Anda di halaman 1dari 6

CIRRIPEDIA

Cirripedia berasal dari bahasa Latin yang berarti ”kaki bergulung” merupakan satu-satunya
hewan kelompok Crustacea yang hidup sesil (selain Crustacea parasit) sehingga membentuk
suatu kelompok yang sangat menyimpang dari kelompok-kelompok Crustacea lainnya. Selain
itu, sebagian besar anggotanya bercangkang mirip Pelecypoda, sehingga pernah dianggap
sebagai anggota filum Mollusca. Baru dalam tahun 1830, ketika stadium-stadium larvanya
ditemukan, dapat diketahui hubungan antara teritip dengan hewan Crustacea lainnya,
sehingga teritip kemudian dikeluarkan dari filum Mollusca. Hewan-hewan teritip semua
hidup di laut, dua pertiga dari 900 jenis yang dikenal hidup bebas, melekatkan diri pada
bebatuan, cangkang moluska, karang, kayu terapung, dan benda-benda lain. Beberapa jenis
hidup komensal pada ikan paus, penyu, ikan dan hewan lain, sedagkan sejumlah besar
lainnya parasitik.

KLASIFIKASI
Dewasa bertangkai atau tidak, menempel pada substrat atau sebagai parasit, menempel
dengan perekat pada antena pertama, karapas menjadi mantel yang menyelubungi tubuh,
biasanya tertutup beberapa keping cangkang kapur, 6 pasang apendik thorax biramus bersetae
untuk mengumpulkan makanan umumnya monooecious, larva berenang bebas, 1000 spesies,
semua di laut.
Penjelasan Saintifik
Filum : Artropoda
Subfilum : Krustasea
Kelas : Maxillopoda
Subkelas : Thecostraca
Infrakelas : Cirripedia
Burmeister, 1834

Superorder
Ordo 1. Thoracica
Ordo ini terdiri dari teritip (barnacle) dan hidup di laut. Tubuhnya ditutupi oleh cangkang
kapur. Ada enam pasang embelan dada bercabang dua. Teritip adalah hermafrodit, mereka
tidak membuahi teiurnya sendiri tetapi menyampaikan spermanya kepada teritip lain terdekat
melalui penisnya yang dapat dijulurkan sampai beberapa inci. Telur yang dibuahi menetas
menjadi nauplius planktonik, setelah ganti kulit beberapa kali menjadi sipris (cypris) yang
bercangkang dan mempunyai tetesan minyak dalam cangkang sehingga masih dapat
mengapung di plankton.
Ada dua bentuk umum, (a) cangkangnya dibangun langsung menempel pada substrat yang
dinamakan teritip baran (acorn barnacle), contoh Bala-nuslty menempel dengan tangkai
seperti kulit yang menempel pada substrat yang dinamakan teritip angsa atau teritip
bertangkai (goose barnacle).
Mereka pemakan menyaring (filter feeder). Cara makan dengan mem-buka cangkangnya dan
mendepakkan kakinya untuk menangkap makanan. Mereka makan. plankton. Kelompok
hewan ini banyak hidup di perairan pantai pada benda-benda melekat di bawah atau di atas
permukaan laut atau pada benda-benda terapung.

Ordo 2. Acrothoracica
Hewan parasit, tidak mempunyai cangkang kapur dan tubuhnya ditutupi oleh mantel besar.
Contoh Alcippe lampas, jantan kecil, tak berkaki dan melekat pada betina, melubang ke
dalam cangkang Natica yang berisi kelomang.

Ordo 3. Rhizocephala
Hewan parasit, tidak ada embelan tubuh, saluran pencernaan, atau pun peruasan pada hewan
dewasa; melekat dengan tangkai, dengan akar-akarnya menembus ke jaringan inangnya.
Contohnya Sacculina (carcini), parasit pada Crustacea Decapoda yang mendegenerasi
menjadi sebuah kantung melekat pada permukaan ventral antara dada dan abdomen.

Ordo 4. Ascothoracica
Merupakan parasit pada echinodermata dan koral coelenterata, biasanya mempunyai antena
pertama yang prehensil dan abdomen. Laura parasit pada anthipatbaria (black coral)
coelenterata

MORFOLOGI DAN ANATOMI CIRRIPEDIA


Teritip dewasa non parasit dapat dikatakan tidak mempunyai kepala, kebanyakan tidak
mempunyai abdomen, dan ruas-ruas tubuh tidak jelas. Bagian tubuh yang utama ialah kepala
dan baian anterior badan (thorax). Antena pertama hanya tampak bekasnya saja berupa
kelenjar perekat dan antena kedua tumbuh menyatu. Yang tampak sangat jelas dan khas
adalah adanya 6 pasang apendik thorax. Eksopodit dan endopodit tiap apendik tersebut sangat
panjang, beruas-ruas dan dilengkapi setae, disebut cirri darimana asal nama cirripedia. Cirri
berfungsi untuk menangkap makanan. Dari 5 ordo hanya Thoracica yang buka parasit. Jenis
Thoracica ada dua macam, bertangkai dan tidak bertangkai. Barnacle bertangkai mempunyai
tangkai panjang (peduncle, stalk), ujung yang satu menempel pada substrat dan diujung yang
lain terletak bagian tubuh yang utama (capitulum). Capitulum adalah bagian preoral.
Capitulum dibungkus karapas (mantel). Pada permukaan mantel paling sedikit terdapat 5
keping penutup. Bentuk barnacle sessile mirip bentuk buah kelapa yang masih sebesar
kelereng. Beberapa keping cangkang tersusun seperti genteng, terletak didasar capitulum
merupakan dinding, dan dibagian atas terdapat operkulum yang terbentuk dari erga dan scuta
yang dapat digerakkan. Branacle bertangkai berukuran beberapa milimeter sampai 7 cm,
termasuk tangkai. Spesies tanpa tangkai umumnya berdiameter beberapa cm, kecuali
beberapa spesies seperti Balanus psittatus di pantai Amerika Selatan mencapai 23 cm dan
berdiameter 8 cm, spesies terkecil hanya beberapa milimeter. Sebenarnya banyak tertitip
yang berwarna warni, merah, jingga, putih, kesumba, ungu atau bergaris-garis bila tidak
tertutup oleh organisme sessile yang lain.
IV. HABITAT
Cirripedia hidup sebagai parasit dan terdapat di air laut yang menempel pada batuan,
gundukan tanah, kulit kerang-kerangan atau hampir semua permukaan benda padat yang
dapat untuk berpegangan dengan erat. Kebiasaan hidup berbeda-beda mulai dari kehidupan
betul-betul bebas, komensalisme, secara kebetulan sampai kepada parasitisme patogenik
ekstrim.

SISTEM PENCERNAAN DAN PEREDARAN DARAH

Makanannya berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa
mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus
terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak
di kepala - dada di kedua sisi abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga
dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
Sistem peredaran darah peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melalui
pembuluh darah. Darah tidak mengandung haemoglobin, melainkan hemosianin yang daya
ikatnya terhadap O 2 (oksigen) rendah.
MAKANAN DAN CARA MAKAN CIRRIPEDIA
Sebagian besar cirripedia hidup bebas termasuk filter feeder dan memakan mikroplankton.
Pada waktu makan, pasangan terga dan scuta terbuka dan gulungan cirri mengambang dan
keluar untuk menyaring makanan. Ukuran plankton yang dimakan bervariasi beberapa jenis
cirripedia termasuk karnivora karena seperti Lepas dan Tetraclita menangkap cepopoda,
isopoda, dan amphipoda.

REPRODUKSI DAN PERKEMBANGAN CIRRIPEDIA


Cirripedia non parasit umumnya hermafrodit, biasanya terjadi silang karena pada substrat
yang cocok biasanya dihuni sejumlah besar jenis yang sama dan berdekatan. Telur dierami
pada kantung telur dalam rongga mantel. Telur menetas menjadi larva nauplius. Seekor tritip
dapat menghasilkan lebih dari 13000 larva nauplius. Stadia nauplius sebanyak 6 instar, tidak
makan, kemudian menjadi larva cypris yang mirip ostracoda.
Tubuh larva cypris dibungkus 2 keping karapas, mempunyai sepasang mata majemuk, sessile
dan 6 pasang apendik thorax. Pada tempat yang cocok, larva cypris akan menempel dengan
menggunakan kelenjar perekat pada antena pertama, kemudian mengalami metamoforsa
dengan memanjangnya cirri, melengkungkan tubuh dan mulai tumbuh rangka luar baru
(keping cangkang) dibawah karapas larva cypris yang lama.
Kutikula atau rangka luar yang melapisi bagian dalam rongga mantel dan menutupi apendik
secara periodik mengalami molting sebagaimana halnya pada crustacea lain. Keping kapur
atau cangkang dihasilkan oleh mantel, dan tidak diganti pada waktu molting, namun terus
tumbuh menjadi besar dan tebal dengan adanya penambahan bahan-bahan (material) pada
bagian tepinya. Zat perekat dihasilkan selama hidup, dan juga diadakan perbaikan pada
bagian-bagian yang rusak. Zat perekat ini melekat dengan erat pada substrat. Molting pada
tritip berlangsung seumur hidup.

Anda mungkin juga menyukai