Oleh:
EFRA KHAIRI
FEBRIA KUSUMA WARDANI
HENKY NOVIANDRI
NELVA PIRAWATI
YOGI DARMAYANDA
ANDRI SAPUTRA
EVA GUSMITA
PRIANDALA
ZANIRAH
Dengan segala kerendahan hati kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul : Bahan Seminar Asuhan Keperawatan dengan Klien Ny. W Gangguan
terjangkau oleh penulis, maka penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan
kepada Bapak Ns. Helen Patricia, M. Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan
Jiwa dan beberapa pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada saya mendapat imbalan yang
setimpal dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A...................................................................................................Latar
Belakang....................................................................................... 1
B...................................................................................................Tujua
n.................................................................................................... 1
A...................................................................................................Penge
rtian.............................................................................................. 3
B...................................................................................................Etiolo
gi................................................................................................... 3
C...................................................................................................Psiko
patologi Waham............................................................................ 5
D...................................................................................................Manif
estasi Klinis.................................................................................. 5
E...................................................................................................Maca
m-Macam Waham........................................................................ 5
F....................................................................................................Konse
G...................................................................................................Diagn
osa Keperawatan.......................................................................... 9
H...................................................................................................Peren
canaan........................................................................................... 10
BAB IV PENUTUP
A...................................................................................................Penut
up.................................................................................................. 29
B...................................................................................................Saran
......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada fungsi yang terintegrasi.
kehilangan minat/kesenangan pada aktivitas yang biasa dan yang dilakukan pada
menderita gangguan jiwa. Pada tahun 2016 rencana WHO terhadap kesehatan
mental action 2013-2020 disahkan oleh majelis kesehatan Dunia pada tahun 2013,
lembaga ini mengakui peran penting dari kesehatan jiwa dalam mencapai
bahwa hampir 2,5 jt jiwa. Berdasarkan hasil penelitian Rudi Maslim (2011)
prefalensi masalah kesehatan jiwa di indonesia sebesar 6,55%. Data dari 33 RSJ
mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala – gejala depresi dan kecemasan
untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang, sedangkan gangguan
penderita gangguan jiwa di Jambi berkisar antara 1780 orang sedangkan sekitar
ide pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan tidak bisa diubah dengan
Waham adalah keyakinan isi pikir yang tidak sesuai dengan kenyataan atau
tidak cocok dengan inteligensi dan latar belakang kebudayaan walaupun hal-hal
itu mustahil.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a...........................................................................................................Peraw
b...........................................................................................................Peraw
pengkajian
c...........................................................................................................Peraw
e...........................................................................................................Peraw
WAHAM
A. Waham
minat/kesenangan pada aktivitas yang bias dan yang dilakukan pada waktu lalu
Waham adalah gangguan proses pikir yang ditandai dengan keyakinan, ide-
ide pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan tidak bisa diubah dengan
Waham adalah keyakinan isi pikir yang tidak sesuai dengan kenyataan atau
tidak cocok dengan inteligensi dan latar belakang kebudayaan walaupun hal-hal
itu mustahil.
Waham adalah kepercayaan yang salah dan berfikir yang tidak sesuai
dengan orang lain dan kontradiksi dengan realitas sosial (Stuart dan Sundeen,
1995).
B. Etiologi
1. Teori Psikodinamika
Teori psikoanalitik berfokus pada hubungan anak dan orang tua, yang
tidak memuaskan sejak dini, dengan proses berduka yang tak terselesaikan.
selama proses pikir terganggu. Individu menjadi pesimis dan memandang diri
2. Teori Biologi
Karena orang tua yang terlalu pemarah, menuntut dan kaku, tidak
Seseorang yang merasa terancam dengan orang lain, atau dirinya sendiri
persepsi diri atau objek realita melalui manifestasi, kesan terhadap suatu kejadian
lingkungan, sehingga pikiran, perasaan keinginannya yang negatif dan tidak dapat
diterima akan datang dari luar dirinya, akibatnya orang tersebut berusaha untuk
D. Manifestasi Klinis
kejadian/bencana.
kuasa.
sederhana/kejadian
7. Ambivalen
E. Macam-Macam Waham
berlebihan.
5. Waham nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi di
6. Waham sisip pikir : yaitu klien yakin bahwa orang lain mengetahui isi
tersebut.
7. Waham siar pikir : yaitu klien yakin bahwa pikirannya dikontrol oleh
kekuatan luar.
Pengkajian :
1. Faktor predisposisi
a. Perkembangan
Ketidakmampuan, individu dalam menyelesaikan tugas-tugas
b. Lingkungan
berkepanjangan.
c. Interaksi
dirinya.
masalah
2. Faktor Presipitasi
a. Faktor internal
b. Faktor eksternal
3. Faktor perilaku
a. Dimensi fisik
2) Kesukaran tidur
delusi.
5) Perilaku destruktif
c) Pembunuhan
b. Dimensi emosional
7) Bermusuhan
c. Dimensi sosial
2) Curiga
d. Dimensi spiritual
4. Mekanisme koping
sebagai harapan.
G. Diagnosa Keperawatan
Pohon Masalah
Diagnosa Keperawatan :
kronis.
H. Askep Teoritis
terpenuhi
Perencanaan :
realitas.
merawatnya.
rendah kronis
perawat
yang dimiliki
Perencanaan :
a. Bina hubungan saling percaya
direncanakan
TINJAUAN KASUS
I. Identitas Klien
Nama : Ny. w
Umur : 44 Tahun
Agama : Islam
Klien diantar oleh keluarga dan orang tua klien ke Rumah Sakit Jiwa
meninggal, mendengar suara, dan merasa memiliki kekuatan seperti tuhan dan
sudah lebih 2 tahun putus obat, riwayat pengobata sebelumnya kurang berhasil
IV. Faktor Presipitasi
Masalah keperawatan :
V. Fisik
a. Tanda-tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
S : 36,5oC
N : 84 kali/menit
RR : 22 kali/menit
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki / perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal satu rumah
Konsep Diri
a. Citra diri
Klien merasa dirinya cantik tanpa ada kecacatan atau kekurangan pada
dirinya.
b. Identitas
Saya adalah seorang pekerja di PNS, sekarang saya tidak bekerja lagi.
c. Peran
Sekarang saya tidak bisa bekerja dan beraktivitas seperti orang yang
lainnya.
d. Ideal diri
Jika saya sembuh nanti saya ingin melanjutkan pekerjaan saya sebagai
PNS.
e. Harga diri
Saya merasa tidak dihargai oleh keluarga karena uang saya 3 Triliyun
Masalah keperawatan :
HDR Kronis
2. Hubungan Sosial
masyarakat.
3. Spiritual
Klien merasa dirinya selalu dilindungi oleh Tuhan, klien selalu mengikuti/
a. Penampilan
Cara berpakaian klien kurang rapi, tapi selalu bersih karena diganti tiap
hari.
Masalah keperawatan :
Klien dapat berkomunikasi dengan baik, hanya saja Ny. w tidak mau
Masalah keperawatan :
c. Aktivitas motorik
d. Alam perasaan
pulang.
Masalah keperawatan :
Waham kebesaran.
Masalah keperawatan :
f. Persepsi
Selalu timbul ide-ide baru dari dirinya sendiri dan bercerita dari satu topik
Masalah keperawatan :
h. Tingkat kesadaran
i. Memori
a. Makan
Frekuensi : 2 x sehari
b. BAB/BAK
BAB : 1x / hari
c. Mandi
e. Mekanisme koping
Masalah
No Data
Keperawatan
1 Data Subjektif : Waham kebesaran
Klien mengatakan adanya orang yang ingin merebut
posisinya.
Data Objektif :
Cerita selalu meninggi bicara spontan dan lambat.
2 Data Subjektif : Harga diri rendah
Saya ingin mengambil semua uang saya
sebanyak 3 triliyun sama keluarga saya
Saya merasa tidak dihargai oleh keluarga
Data Objektif :
Tidak percaya diri
Dan duduk sendiri
POHON MASALAH
Akibat RPK
Nama : Ny. W
Ruang : Srikandi
Diagnosa Perencanaan
No Tgl Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
29 Kerusakan TUM :
Agustus komunikasi Klien dapat melakukan
2018 verbal komunikasi verbal
berhubungan TUK :
dengan waham 1.Klien dapat membina 1.1. Klien dapat 1.1.1. Bina hubungan saling percaya 1.1.1.Hubungan saling percaya
hubungan saling mengungkapkan Salam terapeutik sebagai dasar interaksi yang
percaya. perasaannya dan Perkenalkan diri terapeutik
keadaan saat ini Jelaskan tujuan interaksi
secara verbal. Ciptakan lingkungan yang tenang
Buat kontrak yang jelas
Tepati waktu
1.1.2. Jangan membantah dan dukung waham 1.1.2.Meningkatkan orientasi realita
klien klien dan rasa percaya klien
Katakan perawat menerima dan yakin
Katakan perawat tidak mendukung
1.1.3. Observasi apakah waham klien 1.1.3.Waham harus dikenal terlebih
mengganggu aktivitas sehari-hari dahulu oleh perawat agar
intervensi efektif.
2.Klien dapat Klien dapat 2.1.1. Beri pujian pada penampilan dan 2.1.1.Memberikan hal yang positif
mengidentifikasi menunjukkan kemampuan klien yang realitas. atau pengakuan akan
kemampuan yang kemampuan yang meningkatkan harga diri klien.
dimiliki dimilikinya. 2.1.2. Diskusikan dengan klien kemampuan 2.1.2.Meningkatkan/mengingatkan
Klien dapat yang dimiliki pada waktu lalu dan saat kembali pengetahuan dan
menyebutkan ini yang realistis. kemauan klien
kelemahan yang 2.1.3. Jika klien selalu bicara tentang 2.1.3.Untuk mengetahui sampai
ada pada dirinya. wahamnya, dengarkan sampai dimana kebutuhan waham
kebutuhan waham tidak ada. klien
3.Klien dapat 3.1. Klien dapat 3.1.1.Observasi kebutuhan klien sehari-hari. 3.1.1.Untuk mengetahui apa
mengidentifikasi menjelaskan semua kebutuhan klien.
kebutuhan yang tidak kebutuhan yang 3.1.2.Diskusikan kebutuhan yang tidak 3.1.2.Untuk mengidentifikasi apa
terpenuhi tidak terpenuhi. terpenuhi baik selama di rumah maupun yang menjadi kebutuhan klien
di rumah sakit. dan pemecahan masalahnya.
3.1.3.Atur situasi agar klien tidak mempunyai 3.1.3.Agar waham klien tidak
waktu untuk menggunakan wahamnya. meningkat.
4.Klien dapat 4.1. Klien dapat 4.1.1. Berbicara dengan klien dalam 4.1.1.Untuk menghindari waham
berhubungan dengan bercerita/sesuai konteks realitas.
realitas dengan realitas. 4.1.2. Sertakan klien dalam terapi aktivitas 4.1.2.Agar klien dapat berorientasi
kelompok dengan realitas.
4.1.3. Berikan pujian terhadap tindakan 4.1.3.Meningkatkan harga diri klien
positif yang dilakukan oleh klien. sehingga berani bergaul
dengan lingkungannya.
5.Klien dapat 5.1. Setelah 2 kali 5.1.1.Diskusikan dengan keluarga tentang : 5.1.1.Untuk mencegah terjadinya
dukungan dari pertemuan klien Gejala waham kembali waham.
keluarga dapat membina Cara merawatnya
hubungan dan Lingkungan keluarga, follow up
dukungan dari
keluarga
30 2. Salam terapeutik S : Saya adalah seorang PNS dan saya bekerja di kantor
Agustus 2009 Mengingat kontrak, topik, waktu dan tempat apakah Ibu lurah Paalmerah, saya di sini lagi menunggu sebuah
14.00-15.00 masih ingat pertemuan kita yang kemarin, pertemuan mobil baru datang.
sekarang kita akan membicarakan apa ? O : Bicara spontan
Mengevaluasi kemampuan TUK 1 apakah Ibu mengingat Pelan
salah ? Inkoheren terkadang
Membantu klien mengidentifikasi kemampuan yang Ekspresi tenang
dimilikinya. Kontak mata lama
Apa contoh keberhasilan yang telah Ibu raih ? A : Waham klien telah diketahui dan mengidentifikasi apa
Mendorong klien untuk mengungkapkan perasaannya yang menjadi kemampuan klien
untuk bercerita. P : Pertemuan berikutnya klien dapat menjelaskan semua apa
Memberi pujian kepada klien atas ungkapan selama yang menjadi kebutuhan klien.
interaksi, bagus Ibu sudah banyak bercerita tentang diri
Ibu.
Menyimpulkan kemampuan selama interaksi
Tadi Ibu mengatakan bahwa Ibu adalah sebagai PNS dan
bekerja di kantor lurah Paalmerah, ibu orang yang
hebat !!, hanya saja karena mobil belum diberikan Ibu
jadi istirahat dan menunggu di sini.
Mengakhiri pertemuan “Baiklah Ibu pertemuan kita
cukup sampai di sini.
Besok kita bertemu lagi pada jam 12.00 Wib, kita akan
bicara mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
TUK 3 Selamat siang Ibu! apa Ibu sudah Sholat Zukur S : Klien mengatakan saya ingin dan harus memiliki sebuah
Mengingat kontrak apakah Ibu masih ingat kita akan mobil.
membicarakan apa ? O : Emosi sedikit meningkat
Sekarang tolong Ibu jelaskan apa kebutuhan sehari-hari Ibu Suara pelan
dan apa kebutuhan Ibu yang tidak terpenuhi ? Kontak mata
Menyimpulkan cerita klien, bahwa ia sekarang lagi A : Telah dapat diidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan
membutuhkan sebuah mobil. klien
Menjelaskan kepada klien bahwa kita tidak terlalu P : Pertemuan berikutnya klien dapat berhubungan dengan
mengharapkan sesuatu yang diluar kemampuan. realitas.
Menganjurkan klien untuk melakukan aktivitas-aktivitas
bermanfaat dan tidak ada waktu untuk wahamnya.
Ibu besok kita bertemu lagi untuk bercerita lagi.
TUK 4 Selamat pagi ! Ibu kelihatannya sudah rapi sekali. S : Klien bercerita saya dulunya hampir tertangkap di
Malaysia karena membawa intan emas dan berlian untuk
Ibu masih ingat kontrak kemarin ? presiden
Mengajak klien bercerita tentang keadaan yang realitas O : Semangat
pada hari ini. Kontak mata
Menganjurkan klien untuk bermain dan bergabung Banyak berbicara tentang kelebihan yang dimiliki.
bersama teman-teman klien yang lainnya. A : Klien belum dapat berhubungan dengan realitas dan perlu
Memberi pujian terhadap tindakan yang dilakukan pasien. ditingkatkan lagi
P : Pertemuan berikutnya besok luas, masih pada intervensi
yang sama perlu ditingkatkan
PEMBAHASAN
1. Pengkajian
2. Pengkajian
3. Evaluasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
penuh, atau kehilangan minat/kesenangan pada aktivitas yang biasa dan yang
ide-ide pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan tidak bisa diubah dengan
B. Saran
dalam proses penyembuhan dan mampu merawat pasien di rumah agar tidak
kambuh lagi hari ini. Dikarenakan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam
memotivasi pasien untuk cepat sembuh dan meningkatkan harga diri pasien serta
kepercayaan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Stuart dan Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Budi Ana Keliat, dkk. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.