Anda di halaman 1dari 2

VULNUS PUNCTUM

No.Dokumen 440/718/SOP/PKMGGSK/I/2017
No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit 23 Januari 2017
Halaman 1/2

Pemerintah UPT
Kabupaten Puskesmas
Cirebon Gegesik
H. Heri Setyo Gunawan, SKM, MM
19630802 198302 1 001
1. PengertianV Vulnus Punctum : Luka tusuk adalah luka akibat tusukan benda runcing yang
bi biasanya kedalamannya lebih besar dari pada panjangnya.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas sebagai pedoman dalam penatalaksanaan luka tusuk
( Vulnus Punctum )
3. Kebijak Keputusan kepala Puskesmas Nomor 440/ -SOP/PKMGGSK/I/2017 tentang
an Jenis- jenis Pembedahan Minor yang dapat di lakukan di UPT Puskesmas
Gegesik
4. Referensi Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Ikhtisar bedah minor, hal 169-171
5. Prosedur 1. Petugas menganamnesis.
2. Petugas melakukan inform concent tindakan pada keluarga yang
bertanggung jawab pada pasien
3. Petugas menayakan bagaimana, dimana dan kapan luka terjadi
4. Petugas Perkirakan kemungkinan terjadinya kontaminasi jika penampang
luka tampak kotor.
5. Petugas menentukan apakah luka akan ditutup secara primer atau
dibiarkan terbuka
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
7. Petugas menentukan lokasi
8. Petugas menentukan kemungkinan adanya cedera atau struktur yang
lebih dalam jika luka terdapat thorax ( dada ) dan abdomen (perut )
9. Petugas mengeksplorasi luka : cari benda asing yang mungkin tertinggal
pada luka serta tentukan adanya jaringan yang telah mati
10. Petugas melakukan Penanganan
11. Petugas melakukan pemeriksaan organ yang terkena
12. Petugas menentukan tingkat bahaya kerusakan tersebut
13. Petugas melakukan tindakan eksplorasi ( membuka dan melebarkan
luka ) secara insisi silang / cross incisition
14. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan hasil pemeriksaan.
15. Petugas menentukan diperlukan tindakan operatif atau tidak
16. Petugas melakukan inform concent tindakan pada keluarga yang
bertanggung jawab pada pasien
17. Petugas menentukan diperlukan tindakan operatif atau tidak
18. Petugas melakukan informed consent tindakan pada pasien atau keluarga
yang bertanggung jawab pada pasien.
19. Petugas mempersiapkan pasien untuk dilakukan tindakan operatif.
20. Petugas mempersiapkan alat dan bahan, mengenakan alat pengaman
diri.
21. Petugas melakukan cuci tangan, mengenakan sarung tangan.
22. Petugas melakukan tindakan septic anti septic.
23. Petugas menutup lokasi tindakan dengan duk steril.
24. Petugas melakukan anestesi lokal dengan teknik blokade areal
25. Petugas melakukan insisi pelebaran dari jaringan dibawah kulit.
26. Petugas menghentikan perdarahan dengan kompresi, bila diperlukan
VULNUS PUNCTUM
440/718/SOP/PKMGGSK/I/201 H. Heri
UPT Puskesmas No.Dokumen
7 Setyo
Gegesik No. Revisi 00
SOP Gunaan,
Tanggal Terbit 23 Januari 2017 SKM, MM
Halaman 2/2

dapat dilakukan ligasi dengan jahitan.


27. Petugas melakukan jahitan lapis demi lapis.
28. Petugas dapat melakukan drainase jika rongga yang ditinggalkan cukup
besar.
29. Petugas menjahit kulit dengan jahitan klasik sederhana atau simpul satu
persatu.
30. Petugas mengoleskan cairan antiseptik (povidon iodine).
31. Petugas menutup luka opersai dengan kasa dan operasi selesai.
32. Petugas memberikan obat analgetik dan antibiotik untuk pasien.
33. Petugas menulis hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosa dan terapi
ke dalam rekam medik.
34. Petugas menandatangani rekam medis.
35. Petugas menulis hasil diagnose pada buku register dan RM
6. Diagram -
Alir
7. Unit Ruang Tindakan
Terkait

8. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai