GENETIKA
A.Kromosom
1. Bentuk dan Struktur Kromosom
Kromosom adalah suatu badan berupa benang-
benang halus yang mudah menyerap zat warna dan
terdapat di dalam nucleus sel-sel eukariotik. Dalam
keadaan sel tidak aktif melakukan pembelahan,
kromosom-kromosom berbentuk memanjang dan
tidak tampak (disebut kromatin). Tetapi menjelang sel
mengalami proses pembelahan, kromosom-
kromosom tersebut memendek dan menebal serta
mudah menyerap zat warna sehingga dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop.
Kromosom tersusun dari senyawa kimia DNA
(deoksiribo nucleic acid) dengan suatu protein dasar
yang disebut histon dan terdiri dari segmen-segmen
yang disebut gen. Kromosom berbentuk batang ada
yang panjang dan ada yang pendek, ada yang lurus
dan ada yang bengkok. Kromosom memiliki
sentromer atau kinetokhor yang membagi kromosom
tersebut menjadi bagian-bagian yang disebut lengan
kromosom, sentromer berbentuk bulat dan tidak
mengandung gen sedangkan lengan kromosom
adalah bagian kromosom yang mengandung gen dan
disebut kromonema.
Ada kromosom yang hanya memiliki satu lengan dan
ada yang memiliki dua lengan, ada yang kedua
lengannya berbentuk simetris dan ada yang asimetris,
ada yang kedua lengannya terentang membentuk
garis lurus ada pula yang membentuk sudut
sesamanya, ada juga yang lengannya gemuk atau
kurus dan panjang atau pendek.
2. Jumlah Kromosom
Masing-masing organisme memiliki jumlah
kromosom yang berbeda-beda, sel-sel yang memiliki
jumlah kromosom berpasangan disebut diploid (2n)
seperti pada sel-sel tubuh (sel somatis) sebagian besar
organisme, sedangkan sel-sel yang memiliki jumlah
kromosom tidak berpasangan disebut haploid (n)
misalnya sel kelamin dan salah satu generasi dari
metagenesis tumbuhan Paku dan Lumut. Manusia
memiliki jumlah kromosom 46 atau 23 pasang pada
masing-masing selnya kecuali sel kelamin, sehingga
tubuh manusia yang tersusun dari sekitar 1013
(sepuluh ribu milyard) sel itu masing-masing selnya
memiliki jumlah kromosom diploid (2n) kecuali sel
kelaminnya yang hanya memiliki jumlah kromosom
haploid (n).
JUMLAH KROMOSOM PADA BEBERAPA ORGANISME
NO NAMA JUMLAH KROMOSOM
ORGANISME PADASETIAPSEL
1. Manusia 46 atau 23 pasang
2. Simpanse 48 atau 24 pasang
3. Kuda 64 atau 32 pasang
4. Sapi 60 atau 30 pasang
5. Keledai 62 atau 31 pasang
6. Anjing 78 atau 39 pasang
7. Kucing 38 atau 19 pasang
8. Tikus Rumah 40 atau 20 pasang
9. Tikus Sawah 42 atau 21 pasang
10. Merpati 80 atau 40 pasang
11. Ayam 78 atan 39 pasang
12. Kalkun 82 atau 41 pasang
13. Katak 26 atau 13 pasang
14. Ikan Mas 94 atau 47 pasang
15. Bintang Laut 36 atau 18 pasang
16. Drosophila 8 atau 4 pasang
(Lalat buah)
17. Jagung 20 atau 10 pasang
18. Padi 24 atau 12 pasang
19. Kentang 48 atau 24 pasang
20. Tomat 24 atau 12 pasang
3. Macam Kromosom
Berdasarkan fungsinya kromosom dibedakan
menjadi dua macam yaitu kromosom tubuh
(autosom) dan kromosom seks (gonosom),
kromosom tubuh berfungsi menentukan sifat-sifat
organisme secara umum sedangkan kromosom seks
berperan menentukan jenis kelamin dan sifat-sifat
yang tertaut pada jenis kelamin tersebut. Autosom
jumlahnya lebih banyak dan dilambangkan dengan A,
sedangkan gonosom umumnya hanya satu pasang
dan pada manusia dilambangkan dengan XX untuk
perempuan dan XY untuk laki-laki, misalnya jumlah
kromosom manusia ada 23 pasang dilambangkan
dengan 22 AA + XX untuk perempuan dan 22 AA +
XY untuk laki-laki. Sedangkan kromosom pada sel
kelaminnya untuk sperma 22 A + X atau 22 A + Y
dan ovum 22 A + X.
Genotif Fenotif
AA, A0 A
BB, B0 B
AB AB
00 0
3. REPLIKASI DNA
DNA adalah senyawa kimia yang dapat
membentuk senyawa lain yang sama dengan dirinya
melalui proses duplikasi atau replikasi, dan dapat
membentuk senyawa lain yang tidak sama dengan
dirinya yaitu RNA melalui proses transkripsi. Pada
fase S (sintesis) dari interfase sel terjadi replikasi atau
penggandaan DNA, jika DNA akan mengganda
mula-mula rantai ganda DNA terpisah menjadi dua,
kemudian masing-masing rantai akan mensintesis
rantai pasangannya. Ada tiga model replikasi DNA
seperti skema berikut:
REPLIKASI DNA
4.Transkripsi RNA
Proses transkripsi RNA hampir sama dengan
replikasi DNA, rantai DNA yang akan
mentranskrip RNA disebut rantai sens (DNA
templet) sedangkan rantai DNA yang tidak
mentranskrip RNA disebut rantai antisens. RNA
yang dihasilkan dari proses transkripsi akan
memiliki urutan basa nitrogen sama dengan
pasangan rantai sensnya tetapi timinnya (T)
digantikan oleh urasil (U). Misalnya rantai sens
DNA memiliki urutan basa nitrogen CAG TTA
GCT, maka RNA yang dibentuk akan mempunyai
urutan basa nitrogen GUC AAU CGA.