Anda di halaman 1dari 6

BUKU PEDOMAN O&P

BAB II
CARA OPERASI

2.1. Metoda Operasi


Prosedur operasi di Jaringan Irigasi DI. Cibalagung terdiri dari 3 (tiga) tahap :
Rencana Tanam
Rencana Pembagian air
Pemantauan Operasi dan klimatologi

2.1.1. Air yang Tersedia


Persediaan air pada musim kemarau tidak mencukupi untuk
memungkinkan pengoperasian secara serentak, karena sub-sub jaringan
di hilir tersebut tergantung dari Bendung Cibalagung sebagai sumber air
irigasi.

2.1.2. Bangunan-Bangunan Penting untuk Pengukuran Debit


Untuk menghitung faktor K, diperlukan pengukuran terhadap :
aliran yang masuk ke jaringan
aliran yang keluar dari jaringan (termasuk kehilangan-kehilangan pada
jaringan utama)

Bangunan-bangunan penting untuk pengukuran debit diperlihatkan pada


tabel 2.1.

Tabel 2.1
Bangunan-bangunan penting untuk Pengukuran Debit

NO SALURAN LOKASI KETERANGAN

1 Induk Cibalagung BBL.5


BBL.8
BBL.9

Perencanaan Detail Rehabilitasi Irigasi DI. Cibalagung 1.106 Ha di Kabupaten Cianjur II - 1


BUKU PEDOMAN O&P

2.2. Rencana Pola dan Tata Tanam

2.2.1. Rencana Tata Tanam dan Persetujuan Panitia Irigasi


Prosedur yang sekarang diikuti untuk menyusun Rencana Tata Tanam
Global diperlihatkan pada Gambar 2.1

GAMBAR 2.1
PROSEDUR RENCANA TANAM TAHUNAN

Rapat antara P3A, Penyuluh Pertanian dan Dinas


Pengairan
- Terangkan prosedur rencana tanam
- Bagikan Daftar Isian 01-O baru pada P3A

P3A Mengisi Daftar Isian 01-E

Mantri mengumpulkan Daftar Isian 02-E, dan


mengisi Daftar Isian 02-E

Kepala Juru mengumpulkan Daftar Isian 02-E,


mengirimkan ke Seksi Pengairan

Seksi Pengairan memeriksa Daftar Isian 02-E,


membuat konsep rencana tanam untuk surat
Keputusan Bupati

Rapat dengan Petani

Rapat Panitia Irigasi untuk menyetujui rencana


tanam dan konsep SK. Bupati

Rapat di setiap Kecamatan antara P3A, Dinas


Pengairan Penyuluhan Pertanian. Membahas
konsep SK Bupati

Rapat Panitia Irigasi untuk penyelesaikan SK Bupati

Surat Bupati diterbitkan

Perencanaan Detail Rehabilitasi Irigasi DI. Cibalagung 1.106 Ha di Kabupaten Cianjur II - 2


BUKU PEDOMAN O&P

Pola Tanam pada Jaringan Irigasi DI. Cibalagung dibagi menjadi 2 (dua)
musim tanam seperti dibawah ini :
MT - 1 Oktober Februari Padi 1.200,95 ha
MT - 2 Februari - Juni Padi 1.200,95 ha
MT - 3 Juni - September Palawija 1.200,95 ha

2.2.2. Priode Pengeringan Saluran


Pada musim kering pada bulan Agustus-September waktu yang
memungkinkan untuk melaksanakan satu periode setiap tahun agar
seluruh saluran dapat dikeringkan untuk di inspeksi dan dipelihara secara
berkala .
Pola tanam yang diperlihatkan pada Gambar apabila diikuti secara tepat
akan memungkinkan pengeringan jaringan-jaringan selama dua minggu
pada permulaan bulan Nopember. Penutupan ini harus dibahas dan
disetujui dengan P3A pada waktu menyusun rencana tanam serentak.

2.3. Kebutuhan Air Tanaman dan Kehilangan Air Pada Saluran Pembawa
a). Petak-petak Tersier
Kebutuhan air pada petak-petak tersier diperhitungkan sebagai berikut :

TANAMAN TAHAPAN Kebutuhan air di sawah (l/dt/ha)


Musim Musim Kering
Penghujan (MT-2, MT-3)
(MT-1)

Padi Penyiapan lahan dan


penanaman

Pertumbuhan normal 0 0

Panen

Padi Penyiapan 1.02 1.02


lahan/perawatan

Palawija Kebutuhan Tinggi

Kebutuhan Rendah

Perencanaan Detail Rehabilitasi Irigasi DI. Cibalagung 1.106 Ha di Kabupaten Cianjur II - 3


BUKU PEDOMAN O&P

Angka-angka ini sama dengan yang dipakai pada Daftar isian 05-E untuk
menghitung kebutuhan petak tersier dan dikeluarkan oleh Direktorat Irigasi.
Sebagai tambahan, harus diadakan alokasi untuk kehilangan di dalam
petak tersier. Angka ini disebut faktor tersier, biasanya antara 1,2 dan 1,3 .
Disarankan untuk menggunakan faktor tersier 1,20.

b) Kebutuhan air pada Jaringan Utama


Kebutuhan pada saluran primer dan saluran sekunder harus dihitung
dengan menggunakan Daftar isi (Blanko) 07-E, Pada tahap ini perlu untuk
memperkirakan kehilangan-kehilangan pada setiap saluran primer dan
sekunder. Demikian pula perkiraan kebutuhan air untuk maksud lain.

Di dalam laporan rencana jaringan untuk Jaringan Irigasi DI. Cibalagung

Perlu kiranya dilaksanakan pengukuran terhadap kehilangan pada setiap


ruas saluran primer dan sekunder sesuai debit yang dialirkan untuk
membuat kurva-kurva realistis dari kehilangan air yang nantinya dapat
digunakan untuk merencanakan pembagian air.

2.4. Rencana Pembagian Air (RPA)


2.4.1. Umum
Metoda faktor K digunakan untuk merencanakan pembagian air, seperti
yang diuraikan pada bahan training. Jaringan irigasi di desain untuk di
operasikan dengan anggapan air pada semua saluran primer dan
sekunder mengalir terus menerus, kecuali dalam periode sangat
kekurangan air atau pada waktu banjir.

Debit air pada setiap saluran tidak boleh melampaui kapasitas desain.
Untuk mengontrolnya maka aliran air pada pintu pengambilan di BBL.5,
BBL.8, BBL.9 harus dipantau sekurang-kurangnya dua kali sehari oleh
penjaga pintu air. Muka air saluran juga harus dipantau dua kali sehari
pada bangunan-bangunan yang tercantum dalam Tabel 2.1.

Tujuan pemantauan debit air adalah :


Untuk mencegah banjir yang datang secara tiba-tiba memasuki
jaringan.

Perencanaan Detail Rehabilitasi Irigasi DI. Cibalagung 1.106 Ha di Kabupaten Cianjur II - 4


BUKU PEDOMAN O&P

Untuk memeriksa debit sungai yang sebenarnya dibandingkan dengan


debit yang diramalkan, sehingga faktor K dapat diubah bila perlu
(kalau perbedaan lebih besar dari 10%).

2.5. Pengoperasian pada Musim Penghujan

Musim hujan umumnya berlangsung dari bulan Nopember sampai Maret,


biasanya dengan air yang cukup tersedia di sungai Cibalagung yang mensuplai
Bendung Cibalagung untuk mengairi tanaman yang direncanakan. Pada
beberapa lokasi sering terjadi banjir disebabkan rusaknya tanggul tanah longsor
ataupun terjadi penurunan badan tanggul sehingga air meluap ke sekitar
perkampungan dan ke sawah .

Pengoperasian jaringan selama MT. 1 harus mengikuti dua keadaan :


a) Curah hujan di daerah pengaliran (Catchment area)
Selama musim penghujan pintu pengambilan pada Bendung Cibalagung
dimonitor (diawasi) oleh petugas lapangan yaitu juru bendung. Petugas
harus mengoperasikan pintu pengambilan seperti diterangkan pada bagian
2.5, Dimana air dipermukaan Bendung naik, untuk :
Mencegah lumpur memasuki saluran primer selama debit sungai tinggi.
Melindungi daerah irigasi dari banjir.
Selain itu, staf lapangan yang bertugas diharuskan menghubungi Pengamat
Pengairan, apabila keadaan darurat diperkirakan akan terjadi.

Selama musim penghujan, staf lapangan dan para petani harus siap terus
menerus untuk menjaga agar pintupintu tersier selalu tertutup selama debit
air tinggi, menjaga supaya saluran-saluran pembuang bersih dari kotoran,
dan untuk memeriksa bahwa tiap kerusakan pada tanggul di sepanjang
saluran segera ditutup.

Saluran pembuang membawa air yang berlebihan dari Bendung. Kelebihan


air ini melimpas melalui pelimpah samping pada tanggul yang dibuat
pelimpah dan penguras lumpur. Juru pintu selalu siap untuk mengamankan
keadaan banjir dengan cara pengoperasian pintu Bendung.

Perencanaan Detail Rehabilitasi Irigasi DI. Cibalagung 1.106 Ha di Kabupaten Cianjur II - 5


BUKU PEDOMAN O&P

b) Curah hujan pada areal irigasi

Apabila hujan hanya turun di daerah irigasi, tidak perlu mengubah


pengoperasian jaringan. Umumnya para petani akan menutup pintu kwarter
apabila mereka tidak memerlukan aliran irigasi. Pada waktu air akan
mengalir melalui jaringan tersier ke saluran pembuang dan sungai. Sadap
tersier tidak harus tertutup pada waktu hujan.

2.6. Pengoperasian pada Musim Kemarau


Debit air yang tersedia pada musim kemarau antara bulan April dan September
mungkin akan kurang dari yang dibutuhkan. Faktor K akan turun sekitar 0,5 pada
musim kemarau. Sesuai dengan bahan pelatihan O&P, pemberian air diringkas
pada Tabel 2.2.

Tabel 2-2. Giliran Pemberian Air

Tingkat Faktor K

Saluran Kwarter 0,50 sampai 0,70


Saluran Tersier 0,25 sampai 0,50
Saluran Sekunder dan Saluran kurang dari 0,25
Primer

Debit air tersier minimum adalah sebesar 15 l/dt. Kalau ternyata debit yang
dibutuhkan kurang dari 15 l/dt maka cara yang paling baik adalah menutup sadap
tersier untuk sebagian periodepengairan dua mingguan.

Perencanaan Detail Rehabilitasi Irigasi DI. Cibalagung 1.106 Ha di Kabupaten Cianjur II - 6

Anda mungkin juga menyukai