SK Rujukan
SK Rujukan
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MEPANGA
Jl. Nusantara Sumber Agung 94376 - puskesmas.mepanga@gmail.com
TENTANG
PENETAPAN SISTEM PENGELOLAAN RUJUKAN
PADA UPTD PUSKESMAS MEPANGA
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pemantapan kinerja pada kegiatan/ program lingkup
UPTD Puskesmas Mepanga, Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong
b. Bahwa untuk peningkatan pelayanan di tingkat puskesmas perlu adanya
penetapan syistem Pengeloaan Rujukan pada Puskesmas Mepanga
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b
perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala UPTD Puskesmas Mepanga;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 02 Januari 2016 dan apabila terjadi
kekeliruan didalamnya maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya
KEPALA UPTD
PUSKESMAS MEPANGA
Made Parnita,A.Md.Kep
Nip : 19691113 199102 1 001
1
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR :................................
TENTANG : SISTEM PELAYANAN RUJUKAN
A. Prosedur Klinis:
Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medik untuk menentukan
diagnosis utama dan diagnosis banding.
Memberikan tindakan stabilisasi sesuai kasus berdasarkan Standar Prosedur Operasional (SPO).
Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan dan memastikan bahwa unit pelayanan tujuan dapat
menerima pasien
Untuk pasien gawat darurat harus didampingi tenaga kesehatan yang kompeten dibidangnya dan
mengetahui kondisi pasien.
Pasien (pada point 4) diantar dengan kendaraan ambulans dan diserah terimakan oleh petugas,
agar petugas dan kendaraan pengantar tetap menunggu sampai pasien di IGD mendapat kepastian
pelayanan, apakah akan dirujuk atau ditangani di fasilitas pelayanan kesehatan setempat.
Rujukan kasus yang memerlukan standart kompetensi tertentu (sub spesialis) Pemberi Pelayanan
Kesehatan tingkat I (Puskesmas,Dokter Praktek, Bidan Praktek, Klinik) dapat merujuk langsung
ke rumah sakit rujukan yang memiliki kompetensi tersebut
B. Prosedur Administratif:
Memperhatikan anjuran tindakan yang disampaikan oleh Rumah Sakit yang terakhir merawat
pasien tersebut.
Melakukan tindak lanjut atau perawatan kesehatan masyarakat dan memantau kondisi klinis
pasien sampai sembuh.
2. Prosedur Administratif:
Meneliti isi surat balasan rujukan dan mencatat informasi tersebut di buku register pasien
rujukan, kemudian menyimpannya pada rekam medis pasien yang bersangkutan dan memberi
tanda tanggal / jam telah ditindaklanjuti.
3. Prosedur Pengelolaan pasien di ambulans
Pasien yang dirujuk didampingi oleh petugas kesehatan yang mampu mengawasi dan
antisipasi kegawatdaruratan.
Di dalam ambulan tersedia sarana prasarana life saving ( sesuai kondisi pasien ).
Adanya komunikasi antar petugas yang ada di ambulan dengan rumah sakit perujuk.
Pengoperasian mobil ambulan sesuai aturan lalu lintas.
Perkembangan dan tindakan yang diberikan terhadap pasien di dalam ambulance dicatat
dalam catatan perkembangan pasien/surat rujukan
2
4. Prosedur sistem informasi rujukan dari Puskesmas ke Rumah Sakit:
a. Surat Rujukan
Tersedia informasi tentang kerjasama dengan fasilitas rujukan lain. Informasi kegiatan
rujukan pasien dibuat oleh petugas kesehatan pengirim dan dicatat dalam surat rujukan pasien
yang dikirimkan ke dokter tujuan rujukan, yang berisikan antara lain: no rujukan, nama
puskesmas/dokter keluarga, nama kabupaten/kota, nama pasien yang dirujuk, status jaminan
kesehatanyang dimiliki pasien baik pemerintah maupun swasta, diagnosa, tindakan dan obat
yang telah diberikan, termasuk pemeriksaan penunjang diagnostik,kemajuan pengobatan,
nama dan tandatangan dokter/bidan yang memberikan pelayanan serta keterangan tambahan
yang dianggap perlu dan penting.
b. BalasanRujukan
Informasi balasan rujukan dibuat oleh dokter yang telah merawat pasien rujukan tulisan
balasan rujukan harus jelas dan dapat dibaca oleh petugas kesehatan di Puskesmas. Surat
balasan rujukan yang dikirimkan kepada pengirim pasien rujukan, memuat : nomor surat,
tanggal, status jaminan kesehatan yang dimiliki, tujuan rujukan penerima, nama dan identitas
pasien, hasil diagnosa setelah dirawat, kondisi pasien saat keluar dari perawatan dan tindak
lanjut yang diperlukan. (format surat balasan rujukan terlampir).
c. RujukanSpesimen
Informasi rujukan spesimen dibuat oleh pihak pengirim dengan mengisi surat rujukan
spesimen, yang berisikan antara lain : nomor surat, tanggal, status jaminan kesehatan yang
dimiliki, tujuan rujukan penerima, jenis/bahan/asal spesimen, nomor spesimen yang dikirim,
tanggal pengambilan spesimen, jenis pemeriksaan yang diminta, nama dan identitas pasien,
serta diagnosis klinis. (Lihat format R/2, Surat Rujukan Spesimen). Informasi balasan hasil
pemeriksaan bahan / spesimen yang dirujuk dibuat oleh pihak laboratorium penerima dan
segera disampaikan pada pihak pengirim dengan menggunakan format yang berlaku di
laboratorium yang bersangkutan.
Hiperemesis Gravidarum
Hipertensi Dalam Kehamilan
o Hipertensi dalam kehamilan
o Pre-eklamsi
Gejala dan Penyakit lain yang memerlukan manajemen khusus
o Sesak
o Riwayat Diabetes Melitus
o Memiliki Resiko HIV
o Demam Tinggi
o dll
Pertumbuhan janin terhambat (PJT) : tinggi fundus tidak sesuai usia kehamilan
Kelainan kehamilan (hubungan yang abnormal antara janin dan panggul)
o Gemelli
o Kelainan letak, posisi
o DKP (Disproporsi Kepala Panggul)
Apabila terdapat ibu hamil dengan kasus tersebut maka wajib bagi puskesmas untuk mengedukasi
ibu agar melakukan persalinan di Rumah Sakit PONEK terdekat dari lokasi tinggal, tidak di
puskesmas, hal ini perlu dilakukan agar penanganan kegawatan dapat segera diberikan.
3
Namun untuk kasus – kasus gawat darurat seperti
Pada kasus-kasus gawat darurat tersebut puskesmas atau bidan dapat segera merujuk ke Rumah
Sakit PONEK terdekat untuk segera dilakukan tindakan, tanpa perlu menelepon, dan Rumah Sakit
PONEK wajib melakukan tindakan pada pasien itu. Pertimbangan untuk memilih Rumah Sakit
PONEK adalah
4
komplikasi apabila ditangani di fasilitas kesehatan primer atau oleh bidan.
Ibu-ibu yang bermasalah dapat pula bersalin dengan normal, apabila ternyata tidak terjadi
komplikasi yang telah diprediksi sebelumnya
7. Prosedur administratif Rujukan KIA pada ibu dengan kondisi Gawat Darurat
9. Prosedur Administratif:
Mencatat di buku register hasil pemeriksaan untuk arsip sebagai pasien dengan kondisi
tetap
Pasien dapat dirujuk tanpa perlu datang ke puskesmas
Mengisi format dan surat rujukan spesimen/penunjang diagnostik lainnya secara cermat
dan jelas termasuk nomor surat dan jaminan kesehatan baik pemerintah maupun swasta,
informasi jenis spesimen/penunjang diagnostik lainnya pemeriksaan yang diinginkan,
identitas pasien dan diagnosa sementara serta identitas pengirim.
5
Mencacat informasi yang diperlukan di buku register yang telah ditentukan masing-masing
intansinya.
Mengirim surat rujukan spesimen/penunjang diagnostik lainya ke alamat tujuan dan lembar
kedua disimpan sebagai arsip.
Prosedur Klinis
o Menerima dan memeriksa spesimen/penunjang diagnostik lainnya sesuai dengan kondisi
pasien/bahan yang diterima dengan memperhatikan aspek : sterilisasi, kontaminasi
penularan penyakit, keselamatan pasien, orang lain dan kelayakan untuk pemeriksaan.
o Memastikan bahwa spesimen yang diterima tersebut layak untuk diperiksa sesuai
dengan permintaan yang diinginkan.
o Mengerjakan pemeriksaan laboratoris atau patologis dan penunjang diagnostik lainnya
dengan mutu standar dan sesuai dengan jenis dan cara pemeriksaan yang diminta oleh
pengirim.
Prosedur Administratif
o Meneliti isi surat rujukan spesimen dan penunjang diagnostik lainnya yang diterima
secara cermat dan jelas termasuk nomor surat dan jaminan kesehatan baik pemerintah
maupun swasta, informasi pemeriksaan yang diinginkan, identitas pasien dan diagnosa
sementara serta identitas pengiriman
o apabila specimen yang diterima tidak layak, maka spesimen tersebut dikembalikan.
o Mencacat informasi yang diperlukan di buku register / arsip yang telah ditentukan
masing-masing instansinya.
o Memastikan kerahasiaan pasien terjamin.
o Mengirimkan hasil pemeriksaan tersebut secara tertulis dengan format standar masing-
masing sarana kepada pimpinan institusi pengirim.