AKUNTANSI LEASING
SAP 13 & 14
Nama kelompok 6 :
Non Reguler
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esayang telah
memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul “AKUNTANSI
LEASING” ini dapat diselesaikan. Dengan segala kemampuan penulis yang terbatas,
makalah ini mencoba menguraikan tentang tema, topik, dan judul. Dan dengan adanya
makalah ini Penulis berharap sedikit membantu para pembaca dan Penulis sendiri dalam
memahami cara menentukan tema, topik, dan judul yang baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, Penulis mohon saran dan kritiknya yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan Makalah ini dengan harapan untuk memperbaiki kualitas makalah.
Mudah-mudahan makalah ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
kita semua yang membacanya.
DAFTAR ISI
A. Latar belakang
Untuk menjalankan suatu usaha maka kita memerlukan modal yang tidak sedikit. Apalagi
kita juga membutuhkan barang-barang modal untuk menjalankan suatu usaha tersebut, agar
kita dapat menjalankan suatu usaha dengan lancar maka kita membutuhkan suatu lembaga
untuk memperoleh suatu dana usaha, lembaga ini dinamakan leasing.
Leasing atau sewa-guna-usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam
bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk
jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan
hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan
atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati
bersama. Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan
jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap
bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak lessor.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan leasing
2. Mengetahui Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Sewa Guna Usaha (Leasing)
3. Mengetahui Penggolongan Perusahaan Sewa Guna (Leasing)
4. Menjelaskan Proses Dan Mekanisme Transaksi Sewa Guna (Leasing)
5. Mengetahui Kelebihan Leasing Sebagai Sumber Pembiayaan.
C. Manfaat Penulisan
Dengan diselesaikannya penulisan makalah ini, penulisan makalah ini diharapkan hasilnya
dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis sebagai berikut :
1. Secara teoritis, hasil makalah ini dapat memberikan sumbangan pemikiran pada
pengembangan ilmu hukum di bidang hokum internasional tentang pengakuan de jure dan
de facto hokum internasional. Selain itu dapat memperluas pandangan ilmiah mengenai
Pengkuan Hukum Internasional.
2. Secara praktis, sebagai bahan masukan bagi pembuat Undang-undang di bidag Hukum
Internasional untuk melakukan pembaharuan peraturan perundang-undangan serta sistem
hukumnya. Selain itu, sebagai bahan informasi bagi para pelaksana kebijakan dalam
mengambil langkah-langkah perumusan kebijakan mengenai Pengakuan Hukum
Internasional
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Leasing
Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam
bentuk penyediaan barang – barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk
jangka waktu tertentu. Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang
modal dengan jalan sewa beli untuk dapat lansung digunakan berproduksi, yang dapat
diangsur setiap bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak lessor.
Secara umum leasing artinya Equipment funding, yaitu pembiayaan peralatan barang
modal untuk digunakan pada proses produksi suatu perusahaan baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Munculnya lembaga leasing merupakan alternatif yang menarik bagi para pengusaha
karena saat ini mereka cenderung menggunakan dana rupiah tunai untuk kegiatan operasional
perusahaan. Melalui leasing mereka bisa memperoleh dan untuk membiayai pembelian
barang – barang modal dengan jangka waktu pengembalian antara 3 -5 tahun atau lebih.
Pihak utama dalam leasing, menurut Ahmad Awari, ada beberapa pihak yang terlibat
dalam perjanjian lease, yaitu sebagai berikut :
1. Pihak perusahaan sewa guna usaha (Lessor) adalah perusahan atau pihak yang memberikan
jasa pembiayaan kepada lessee dalam bentuk barang modal.
2. Perusahaan penyewa (Lesse) adalah perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan
dalam bentuk barang modal dari lessor.
3. Supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk
dijual kepada lesse dengan pembayaran secara tunai oleh lessor.
b. Operating Lease
Sewa yang timbul dari operating lease dibebankan sebagai biaya pada waktu terhutang.
Pembayaran sebagai biaya ke setiap periode menggunakan metode garis lurus.
Contoh:
Pada tanggal 1 Januari 2011 PT ABC menyewa suatu aktiva untuk jangka waktu 5 tahun
dengan uang sewa tahunan sebesar Rp 3.000.000,00. sewa ini memenuhi kriteria operating
lease.
Jurnal bagi penyewa
Biaya Sewa Rp 3.000.000,00
Kas Rp 3.000.000,00
Keterangan: Karena merupakan operating lease, maka aktiva yang disewa tidak dicantumkan
dlam neraca. Apabila perjanjian sewa ini tidak dapat dibatalkan (non - cancellable), maka
dalam neraca perlu dibuatkan keterangan tambahan dengan cara footnote.
Maksudnya:
n-1 i
Jurnal
Transaksi Jurnal
1-1-2010 Mobil sewa dari capital lease Rp. 150.000.000
Mencatat kapitalisasi sewa sebesar nilai tunai Hutang dari capital lease Rp. 150.000.000
pembayaran sewa minimum Rp. 150.000.000,00
- - - - 150.000.000
Kesimpulan
Dengan semakin berkembangya dunia bisnis, maka semakin banyak perusahaan yang terjun
ke dunia bisnis. Dengan semakin banyaknyaperusahaan yang terjun ke dunia bisnis, maka
semakin banyak kebutuhandana dan modal yang harus dipenuhi oleh berbagai perusahaan.
Haltersebut mendorong industry bisnis yang bergerak dalam bidangpembiayaan yang disebut
lembaga pembiayaan.
Leasing termasuk ke dalam salah satu bentuk lembaga pembiayaan karena yang dikatakan
dengan lembaga pembiayaan adalah suatu badan usahayang di dalam melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaandana atau barang modal dengan tidak menarik dana
secara langsung dari masyarakat. Sedangkan leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan
perusahaan dalam bentuk penyediaan barang – barang modal untuk digunakan oleh suatu
perusahaan, untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran secara berkala disertai
dengan hak pilih (optie) bagiperusahaan tersebut untuk membeli barang – barang modal yang
bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilaisisa yang telah
disepakati bersama. Oleh karena itu, leasing termasuk salahsatu jenis lembaga pembiayaan
karena leasing membiayai perusahaan dalam bentuk penyediaan barang modal.
DAFTAR PUSTAKA