Anda di halaman 1dari 3

Cinthia Kurnia Dewi / 171414008

Pend. Matematika

RESENSI BUKU

1. Judul : Resensi Terhadap “A Gift : Anak Hiperaktif - Memahami,


Mendeteksi, Terapi, dan Pola Asuh Yang Tepat Bila Memiliki
Anak Hiperaktif” karya Via Azmira
2. Identitas Buku :
a) Judul Buku : A Gift : Anak Hiperaktif-Memahami,
Mendeteksi, Terapi, dan Pola Asuh Yang Tepat
Bila Memiliki Anak Hiperaktif
b) Pengarang : Via Azmira
c) Penerbit : Rapha
d) Tahun Terbit dan Cetakan : 2015
e) Tebal Buku : 122 lembar
f) Harga Buku : Rp 49.500
3. Biodata Pengarang :
Nama : Novia Ikawanti (Via Azmira)
Pendidikan : D3 Kebidanan
Riwayat Kerja :
a. Bekerja di BPS (Bidan Praktik Swasta) tahun 2010-2011
b. Rumah Bersalin Arlina 2012
c. Staf redaksi Majalah Respon 2013-2014
d. Staf redaksi Majalah DURASi 2014
4. Pembuka :
Buku ini di rancang untuk membantu pembaca yang ingin mengetahui tentang anak
hiperaktif, mulai dari penyebab, potensi, tanda, hingga cara yang tepat untuk
mendidiknya agar potensi yang dimilikinya tidak sia-sia. Selain itu buku ini juga
mengupas cara berfikir anak hiperaktif sehingga pembaca dapat memahaminya
5. Bagian Isi :
a. Ringkasan Buku :
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan saraf tertentu
sehingga sulit memusatkan konsentrasi dan cenderung hiperkinetik (terlalu
banyak gerak). Anak-anak hiperaktif memiliki ciri-ciri yaitu kurang jelas
dalam berbicara, sulit diajak berkomunikasi, mudah tersinggung, dan
hiperkinetik. Selain itu, anak hiperaktif juga sulit mengontrol emosinya
sendiri, serta gagal dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan karena
mudah kehilangan fokus.
Anak hiperaktif disebabkan oleh banyak faktor seperti abnormalitas
dopamin, genetik, riwayat kehamilan, persalinan, lingkungan, dan makanan.
Namun, penyebab pasti hiperaktif hingga kini belum diketahui. Akan tetapi
teori yang paling mendekati kebenaran adalah teori abnormalitas dopamine
karena berhubungan langsung dengan gangguan pemusatan perhatian.
Mengetahui kelainan anak sejak dini merupakan hal yang paling
penting. Orangtua diharapkan selalu memperhatikan penuh putra-putrinya
bila terdapat kelainan bisa segera dideteksi. Hal ini termasuk dalam kelainan
hiperaktif. Ada beberapa gejala atau diagnosis yang digunakan untuk
mendeteksi apakah seseorang menderita hiperaktif atau tidak, seperti sering
berbicara secara berlebihan, sering melupakan sesuatu, tidak dapat
mendengarkan dengan seksama, dan sulit mempelajari hal-hal yang baru.
Perilaku anak hiperaktif yang seperti itu tentu saja membawa dampak
bagi dirinya sendiri, orangtua, maupun teman sebayanya. Prestasi belajar
buruk, gizi buruk, cedera fisik, tidak punya teman, rendah diri, daya tahan
tubuh menurun, kurang percaya diri, dan depresi adalah dampak negatif yang
mungkin timbul akibat perilaku hiperaktif. Akan tetapi, anak hiperaktif tidak
selamanya berkonotasi negatif. Bahkan banyak anak hiperaktif yang
memiliki kelebihan di bidang masing-masing. Kelebihan yang mungkin
dimiliki anak hiperaktif adalah kreativitas yang tinggi, serta memiliki banyak
energi, dimana dengan enrgi tersebut anak hiperaktif dapat melakukan
banyak hal jika dibandingkan dengan orang lain
Makanan turut mempengaruhi kerja otak manusia, begitu pula pada
penderita hiperaktif. Makanan yang baik untuk di konsumsi oleh penderita
hiperaktif yaitu makanan yang banyak mengandung Omega-3, Omega-6,
Protein, Zat besi, Magnesium, Tirosin, Vitamin B12, karena berguna untuk
perkembangan otak secara luas, termasuk daya konsentrasi yang sering kali
menghilang pada penderita hiperaktif. Namun sebaliknya, makanan yang
mengandung pengawet, pewarna, perasa, soda, kafein, dan asam salisilat
sebaiknya dihindari karena dapat merangsang kerusakan organ tubuh, serta
dapat mengganggu aktivitas saraf.
Adapun cara untuk menangani penderita hiperaktif yaitu dengan
terapi, yang dilakukan secara bertahap. Jenis terapi yang dapat menangani
penderita hiperaktif, yaitu terapi musik, terapi bermain, terapi okupasi, terapi
obat-obatan, serta terapi warna dimana itu berguna dalam meningkatkan
konsentrasi.
Pendidikan anak hiperaktif tidak cukup dilakukan di rumah dan
tempat terapi saja, namun juda sekolah. Anak hiperaktif sebaiknya
disekolahkan agar dia belajar bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang
lain
b. Penilaian :
 Kelebihan :
Bahasa dalam buku ini mudah untuk dipahami, karena bahasa yang
digunakan adalah bahasa yang popular. Cover buku ini juga sangat
menarik karena terdapat gambar yang lucu dan penuh warna yang
menambah nuansa keistimewaan buku ini.
 Kekurangan:
Gambar ilustrasi pada buku ini masih kurang jelas sehingga akan
menimbulkan kebosanan bagi para pembacanya. Selain itu identitas buku
ini masih kurang lengkap.
6. Penutup :
a) Kesimpulan :
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan saraf tertentu
sehingga sulit memusatkan konsentrasi dan cenderung hiperkinetik. Ciri-ciri
anak hiperaktif adalah gagal dalam menyelesaikan setiap tugas yang
diberikan karena mudah kehilangan fokus, tidak dapat mendengarkan dengan
seksama, dan lain-lain. Ciri-ciri tingkah laku yang seperti ini, dapat
membawa dampak negatif seperti prestasi yang menurun, serta kurang
percaya diri. Namun, tidak selamanya anak hiperaktif berkonotasi negatif.
Bahkan banyak anak hiperaktif yang memiliki kelebihan di bidang masing-
masing. Sehingga untuk menangani dampak negatif dan meningkatkan
kelebihan yang dimiliki masing-masing anak maka di butuhkan pola asuh /
cara mendidik yang tepat agar meningkatkan konsentrasi anak, serta anak
hiperaktif dapat meningkatkan kelebihannya di bidang masing-masing.
b) Saran :
Saran saya setelah membaca buku ini diharapkan pembaca dapat mengetahui
tentang penyebab, perilaku anak, serta pola / cara asuh yang tepat dalam
mendidik anak hiperaktif agar potensi yang dimiliknya tidak dibuang sia-sia.

7. Daftar Pustaka :
http://dutailmu.co.id/product21633-a-gift-anak-hiperaktif-memahami-mendeteksi-
therapy-dan-pola-asuh-yang-tepat-bila-memiliki-anak-hiperaktif.html#.WcxefOn-
vIU

Anda mungkin juga menyukai