Anda di halaman 1dari 61

MODUL 4

PERENCANAAN SISTEM
POLDER DAN KOLAM RETENSI

Diklat Penanganan
Drainase Jalan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
12/01/22
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PEMUKIMAN DAN PENGEMBANGAN 1
INFRASTRUKTUR WILAYAH
I. DRAINASE SISTEM
POLDER
SISTEM DRAINASE
KHUSUS-POLDER
SISTEM DRAINASE KHUSUS
Latar Belakang
• Lahan yang biasanya perlu dilakukan drainase
khusus ialah tempat yang praktis selalu
tergenang air. Dengan demikian tanah
mempunyai sifat kurang matang (tidak subur),
ada kendala-kendala tertentu seperti
kemungkinan terdapatnya pirit di bawah
permukaan tanah yang biasa menjelma
menjadi tanah sulfat masam kalau ada drainase
yang berlebihan. Daya dukung tanah kecil
hingga sebagai perletakan pondasi kurang
menguntungkan.
PENGERTIAN
 Polder : suatu kawasan atau lahan reklamasi
dengan kondisi awal mempunyai muka air tanah
tinggi yang diisolasi secara hidrologis dari daerah
di sekitarnya dan kondisi muka air (air
permukaan dan air tanah) dapat dikendalikan.
Kondisi lahannya sendiri dibiarkan pada elevasi
asalnya atau sedikit ditinggikan.

 Polder adalah sebidang tanah yang rendah,


dikelilingi oleh embankment / timbunan
atau tanggul yang membentuk semacam
kesatuan hidrologis buatan, yang berarti tidak
ada kontak dengan air dari daerah luar selain
yang dialirkan melalui perangkat manual.
Sistem Polder
Elevasi dibiarkan pada ketinggian aslinya,
sedangkan airnya diturunkan atau dikeringkan
dengan sistem pengontrolan dengan tanggul dan
pompa atau manajemen lainnya. Artinya bidang
tanah tersebut harus diisolasi dari pengaruh
pemberatan air dari sekitarnya, yaitu dengan
membuat tanggul keliling. Satu-satunya jalan
untuk mengeringkan lahan tersebut dengan
demikiain harus dipompa. Namun sebaliknya
tidak boleh terjadi drainase berlebihan karena
inipun akan menyebabkan kerusakan tanah.
SIFAT-SIFAT POLDER
 Polder merupakan daerah yang dibatasi dengan baik,
dimana air yang berasal dari luar kawasan tidak boleh
masuk, hanya air hujan (dan kadang-kadang air
rembesan) pada kawasan itu sendiri yang dikumpulkan.

 Dalam polder tidak ada aliran permukaan bebas seperti


pada daerah tangkapan air alamiah, tetapi dilengkapi
dengan bangunan pengendali pada pembuangannya
(dengan penguras atau pompa) untuk mengendalikan
aliran ke luar.

 Muka air di dalam polder (air permukaan maupun air


bawah permukaan) tidak bergantung pada permukaan air
di daerah sekitarnya dan dinilai berdasarkan elevasi lahan,
sifat-sifat tanah, iklim, dan tanaman.
Gambaran Sistem Polder
Gambaran Sistem Polder
KOMPONEN-KOMPONEN
SISTEM POLDER
1. Tanggul keliling dan atau pertahanan laut
(sea defense) atau konstruksi isolasi
lainnya
2. Sistem drainase lapangan (field drainage
system)
3. Sistem pembawa (conveyance system)
4. Kolam penampung dan stasiun pompa
(outfall system)
5. Badan air penerima (reciving waters)
Recipient waters

-1,5
-1,25

-2,5
-1,15

-1,5

Stasiun pompa Tanggul


Reciving
Stasiun pompa
waters
Detail Sistem Polder

Sal. Induk

Sal. Cabang

Tanggul Keliling

I MAT
K II MAR

Keterangan :
P = pompa Potongan Memanjang
D = duiker (gorong-gorong yang dapat dibuka tutup)
K = kolam
I = duiker ditutup
II = duiker dibuka
ASPEK TEKNIS SISTEM POLDER
1. Pembangunan tanggul laut
2. Penurunan tanah
3. Konservasi pantai
4. Manajemen polder
1. Pembangunan Tanggul Laut
 Tanggul laut dalam sistem polder merupakan
pembatas hidrologi yang melindungi daerah di
dalam sistem polder dari pengaruh air laut
(pasang surut dan gelombang).
 Pembuatan tanggul laut harus memperhatikan
kondisi tanah setempat. Banyak tanggul laut
harus dibuat pada lokasi yang kondisi tanahnya
sangat lunak, sehingga resiko kegagalan lereng
(slope failure) sering terjadi.
2. Penurunan Tanah
 Banyak sistem polder yang dikembangkan
di daerah endapan alluvial, dengan kondisi
tanah lunak yang cukup tebal, sehingga
penurunan jangka panjang akibat proses
konsolidasi sangat berpengaruh terhadap
elevasi akhir, dan dapat menyebabkan
kerusakan pada bangunan-bangunan.
3. Konservasi Pantai
 Kawasan pantai merupakan daerah yang
sangat potensial untuk dikembangkan.
 Keanekaragaman pemanfaatan kawasan
pantai yang melibatkan berbagai pihak
dapat menimbulkan konflik dan
permasalahan bagi pengguna maupun
pengambil keputusan.
 Perencanaan setiap prasarana harus
dilakukan secara terpadu/integral.
4. Manajemen Polder
 Sistem polder merupakan bangunan yang
beresiko tinggi, sehingga perlu manajemen yang
memadai.
 Manajemen polder yang menyangkut operasi
dan pemeliharaan, ditujukan untuk mencegah
penurunan fungsi dari semua elemen yang ada
di dalam sistem polder, yang meliputi tanggul,
jaringan drainase, kolam tandon, stasiun pompa,
dan receiving waters.
Polder di Belanda
Polder Tawang,
Semarang
Polder Banger,
sedang dibangun di
Semarang.

1. Tanggul keliling untuk melindungi dari rob


2. Dam untuk membendung sungai. Dam
merupakan bagian dari tanggul keliling.
3. Stasiun pompa, untuk mengalirkan air hujan
dan menjaga tinggi muka air dalam polder
4. Kolam retensi
Sistem Polder
• Polder Rakyat : Pekacangan dlsb.
Kecil & akrab Lingkungan
• Polder Teknis : Alabio dan Mentaren
Luas & mengendalikan Alam

Untuk pengembangannya perlu kajian


khusus dan serba cakup memuat kearifan
lokal.
Sistem Timbunan (land filing)
Sistem timbunan merupakan cara pemanfaatan
dataran rendah dengan cara menimbun lahan
dengan material tanah sehingga mencapai
elevasi aman, di atas muka air laut pasang dan
gelombang laut atau muka air sungai tertinggi,
daerah menjadi aman dari pengaruh pasang
surut dan banjir, sekaligus dapat
dikembangkan sistem drainase air hujan
maupun air limbah secara gravitasi.
Faktor yang menjadi
pertimbangan
• Penggunaan lahan baru yang direklamasi
• Faktor keamanan yang disyaratkan
• Ketersediaan Material
• Biaya
Keadaan Tanah
• tanah jelek (berawa)
• tanah mentah
• pada kedalaman 2 meter terdapat pirit (‘cat
clay’)
PLG Sejuta Hektar, Kalteng
Kondisi Hidrotopografi
Watun 1: Tanam pertengahan/akhir Mei, panen
pertengahan/akhir Agustus
Watun 2: Tanam pertengahan/akhir Juni, panen
pertengahan/akhir September
Watun 3&4: Tanam pertengahan Juli/pertengahan
Agustus, panen pertengahan Oktober/pertengahan
November. Banjir umumnya terjadi pada bulan
Oktober s/d Januari, sehingga Watun 3 & 4
mempunyai resiko tinggi gagal panen karena
banjir.
Konsep Pembagian Watun
Pembagian Watun

Pompa

Tanggul

POLDER

Sungai
Rumah Pompa Intake Polder Alabio Pintu Intake Polder Alabio

Sungai Nagara di Depan Lodasi Pintu Intake


Saluran Intake dari Sungai Nagara
KOLAM RETENSI DAN POLDER
B A B IV
PERENCANAAN TEKNIK
P E R H IT U N G A N K O L A M R E TE N SI & P O LD E R
4.1 T ahap P eren can aan D ae rah K o lam R e ten si d an P o ld er
1) P astikan da erah ge nanga n dan param ete r genang an yang m eliputi luas
genanga n, tinggi genan gan , lam anya gen an gan da n frek uensi g enang an;
2) P astikan bahw a eleva si m uka air di m uara saluran lebih tinggi da ri elevasi
m uka tanah di daerah gen angan ;
3) T entuk an lokasi K ola m R e tensi ya ng akan dijadikan te m pa t pen am punga n
kelebihan air p erm uk aan da n pe rkirak an ba tas luas K olam R ete nsi te rse but;
4) T entuk an dae rah peng aliran salura n prim er (D P S A L) yan g m eng alir ke
K olam R e ten si m elalui peta top ogra fi.

5) T entuk an siste m dan a rah aliran inlet, o utle t dan s tasiu n po m p a


6) M uka air di kola m re tensi / kolam polde r direnc anaka n da ri da sar m uka
tanah terendah di dae rah pe renca naan da n ditarik denga n lam an ya te rte ntu
sesuai denga n k em iring an laha n.
7) A lterna tif tipe kolam re tensi, a nta ra lain :
G a m b a r 2 K ola m rete n si tip e di sa m pin g b a d a n s u n g ai
G a m b a r 3 kola m rete n si tip e di d ala m b a d a n su n g a i
G a m b a r 4 K ola m rete n si tip e stora g e m e m a nja n g
G am bar 5 Sistem polder dengan po m pa dan kolam di
sam ping badan saluran/sungai
G am bar 6 Sistem polder dengan pom pa dan kolam di dalam badan
saluran/sungai
Gambar 7 Sistem polder dengan pompa dan kolam tipe storage
memanjang
Pompa di samping saluran
Kementrian Pekerjaan Umum
Direktorat Jenderal Bina Marga
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III

CONTOH KASUS
PEKERJAAN PEMBANGUNAN
UNDERPASS
SIMPANG PATAL PUSRI
PALEMBANG
Pipa PDAM

Halte Bis

UTILITAS
(STA.1+174– 0+831 AKBP CEK AGUS – MP MANGKUNEGARA) SISI BARAT
UTILITAS STA 1+174
N FASILITAS YANG TERKENA FOTO DOKUMENTASI
O
1 1. TIANG BALIHO
2. PAGAR RUMAH MESS
SEMEN BATURAJA
3. TIANG TELKOM
4. TIANG PLN
5. POHON PELINDUNG JALAN
2 BATANG
UTILITAS STA 1+400
N FASILITAS YANG TERKENA FOTO DOKUMENTASI
O
37 1. KIOS PENJUAL BUNGA
2. PENJUAL BUNGA
3. TIANG TELPON
4. TIANG PLN
5. POHON PELINDUNG JALAN
6. PAGAR RUMAH
for better roads ...

TERIMAKASIH 61

Anda mungkin juga menyukai