Anda di halaman 1dari 4

FASE LATEN MEMANJANG

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : 1/

PUSKESMAS Noni Syamsuddin


PERAWATAN NIP.19730305 199301 2 004
SUBAIM

1. Pengertian Diagnosis fase laten memanjang dibuat secara retropektif. Jika his berhenti,
pasien di sebut belum in partu atau persalinan palsu. Jika his makin teratur dan
pembukaan makin bertambah lebih dari 4 cm, pasien masuk fase laten. Jika
fase laten lebih dari 8 jam dan tidak ada tanda – tanda kemajuan, lakukan
penilaian ulang terhadap serviks.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mendeteksi dini Kelainan dan komplikasi fase laten
memanjang.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Perawatan Subaim No tentang Mutu
Pelayanan Keselamatan Pasien
4. Referensi Saifuddin,A.2004..Jakarta.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal.Hal M-49
https://khanzima.wordpress.com/2010/10/20/alasan-dan-cara-merujuk-ibu-
dengan-fase-laten-memanjang/

5. Prosedur / a. Jika tidak ada perubahan pada pendataran atau pembukaan serviks
Langkah-langkah dan tidak ada gawat janin, mungkin pasien belum in partu.
b. Jika tidak ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan serviks
lakukan amniotomi dan induksi persalinan dengan oksitosin dan
prostaglandin.
- Lakukan penilaian ulang tiap 4 jam.
- Jika pasien tidak masuk fase aktif setelah dilakukan pemberian
oxytosin selama 8 jam lakukan seksio sesarea.
c. Tatacara merujuk persalinan dengan fase laten memanjang
- Memberitahu ibu dan keluarga dan menjelaskan bahwa keadaan
ibu dalam keadaan yang patologis dan harus dirujuk di rumah sakit,
karena penaganan dan peralatannya lebih memadai.
- Memberi tahu rumah sakit yang akan menjadi tempat rujukan, dan
menyiapkan data-data dokumentasi yang telah dilakukan pada ibu,
serta menyertakan surat rujukan.
- Menyiapka partus set, untuk mengantisipasi jika ibu melahirkan di
jalan.
- Memasang oksigen pada ibu, agar kebetuhan oksigen janin tetap

Halaman : 1 / 4
dalam kualitas baik.
- Mendampingi dan motivasi ibu agar tetap bersemangat menghadapi
persalinan, meminta suami/keluarga untuk mendampingi ibu.
- Memberikan asupan nutrisi untuk ibu agar keadaan ibu tidak
semakin buruk dan tidak lemas.
- Memasang infus RL
- Mendampingi dan memastikan ibu dalam kondisi stabil selama
perjalanan merujuk.
6. Diagram Alir ( -
jika diperlukan )
7. Unit terkait  Semua unit terkait
8. Rekam Historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tangal mulai
Perubahan
diberlakukan

Halaman : 2 / 4
FASE LATEN MEMANJANG
Nomor Kode

Terbit ke
Daftar Tilik
No Revisi
Puskesmas
Tgl Mulai Berlaku
Perawatan Subaim
Halaman

Nama PK/IK :
Unit :
Pemberi tindakan :
Tanggal :

No Langkah Kegiatan
Ya Tidak Tidak Berlaku

1. Apakah petugas Jika tidak ada perubahan pada pendataran


atau pembukaan serviks dan tidak ada gawat janin,
mungkin pasien belum in partu.
2. Apakah Petugas Jika tidak ada kemajuan dalam pendataran
dan pembukaan serviks lakukan amniotomi dan induksi
persalinan dengan oksitosin dan prostaglandin.
3. Apakah petugas Memberitahu ibu dan keluarga dan
menjelaskan bahwa keadaan ibu dalam keadaan yang
patologis dan harus dirujuk di rumah sakit, karena
penaganan dan peralatannya lebih memadai.
4. Apakah petugas Memberi tahu rumah sakit yang akan
menjadi tempat rujukan, dan menyiapkan data-data
dokumentasi yang telah dilakukan pada ibu, serta
menyertakan surat rujukan.
5. Apakah petugas Menyiapka partus set, untuk
mengantisipasi jika ibu melahirkan di jalan.
6. Apakah petugas Memasang oksigen pada ibu, agar
kebetuhan oksigen janin tetap dalam kualitas baik.
7. Apakah petugas Mendampingi dan motivasi ibu agar tetap
bersemangat menghadapi persalinan, meminta
suami/keluarga untuk mendampingi ibu.
8. Apakah petugas Memberikan asupan nutrisi untuk ibu agar
keadaan ibu tidak semakin buruk dan tidak lemas.
9. Apakah petugas Memasang infus RL

Compliance rate (CR) 96,4 %

Wasile, 2018

Observer Tindakan

Halaman : 3 / 4
Halaman : 4 / 4

Anda mungkin juga menyukai