Anda di halaman 1dari 3

Pahami Proses Pertumbuhan Gigi Geraham Bungsu

By drg. Hendri Jaya Permana

Memasuki usia dewasa muda kita akan mengalami pertumbuhan gigi geraham bungsu, atau
dalam istilah kedokteran dikenal dengan molar ketiga. Gigi geraham ini merupakan gigi yang
tumbuh pada posisi paling belakang dan terakhir dalam proses tumbuhnya, sehingga biasa
dikenal dengan istilah gigi geraham bungsu. Pada sebagian orang proses pertumbuhan gigi ini
seringkali diikuti beberapa masalah yang cukup mengganggu.

Bagi anda yang sering mengeluhkan kondisi sakit kepala sampai dengan tengkuk atau pundak,
demam, sakit gigi, bau mulut, nyeri pada gusi karena tergigit oleh gigi atasnya, susah buka
mulut karena bengkak dan nyeri, mungkin perlu memeriksakan kondisi rongga mulut khususnya
pada pertumbuhan gigi geraham bungsu anda.

Gambar 1. Posisi gigi geraham bungsu yang Gambar 2. Gejala yang ditimbulkan impaksi
tidak dapat tumbuh secara normal gigi geraham bungsu

Masalah yang biasa terjadi pada pertumbuhan gigi geraham bungsu adalah, pada saat
muncul, hanya ada sedikit ruang yang tersisa bagi gigi ini untuk dapat tumbuh secara
normal. Dengan demikian, gigi geraham bungsu dapat muncul sebagian atau tidak sama
sekali, mengakibatkan kondisi yang disebut impaksi gigi geraham bungsu. Impaksi
merupakan suatu kondisi gigi yang terhalang proses tumbuhnya sehingga tidak dapat
tumbuh secara sempurna.

Impaksi memang dapat terjadi pada gigi manapun, namun gigi geraham bungsu paling
sering terjadi impaksi. Karena gigi geraham bungsu merupakan rangkaian gigi yang terakhir
tumbuh di antara bagian gigi yang lain, tidak jarang tumbuhnya gigi geraham bungsu bisa
terasa begitu sakit. Hal ini terjadi karena untuk tumbuh, gigi geraham bungsu perlu merobek
bagian gusi. Belum lagi potensi masalah arah tumbuh gigi geraham bungsu yang dapat
menimbulkan kerusakan.

Hingga saat ini para ahli masih memperdebatkan penyebab gigi impaksi. Impaksi pada gigi
geraham bungsu bisa disebabkan oleh kemungkinan rahang yang terlalu kecil untuk
menampung gigi geraham bungsu yang mengakibatkan gigi ini gagal tumbuh dengan
sempurna. Biasanya gigi geraham bungsu ini tumbuh pada usia 16 – 25 tahun. Kemudian ada
juga yang menganggap penyebab impaksi pada gigi disebabkan oleh kebiasaan makan
masyarakat modern yang hanya makan makanan yang cenderung lunak saja dan kebiasaan
mengunyah yang kurang baik, seperti mengunyah kurang dari 30 kali dalam satu suapan.

Impaksi gigi geraham bungsu dapat mengakibatkan berbagai gejala, seperti bau mulut,
nyeri, peradangan, perdarahan gusi, kesulitan membuka mulut, infeksi hingga
pembengkakan dan berpotensi memicu terbentuknya kista. Gejala-gejala ini bisa datang
dan pergi, tetapi tidak akan pernah terselesaikan sampai masalahnya diperbaiki. Bahkan,
gejala bisa lebih buruk jika timbul komplikasi.

Komplikasi yang paling umum dari impaksi gigi geraham bungsu adalah akan merusak gigi
disampingnya. Saat gigi geraham bungsu muncul, hal itu akan memberikan tekanan pada
gigi disekitarnya, sehingga rentan terhadap kerusakan. Selain itu, gigi yang hanya tumbuh
sebagian dengan kondisi gigi yang sebagian tertutup gusi, sehingga akan sangat
berpotensi untuk terjebaknya sisa makanan didalam kantong gusi tersebut. Terjebaknya
sisa makanan ini dapat memicu infeksi dan keradangan pada gusi, dan jika tidak mendapat
penanganan yang tepat dapat mengakibatkan kondisi medis yang serius.

Gambar 3. Pembengkakan akibat komplikasi


impaksi gigi geraham bungsu

Jika Anda mengalami masalah dengan gigi, terutama gigi geraham bungsu, sebaiknya
anda segera berkonsultasi dengan dokter gigi. Masalah yang ditimbulkan gigi geraham
bungsu dapat dengan mudah diidentifikasi pada saat pemeriksaan. Identifikasi awal dapat
mencegah terjadinya berbagai permasalahan yang dapat ditimbulkan oleh gigi impaksi.
Dengan pemeriksaan rutin 6 bulan sekali, pertumbuhan gigi geraham bungsu dapat
termonitor dengan baik sehingga mendapat penanganan yang tepat sebelum munculnya
gejala.

Dokter gigi akan memeriksa kondisi gigi geraham bungsu anda secara langsung dan jika
diperlukan biasanya dokter gigi akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan
penunjang seperti rontgen gigi. Hasil pemeriksaan dan rontgen gigi ini akan membantu
dokter gigi untuk menentukan kondisi gigi geraham bungsu dan kemungkinan kerusakan
yang terjadi. Dokter gigi akan merekomendasikan tindakan selanjutnya berdasarkan hasil
pemeriksaan tersebut.

Kondisi gigi geraham bungsu yang berpotensi menyebabkan kerusakan namun belum
menampakkan gejala masih dapat ditunda untuk dilakukan tindakan pencabutan, tetapi
tetap disarankan dilakukan tidakan demi mencegah komplikasi yang dapat terjadi.
Sedangkan kondisi gigi geraham bungsu yang sudah menyebabkan kerusakan
direkomendasikan segera dilakukan pencabutan untuk mencegah komplikasi yang lebih
berat. Beberapa kondisi gigi geraham bungsu memerlukan tindakan pencabutan dengan
pembedahan kecil.

Jadwal praktek
Pagi : Senin – Kamis 07.00 – 12.00 WIB

Pagi : Jum’at 07.00 – 11.00 WIB

Pagi : Sabtu 10.00 – 14.00 WIB

Malam : Senin – Jum’at 18.00 – 21.00 WIB


Atau cek via Handphone Android anda di
http://yasminhospital.com/daftar-dokter/

Anda mungkin juga menyukai