Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Kedokteran Gigi, Volume 29, No 4, Desember 2017

Laporan Penelitian
PENDAHULUAN teknik agitasi manual dinamik menggunakan gutta
percha. Uji coba ini diharapkan dapat membantu
Perbedaan Kebersihan Sepertiga Apikal Saluran Akar yang Diirigasi Perawatan saluran akar terdiri dari preparasi peneliti mengetahui teknik irigasi mana yang
biomekanis, sterilisasi, dan pengisian tiga dimensi memberikan hasil pembersihan yang lebih optimal
Sodium Hipoklorit 2.5% antara Teknik Non Agitasi dan Agitasi Manual dari saluran akar,. Preparasi biomekanis berperan pada sepertiga apikal saluran akar.
Dinamik besar dalam menentukan keberhasilan perawatan
endodontik dari ketiga tahap tersebut. Preparasi METODE
Irene Mariani Nurisawati1, Anna Muryani1*, Denny Nurdin1 biomekanis bertujuan untuk pembersihan,
desinfeksi, dan pembentukan saluran akar. Tujuan Jenis penelitian yang dilakukan adalah
1
Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran ini dicapai secara bersamaan dengan penggunaan uji eksperimental semu dengan teknik in vitro.
instrumen dan irigan selama preparasi saluran Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kedokteran
*Korespondensi: Email: annamuryani1206@gmail.com
Submisi: 13 November 2017; Penerimaan: 26 Desember 2017; Publikasi online: 29 Desember 2017 akar.1-3 Gigi Universitas Padjadjaran Departemen
Irigan yang paling banyak digunakan dalam Konservasi Gigi dan pemeriksaan secara
ABSTRAK irigasi saluran akar adalah sodium hipoklorit mikroskopis menggunakan mikroskop stereo
(NaOCl).4 Sodium hipoklorit memiliki aktivitas dilakukan di Laboratorium Paleontologi Pusat
Pendahuluan: Teknik agitasi manual dinamik adalah sebuah metode agitasi menggunakan gutta antimikroba spektrum luas, cepat mengeliminasi Survey Geologi jalan Diponegoro, Bandung. Waktu
percha yang dapat membantu irigan untuk mengalir lebih jauh ke bagian apikal saluran akar sehingga
bakteri vegetatif dan bakteri pembentuk spora.5 penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Mei
pembersihan saluran akar lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kebersihan
sepertiga apikal saluran akar yang diirigasi sodium hipoklorit 2.5% antara teknik non agitasi dan teknik Sodium hipoklorit meskipun dengan konsentrasi 2016.
agitasi manual dinamik. Metode: metode penelitian pada kelompok non agitasi (A) yaitu sampel diirigasi 2.5% menunjukkan reduksi toksisitas tetapi masih Sampel yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan sodium hipoklorit 2.5% sebanyak 18 ml. Pada kelompok agitasi manual dinamik (B), gutta dapat mempertahankan aktivitas pelarutan jaringan adalah 30 buah gigi insisivus sentral rahang atas
percha digerakkan dengan gerakan dorong dan tarik sedalam panjang kerja sebanyak 200 kali dengan dan antimikroba, oleh karena itu merupakan manusia yang telah diekstraksi. Kriteria inklusi
total irigasi menggunakan sodium hipoklorit 2.5% sebanyak 18 ml. Sampel adalah 30 gigi insisif sentral konsentrasi yang umum dipilih dalam perawatan sebagai berikut: gigi bersaluran akar tunggal,
rahang atas. Sampel difoto menggunakan mikroskop stereo dengan pembesaran x16. Foto sampel dinilai
endodontik.6 akar gigi lurus tertutup penuh hingga apeks tanpa
dengan teknik skor Wu & Wesselink lalu diuji menggunakan uji t dua sampel bebas. Hasil: Hasil penelitian
menunjukkan nilai signifikansi 0.002 ( α = 0.05). Rata-rata nilai debris kelompok non agitasi adalah 0.121 Irigan harus dapat berkontak langsung resopsi, akar gigi tanpa karies, dan lebar saluran
dan agitasi manual dinamik 0.055. Simpulan: terdapat perbedaan signifikan antara kelompok A dan dengan seluruh permukaan saluran akar supaya akar sesuai ukuran file K nomor 10 (Dentsply
kelompok B, dimana teknik agitasi manual dinamik membersihkan sepertiga apikal saluran akar lebih baik dapat beraksi dengan efektif.7 Kebersihan saluran Maillefer, Ballaigues, Switzerland). Sampel
dibandingkan teknik non agitasi. akar terutama pada bagian sepertiga apikal direndam dalam cairan fisiologis NaCl 0.9%
merupakan fokus yang penting dicapai dikarenakan sampai dengan gigi tersebut akan digunakan untuk
Kata kunci : Agitasi manual dinamik, irigasi, sodium hipoklorit 2.5%
sulitnya bagian ini untuk dibersihkan dari debris penelitian.
akibat anatomi yang lebih sempit, berlengkung, Sampel diukur dan diberi tanda sepanjang
Difference of Radicular One-Third Apical Hygiene Irrigated with
dan seringkali terdapat percabangan saluran akar8 14 mm dari apeks, kemudian bagian mahkota
Non-Agitation and Manual Dynamic Agitation Technique using 2.5%
dan oleh karena itu irigasi harus dapat mencapai sampel dipotong menggunakan separating disk
Sodium Hypochlorite
bagian sepertiga apikal saluran akar. Pada teknik agar semua sampel memiliki panjang akar yang
ABSTRACT irigasi menggunakan jarum tanpa agitasi, irigan sama. Sampel dipendam dalam lilin dan balok
tidak banyak mencapai lebih dari ujung jarum gips untuk menciptakan sistem tertutup pada
Introduction: Dynamic manual agitation techniques are agitation method using a gutta-percha that irigasi.9 Metode sederhana untuk mengatasi hal ini saluran akar. Sampel lalu diukur panjang kerjanya
able to help irrigants to flow further into the apical part of the radicular canal thus makes the root canal dapat menggunakan gutta percha yang diaktivasi menggunakan file K nomor 10 (Dentsply Maillefer,
cleansing better. The purpose of this study was to determine the difference of the one-third apical radicular dengan tangan atau disebut juga sebagai teknik Ballaigues, Switzerland) sebagai initial apical file.
canal hygiene irrigated with non-agitation and dynamic manual agitation techniques using 2.5% sodium
agitasi manual dinamik. Aktivasi manual dinamik Panjang kerja dibuat sama pada seluruh sampel
hypochlorite. Methods: The group with non-agitation treatment (Group A) was irrigated using as much as
18 ml of 2.5% sodium hypochlorite. Whilst in the group with dynamic manual agitation treatment (Group merupakan teknik yang murah dari segi biaya yaitu 12 mm.
B), the gutta-percha was driven with a push and pull motion for as long as 200 hours of total working, untuk membersihkan seluruh dinding saluran akar. Preparasi saluran akar dilakukan dengan
with total irrigation using as much as 18 ml of 2.5% sodium hypochlorite. The sample was 30 maxillary Gutta percha yang sesuai dengan saluran akar jika teknik crown down menggunakan jarum ProTaper
central incisors. Samples were photographed using a stereomicroscope with 16 times magnification. The digerakkan dengan gerakan dorong-tarik hingga (Dentsply Maillefer, Ballaigues, Switzerland). Tiap
sample images were assessed with the Wu & Wesselink score technique, then tested using the two-sample mencapai panjang kerja maka dapat memproduksi saluran akar di preparasi hingga ukuran jarum
t-test. Results: The result of the research showed a significance value of 0.002 (α = 0.05). The average
efek hidrodinamik yang efektif dan meningkatkan #F5 diiringi dengan irigasi sodium hipoklorit 2.5%
debris value of the non-agitation group was 0.121, and 0.055 for the dynamic manual agitation group.
Conclusion: There was a significant difference between group A and group B, where manual dynamic pembersihan debris.7,10,11 dan rekapitulasi menggunakan file K #50 sebagai
agitation technique cleansed the radicular one-third apical better than non-agitation technique. Peneliti pada kesempatan ini akan melakukan master apical file.
penelitian mengenai perbedaan kebersihan Setelah preparasi selesai dilakukan, 30
Keywords: Manual dynamic agitation technique, non-agitation technique, irrigation, radicular one-third sepertiga apikal saluran akar yang diirigasi sodium sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu 15
apical, 2.5% sodium hypochlorite. hipoklorit 2.5% antara teknik irigasi non agitasi dan sampel untuk kelompok A (kelompok irigasi

27
Perbedaan Kebersihan Sepertiga Apikal Saluran Akar yang Diirigasi Sodium Hipoklorit 2.5% (Irene Mariani N et al.)
Jurnal Kedokteran Gigi, Volume 29, No 4, Desember 2017

non agitasi) dan 15 sampel untuk kelompok millimeter dan jumlah skor debris yang terdapat Tabel 1. Analisis Kesamaan Rata-rata Nilai Debris dinamik.
B (kelompok irigasi agitasi manual dinamik pada dinding saluran akar dihitung kemudian dibagi Kelompok Non Agitasi dan Kelompok Agitasi Manual Nilai skor debris yang lebih tinggi pada
Dinamik dengan Uji T Dua Sampel Bebas
menggunakan metode.11 Pada kelompok A, dengan jumlah seluruh kisi yang sepenuhnya kelompok non agitasi disebabkan oleh tidak adanya
dilakukan irigasi sodium hipoklorit 2.5% sebanyak terdapat dalam sepertiga apikal saluran akar fenomena hidrodinamik pada cairan sehingga tidak
Kelompok A Kelompok B
18 ml menggunakan jarum irigasi dengan spuit (Gambar 1). No. Sampel ada pertukaran cairan dan pembuangan debris
Non Agitasi Agitasi Manual Dinamik
3 ml (6 kali penghantaran) tanpa agitasi. Pada Dari gambar 1 di atas dapat dihitung cara keluar dari saluran akar, selain itu gelembung
1 0.084 0.028
kelompok B, dilakukan irigasi sodium hipoklorit penilaian debris sebagai berikut : udara yang terdapat pada ujung saluran akar gigi
2 0.126 0.007
2.5% dengan volume 3 ml lalu dilakukan 100 kali tidak pecah dan menyumbat masuknya irigan
3 0.096 0.025
gerakan dorong tarik menggunakan gutta percha Nilai = Jumlah skor debris di saluran akar = 1+2+3 =0
4 0.155 0.129
lebih jauh ke bagian apikal. Cohen13 menyatakan
#F4 (Dentsply Maillefer, Ballaigues, Switzerland) debris jumlah kotak yg ada disaluran akar 46
5 0.197 0.000 bahwa teknik irigasi menggunakan jarum irigasi
sebagai gerakan agitasi dan saluran akar diirigasi 6 0.105 0.058 konvensional tanpa agitasi hanya mengeluarkan
kembali dengan sodium hipoklorit 2.5% dengan HASIL irigan tidak lebih dari 1 hingga 1.5 mm dari ujung
7 0.086 0.040
volume 3 ml sebanyak 2 kali. Tahap ini dilakukan 8 0.046 0.088 jarum sehingga irigan tidak berkontak dengan
dua kali sehingga total volume irigan per sampel Hasil nilai debris pada kelompok non agitasi 9 0.041 0.083 seluruh permukaan dinding saluran akar.
adalah 18 ml dan total gerakan dorong tarik dan kelompok agitasi manual dinamik disajikan 10 0.105 0.133 Pada kelompok agitasi manual dinamik,
adalah 200 kali. Gerakan agitasi dilakukan dengan pada gambar 2. 11 0.304 0.104 agitasi yang diciptakan oleh gerakan dorong-
menumpukan tangan pada meja agar agitasi yang 12 0.174 0.056 tarik gutta percha ke dalam lubang saluran akar
13 0.096 0.048
diberikan konstan. memecahkan vapor lock yang menyumbat irigan
14 0.077 0.033
Sampel dibelah menjadi dua penampang untuk bergerak lebih jauh ke arah apikal sehingga
15 0.118 0.000
akar dengan membuat galur di sepanjang sisi labial irigan yang berada di bagian koronal dan tengah
Jumlah 1.808 0.832
dan palatal akar menggunakan separating disk dan dapat menembus masuk hingga ke bagian apikal
N 15 15
kemudian dibelah menggunakan chisel dan mallet. dan fungsi dari irigan tersebut dapat bekerja.14
Rata-rata 0.121 0.055
Sampel yang sudah dibelah dibagi menjadi tiga Std. Deviasi 0.066 0.044
menyatakan bahwa gerakan pompa secara vertikal
bagian yaitu bagian koronal, tengah, dan apikal t hitung 3.182
menggunakan gutta percha juga menyebabkan
menggunakan pensil tajam. Hasil reduksi debris df 28 pembaharuan irigan yang masuk ke dalam saluran
pada kedua kelompok dihitung dengan skala α 0.05 akar secara konstan, yaitu ketika ujung gutta percha
rasio menggunakan teknik penilaian 4 tingkat t tabel 2.04841 bergerak menuju panjang kerja, irigan berpindah,
yang dideskripsikan oleh Wu dan Wesselink12 Sig. (1-tailed) 0.002 dan ketika ujung gutta percha sedikit ditarik maka
yang dimodifikasi. Sampel diperiksa pada bagian Beda rata-rata 0.065 terjadi pertukaran cairan secara efektif ke bagian
sepertiga apikal menggunakan mikroskop stereo sepertiga apikal saluran akar. Pertukaran cairan
Gambar 2. Diagram Batang Rata-Rata Nilai Debris
SZX12 dengan pembesaran x16 dan difoto. Hasil uji skor kedua kelompok dianalisis inilah fenomena hidrodinamik yang terjadi pada
Kelompok Non Agitasi dan Kelompok Agitasi Manual
Gambaran sepertiga apikal yang dihasilkan oleh Dinamik
menggunakan uji statistik parametrik uji t dua teknik agitasi manual dinamik, oleh karena itu hasil
mikroskop stereo diberikan kisi-kisi dengan skala sampel bebas dengan program Microsoft Excel. kebersihan saluran akar pada kelompok agitasi
manual dinamik secara signifikan berbeda dan
PEMBAHASAN lebih baik dari kelompok non agitasi.
Hasil penelitian dari menunjukkan bahwa
Hasil penelitian menunjukkan nilai Signifikasi agitasi manual dinamik lebih baik dibandingkan
satu pihak adalah 0.002 (lihat Tabel 1). Hasil ini dengan irigasi non agitasi dalam menghilangkan
lebih kecil dari α = 0.05 pada taraf signifikansi 95%. substrat kolagen pada permukaan dinding saluran
Hasil pengujian tersebut menunjukkan hasil uji akar.10 menunjukkan bahwa agitasi manual dinamik
signifikan. Hasil signifikan menunjukkan kelompok lebih baik dibandingkan dengan sistem RinsEndo
non agitasi dan kelompok agitasi manual dinamik yaitu alat irigasi bantuan mesin dengan teknologi
memberikan nilai rata-rata debris yang berbeda. suction-pressure, dan lebih baik dibandingkan
Kelompok non agitasi memberikan rata-rata nilai dengan irigasi non agitasi.14 menemukan bahwa
debris sebesar 0.121 (Tabel 1 dan Gambar 2) agitasi manual dinamik lebih efektif dibandingkan
A B sementara kelompok agitasi manual dinamik dengan irigasi non agitasi.
memberikan rata-rata nilai debris sebesar 0.055 Kelemahan dari penelitian ini adalah tidak
Gambar 3. Gambaran Sepertiga Apikal Saluran Akar yang
(Tabel 1dan Gambar 2) yang artinya rata-rata nilai semua debris terdeteksi dengan metode skor Wu
Diirigasi dengan (A) Teknik Non Agitasi (B) Teknik Agitasi
Gambar 1. Skor Debris: A, Skor 1; B, Skor 2; C, Skor 3. 12 Manual Dinamik debris kelompok non agitasi lebih besar daripada dan Wesselink akibat kurang baiknya resolusi
rata-rata nilai debris kelompok agitasi manual gambaran mikroskp. Ada baiknya penelitian

28 29
Perbedaan Kebersihan Sepertiga Apikal Saluran Akar yang Diirigasi Sodium Hipoklorit 2.5% (Irene Mariani N et al.)

dengan metode ini disertai dengan pewarnaan of American Association of Endodontists. J


debris agar penghitungan skor dapat lebih jelas. Endod 2009;35:791-3.
8. Ruddle Clifford J. Finishing the apical one-third:
SIMPULAN endodontic considerations. 2002. Diakses
pada 20 Mei 2016. http://www.endoruddle.
Kebersihan sepertiga apikal saluran akar com/tc2pdfs/44/ApicalOneThird_May2002.pdf
pada teknik agitasi manual dinamik berbeda 9. Khaord Pranav, Amin Aesha, Shah Manish
dengan teknik non agitasi dengan hasil teknik B., Uthappa Roshan, Raj Nirmal, Kachalia
agitasi manual dinamik lebih baik dibandingkan Tejal, Kharod Hiral. Effectiveness of different
dengan teknik non agitasi. irrigation techniques on smear layer removal in
apical third of mesial root canal of mandibular
DAFTAR PUSTAKA first molar : A scanning electron microscopic
study . Journal of Conservantive Dentistry
1. Pasricha SK, Makkar S, Gupta P. Pressure 2015;18:321-5.
alteration techniques in endodontics – a review 10. Huang T.-Y., Gulabivala K., Ng Y.-L. A
literature. J Clin Diagn Res 2015;9(3):1-6. biomolecular film ex-vivo model to evaluate
2. Vijaykumar Singamaneni, GunaShekhar the influence of canal dimensions and
Madiraju, Himagiri Sura. In vitro effectiveness irrigation variables in the efficacy of irrigation.
of different endodontic irrigants on the reduction International Endodontic Journal 2008;41:60-
of Enterococcus faecalis in root canals. J Clin 71.
Exp Dent 2010;2(4):169-72. 11. McGill S, Gulabivala K, Mordan N, Ng YL.
3. Siqueira Jr. José F, Rôças Isabela N, Lopes The efficacy of dynamic irrigation using a
Hélio P. Treatment of Endodontic Infections. commercially available system (RinsEndo)
Quintessence : Berlin. 2011. p. 237. determined by removal of a collagen ‘bio-
4. Mohammadi Zahed, Mombeinipour Ali, molecular film’ from an ex vivo model.
Giardino Luciano, Shahriari Shahriar. Residual International Endodontic Journal 2008;41:602–
antibacterial activity of a new modified sodium 8.
hypochlorite-based endodontic irrigation 12. Wu Min-Kai, Wesselink Paul R. Efficacy of
solution. Med Oral Patol Oral Cir Bucal three techniques in cleaning the apical portion
2011;16(4):588-92. of curved root canals. Oral Surgery Oral
5. Zehnder M. Root canal irrigants, JOE 2006; Medicine Oral Pathology 1995; 79(4):492-6.
32(5):389-98. 13. Cohen S, Hargreaves K.Pathways of the Pulp
6. Zehnder M, Kosicki D, Luder H, Sener 9th ed. Mosby : St. Louis.2006. p. 331
B, Waltimo T. Tissue-dissolving capacity 14. Andrabi Syed Mukhtar-Un-Nisar, Kumar Ashok,
antibacterial effect of buffered and unbuffered Mishra Surrendra Kumar, Tewari Rajendra
hypochlorite solutions. Oral Surgery Oral Kumar, Alam Sharique, Siddiqui Shiraz. Effect
Medicine Oral Pathology 2002; 94(6):756-62. of manual dynamic activation on smear layer
7. Gu Li-sha, Kim Jong Ryul, Ling Junqi, Choi removal efficacy of ethylenediaminetetraacetic
Kyung Kyo, Pahley David H., Tay Franklin acid and SmearClear: An in vitro scanning
R. Review of contemporary irrigant agitation electron microscopic study. Australian
techniques and devices. Elsevier Inc. on behalf Endodontic Journal 2013;39:131-6

30

Anda mungkin juga menyukai