Anda di halaman 1dari 5

2018

Laporan Pendahuluan
Inventarisasi dan Kondisi Jaringan Irigasi DI DAS Tukad Ayung di Provinsi Bali

BAB III
PERMASALAHAN
O & P SISTEM IRIGASI

3.1. PERMASALAHAN SALURAN IRIGASI


Pada studi ini memang belum dilakukan penelusuran (walktrough) saluran secara keseluruhan
pada semua DI-DI yang tercakup di dalam DAS Tukad Ayung . Namun telah dilakukan survey
secara umum yang dapat menggambarkan kondisi umum saluran irigasi di DAS Tukad Ayung yaitu
DI. Mambal dan DI. Kedewatan
Pada umumnya ruas saluran pada telah mengalami degradasi kondisi fisik seperti terjadi bocoran
akibat pecahnya pasangan tebing, banyak sedimentasi, juga banyak terdapat sampah sehingga
tidak dapat mengalirkan air secara optimal. Pada beberapa tempat free board sudah tidak
memenuhi syarat keamanan saluran dari overtopping akibat kedalaman saluran semakin dangkal
karena tumpukan sedimentasi.
Gambar 3.1
Kondisi Umum Saluran Irigasi (DAS Tk. Ayung) DI. Mambal

Saluran Sekunder Basangkasa


Saluran DI. MambalBasangkasa DI.Mambal
Sekunder

SaluranKauh
Saluran Sekunder Kerobokan Sekunder Kerobokan Kauh DI.Mambal
DI. Mambal

III-1
2018
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi dan Kondisi Jaringan Irigasi DI DAS Tukad Ayung di Provinsi Bali

Gambar 3.2
Kondisi Umum Saluran Irigasi (DAS Tk. Ayung) DI. Kedewatan

Kondisi Saluran Sekunder DI Kedewatan

Kondisi Bangunan Bagi dan Walktrough saluran sekunder DI. Kedewatan

3.2. PERMASALAHAN BANGUNAN IRIGASI PADA JARINGAN


Secara umum beberapa bangunan irigasi secara fisik sudah mengalami kerusakan, namun secara
fungsional telah memenuhi fungsi bangunan secara teknis dari aspek hidraulika aliran. Terutama
pada bangunan bagi di bagian hulu sudah mengalami sedimentasi. Banyak juga tersangkut
sampah-sampah penduduk sehingga fungsi bangunan tidak dapat optimal. Pintu-pintu air telah
mengalami kerusakan serta masih ada pintu air yang belum dilengkapi dengan rumah pintu. Hal ini
juga memberikan dampak buruk terutama terjadinya korosi pada elemen-elemen pintu air tersebut.
Adanya penyesuaian lebar ambang pada bangunan bagi dan beberapa pengambilan air pada
bangunan memberikan dampak aliran yang tidak sesuai lagi dengan perhitungan pada saat awal
perencanaan

3.3. PERMASALAHAN BANGUNAN UTAMA


Sebagian besar bendung-bendung yang terdapat di daerah irigasi DAS Tukad Ayung telah banyak
terjadi sedimentasi yang sangat tinggi di depan mercu bendung. Hal ini menyebabkan terjadinya
III-1
2018
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi dan Kondisi Jaringan Irigasi DI DAS Tukad Ayung di Provinsi Bali

kondisi dimana penangkapan air di bangunan pengambilan irigasi tidak optimal menuju saluran
irigasi primer. Sayap-sayap bendung baik hulu maupun hilir juga perlu pemeliharaan secara rutin
untuk menghindari agar tidak mengalami pecah pasangan dan terjadi longsoran. Pintu-pintu air
perlu pemeliharaan yang rutin. Peil schaal telah mengalami kerusakan sehingga penampakan
angka kedalam air tidak jelas, perlu dilakukan pengecatan. Pada beberapa bendung mercu
bendung perlu perbaikan atau peninggiaan.

Gambar 3.3 Bendung Daerah Irigasi Mambal

Gambar 3.4 Bendung Daerah Irigasi Kedewatan

III-1
2018
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi dan Kondisi Jaringan Irigasi DI DAS Tukad Ayung di Provinsi Bali

3.4. PERMASALAHAN POLA TANAM


Pada kebanyakan daerah irigasi yang ada di DAS Tukad Ayung dapat diketahui bahwa pola tanam
yang diterapkan adalah padi-padi-palawija. Namun jadwal tanam tidak bisa bersamaan karena
sangat tergantung dari kondisi musim dan kesepakatan dari anggota subak pada DI masing-
masing. Saat ini beberapa DI sedang melaksanakan panen, namun ada sedang tanam palawija
sesuai dengan kondisi musim saat ini. Berdasarkan hasil survey lapangan yang telah dilakukan,
pola tanam DAS Tukad Ayung mengalami ketidakteraturan. Pada Daerah Irigasi di bagian hulu
cenderung mengalami masa pembuahan dan mulai tanam padi. Daerah Irigasi bagian tengah
cenderung memasuki masa pasca panen dan sebagian masa pengolahan tanah, sedangkan pada
Daerah Irigasi bagian hilir mengalami masa tanam palawija.

Gambar 3.5
Kondisi Pola Tanam di DAS Tukad Ayung

Kondisi Pola Tanam di daerah DAS bagian hulu memasuki masa mulai
tanam padi dan pembuahan

Kondisi Pola Tanam di daerah DAS bagian tengah memasuki masa


pengolahan Tambak Ikan

Sumber : Survey Lapangan,

III-1
2018
Laporan Pendahuluan
Inventarisasi dan Kondisi Jaringan Irigasi DI DAS Tukad Ayung di Provinsi Bali

3.5. PERMASALAHAN PELAKSANAAN O & P JARINGAN IRIGASI


Tidak semua daerah irigasi di DAS Tukad Ayung berjalan dengan baik. Hal itu terjadi akibat
ketersediaan dana dari Pemerintah kurang mencukupi. Juga terjadi akibat kondisi organisasi
pengelola jaringan irigasi kurang berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi ini juga terjadi
akibat mulai terkikisnya nilai-nilai kegotongroyongan anggota akan pentingnya pengelolaan jaringan
irigasi yang baik.

Gambar 3.6
Kondisi Saluran dan Bangunan Irigasi dimana Kegiatan OP
Tidak Berjalan dengan Baik

Sumber : Survey Lapangan,

3.6. PERMASALAHAN KETERSEDIAAN SUMBER DAYA O & P JARINGAN IRIGASI


Dalam kaitannya dengan sumberdaya OP yang dimaksud adalah seperti penjaga bendung,
penjaga pintu air pada bangunan bagi. Jumlah tenaga operasional ditentukan oleh luas daerah
irigasi dan banyaknya jumlah bangunan bagi, serta kondisi medan. Permasalahannya menjadi sulit
untuk meng OP kan sistim jaringan irigasi yang ada, disamping dana OP terbatas juga Sumber
Daya Manusia (OP) perlu ditambah dan ditngkatkan melalui kursus-kursus yang diadakan.

III-1

Anda mungkin juga menyukai