Anda di halaman 1dari 2

Konjungsi

Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan antarklausa, antarkalimat, atau


antarparagraf. Konjungsi antarklausa terletak di tengah-tengah kalimat, konjungsi
antarkalimat berada di awal kalimat, dan konjungsi antar paragraf berada di awal
paragraf. Konjungsi disebut juga kata sambung atau kata penghubung.

A. Konjungsi Sebab/Akibat
Konjungsi sebab/akibat adalah konjungsi yang menyatakan sebab terjadinya keadaan
atau peristiwa pada klausa utama, dan menyatakan akibat atas terjadinya kejadian,
peristiwa, atau tindakan yang terjadi pada klausa utama terhadap kejadian, peristiwa,
atau keadaan yang terjadi pada klausa bawahan. Kata hubung yang digunakan adalah
sebab, karena, sampai, hingga, sehingga, akibat, akibatnya. Contoh :
a. Mereka terlambat, karena jalan macet.
b. Bibi sangat kesepian, sebab tidak mempunyai anak.
c. Pencuri naas itu dipukuli orang banyak, sampai mukanya babak belur.
d. Dia harus berlari mengejar waktu, hingga napasnya tersengal-sengal.
e. Saya banyak mengeluarkan uang untuk keperluan itu, sehingga tabungan saya
ludes.
f. Ia terlalu bekerja keras, akibatnya ia jatuh sakit.
g. Saya betul-betul terpesona kepadanya, sehingga saya terus menatapnya.
h. Polan tidak bisa menyerahkan tugas hari ini, sebab bukunya ketinggalan di
sekolah kemarin.
i. Ia nyaris tertabrak mobil, karena kurang hati – hati.
j. Rendi bangun kesiangan, akibatnya ia terlambat datang ke sekolah.

Contoh Antarparagraf :
Karena kaget, Mama langsung berlari menyusulnya. Mama pernah menjadi
anggota tim basket, jadi larinya lebih cepat daripada Totto-Chan. Mama menarik baju
Totto-Chan tepat ketika putrinya itu sudah sampai di depan pintu salah satu gerbong.

B. Konjungsi Perbandingan :
Konjungsi perbandingan adalah konjungsi untuk menghubungkan menyatakan bahwa
kejadian, peristiwa, atau keadaan yang terjadi pada klausa utama sama atau mirip
seperti yang terjadi pada klausa bawahan. Kata penghubung yang digunakan adalah
seperti, sebagai, bagai, ibarat, laksana, seumpama, serupa, daripada. Contoh :
a. Dimakannya nasi itu dengan lahap, seperti orang tiga hari belum makan.
b. Dengan cepat dirampasnya tas perempuan itu, sebagai elang menyambar anak
ayam.
c. Kagetnya bukan main, laksana mendengar suara guruh di siang bolong.
d. Gaduh dan ramainya mereka bukan kepalang, seumpama anak ayam kehilangan
induknya.
e. Kedua anak itu selalu saja bertengkar, seperti kucing dengan anjing.
f. Wajahnya pucat pasi, bagai bulan kesiangan.
g. Dengan adanya teknologi dunia menjadi komplex dan instan,apa yang kita
inginkan dapat dilakukan secepat kilat, bagai melangkahkan kaki selangkah lalu
tiba di tempat yang sangat jauh.
h. Pak Bahrum menyayangi semua kemenakannya, seperti dia menyayangi anak
kandungnya.
i. Daripada menggangu, cobalah engkau bekerja di kebun.
j. Suaranya keras sekali, ibarat singa yang mengamuk.

Contoh Antarparagraf :
Seperti yang akan diketahuinya kemudian, jika di pagi hari murid-murid
bekerja keras dan menyelesaikan semua tugas dalam daftar yang ditulis guru di papan
tulis, biasanya mereka diizinkan berjalan-jalan setelah makan sang. Aturannya sama
untuk setiap kelas, baik kelas satu maupun kelas enam.

C. Konjungsi Penyimpulan
Konjungsi penyimpulan konjungsi yang menghubungkan menyimpulkan. Kata
penghubung yang digunakan adalah maka, maka itu, jadi, karena itu, oleh karena
itu, sebab itu, oleh sebab itu, dengan demikian, dengan begitu.
Contoh :
a. Ibunya meninggal ketika dia berumur dua tahun. Ayahnya meninggal ketika dia
berusia empat tahun. Maka, sejak kecil dia sudah yatim piatu.
b. Kota yang padat lalu-lintas disertai kemacetan, tiada lagi pepohonan rindang,
bahkan dipenuhi tembok beton. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila mereka
sangat menginginkan untuk tetap tinggal di desa.
c. Tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi ketika kita sedang dalam
perjalanan. Maka itu, kita harus meminta pertolongan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
d. Karena telah melakukan tes tertulis, jadi ia tinggal menunggu tes wawancara
dimulai.
e. Mereka bekerja dengan rencana yang tidak matang, oleh karena itu hasilnya tidak
memuaskan.
f. Anak itu salah menyampaikan berita, oleh sebab itu terjadilah kesalahpahaman.
g. Kami sudah melarang mereka berburu di hutan, tetapi mereka tetap nekat. Oleh
karena itu, biar mereka rasakan sendiri akibatnya.

Contoh Antarparagraf :
Jadi, tidak masalah apakah kita mulai dengan belajar bahasa Jepang atau
berhitng atau yang lain. Murid yang suka mengarang mulai menulis sesuatu,
sementara di belakangnya, anak yang suka fisika merebus sesuatu dalam tabung
percobaan di atas api berbahan bakar spiritus. Letupan-letupan kecil biasa terdengar di
kelas-kelas itu, kapan saja.

Anda mungkin juga menyukai