaca dari jauh.
7. Semiotika menjadikan tanda sebagai tampilan yang konkret dalam
Semiotika merupakan ilmu tentang tafsir tanda-tanda sistem komunikasi.
(sign), fungsi tanda, dan produksi makna. Dalam semiotik Setiap kode dalam suatu kelompok tentu memiliki
tanda merupakan suatu yang memiliki makna dan arti pemaknaan berbeda bergantung pada tanda dimana tanda
sesuatu untuk orang lain. Studi semiotik tanda-tanda, tersebut digunakan. Seperti warna putih dalam
penggunaan tanda dan segala sesuatu yang berkaitan kebudayaan tertentu memperlihatkan kesucian namun
dengan tanda. Pada mulanya semiotik hanya berbicara dalam kebudayaan lain bisa mengkodekan sesuatu seperti
persoalan-persoalan linguistik atau komunikasi verbal kesedihan dan kemurungan. Dikatakan Thwaites (2009).
namun dalam perkembangannya semiotik tidak hanya Kode sebenarnya merupakan deskripsi tentang keadaan
menjadi kajian bahasa verbal, dengan perkembangannya sistem tanda pada suatu saat tertentu, pada tempat tertentu
muncul istilah semiotik komunikasi visual pada tahun atau pada kebudayaan tertentu. Jelasnya kode kira-kira
2000-an. Yaitu semiotik yang mengkaji tanda-tanda visual seperti garis-lintang (cross-secting) sistem tanda disuatu
seperti lukisan, gambar, photo, lambang, logo bahkan titik pada proses waktu.
gestur. Dapat dikerucutkan bahwa semiotika adalah ilmu
yang berhubungan dengan tanda, penanda, petanda, makna III. PEMBAHASAN
denotatif, makna konotatif yang ada dalam unsur-unsur
objek visual baik dua dimensi maupun tiga dimensi. 1. Kemasan Mochi Kaswari Lampion
1. Tanda Perusahaan Mochi Kaswari didirikan pada tahun 1983
Secara mendasar mengenai tanda dan pertanda. Barthes oleh Ibu Wanti K. Wiharsa, yang merupakan generasi
berpandangan petanda bukanlah merupakan benda tetapi ketiga dari produsen Mochi Sukabumi. Awalnya, kakek
representasi mental dari benda. Hal ini senada denga neneknya mendapat resep membuat mochi ini pada
pandangan Saussur, yaitu pasangan penanda dan petanda zaman penjajahan Jepang. Resep itu lalu dibuat dan
tidak dapat diberlakukan secara mutlak dia menyebutnya diturunkan dari generasi ke generasi. Awalnya, desain
istilah arbitrer dan non arbitrer dimana tanda dan penanda kue Mochi ini jauh lebih besar. Tahun 1983, mulailah
memiliki hubungan alamiah. Namun berbeda dengan era baru, dimana ayahnya mendasain kue mochi yang
Peirce bahwa tanda itu selalu berkaitan dengan objek- lebih kecil sehingga lebih mudah dimakan. Dan tahun itu
objek lain yang ada disekelilingnya artinya setiap tanda pula, mulailah secara resmi penggunaan merek “
yang muncul selalu berhubungan dengan sebab akibat. Lampion” untuk penanda produknya, pada mulanya,
Dalam kebudayaan Piliang (2010) menjelaskan bahwa mochi merek lampion dan merek-merek lain
Tanda mempunyai cakupan yang sangat luas, dimana menggunakan keranjang bambu untuk membungkus
selama unsur-unsur kebudayaan mengandung di dalam mochinya. Lambat laun, sesuai dengan perkembangan
dirinya makna tertentu, maka ia adalah sebuah tanda. zaman, sekarang ini sudah tersedia mochi kemasan
Termasuk didalamnya pola hidup dan perilaku, ruang, karton yang membuat produk ini terlihat lebih menarik
tubuh, makanan, pakaian, dan bentuk perilaku lainnya dan lebih bersih
bentuk-bentuk seperti ini dan produksi objek-objek lainnya Dalam mengemas produknya, Mochi Kaswari
dianggap sebagai produk bahasa. Lampion memiliki beberapa kemasan; yaitu: kemasan
2. Kode kardus, kemasan bambu, dan tas kardus. Semua kemasan
Kode berasal dari bahasa latin codex yang memilik mulai digunakan sejak tahun 1983-an dan belum pernah
arti tablet, buku, kode dikatakan Hartley (2010:155) diganti atau diubah hingga sekarang. Tidak diketahui
merupakan aturan dari kombinasi unsur-unsur yang siapa yang mendesain kemasan Mochi Lampion karena
dikenal dalam semua bentuk komunikasi, kode sudah tidak diingat oleh Pak Amang. Kemasan Mochi
merupakan bagian dari ilmu komunikasi. Karena itu Kaswari mencetak di salah satu percetakan di Kota
semua bidang keilmuan mendasarkan diri pada kode Bandung. Diperoleh fakta yang menarik bahwa Mochi
termasuk ilmu matematika dan komputer seperti proses Kaswari Lampion tidak pernah mengganti desain
pengolahan sinyal, kriptografi dan sebagainya. kemasan dikarenakan mereka tidak memiliki divisi desain
Adapun kode dikatakan Piliang (1998) bahwa kode kemasan. Kemasan kardus yang digunakan Mochi Kaswari
merupakan sebuah cara atau sistem dalam Lampion memiliki beraneka warna, yakni warna yang
pengkombinasian tanda yang disepakati secara sosial sesuai dengan rasa Mochi itu sendiri, dan tentunya ada
untuk memungkinkan satu pesan disampaikan dari logo lampion disetiap kemasannya. Bahan kardus dipilih
seseorang ke orang lain. Dalam hal ini bisa dikatakan karena sudah umum digunakan untuk mengemas makanan.
bahwa kode merupakan sebuah aturan yang disepakati Selain itu, kardus dinilai lebih prestise sehingga ketika
oleh lingkungan sosial masyarakat kemudian aturan konsumen membeli untuk digunakan sebagai pemberian
tersebut dipakai dan dimaknai sebagai simbol atau rapat akan terlihat lebih pantas dan sopan. Mochi
komunikasi. Sebagaimana dikatakan Eco dalam Kaswari Lampion memiliki 2 macam kemasan kardus
Tinarbuko (2010) bahwa kode sebagai aturan yang Mochi dengan berbagai ukuran dan fungsi.
Berikut adalah tabel dokumentasi kemasan kardus Kue konsumen. Jadi penerapan warna seusai rasa pada
Mochi Lampion beserta ukuran dan fungsinya: kemasan kardus kue Mochi Lampion sudah tepat.
Tabel 1. Data teknis Kardus Kemasan Kue Mochi Lampion Kemasan kardus Mochi Lampion menggunakan
warna Emas pada logo Lampion, dan tulisan “Lampion”.
Menurut Klimchuk & Krasovec (2007:108), warna emas
diambil dari warna logam mulia ini, menyimbolkan
kemewahan dan kekayaan bagi penggunanya, juga
menunjukan kekekalan dan kesetiaan. Warna Emas sudah
diterapkan dengan baik pada kemasan kardus kue Mochi
Lampion sebab penggunaan warna emasnya tidak terlalu
banyak dan sesuai untuk pengemasan produk kue Mochi
Lampion yang menunjukan bahwa kue Mochi ini mewah
dan akan selalu kekal.
Selain warna emas, kemasan Mochi Lampion juga
menggunakan warna coklat pada motif garis dan juga
motif logo vihara Theravada, sebagai warna outline.
2. Analisis Warna Kemasan Kue Mochi Lampion Menurut Wirya (1999:66-69), warna coklat merupakan
Warna yang digunakan pada kemasan kardus kue warna alamiah bahan makanan seperti coklat, kopi, dan
Mochi Lampion adalah kuning, oranye, hijau, merah, kacang. Warna coklat dapat digunakan ketika perlu
coklat, dan putih. Dari hasil wawancara dengan Pak menunjukkan rasa enak dan kemurnian. Walaupun warna
Amang, beliau mengatakan bahwa warna yang digunakan coklat bukanlah warna yang menarik perhatian tetapi
merupakan warna yang mengacu pada warna rasa dari mampu menunjukkan kualitas, kekayaan rasa, dan
Mochi itu sendiri. Seperti warna kuning yang mewakili kenikmatan produk. Hal ini menunjukkan bahwa warna
rasa dari Durian, oranye mewakili keju, coklat mewakili coklat cocok untuk diterapkan pada kemasan produk kue
rasa coklat & kacang tanah, hijau mewakili rasa kacang Mochi Lampion karena dapat mengasosiasikan bau kopi,
hijau, dan putih mewakili rasa vanilla & wijen. Dari hasil coklat, kayu manis, jahe, dan kenari. Warna coklat juga
simpulan wawancara tersebut kemudian dibuat tabel menunjukkan kekayaan rasa sehingga mendukung produk
perbandingan makna warna kemasan versi Kue Mochi Mochi lampion dengan baik. Sedangkan menurut Danger
Lampion dengan versi teori warna DKV menurut Latrice (1992:246-247), warna coklat merupakan warna alamiah
Eiseman ( 2000:31) serta Klimchuk & Krasovec bahan makanan, seperti coklat, kopi, kacang. Coklat
(2007:108), dengan hasil analisis sebagai berikut, . adalah warna yang membumi, menenangkan,
Tabel 2. Perbandingan Makna Warna kemasan versi Kue menentramkan. Coklat sangat serasi dengan warna kuning,
Mochi Lampion dengan Teori Warna DKV dan nampak indah dengan hijau. Aplikasi pada kemasan
direkomendasikan bila terdapat hubungan dengan
produknya, seperti; kopi, coklat, dan produk kue. . . . . . .
Warna yang disesuaikan dengan rasa pada kemasan
Kue Mochi digunakan sebagai latar belakang atau 3. Analisis Bentuk Kemasan Kue Mochi Lampion
background sehingga warna tersebut lebih tampak
dominan. Warna adalah salah satu aspek yang paling Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan
berpengaruh dari desain kemasan. Menurut Leatrice Pak A m a n g , pemilik Kue Mochi Lampion, beliau
Eiseman (2000, p6-7) dalam buku “Pantone:Guide to sudah tidak dapat mengingat lagi siapa yang telah
Communication with Color”, warna adalah salah satu alat membuat desain untuk kemasan Kue Mochi Lampion, Hal
komunikasi non-verbal, di mana warna merupakan metode ini terjadi dikarenakan Mochi Lampion tidak memiliki
tercepat untuk meyampaikan pesan dan makna dari sebuah divisi khusus desain kemasan. Hal ini membuat Mochi
komunikasi. Efek psikologi dari warna itu sama kuatnya Lampion tidak terlalu mengutamakan tampilan visual
dengan bahasa verbal dalam memberikan sugesti ke dalam (Desain) pada kemasan, pertimbangannya hanya sebatas
pikiran manusia. Konsumen lebih mengidentifikasi warna pada fungsi kemasan yang mampu melindungi dan
kemasan atau produk sebelum fitur visual lainya. sebagai wadah yang memudahkan Mochi saat dibawa.
Pemilihan warna harus disesuaikan dengan makna dan efek Infografis Kemasan Kardus Mochi Kaswari Lampion
psikologinya, karena masing-masing warna memiliki
makna dan psikologi yang memberikan kesan dan efek 1.
tertentu. Kesimpulannya penggunaan warna sesuai rasa
yang ditawarkan Mochi Lampion ini cocok untuk
Ukuran 10 x 18 x 3 cm untuk varian rasa dengan isi 15pcs
digunakan pada kemasan Mochi Lampion karena
melambangkan warna rasa dan dapat menarik perhatian
2. ini sendiri adalah sehingga tidak dapat diketahui apa
maksud dan tujuan penggunaannya, tetapi kemungkinan
logo ini menyangkut dengan budaya/etnis tionghoa.
Ukuran 10 x 18 x 5 cm untuk varian kombinasi rasa dengan
isi 50pcs

Gambar 1. Infografis Kemasan Kardus Kue Mochi


Lampion
Berdasarkan tabel di atas, mayoritas kemasan kardus
kue Mochi Lampion menggunakan satu bentuk desain
Tampak Atas Tampak Bawah
kemasan saja (lihat gambar 1 dan gambar 2). Alasan yang
dikemukakan adalah memang ukuran tersebut sangat
efisien dan cocok dengan isi dari Kue Mochi itu
sendiri.
Kemasan kardus Kue Mochi Lampion memiliki 1
kerangka dasar yang sama.
Tampak Depan Tampak Samping
Gambar 3. Tampilan Kemasan Kardus Kue Mochi Lampion
4. Analisis Tipografi Kemasan Kue Mochi Lampion
. . . . . . . . . ... ....................
Dalam analisis tipografi pada kemasan kardus Kue
Mochi Lampion pembahasan lebih ditekankan pada
kategorisasi jenis huruf yang digunakan serta
keterbacaan informasi yang ada pada kemasan. Berikut ini
tabel klasifikasinya:..
Rangka 1...... . . . . . . . ... . . . . .
...
Tabel 3. Tipografi pada Kemasan Kardus Mochi Lampion

Gambar 2. Kerangka Kemasan Kardus Mochi Lampion Tipografi pada Keterangan


Bentuk balok dianggap bentuk yang praktis dan sudah Kemasan
sangat umum digunakan sebagai kemasan kardus untuk
semacam Kue. Kardus dipilih oleh Pak Awang karena
dianggap lebih prestise sehingga ketika orang membeli
untuk digunakan sebagai pemberian atau pada acara
khusus terlihat lebih sopan dan pantas. Menurut Wirya Termasuk tipe huruf Sans
(1999:29 -30), secara umum, bentuk kemasan yang Serif, menyerupai font
sederhana lebih disukai karena konsumen cenderung Martial arts JNL
melihat bentuk dari segi kepraktisannya. Dalam hal ini
kemasan kardus Kue Mochi sudah cukup baik karena
balok merupakan bentuk yang sederhana. Cara
penggunaan kemasan pun mudah, karena hanya berupa
sistem buka dan tutup. Termasuk tipe huruf Script,
3. Analisis Ilustrasi Kemasan Kue Mochi Lampion menyerupai font Mistral
Kemasan kardus kue Mochi Lampion tidak
menggunakan ilustrasi, tetapi menggunakan elemen dasar
desain berupa garis horizontal dan bentuk lingakaran TIDAK MEMBUKA
berwarna putih dan coklat. Elemen grafis dapat digunakan CABANG
untuk menuntun konsumen melalui desain kemasan JL. BHAYANGKARA –
dengan mengarahkan mata untuk membaca hirarki Gg KASWARI II –
informasi (Klimchuk, 2006:131). Kemasan juga SUKABUMI
menggunakan bentuk lingkaran yang dilubangi dan diberi Dep Kes RI.P.IRT No.
lapisan plastic, Dalam hal ini Pak Amang tidak 906327201027
mengetahui pasti alasan mengapa menggunakan garis
horizontal, lingkaran yang menyerupai logo theravada, KOMPOSISI :
lalu diberi lingkaran yang diberi plastic pada kemasan TEPUNG KETAN,
kardus Kue Mochi Lampion, makna dari logo theravada TEPUNG KANJI, GULA
TEPUNG, GULA PASIR,
KACANG HIJAU Terdapat ele
dan juga m
Termasuk tipe huruf Sans sebagai warn
Serif, menyerupai font Putih tanpa
Arial logo/merek L
“Mochi Kcan
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa
kemasan kardus Kue Mochi Lampion menggunakan tipe
huruf yang bervariasi diantaranya Script, dan Sans Serif.
Pada kemasan kardus kue mochi lampion terdapat Tampak Atas
beberapa teks. Yang pertama merupakan nama dari
perusahaan yaitu “Lampion” yang sudah menjadi bagian
dari merek perusahaan. Tulisan “Lampion ” Tidak terdapa
menggunakan tipe huruf sans serif yang menyerupai “KOMPOSIS
font Martial arts JNL, sedangkan tulisan “Mochi Kacang tersebut.
Hijau” menggunakan tipe huruf Script yang
menyerupai font Mistral. Kedua jenis font ini
memiliki sifat yang bertolak belakang di mana yang satu
tampak dinamis (Mochi Kacang Hijau) sedangkan yang
satu lagi tampak kaku (LAMPION). Kemudian terdapat
teks alamat K u e M o c h i L a m p i o n yaitu “JL.
BHAYANGKARA – Gg KASWARI II – SUKABUMI”, Tampak Samping
kata “TIDAK MEMBUKA CABANG”, kata “Dep Kes
RI.P.IRT No. 906327201027” dan juga kata Tidak terdap
“KOMPOSISI” yang menggunakan tipe huruf Sans Serif “TIDAK ME
Tampak Depan dan Belakang
yang menyerupai font Arial. teks BPOM
Secara keseluruhan, kemasan kardus Kue Mochi
Lampion menggunakan jenis font yang kontras dan
beragam serta memiliki tingkat keterbacaan tinggi yang
memudahkan konsumen dalam membaca informasi yang
tertera pada kemasan. Ukuran teksnya pun sudah
iurutkan dengan baik sehingga dapat dibaca secara Pada bagian Logo/Merek utama ( berwarna emas
berurutan menurut prioritas informasinya, dimana merk Tampak Depan
) dan varian rasa, ada perbedaan letak pada kemasan-
memiliki ukuran yang paling besar lalu diikuti, alamat, kemasan kardus tersebut. Pada kemasannya ada
dan nomor P-IRT. Perkecualian pada oleh rasa yang logo/merek dan varian rasa yang diletakkan di kiri
ditawarkan, teks “Mochi Kacang Hjau” yang bagian atas dan ada kemasan yang meletakkan
menggunakan font Mistral yang bekesan rumit dan logo/merek dan varian rasanya di kanan bagian atas.
keterbacaannya rendah. Namun sebaiknya logo/merek tidak diletakkan berbeda-
beda tuliskan.
5. Analisis Tata Letak/Layout Kemasan Kue Mochi
Lampion Tabel 5. Perbedaan Letak Logo/Merek Kemasan Kardus
Tata letak elemen visual pada kemasan kardus Kue Kue Mochi Lampion
Mochi Lampion meliputi merek dan teks. Merek
Lampion diletakkan pada bagian atas dan depan
kemasan dengan warna yang cukup kontras dengan Sample Kemasan 1
latar belakang dan ukuran cukup besar sehingga dapat
terlihat dengan jelas.
Tabel 4. Tata Letak Elemen Visual Kemasan Kardus Mochi
Lampion

Layout Kemasan Keterangan


Secara keseluruhan, tata letak elemen visual pada
kemasan kardus Kue Mochi Lampion sudah cukup baik.
Dapat terlihat dengan kejelasan urutan prioritas
Logo/Merek dan Varian Rasa terletak di bagian Logo/Merekinformasi
dan Varian yang Rasaingin terletakdisampaikan
di bagian oleh Mochi
kanan atas kiri atas Lampion................................................................
..........................................................................
IV. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
Kemasan memiliki fungsi yang tidak lagi berupa daya 1. Sobur, Alex. 2009.Analisis Teks Media. Bandung: PT/ Remaja
Rosdakarya.
tarik praktis saja tetapi juga daya tarik visual dimana
2. Hartley, John. 2010. Communication Cultural dan Media Studies,
desain kemasan memiliki peran yang penting untuk Yogyakarta: Jalasutra.
menarik perhatian konsumen. Pada kemasan K u e 3. Klimchuk, Rosner & Krasovec. A. Sandra. 2006, packaging Design
M o c i L a m p i o n a s w a r i daya tarik utama Successful Product Branding From cConcept to Shelf atau desain
Ekmasan Perencanaan Merek Produk yang Berhasil mulai dari
ditemukan pada logo lampion yang berwarna Emas yang
Konsep Sampai Penjualan, terjemahan Bob Sabran. 2007, Erlangga,
menjadi ciri khas kemasannya. Melalui analisis data yang Jakarta
telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 4. Pramoro R, Peni. 2007, Brand atau Merek Kunci Sukses Usaha. Elex
1. Desain kemasan kardus Kue Mochi Lampion tidak Media Komputindo, Jakarta.
5. Safanayong, Yongky. 2006, Desain komunikasi visual terpadu, Arte
seluruhnya sesuai dengan teori kemasan Desain
Intermedia, Jakarta
Komunikasi Visual. Salah satu penyebabnya karena 6. Leatrice Eiseman. 2000, Pantone:Guide to Communication with Color
Murni Bakery tidak memiliki divisi khusus yang 7. Rustan, Surianto. 2008, Layout Dasar dan Penerapannya , PT.
menangani desain kemasannya. Pak Amang selaku Gramedia, Jakarta
8. Piliang, Yasraf . A 1998. SEBUAH DUNIA YANG DILIPA, REALITAS
pemilik Kue Mochi Lampion sudah tidak dapat
KEBUDAYAAN MENJELANG MILENIUM KETIGA DAN MATINYA
mengingat kembali siapa yang pertama kali POSMODERNISME. BANDUNG: PENERBIT MIZAN
mendesain kemasan kardus Kue Mochi Lampion . 9. Klimchuk, Rosner & Krasovec. A. Sandra. 2007, Desain Kemasan,
Dari hasil Analisis kualitatif menggunakan teori Erlangga,>Jakarta.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
desain komunikasi visual berupa teori warna, bentuk,
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>.....................................
ilustrasi, tipografi, dan tata letak menghasilkan .............
simpulan sebagai berikut:
1.1. Pemahaman konsep warna kemasan antara versi
Kue Mochi Lampion dengan versi Teori DKV
berbeda, tetapi penggunaan warna pada kemasan Kue
Mochi sudah sesuai dengan kaidah teori warna
kemasan (sesuai dengan produk di dalamnya). Warna
Emas pada logo/merek kemasan Mochi Lampion
yang dikombinasikan dengan warna sesuai varian rasa
sebagai background telah menjadi brand yang sangat
kuat.
1.2. Bentuk kemasan kardus K u e M o c h i La m p i o n
berupa balok sederhana memudahkan penggunaan
kemasannya.
1.3. Kemasan kardus K u e M o c h i L a m p i o n
belum mengoptimalkan pemanfaatan ilustrasi
dengan baik sehingga tampilan visual kemasannya
kurang menunjang produk.
1.4. Secara keseluruhan, kemasan kardus Kue
Mochi Lampion
menggunakan jenis font yang beragam, terlalu
bervariasi sehingga nampak kurang seragam. Tingkat
keterbacaan dan kontras fontnya tinggi, kecuali pada
varian ras “Mochi Kacang Hijau” yang bekesan
rumit sehingga rendah keterbacaannya.
1.5. Tata letak elemen visual pada kemasan kardus Kue
Mochi Lampion sudah cukup baik.

Anda mungkin juga menyukai