Anatomi Sitem Saraf Manusia
Anatomi Sitem Saraf Manusia
Dosen Pengajar Katrin Roosita, SP. MSi Prof. Clara M. Kusharto, MSc dr.Mira Dewi,
MSi
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
anugerahnya sehingga kami dapat menyelesaikan paper ini tepat waktu. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurah pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membimbing dari kegelapan ke jalan yang benar. Paper yang berjudul “ Sistem Saraf ”
ini membahas tentang letak anatomis, pengertian, fungsi serta bagian-bagian dari
sistem saraf. Selain itu akan disajikan pula data-data pendukung yang relevan
dengan judul. Paper ini pun disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi
manusia. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ayah dan Ibu yang telah
memberikan dukungan baik moral, spiritual, fasilitas dan doa sehingga paper ini
dapat selesai. Tak lupa pula kepada Bapak Hery Suhardianto selaku rektor IPB yang
telah memfasilitasi kami dengan banyak hal, Ibu Clara, Ibu Katrin dan Ibu Mira
sebagai dosen Anatomi Manusia yang telah membimbing kami dalam penyusunan paper,
narasumber yang secara tidak langsung kami kutip penelitiannya untuk dijadikan
sumber pembuatan paper, serta semua pihak yang telah membantu kami baik secara
langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. “Tak
ada gading yang tak retak”, begitu pepatah menyebutkan. Meskipun telah berusaha dan
bekerja maksimal, kami menyadari bahwa paper ini masih memiliki kekurangan atau
belum sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik membangun demi
perbaikan pada masa yang akan datang.
Penulis
Page 1
DAFTAR ISI
Kata pengantar ……………………………………………………………….1 Daftar isi ……………………………………………………………………...2
Pendahuluan ………………………………………………………………….3 1.1 Latar belakang
…………………………………………………………....3 1.2 Tujuan …………………………………………………………………....4 Pembahasan
………………………………………………………………….5 2.1
Pengertian.........................................................................
..........................5 2.2 Bagian, Letak dan
Fungsi...........................................................................6
Kesimpulan ………………………………………………………………….25 Daftar pustaka ……………………………………………………………….26
Page 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Organ-organ tubuh kita dapat bekerja secara selaras dan teratur
karena tubuh kita memiliki suatu sistem yang dikenal dengan sistem koordinasi atau
sistem pengatur. Sistem koordinasi terdiri dari sistem saraf, sistem indera, dan
sistem hormon. Dalam makalah ini akan dibahas salah satu yang termasuk ke dalam
sistem koordinasi yaitu sistem saraf. Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan dan
jaringan syaraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan
yang lain. Fungsi sistem saraf adalah mengintegrasi, memproses, dan mengkoordinasi
data sensorik dengan perintah motorik. Sistem saraf juga berguna untuk mengontrol
interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting
ini juga mengatur berbagai sistem tubuh penting lainnya. Sehingga terjadi hubungan
dan komunikasi antara sistem saraf yang satu dengan sistem saraf lainnya. Akibat
pengaturan hubungan saraf diantara berbagai sistem, tubuh menjadi mampu berfungsi
sebagai satu kesatuan yang harmonis. Fenomena mengenai kesadaran, daya pikir,
bahasa, sensasi dan gerakan semuanya berasal dari sistem ini. Salah satu peristiwa
dari sistem yang saling terhubung ini contohnya ketika kita melihat hewan yang kita
takuti, misalnya kecoa, kita akan langsung menjerit dan berlari. Mulai dari melihat
kecoa hingga menjerit dan berlari memerlukan koordinasi antara saraf indera yaitu
mata, sistem saraf, dan sistem hormon. Saat melihat kecoa, organ mata bekerja. Mata
menyampaikan rangsangan ke otak dan otak menerjemahkan, yaitu mata melihat kecoa.
Sistem yang bekerja ini adalah sistem indera. Saat berlari, otot kaki memerlukan
pasokan glukosa dan oksigen. Untuk memenuhi kebutuhan glukosa dan oksigen, paru-
paru bernapas lebih cepat untuk memerlukan ekstra oksigen dan jantung terpompa
lebih cepat untuk mengalirkan oksigen dan glukosa ke otot. Otak mendeteksi
perubahan
Anatomi Sistem Saraf Manusia Page 3
oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan mengirimkan rangsangan tersebut ke
diafragma, otot dada, dan jantung. Dalam contoh ini, sistem koordinasi yang bekerja
adalah sistem saraf. Kemudian, pasokan glikosa yang diperlukan otot untuk berlari
berasal dari hati. Glikogen dalam hati diubah menjadi glukosa dan dilepaskan ke
dalam darah. Perubahan glikogen menjadi glukosa distimulasi atau dirangsang oleh
suatu zat kimia yang disebut hormone adrenalin. Pada contoh ini, sistem koordinasi
yang bekerja adalah sistem hormon.
1.2 Tujuan 1. Mengetahui sistem saraf pada manusia. 2. Mengetahui secara lebih
jelas bagian-bagian dari sistem saraf. 3. Mengetahu letak siste saraf dalam tubuh.
Page 4
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem saraf adalah suatu struktur yang terdiri
dari komponen-komponen sel saraf (neuron). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem
hormon, berfungsi untuk memelihara fungsi tubuh. Pada umumnya sistem saraf
berfungsi untuk mengatur, misalnya kontraksi otot, perubahan alat-alat tubuh bagian
dalam yang berlangsung dengan cepat, dengan kecepatan sekresi beberapa kelenjar
endokrin. Sistem saraf pada manusia memiliki sifat mengatur yang sangt kompleks dan
khusus. Sistem saraf menerima berjuta-juta rangsangan yang berasal dari berbagai
organ. Semua rangsangan tersebut akan bersatu untuk dapat menentukan respon apa
yang akan diberikan oleh tubuh. Rangsangan ada yang berasal dari luar tubuh seperti
cahaya, gravitasi, suhu, panas, dan dingin. Sedangkan rangsangan yang berasal dari
dalam tubuh seperti rasa lapar, haus, sakit, nyeri, dan sebagainya. Untuk bereaksi
terhadap rangsangan tersebut tubuh kita memerlukan tiga komponen, yaitu reseptor
sebagai penerima rangsangan, sistem saraf sebagai penerima, pengolah, dan penerus
hasil olahan rangsangan ke efektor, dan efektor sebagai sel atau organ yang
digunakan untuk bereaksi terhadap rangsangan (Diah et al, 2007). Komponen-komponen
sel saraf pada sistem saraf mempunyai kemampuan dalam konduksi impuls atau
melakukan impuls. Fungsi impuls adalah sebagai pembawa informasi yakni tentang
perubahan-perubahan yang terjadi
1. Neuron Neuron adalah sel-sel yang sangat kompleks. Meskipun sangat beragam
strukturnya, semua sel saraf mempunyai badan sel (cell body) yang fungsinya sangat
penting dalam kerja sistem saraf.
Page 6
Neuron terdiri dari beberapa bagian, yaitu: a. Badan Sel (The Cell Body) Badan sel
disembut juga soma (badan). Walaupun sangat beragam ukuran diameternya yaitu dari 5
sampai 140 µm, namun semua sel saraf hanya memiliki satu inti sel yang dikelilingi
oleh sitoplasma. Kandungan sitoplasma pada sel saraf tidak berbeda dengan sel-sel
lain pada umumnya. Badan sel merupakantempat proses dari impuls yang diterima oleh
ujungujung saraf. Badan sel banyak terletak di Sistem Saraf Pusat. Namun badan sel
yang disebut ganglia (tunggal:ganglion) terletak disepanjang Sistem saraf tepi. b.
Dendrit Kebanyakan dari sel saraf memiliki banyak dendrit yang merupakan
perpanjangan atau percabangan dari badan sel. Dendrit seperti halnya ranting pada
pohon yang merupakan percabangan dari dahan pohon. Organel-organel yang terdapat
pada badan sel juga terdapat di dalam dendrit. Dendrit berfungsi sebagai penerima
rangsang, memperluas area
Anatomi Sistem Saraf Manusia Page 7
untuk menerima sinyal dari sel saraf lain. Dendrit juga berfungsi untuk
menghantarkan sinyal ke badan sel.
c. Akson Setiap sel saraf hanya memiliki satu akson yang memanjang dari daerah
berbentuk kerucut pada badan sel. Akson diselubungi oleh selubung myelin. Akson
berfungsi untuk mengantarkan rangsang dari atau ke badang sel.
Ada tiga jenis neuron berdasarkan fungsinya, yaitu: a. Neuron Sensorik (Afferent)
Neuron ini berfungsi untuk menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit,
organ, indera, atau saraf organ internal ke Central Nervous System (CNS). b. Neuron
Motorik (Efferent) Neuron ini berfungsi untuk menyampaikan impuls dari CNS ke
efektor. c. Interneuron Neuron ini berfungsi menghubungkan neuron sensorik dan
motorik.
Page 8
Ependyma terdapat pada ventricle otak dan spinal cord (sum-sum tulang belakang) d.
Oligodendrit Oligodendrit memiliki bentuk seperti Astrocytes, namun dengan
percabangan yang lebih sedikit. Oligodendrit berfungsi untuk membentuk selubung
myelin (myelin sheaths) pada susunan saraf tepi (peripheral nervous system = PNS).
e. Satelite Cell Merupakan sel pendukung yang berada di sekeliling badan sel pada
susunan saraf tepi. f. Schwan Cell Schwan cell membentuk selubung myelin (myelin
sheaths) pada susunan saraf pusat (central nervous system = CNS). Fungsi myelin
adalah untuk mempercepat penghantaran sinyal pada axon. Sambungan antara dua sel
schwan (myelin) disebut nodes of Ranvier.
Page 9
(f) Schwan cell
Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat (SSP) adalah bagian dari sistem saraf yang
mengkoordinasi kegiatan dari semua bagian tubuh hewan bilaterian-yaitu, semua hewan
multiseluler kecuali simetris radial spons dan binatang seperti ubur-ubur. Pada
vertebrata, sistem saraf pusat yang ditutupi dalam meninges. Ini berisi sebagian
besar sistem saraf dan terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Bersama-sama
dengan sistem saraf perifer memiliki peran fundamental dalam kontrol perilaku. SSP
adalah yang terkandung dalam dorsal rongga, dengan otak di dalam rongga tengkorak
dan tulang belakang di rongga tulang belakang.
Page 10
Otak dan sum-sum tulang belakang ini merupakan organ yang sangat lunak dan memiliki
fungsi yang sangat penting bagi semua proses yang ada dalam tubuh sehingga
membutuhkan perlindungan. Selain dilindungi oleh tengkorak dan ruasruas tulang
belakang, juga dilindungi oleh tiga lapisan selaput meninges, yaitu: 1. Durameter;
terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium,
dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di
antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural. 2. Arachnoidea
mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya
terdapat cairan yang disebut liquor
cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid.
Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari
bahaya kerusakan mekanik. 3. Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk
disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak Pada otak dan sum-sum tulang
belakang, terdapat dua substansi, yaitu substansi grissea dan substansi alba.
Subtansi grissea memiliki warna abu-abu karena tersusun oleh badan sel dari sel
saraf. Sedangkan substansi alba memiliki warna putih, karena tersusun oleh serabut-
serabut saraf. Walaupun keduanya memiliki substansi yang sama, namun berbeda dalam
hal susunannya. Pada otak substansi grissea terdapat pada bagian korteks dan
substansi alba terdapat pada bagian tengah. Sedangkan pada sum-sum tulang belakang,
substansi grissea terdapat pada bagian tengan yang membentuk seperti kupu-kupu dan
substansi alba terdapat pada bagian korteks. A. Otak Otak merupakan organ yang
sangat penting dan memiliki fungsi-fungsi yang kompleks, seperti kecerdasan,
kesadaran, ingatan dan lain sebagainya. Besar otak kurang lebih dua genggaman
tangan dengan berat kurang lebih 1500 gram.
Page 11
Otak memiliki beberapa bagian, yaitu: 1. Cerebrum (otak besar)
Cerebrum merupakan bagian yang sangat penting dari otak, yang terdiri dari dua
hemisphere. Otak besar memiliki berat 83% dari total berat otak. Cerebrum terdiri
dari beberapa bagian, yaitu: a. Cerebral Cortex Celebral Cortex merupakan bagian
dari Cerebrum yang berwarna abu-abu (substansi grissea) karena pada bagian ini
banyak terdapat badan sel saraf. Celebral Cortex memiliki empat area yang disebut
lobus, yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus temporal.
Lobus frontal merupakan pusat kemampuan motorik seperti kecerdasan, berbicara dan
daya ingat atau memori.
Page 12
b. Medullary Body Medullary body merupakan bagian dari cerebrum yang berwarna putih
(substansi alba) karena mengandung banyak serabut saraf (akson). Bagian in
berfungsi mengirimkan impuls dari dan ke cerebral cortex. Pada medullary body
terdapat bagian yang disebut Corpus callosum, yang menghubungkan impuls dari kedua
celebral hemisphere.
Page 13
c. Basal Ganglia Basal ganglia merupakan bagian dari cerebrum yang berwarna abuabu.
Pada besal ganglia terdapat banyak badan sel-sel saraf, yang menyebabkan warna abu-
abu pada bagian ini. Bagian ini berfungsi untuk mengatur pergerakan otot rangka.
Selain itu, basal ganglia juga menghubungkan celebral cortex, thalamus dan
hypothalamus.
tempat untuk relay impuls dari cerebral cortex ke pons dan spinal chord atau dari
spinal cord ke thalamus.
Page 14
b. Pons Pons berbentuk seperti tonjolan dan terlrtak diantara midbrain dan medula
oblongata. Pons berfungsi jembatan yang menghubungkan antara brainstem dan
cerebelum. Pons ini merupakan pengontrol proses pernapasan.
c. Medula Oblongata Medul oblongata merupakan bagian dari brainstem yang berbentuk
kerucut dan mengandung banyak serabut saraf. Bagian ini merupakan pusat pengaturan
detak jantung, tekanan darah, pernapasan, menelan dan muntah.
Page 15
3. Diencephalon Diencephalon membentukpusat inti dari otak depan yang dikelilingi
oleh belahan otak. Diencephalon terdiri dari thalamus dan hypothalamus. a. Thalamus
Thalamus berbentuk seperti telur dan merupakan struktur yang berpasangan. Sebesar
80 % dari diencephalon adalah thalamus. Thalamus berfungsi sebagai relai bagi semua
sensori pada celebral cortex. Selain itu, thalamus juga berperan dalam
superiorthalamus. Pada epithalamus terdapat pineal gland yang merupakan bagian dari
kelenjar endokrin. Kelenjar ini
mensekresikan melatonin untuk mempersiapkan diri pada siklus tidur dan bangun. 4.
Cerebelum Cerebelum biasa disebut otak kecil. Bagian ini terletak di bagaian
belakan kepala dan dekat dengan bagian leher ujung atas. Namun dengan bentuk yang
kecil jika dibandingkan dengan otak besar, cerebelum memiliki fungsi yang sangat
penting. Cerebelum berfungsi untuk kontrol kontraksi otot, postur dan keseimbangan.
Anatomi Sistem Saraf Manusia Page 17
cerebelum
Page 18
Sum-sum tulang belakang Sistem Limbik Sistem limbik terletak di otak tengah, yaitu
pada celebral cortex, thalamus, dan hypothalamus. Komponen limbik antara lain
hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik
berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis,
rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga
memori jangka panjang. Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tidak
tersentuh oleh indera. Sitem inilah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau
tempat bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai
Anatomi Sistem Saraf Manusia Page 19
"Alam Bawah Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku
baik seperti menolong orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan
sistem limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya
cinta, penghargaan dan kejujuran.
Sistem Saraf Tepi Sistem saraf tepi merupakan kumpulan saraf yang merupakan
lanjutan dari otak dan spinal cord. Sel-sel saraf ini membawa impuls dari dan ke
saraf pusat. Berdasarkan impuls saraf yang dibawa sistem saraf tepi dibagi menjadi
sistem saraf aferen (membawa impuls ke saraf pusat) dan eferen (yang membawa impuls
ke efektor). Sedangkan, berdasarkan asalnya sistem saraf tepi dibagi menjadi saraf
sum-sum tulang belakang (spinal) dan saraf otak (cranial). a. Saraf sum-sum tulang
belakang (spinal) Sistem saraf sumsum spinalis merupakan sistem saraf yang berpusat
pada medula spinali (sumsum tulang belakang) yang berjumlah 31 pasang saraf
Page 20
yang terbagi sepanjang medula spinalis. 31 pasang saraf medula spinalis, seperti
tercantum pada tabel berikut:
Jumlah
Menuju
7 pasang
Serviks
Organ-organ dalam Paha Otot betis, kaki dan jari kaki Sekitar tulang ekor
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada
3 buah pleksus yaitu sebagai berikut:
Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian
leher, bahu, dan diafragma. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan. Pleksus
Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
b. Saraf otak (cranial) Saraf cranial terdiri dari 12 pasang saraf, yaitu
Sensory function Cranial nerves Somatic sensory (SS) I. Olfactory II. Optic III.
Oculomotor
Anatomi Sistem Saraf Manusia
Visual SM VM
Page 21
IV. Trochlear V. Trigeminal VI. Abducens VII. Facial General; taste General
VIII.Vestibulochle ar
General
SM
VM
General
SM SM SM
VM
Page 22
Sistem Saraf Otonom Tidak semua kerja sistem saraf terjadi secara sadar. Seperti
saraf-saraf yang mengontrol detak jantung, pupil mata, otot polos, dan lain
sebagainya. Sistem saraf otonom terbagi menjadi dua macam, yaitu saraf simpatik dan
parasimpatik. Sistem syaraf parasimpatik disebut dengan cholinergic karena
diaktivasi oleh acetylcholin yang dihasilkan oleh post ganglion. Sedangkan systen
syaraf simpatik disebut adrenergic karena umumnya postganglionig meleparkan
norepineprin.
Page 23
Saraf Simpatik dan Parasimpatik
Page 24
BAB III KESIMPULAN Sistem saraf adalah suatu struktur yang terdiri dari komponen-
komponen sel saraf (neuron). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon,
berfungsi untuk memelihara fungsi tubuh. Sistem saraf terdiri dari neuron dan
neuroglia. Neuron merupakan sel saraf yang terdiri dari badan sel, dendrit, dan
akson. Sedangkan neuroglia merupakan sel pendukung neuron.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sum-sum tulang belakang. Otak dan sumsum
tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang tengkorak dan sum-sum tulang belakang
dilindungi oleh tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri dari saraf
sadar dan otonom. Saraf sadar terdiri dari saraf otak dan sum-sum tulang belakang.
Saraf otonom terdiri dari saraf simpatik dan parasimpatik.
Page 25
DAFTAR PUSTAKA
Page 26