DOSEN PENGAMPU :
SONDANG AIDA SILALAHI, SE.,M.Si/ HARYANI PRATIWI SITOMPUL,SE.,M.SI
Disusun Oleh :
KELAS PENDAKUN B
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nyasehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi Perpajakan dengan tepat waktu terwujud dalam
makalah kami “Akuntansi Pajak”.
Besar harapan kami semoga hasil makalah ini dapat memberikan manfaatyang besar baik untuk
kami maupun orang lain. Ucapan terimakasih tak lupakami sampaikan kepada Dosen Pengajar
mata kuliah Akuntansi Pajak ,kepada teman-teman dan pihak-pihak yang turut mendukung untuk
terciptanyamakalah ini.
Akhir kata kelompok kami menyadari makalah ini masih memiliki banyakkekurangan, karena itu
sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan dan sekaligus memperbesar
manfaat tulisan ini sebagai referensi.
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... ..iii
1. Latar Belakang ......................................................................................... ..
2. Tujuan .................................................................................................... ....
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................
BAB III PENUTUP ..............................................................................................
Kesimpulan ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaandalam bentuk penyediaan barang modal
baik secara guna usaha dengan hakopsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operatinglease), untuk digunakan lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkanpembayaran
secara berkala.Yang dimaksud dengan finance lease adalah kegiatan sewa guna usahadimana
lessee pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeliobjek sewa guna usaha
berdasarkan nilai sisa yang disepakati. Sedangkanoperating lease lessee pada akhir masa kontrak
tidak mempunyai hak opsidengan harga berdasarkan nilai sisa.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
a. Pengertian Leasing
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sewa guna usahamerupakan suatu
kontrak atau persetujuan sewa-menyewa. Objek sewaguna usaha adalah barang modal dan
pihak lessee memiliki hak opsi denganharga berdasarkan nilai sisa.
1. Umumnya terdapat keterkaitan antara jangka waktu lease dengan masakegunaan barang
leasing.
2. Hak milik dari barang lease tersebut terdapat pada pihak lessor.
3. Barang yang menjadi objek leasing adalah barang-barang yangdigunakan untuk
keperluan suatu perusahaan.
c. Pihak-Pihak yang Terilibat Dalam Leasing
1. Lessor Lessor adalah perusahaan sewa guna usaha atau di dalam hal inipihak yang
memiliki hak kepemilikan atas barang juga sebagai pihakyang memberikan jasa
pembiayaan kepada pihak lesse dalam bentuk barang modal.Lessor dalam financial
lease bertujuan untuk mendapatkankembali biaya yang telah dikeluarkan untuk
membiayai penyediaanbarang modal dengan mendapatkan keuntungan.Sedangkan
lessor dalam operator lease bertujuan untukmendapatkan keuntungan dari
penyediaan barang serta pemberian jasa-jasa yang berkenaan dengan pemeliharaan serta
pengoprasian barangmodal tersebut.
2. LesseeLesse adalah perusahaan atau pihak yang memerolehpembiayaan dalam
bentuk barang modal dari lessor.Lesse dalam financial lease bertujuan mendapatkan
pembiayaanberupa barang atau peralatan dengan cara pembayaran angsuran atausecara
berkala. Dalam operating lease, lesse dapat memenuhikebutuhan peralatannya
disamping tenaga operator dan perawatanalat tersebut tanpa resiko bagi lesse
terhadap kerusakan.Pada akhir kontrak leasing, lesse memiliki hak opsi atas
barangtersebut, maksudnya pihak lesse memiliki hak untuk membeli barangtersebut
berdasarkan nilai sisa.
3. Supplier Supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan
ataumenyediakan barang untuk dijual kepada lesse dengan pembayaransecara tunai oleh
lessor.Dalam mekanisme financial lease, supplier langsungmenyerahkan barang
kepada lesse tanpa melalui pihak lessor sebagaipihak yang memberikan pembiayaan.
Sedangkan dalam operatinglease, supplier menjual barangnya langsung kepada
lessor dengankesepakatan kedua belah pihak, yaitu secara tunai atau berkala.
4. Bank atau Kreditor (Asuransi) Adalah pihak yang menyediakan dana bagi lessor atau
supplierterutama dalam mekanisme leverage lease dimana sumber
danapembiayaan lessor diperoleh melalui kredit bank. Tetapi pihak initidak terlibat
secara langsung dalam kontrak leasin
a) Pembayaran sewa guna usaha tanpa hak opsi yang dibayar atau terutang ole leasse adalah
biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.
b) Lessee wajib memotong pajak penghasilan pasal 23 atas pembayaran sewa guna usaha
tanpa hak opsi yang dibayarkan atau terutang kepada lessor .
c) Pasal 17 ayat 2 mengatur tentang perlakuan pembayaran leasing oleh lessee.disini
dijelaskan bahwa pembayaran leasing dari lessee kepada lessor untuk transanksi
oprational lease diperlukan pemotongan pajak penghasilan pasal 23 karena menurut pajak
diperlukan sebagai sewa-menyewa biasa.
d. Mekanisme Leasing
1. Finance Lease
Pembiayaan menurut finance lease ini, perusahaan leasingsebagai lessor adalah
pihak yang membiayai penyediaan barangmodal. Penyewa guna usaha (lessee)
biasanya memilih barang modalyang dibutuhkan dan atas nama perusahaan leasing,
sebagai pemilikbarang modal tersebut, melakukan pemesanan, pemeriksaan
sertapemeliharaan barang modal yang menjadi objek transaksi leasing.Selama
masa leasing, lessee melakukan pembayaran nilai sisa(residual value). Kalau
ada, akan mencakup pengembalian hargaperolehan barang modal yang dibiayai
serta bunganya, yangmerupakan pendapatan perusahaan leasing.Dari pengertian di atas
dapat diambil kesimpulan bahwa finacelease atau kadang-kadang pula disebut full-pay
out leasing adalahsuatu bentuk pembiayaan dengan cara kontrak antara lessor
denganlessee di mana :
1) Lessor sebagai pihak pemilik barang atas objek leasing, dimanaobjek leasing dapat
berupa barang bergerak ataupun tidak bergerak dan memiliki umur maksimum
sama dengan masakegunaan ekonomis barang tersebut.
2) Lessee berkewajiban membayar kepada lessor secara berkalasesuai dengan
jumlah dan jangka waktu yang disetujui. Jumlahyang dibayar tersebut merupakan
angsuran atau lease paymentyang terdiri atas biaya perolehan barang ditambah dengan
semuabiaya lainnya yang dikeluarkan lessor dan tingkat keuntunganatau spread
yang diinginkan lessor.
3) Lessor dalam jangka waktu perjanjian yang disetujui tidak dapatsecara sepihak
mengakhiri masa kontrak atau pemakaian barangtersebut. Risiko ekonomis termasuk
biaya pemeliharaan danbiaya lainnya yang berhubungan dengan barang yang
di-leasetersebut ditanggung oleh lessee.
4) Lessee pada akhir periode kontrak memiliki hak opsi untukmembeli barang
tersebut sesuai dengan nilai sisa atau residualvalue yang disepakati, atau
mengembalikan pada lessor, ataumemperpanjang masa lease sesuai dengan
syarat-syarat yangdisetujui bersama. Pembayaran berkala pada masa
perpanjannganlease tersebut biasanya jauh lebih rendah daripada
angsuransebelumnya.
2. Operating Lease.
Dalam leasing bentuk ini, lessor sengaja membeli barang modaldan selanjutnya di-lease-
kan. Berbeda dengan finance lease, dalamoperating lease jumlah seluruh pembayaran
berkala tidak mencakupjumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang
modaltersebut berikut dengan bunganya. Operating lease atau kadang-kadang
juga disebut dengan sewa guna usaha biasa adalah suatuperjanjian kontrak
antara lessor dengan lessee di mana:
1) Lessor sebagai pemilik objek leasing kemudian menyerahkankepada pihak
lessee untuk digunakan dengan jangka waktu relatiflebih pendek daripada umur
ekonomis barang modal tersebut.
2) Lessee atas penggunaan barang modal tersebut, membayarsejumlah sewa
secara berkala kepada lessor yang jumlahnya tidakmeliputi jumlah keseluruhan biaya
perolehan barang tersebutbeserta bunganya atau disebut juga non full pay out leassee
3) Lessor menanggung segala risiko ekonomis dan pemeliharaan atasbarangbarang
tersebut.
4) Lessee pada akhir kontrak harus mengembalikan objek lease padalessor.5) Lessee
biasanya dapat membatalkan perjanjian kontrak leasing sewaktu waktu atau
disebut cancelable.
banyak dilakukan di Indonesia akibat adanya masalah impor barangmodal, perizinan serta
pengoperasian, maupun pembiayaan kembaliterhadap pinjaman yang telah diperoleh
lessee untuk memperolehbarang modal ini terutama dalam hal pengenaan bea masuk atau
pajakdalam rangka pengadaan suatu barang modal, umunya pihak lesseeakan membeli lebih
dahulu atas nama sendiri barang impor atau eks-impor, termasuk membayar bea masuk
dan bea impor lainnya.Selanjutnya barang tersebut dijual kepada lessor untuk
selanjutnyadiserahkan kembali kepada lessee untuk digunakan sesuai denganjangka
waktu yang disetujui dalam kontrak leasing.
G.Kepemilikan Leasing
PENUTUP
1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://accounting.binus.ac.id/2020/09/23/kewajiban-melakukan-pembukuan-dalam-pajak/
https://www.online-pajak.com/seputar-pph21/contoh-jurnal-pph-21#:~:text=Jurnal%20PPh
%2021%20adalah%20pencatatan,pribadi%20subjek%20pajak%20dalam%20negeri.
https://indotbi.blogspot.com/2017/10/makalah-akuntansi-pajak-persediaan.html