DEMAM TIFOID
No. : 445/ /103.07/SOP.P/2017
Dokumen
:
SOP No. Revisi
Tgl. Terbit : 06/10/2017
Halaman : 1 dari 2
UPTD Supriadi, S.Kep.Ners
Puskesmas NIP. 19640314198603
1 025
Campurdarat
1. Pengertian Demam tifoid banyak ditemukan di masyarakat perkotaan maupun
di pedesaan. Penyakit ini erat kaitannya dengan kualitas higiene
pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Di Indonesia
bersifat endemik dan merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Dari telaah kasus di rumah sakit besar di Indonesia, tersangka
demam tifoid menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke
tahun dengan rata-rata kesakitan 500/100.000 penduduk dan angka
kematian antara 0.6–5% (KMK, 2006).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Menangani
penyakit demam tifoid
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Campurdarat NOMOR ..... Tentang
Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penatalaksanaan demam tifoid di Puskesmas Campurdarat.
4. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi I tahun 2013
5. Prosedur 1. Anamnesa
/Langkah- 2. Pemeriksaan fisik
Langkah 3. Penegakan diagnosa: Penanganan Demam Tifoid
4. Tatalaksana
a. Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
• Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi. Diet tinggi
kalori dan tinggi protein.
• Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas.
• Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu,
kesadaran), kemudian dicatat dengan baik di rekam medik
pasien.
b. Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik) dan
mengurangi keluhan gastrointestinal.
c. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik lini
pertama untuk demam tifoid adalah kloramfenikol, ampisilin atau
amoksisilin (aman untuk penderita yang sedang hamil), atau
trimetroprimsulfametoxazole (kotrimoksazol).
6. Bagan Alir
Ananmnesa
Pemeriksaan fisik
Tatalaksana
8. Dokumen
Terkait