SKRIPSI
Oleh:
CHRISTABELLA NAOMI SITUMORANG
04031281722023
PENDAHULUAN
berhubungan dengan morfologi, fisiologi, patologi pulpa gigi manusia, dan jaringan
di sekitarnya. Ilmu Endodontik mencakup ilmu dasar mengenai pulpa gigi yang
normal yang mencakup etiologi, diagnosis, pencegahan, perawatan penyakit, serta hal
– hal yang berhubungan dengan kondisi – kondisi di daerah sekitar akar gigi.1
bakteri dan menjadi penyebab utama terjadinya reaksi inflamasi pada jaringan
periapikal.2 Perawatan saluran akar merupakan salah satu perawatan konservatif yang
memiliki tujuan untuk mempertahankan fungsi gigi pada rongga mulut. Perawatan
saluran akar terdiri dari beberapa tahap, yaitu preparasi saluran akar yang meliputi
cleaning dan shaping (preparasi biomekanis), disinfeksi, dan pengisian saluran akar.3
populasi bakteri pada saluran akar dan dapat merangsang terjadinya proses
mengandung komponen organik dan anorganik dari pulpa, dentin, bakteri dan
produknya yang akan menutup tubulus dentin. Lapisan ini dikenal sebagai smear
layer. Ketebalan smear layer berkisar di antara 1 – 2 µm dan juga mampu
smear layer pada saluran akar dapat menutup tubulus dentin dan mencegah
perlekatan bahan pengisi saluran akar dengan dinding saluran akar. Hal tersebut dapat
debris, dan smear layer dari saluran akar selama preparasi biomekanis.5 Efektivitas
larutan irigasi dipengaruhi oleh adanya debris organik dan anorganik, lama
merupakan bahan irigasi yang sering digunakan dalam perawatan saluran akar. EDTA
dikenal sebagai chelating agent yang mampu melarutkan jaringan anorganik hasil
dari proses preparasi saluran akar. Kemampuan EDTA dalam melarutkan jaringan
namun EDTA juga dapat menyebabkan terjadinya erosi pada permukaan dentin.7
dentin, yang mengakibatkan terjadinya erosi pada permukaan dentin selama proses
penghilangan smear layer berlangsung.8 Penggunaan EDTA selama lebih dari 1 menit
dilaporkan dapat menyebabkan terjadinya erosi pada permukaan dentin di sekitar
saluran akar.7
Efek samping yang dimiliki oleh bahan irigasi kimiawi saat ini menyebabkan
terakhir. Bahan – bahan herbal dapat menunjukkan beberapa sifat – sifat terapeutik
seperti sifat antibakteri, antiinflamasi, antiplak, dan dapat bekerja sebagai chelating
agent.9
Salah satu tanaman herbal yang diketahui mengandung zat aktif dengan efek
menyerupai EDTA adalah jeruk lemon. Jeruk lemon merupakan salah satu jenis
tanaman yang memiliki kandungan asam sitrat yang tinggi. Asam sitrat (2-hydroxy-
ditemukan pada seluruh bagian buah lemon, baik pada bulir, biji, maupun kulit.10
antimikrobial, serta tidak merusak jaringan sekitar.11 EDTA dan asam sitrat sering
sehingga medikamen intrakanal dan bahan pengisi saluran akar dapat melekat dengan
kemampuan EDTA dan asam sitrat dalam menghilangkan smear layer menyatakan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara EDTA dan asam sitrat terkait
saluran akar. Keduanya dinilai efektif dalam menghilangkan smear layer pada daerah
Hal tersebut akan menyebabkan larutnya smear layer dari dinding saluran akar,
membuka dan melebarkan tubulus dentin.11 Aplikasi larutan asam sitrat 10% selama
tubulus dentin.14 Hasil penelitian lain juga menunjukkan bahwa asam sitrat 10%
dinilai efektif untuk membersihkan daerah sepertiga apikal saluran akar, dan dinilai
layer dari seluruh daerah dinding saluran akar.13 Hariharan (2010) dalam
dalam membersihkan smear layer dari saluran akar.15 Penelitian Hardhitari dkk
(2018) menunjukkan bahwa asam sitrat dengan konsentrasi 20% bersifat efektif
dalam membersihkan saluran akar dari smear layer.16 Berdasarkan uraian tersebut,
maka perlu dilakukan penelitian menggunakan ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus
limon) untuk mengetahui berapa konsentrasi efektif ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus
Berapa konsentrasi ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon) yang paling
Mengetahui konsentrasi efektif ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon) dalam
sebagai bahan irigasi perawatan saluran akar dengan Ethylene Diamine Tetra-
2. Mengetahui konsentrasi ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon) yang paling
informasi dalam bidang kedokteran gigi serta sebagai rujukan untuk penelitian lebih
lanjut.
ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon) dalam membersihkan daerah sepertiga apikal
saluran akar.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pemahaman mengenai anatomi sistem saluran akar merupakan salah satu hal
saluran akar dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti etnis, jenis kelamin, usia,
keberadaan saluran akar tambahan, isthmus, lokasi gigi pada rahang, dan kondisi gigi
yang normal (dens invaginatus, dens evaginatus, fusi, germination, dens in dente).17
Faktor – faktor lain yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan preparasi akses yang
optimal adalah ukuran kamar pulpa, bentuk kamar pulpa, jumlah saluran akar, dan
posisinya.18
Sistem saluran akar secara sederhana terbagi menjadi dua bagian, yaitu kamar
pulpa yang terletak pada mahkota gigi dan saluran akar yang berada pada akar gigi.
Bagian – bagian lain yang termasuk dalam sistem saluran akar antara lain tanduk
pulpa, saluran akar tambahan, orifis, furkasi, apical deltas, dan foramen apikal
(Gambar 1). Sistem saluran akar dimulai sebagai lubang yang berbentuk seperti
corong pada bagian servikal dan berakhir pada foramen apikal. Hampir seluruh
akar ini dapat menjadi masalah ketika prosedur shaping dan cleaning dilakukan
karena bentuk saluran akar yang melengkung tersebut tidak dapat terlihat pada
gambaran radiografi.19
radikuler yang rusak dengan menggunakan prosedur kimiawi dan mekanis tanpa
penyakit – penyakit pulpa dan periapikal, terjadinya nekrosis pulpa, atau ketika pulpa
terekspos secara mekanis maupun traumatis. Target perawatan saluran akar adalah
yang baik secara biologis untuk memfasilitasi proses penyembuhan jaringan yang
rusak.20 Gigi – gigi dengan pulpa yang terekspos dengan kondisi jaringan periodontal
yang masih normal dapat diindikasikan untuk dilakukan perawatan saluran akar.1
rencana perawatannya, pemahaman yang baik tentang anatomi dan morfologi gigi,
proses debridement, disinfeksi, dan obturasi seluruh bagian saluran akar.3 Perawatan
saluran akar bertujuan untuk mempertahankan fungsi gigi manusia. Tujuan utama
perawatan saluran akar adalah debridement yang menyeluruh pada sistem saluran
akar dari jaringan pulpa yang nekrotis dan terinflamasi. Kunci utama untuk mencapai
tujuan tersebut adalah dengan melakukan preparasi akses kamar pulpa secara
adekuat.21
Kesuksesan perawatan saluran akar bergantung pada banyak faktor. Salah satu
faktor paling penting dalam perawatan saluran akar adalah preparasi saluran akar.
Preparasi saluran akar merupakan tahapan yang sangat penting karena prosedur ini
mekanis, pembukaan akses untuk masuknya bahan irigasi dan medikamen intrakanal,
dan optimalisasi akses saluran akar untuk proses obturasi yang adekuat.22 Tujuan
mekanis preparasi saluran akar adalah mempertahankan dentin radikuler dan servikal,
dan mempertahankan struktur akar gigi untuk mencegah terjadinya fraktur akar.
Preparasi saluran akar akan membentuk ruang yang nantinya akan dialiri larutan
biomekanis saluran akar, yaitu teknik step back dan teknik crown down. Preparasi
pada teknik step back dimulai dari apikal ke koronal, sedangkan preparasi pada teknik
crown down dimulai dari koronal ke apikal. Teknik crown down merupakan teknik
Preparasi dengan teknik crown down dimulai dari mahkota gigi, membentuk
saluran akar menuju apikal. Teknik crown down merupakan teknik yang tidak
memberikan banyak tekanan, dan menghasilkan bentuk saluran akar yang lebih bulat
irigasi yang masuk dalam saluran akar lebih banyak, dan pelarutan debris yang lebih
baik dari saluran akar. Teknik crown down juga memiliki banyak kelebihan klinis
yaitu K-files dapat masuk menuju apeks secara lebih efektif, bentuk saluran akar yang
dihasilkan lebih baik yaitu lebar pada bagian koronal dan menyempit menuju bagian
akar menghasilkan sejumlah debris yang termineralisasi, yang biasa disebut smear
layer.24 Lapisan ini telah terbukti terbentuk pada saluran akar setelah dilakukan
hasil preparasi mekanis yang tidak ditemukan pada saluran akar yang tidak dilakukan
preparasi mekanis. Smear layer tidak hanya terdiri dari jaringan – jaringan dentin,
dengan ketebalan sekitar 1 - 2µm dan lapisan yang memenuhi tubulus dentin dengan
cukup banyak, walaupun tidak banyak penelitian yang menyoroti pengaruh perbedaan
teknik dan alat instrumentasi terhadap banyaknya smear layer yang dihasilkan pada
permukaan dinding saluran akar. Instrumen endodontik seperti K-files dan K-reamers
files.24
Keberadaan smear layer pada saluran akar masih menjadi topik kontroversial.
Smear layer telah terbukti dapat menghalangi proses penetrasi disinfektan saluran
akar dan penetrasi sealer ke tubulus dentin, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
penggunaan teknik dan produk yang dapat menghilangkan smear layer dianggap
adalah penggunaan chelating agents, volume dan konsentrasi larutan irigasi yang
digunakan, dan interaksi antara chelating agents dan bahan irigasi lainnya.25
berukuran sangat kecil membuat mereka mudah larut dalam larutan yang
mengandung asam.26
nekrotik, mikroorganisme yang tersisa, dan debris yang dihasilkan dari proses
Berikut sifat – sifat ideal yang harus dimiliki oleh larutan irigasi perawatan
saluran akar:28-30
a. Toksisitas rendah
rongga mulut.
d. Aktivitas antimikrobial
Larutan irigasi harus memiliki sifat antimikrobial dengan spektrum yang
e. Pelarut jaringan
menghilangkan sisa – sisa jaringan lunak maupun keras, pada daerah yang
g. Pelumas
Larutan irigasi harus dapat bekerja sebagai pelumas atau lubricant selama
i. Harganya terjangkau
k. Mudah disimpan
kombinasi keduanya (larutan antimikrobial dan chelating agent). Larutan irigasi yang
(H2O2).31
EDTA merupakan asam aminopolycarboxylic dengan rumus kimia
pada perawatan saluran akar. EDTA dapat menghilangkan smear layer ketika
digunakan dengan NaOCl. Peran EDTA dalam eliminasi bakteri pada saluran akar
adalah dengan membersihkan saluran akar dari jaringan organik dan anorganik yang
a. Mekanisme kerja
EDTA merupakan molekul kompleks yang berikatan dengan ion logam divalent
dan trivalent seperti kalsium dan aluminium untuk membentuk struktur cincin
dengan ion – ion logam dari bagian cell envelope pada bakteri, yang
dengan kalsium.31
EDTA biasa digunakan pada konsentrasi 17% dan dapat menghilangkan smear
layer ketika berkontak langsung dengan dinding saluran akar dalam waktu
sebanyak 5ml selama 3 menit dapat menghilangkan smear layer secara efektif
dari saluran akar.14 Saito (2008) menyatakan bahwa penggunaan EDTA 17%
sebagai bahan irigasi saluran akar selama 1 menit dinilai lebih efektif
c. Biokompatibilitas EDTA
Ketika EDTA masuk ke dalam saluran akar, lalu keluar melalui foramen apikal
Kebocoran EDTA pada saat prosedur perawatan saluran akar telah terbukti
regulasi neuroimunologi.32
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Jeruk lemon merupakan tanaman yang memiliki duri, dengan tinggi mencapai
10 – 20 kaki atau setara dengan 3 – 6 meter. Jeruk lemon memiliki daun yang
berwarna hijau tua, dengan ukuran berkisar antara 6,5 – 100 mm, tajam dan terkadang
Buah jeruk lemon berbentuk bundar atau oval, dan berwarna kuning ketika
sudah matang (Gambar 3A). Buah – buah yang termasuk ke dalam genus citrus
biasanya disebut hesperdium. Bentuk buah dapat berubah seiring bertambahnya usia
pohon. Ukuran buah dipengaruhi oleh beban panen, batang bawah, dan proses irigasi.
Buah lemon yang belum matang berwarna hijau (Gambar 3B). Ketika sudah matang,
buah lemon akan berubah warna dari warna hijau menjadi kuning, beratnya menjadi
Bunga Citrus limon memiliki wangi, berwarna putih dengan sedikit bercak
berwarna ungu, dan memiliki 5 buah kelopak bunga (Gambar 4A). Bunga jeruk
lemon berbentuk oval, dan warnanya akan berubah menjadi putih kekuning –
Gambar 4. (A) Bunga pohon jeruk lemon (Citrus limon) yang belum matang. (B) Bunga
berkerut, keras, dan berbentuk oval atau elips (Gambar 5). Biji buah jeruk lemon
Struktur kulit jeruk dapat terbagi menjadi exocarp atau flavedo dan mesocarp
atau albedo. Exocarp atau flavedo merupakan permukaan perifer yang berwarna,
sedangkan mesocarp atau albedo merupakan permukaan yang berada di tengah yang
berwarna putih pucat (Gambar 6).34 Flavedo merupakan lapisan terluar kulit jeruk
lemon, yang kaya akan essential oils dan telah digunakan sejak dahulu dalam industri
bumbu dan wewangian. Komponen utama dari kulit jeruk lemon adalah albedo yang
Ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon) terbukti kaya akan berbagai aktivitas
senyawa fenolik, flavonoid, protein, dll. Pada umumnya, aktivitas fitokimia diketahui
2.1.4.5 Kandungan Ekstrak Kulit Jeruk Lemon (Citrus limon) yang Berperan
trikarboksilat lemah yang terkandung dalam buah – buah citrus. Buah – buahan
dengan genus citrus merupakan buah – buahan dengan kandungan asam sitrat yang
banyak, sehingga buah – buahan citrus diklasifikasikan sebagai buah asam.10 Buah
jeruk lemon dan jeruk nipis merupakan kedua buah yang kandungan asam sitratnya
paling banyak dibandingkan buah – buah citrus lainnya.10,39 Asam sitrat secara
kimiawi akan bereaksi dengan hidroksiapatit dengan cara melepaskan ion hidrogen
lalu berikatan dengan kalsium bersifat kation. Ion sitrat pada asam sitrat yang bersifat
anion akan menggantikan ion fosfat (anion) pada struktur hidroksiapatit sehingga
selama 30 detik terbukti bekerja lebih efektif dibandingkan EDTA pada bagian
sepertiga apikal dan tengah akar.41 Asam sitrat memiliki potensi dalam
menghilangkan ion kalsium lebih besar dibandingkan EDTA, pada konsentrasi lebih
dari 25%. Berbagai penelitian menyatakan bahwa asam sitrat dapat menghilangkan
smear layer dan menyebabkan terbukanya tubulus dentin sehingga bahan pengisi
tanaman yang diinginkan dari bahan mentahnya. Metode ekstraksi terdiri dari
komponen – komponen yang aktif secara medis melalui pelarut yang telah dipilih
Pada umumnya, semakin halus ukuran partikel, maka akan semakin baik hasil
ekstraksi yang akan dihasilkan. Ukuran partikel yang kecil menyebabkan penetrasi
pelarut menjadi lebih baik dan proses difusi larutan dapat berjalan dengan baik.
Namun, ukuran partikel yang terlalu halus dapat menyebabkan absorbsi larutan yang
berlebih dan menyebabkan kesulitan ketika proses penyaringan. Efisiensi ekstraksi
tertentu. Semakin besar perbandingan larutan dan padatan, maka semakin baik juga
hasil ekstraksinya. Metode ekstraksi konvensional yang terdiri dari metode maserasi,
pelarut organik dan membutuhkan pelarut dengan jumlah yang banyak dan durasi
digunakan dalam penelitian tanaman herbal. Maserasi adalah metode ekstraksi yang
dilakukan dengan cara merendam bahan tanaman pada wadah yang telah disumbat
dan dapat bertahan pada suhu ruangan dalam jangka waktu minimal 3 hari. Prosedur
maserasi bertujuan untuk memecah dinding sel tanaman agar senyawa fitokima dapat
Kebersihan
saluran akar
2.3 Hipotesis
Konsentrasi tertentu ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon) efektif dalam
METODE PENELITIAN
Subjek penelitian adalah gigi premolar satu dan dua mandibula yang telah
diekstraksi.
Zα2 σρ2
𝑛=
𝛿2
Keterangan :
Zα : batas atas nilai konversi pada tabel distribusi normal untuk batas atas
kemaknaan (1,96)
sebagai berikut :
Zα2 σρ2
𝑛=
𝛿2
(1,96)2 σρ2
𝑛=
𝛿2
𝑛 = (1,96)2
𝑛 = 3,84 ≈ 4
telah dilakukan, dan terdapat teori yang menyatakan jumlah sampel minimal yang
harus diambil oleh peneliti yaitu sebanyak 30 sampel, maka dapat ditentukan jumlah
sampel masing – masing kelompok adalah 5 buah sampel.44 Jumlah total sampel
adalah sebanyak 30 sampel, yang akan dibagi ke dalam 6 kelompok perlakuan, yaitu
Kelompok A: sampel 1/3 apikal gigi yang diirigasi menggunakan ekstrak kulit jeruk
lemon 5%
Kelompok B: sampel 1/3 apikal gigi yang diirigasi menggunakan ekstrak kulit jeruk
lemon 10%
Kelompok C: sampel 1/3 apikal gigi yang diirigasi menggunakan ekstrak kulit jeruk
lemon 15%
Kelompok D: sampel 1/3 apikal gigi yang diirigasi menggunakan ekstrak kulit jeruk
lemon 20%
Kelompok E: sampel 1/3 apikal gigi yang diirigasi menggunakan EDTA 17%
(Kontrol positif)
Kelompok F: sampel 1/3 apikal gigi yang diirgasi menggunakan akuades (Kontrol
negatif)
2. Gigi dengan mahkota dan akar yang utuh dan bebas dari karies
Variabel terikat dari penelitian ini adalah kebersihan daerah sepertiga apikal
saluran akar.
3.7.1 Alat
1. Alat tulis
2. Handscoon
3. Timbangan
5. Pisau
6. Evaporator
7. Tabung reaksi
13. K-file
3.7.2 Bahan
2. Etanol 96%
4. EDTA 17%
1. Kulit jeruk lemon (Citrus limon) sebanyak 20kg yang telah dikumpulkan
dengan suhu 50oC selama 1 – 2 hari. Kulit jeruk lemon (Citrus limon)
kulitnya.
Ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon) dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%,
dan 20% dapat diperoleh dari proses pengenceran menggunakan rumus berikut
M1 × V1 = M2 × V2
Keterangan:
Ekstrak kulit jeruk lemon dengan konsentrasi 100% kemudian diencerkan dengan
100% × V1 = 5% × 50ml
V1 = 2,5ml
Sebanyak 2,5ml ekstrak kulit jeruk lemon diencerkan dengan 47,5ml akuades,
V1 = 5ml
Sebanyak 5ml ekstrak kulit jeruk lemon diencerkan dengan 45ml akuades,
V1 = 7,5ml
Sebanyak 7,5ml ekstrak kulit jeruk lemon diencerkan dengan 42,5ml akuades,
V1 = 10ml
Sebanyak 10ml ekstrak kulit jeruk lemon diencerkan dengan 40ml akuades,
0,9% dan disimpan di dalam botol kaca kemudian disimpan dalam lemari
dilakukan dengan gerakan memutar searah jarum jam dan menarik ke arah
koronal
menit
menggunakan endogauge
menggunakan larutan NaOCl 5,25% dan ekstrak kulit jeruk (Citrus limon)
menggunakan larutan NaOCl 5,25% dan ekstrak kulit jeruk (Citrus limon)
dan akuades. Irigasi antara NaOCl 5,25% dan ekstrak kulit jeruk lemon
protaper for hand use. Preparasi dimulai dari K-file #10 untuk
Preparasi dilanjutkan dengan file S2, F1, F2, dan F3, lalu dilakukan irigasi
8. Irigasi akhir dilakukan sebanyak 5ml per larutan irigasi, pada kelompok A
menggunakan larutan NaOCl 5,25% dan ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus
NaOCl 5,25% dan ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon) 15%,
apikal saluran akar. Irigasi antara NaOCl 5,25% dan ekstrak kulit jeruk
10. 30 buah sampel gigi dipotong dengan arah mesial distal, sehingga
24 jam
12. 60 sampel gigi ditanam ke dalam balok wax merah, kemudian penilaian
sehingga akar terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian bukal dan lingual. Akar gigi
premolar diberi tanda pada panjang 4mm dan 8mm menggunakan diamond bur,
sehingga akar gigi terbagi menjadi tiga bagian yaitu sepertiga koronal, sepertiga
tengah dan sepertiga apikal. Spesimen sepertiga apikal akar gigi disimpan selama 24
1 = No smear layer. Tidak terdapat smear layer pada permukaan saluran akar, tubulus
2 = Moderate smear layer. Beberapa smear layer terlihat pada permukaan saluran
3 = Heavy smear layer. Seluruh permukaan saluran akar dan tubulus dentin tertutupi
Keterangan
dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
Kelompok Kelompok
Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok uji E uji F
uji A (n = 5) uji B (n = 5) uji C (n = 5) uji D (n = 5) (Kontrol (Kontrol
positif) (n = negatif) (n =
5) 5)
Evaluasi Spesimen
Hasil Pengukuran
Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
Decker; 2019.
12 (1): 55-59
removal of smear layer and organic debris from root canal wall: a
13
8. Aranda-Garcia AJ, dkk. Effect of Final Irrigation Protocols on
Journal of Preventive and Clinical Dental Research. 2017; Vol 4 (4): 311-
314
10. Kanse, N, dkk. A Review on Citric Acid Production and Its Applications.
5880-5883
12. Mohammadi, Zahed, dkk. Smear Layer Removing Ability of Root Canal
Layer on Apical One Third. J Phys Conf Ser. 2018; Vol 1073 (6): 1-9
17. Guven EP. Root Canal Morphology and Anatomy. Intech Open. 2019: 1-9
18. Estrela C, dkk. Common Operative Procedural Errors and Clinical Factors
19. Cohen S, Hargreaves KM. Pathway of the Pulp 11th Ed. Mosby Elsevier;
2016
(2): 69-72
21. Ahmed HM. Elective Root Canal Treatment: A Review and Clinical
24. Kumar P, dkk. The Effect of Four Commonly used Root Canal Irrigants
88-93
25. Kiran S, dkk. Comparative Evaluation of Smear Layer and Debris on the
27. Paragliola R, dkk. Comparison of Smear Layer Removal using Four Final-
1-6
30. Arias-Moliz MT, dkk. Irrigating Solutions in Root Canal Treatment. Endo
(Part I). Journal of Dental and Medical Sciences. 2017; Vol 16 (9): 83-85
Journal of the Saudi Society of Agricultural Sciences. 2018: Vol 17: 351-
358
35. Pathak PD, dkk. Fruit Peel Waste: Charcterization and Its Potential Uses.
37. Mathew BB, dkk. Phytochemical Analysis of Citrus Limonum Pulp and
39. Nwosu FO, Kareem AO. Production of Citric Acid from Lemon and
Cassava Waste Peels. Nigerian Journal of Materials. 2019; Vol 6 (1): 1-7
40. Lestari S, dkk. Potensi Air Perasan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi
90-95
43. Zhang QW, dkk. Techniques for Extraction and Isolation of Natural
(20): 1-26
45. Dennis NY, Prasetia W. The Ability of Root Canal Irrigant with Ethanol
Smear Layer (A SEM Study). IOSR J Dent Med Sci. 2017; Vol 16 (01):
24-30
46. Hindun S, dkk. Potensi Limbah Kulit Jeruk Nipis (Citrus auronfolia)