Disusun oleh:
DAFTAR ISI............................................................................................................2
KATA PENGANTAR...............................................................................................4
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
A. Latar Belakang..........................................................................................5
B. Rumusan Masalah.....................................................................................5
C. Tujuan Masalah.........................................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................7
1. Lessor........................................................................................................7
2. Lessee........................................................................................................8
3. Supplier....................................................................................................8
1. Operating Lease.......................................................................................12
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
A. Kesimpulan..............................................................................................15
B. Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................16
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul “SEWA GUNA
USAHA” dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang masih perlu
dikembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak
yang membacanya,
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Bank dan lembaga keuangan. Dan
penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak, penulis tidak mungkin menyelesaikan penyusunan makalah ini, untuk itu
ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu.
Seperti lazimnya sebuah makalah, tentunya makalah ini tidak luput dari
kekurangan. Kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini, terutama dari ibuk Rahayu
Setianingsih ,S.E,M.M dan teman-teman jurusan S1 Manajemen.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian sewa guna usaha menurut Keputusan Menteri
Keuangan No.1169/KMK.01/1991 tanggal 21 Nopember 1991 tentang
Kegiatan Sewa Guna Usaha: Sewa guna usaha adalah kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara guna
usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa
hak opsi (operating lease), untuk digunakan oleh lessee selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
Selanjutnya yang dimaksud dengan finance lease adalah kegiatan
sewa guna usaha dimana lessee pada akhir masa kontrak mempunyai hak
opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang
disepakati. Sebaliknya operating lease tidak mempunyai hak opsi untuk
membeli objek sewa guna usaha.
Dari defenisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
sewa guna usaha merupakan suatu kontrak atau persetujuan sewa-
menyewa. Objek sewa guna usaha adalah barang modal dan pihak lessee
memiliki hak opsi dengan harga berdasarkan nilai sisa. Dalam setiap
transaksi leasing di dalamnya
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini memiliki beberapa rumusan masalah yang akan
dibahas, yaitu:
1. Pengertian sewa guna usaha!
2. Keunggulan sewa guna usaha!
3. Kriteria dan prosedur kapitalisasi dalam sewa guna usaha!
4. Membedakan lease modal dan lease operasi!
5. Pencatatan lease penyewa guna usaha!
6. Pencatatan lease oleh perusahaan dalam sewa guna usaha (leaser)!
C. Tujuan Masalah
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di
atas, hingga tujuan dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan
berikut;
1. Untuk mengetahui pengertian sewa guna usaha!
2. Untuk mengetahui keunggulan sewa guna usaha!
3. Untuk mengetahui kriteria dan prosedur kapitalisasi dalam sewa guna usaha!
4. Untuk mengetahui membedakan lease modal dan lease operasi!
5. Untuk mengetahui pencatatan lease penyewa guna usaha!
6. Untuk mengetahui pencatatan lease oleh perusahaan dalam sewa guna usaha
(leaser)!
BAB II
PEMBAHASAN
1. Capital lease
3. Operating lease
5. Leverage lease
Jenis sewa guna usaha ini melibatkan pihak ketiga. Di mana penyedia jasa
sewa tidak membayar modal untuk barang secara penuh dan patungan dengan
pihak ketiga. Sehingga dalam proses transaksi, nasabah nantinya tidak hanya
membayar kepada satu lessor, melainkan dua.
F. Contoh contoh sewa guna usaha
Sebuah perusahaan dapat menyewa peralatan industri seperti mesin, truk, atau
peralatan lainnya dari pihak lain melalui kontrak sewa guna usaha.
Perusahaan atau individu dapat menyewa kendaraan seperti mobil atau truk
melalui kontrak sewa guna usaha.
Sebuah perusahaan atau individu dapat menyewa properti seperti gedung atau
tanah melalui kontrak sewa guna usaha.
Sebuah rumah sakit atau klinik dapat menyewa peralatan medis seperti mesin
MRI atau CT scan melalui kontrak sewa guna usaha.
Sebuah perusahaan dapat menyewa perangkat lunak seperti aplikasi bisnis atau
perangkat lunak keamanan melalui kontrak sewa guna usaha.
Keuntungan:
Kerugian:
A. Kesimpulan
1. Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak
opsi (Finance Lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(Operating Lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
2. Kegiatan utama perusahaan sewa guna usaha adalah bergerak di
bidang pembiayaan untuk keperluan barang- barang modal yang
diinginkan oleh nasabah, yang dimaksud pembiayaan disini adalah
seorang nasabah membutuhkan barang- barang modal dengan cara
disewa atau dibeli secara kredit dapat diperoleh di perusahaan leasing
3. Pihak-pihak yang terlibat.
a. Lessor
Merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para
nasabahnya untuk memperoleh barang- barang modal.
b. Lessee
Adalah nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada
lessor untuk memperoleh barang modal yang diinginkan.
c. Supplier
Yaitu pedagang yang menyediakan barang yang akan dileasing
sesuai perjanjian antara lessors dan lessee dan dalam hal ini
supplier juga dapat bertindak sebagai lessor
d. Asuransi
Merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap
perjanjian antara lessor dengan lessee.
Perjanjian sewa guna usaha yang lahir pada prosedur
mekanisme leasing terdiri dari ketentuan-ketentuan yang salah satunya
adalah ketentuan mengenai tanggung jawab para pihak terhadap obyek
leasing. pemabagian dan pengaturan mengenai tanggung jawab para
pihak terhadap obyek leasing tersebut pada umumnya dipengaruhi dan
ditentukan oleh jenis pembiayaan yang terdapat dalam perjanjian
leasing itu sendiri, namun secara khusus pembagian dan pengaturan
tersebut pada dasranya harus didasarkan pada kesepakatan para pihak
dalam perjanjian. sedangkan untuk pelaksanaannya harus dilakukan
berdasarkan undang-undang.
Saran
Dengan mengenal perusahaan leasing dengan baik diharapkan
untuk pembaca bisa terhindar dari penipuan yang berlandaskan perusahaan
leasing.
DAFTAR PUSTAKA