Anda di halaman 1dari 2

Pengertian, Fungsi serta Dasar Hukum

Surat Kuasa Insidentil


A. Pengertian

Surat Kuasa Insidentil adalah pemberian kuasa kepada penerima kuasa yang masih
merupakan kerabat pemberi kuasa untuk dan atas nama pemberi kuasa beracara di
Pengadilan. Syarat sahnya surat kuasa insidentil di antaranya adalah:

 Penerima Kuasa tidak berprofesi sebagai advokat/pengacara.


 Penerima Kuasa adalah orang yang mempunyai hubungan keluarga sedarah atau
semenda dengan pemberi kuasa sampai derajat ketiga yang dibuktikan dengan surat
keterangan hubungan keluarga yang dikeluarkan oleh Lurah/Kepala Desa. Pengertian
”derajat ketiga” mencakup hubungan garis lurus ke atas, ke bawah, dan ke samping.
 Tidak menerima imbalan jasa atau upah.
 Sepanjang tahun berjalan belum pernah bertindak sebagai kuasa insidentil pada
perkara yang lain.
 Hanya berlaku untuk beracara di Pengadilan tempat surat kuasa tersebut didaftarkan
dan juga hanya pada perkara yang ditunjuk.
B. DASAR HUKUM KUASA INSIDENTIL

Sebenarnya baik dalam HIR, RBg, Rv maupun KUHPerdata, istilah Kuasa Insidentil tidak
dikenal sebagai salah satu jenis pemberian kuasa. Surat kuasa insidentil diatur dalam Buku
II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Perdata Umum dan Perdata Khusus,
bahwa yang dapat menerima kuasa untuk menghadap di Pengadilan adalah:1)

 Advokat
 Jaksa dengan kuasa Khusus mewakili negara atau pemerintah
 Biro Hukum Pemerintah/TNI/Kejaksaan RI
 Direksi atau karyawan yang ditunjuk oleh suatu badan hukum
 Mereka yang mendapat kuasa insidentil yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan
C. Prosedur Pembuatan Surat Kuasa Insidentil

Boleh dibilang bahwa surat kuasa insidentil ini hampir sama dengan surat kuasa
Istimewa karena sama-sama dibuat dihadapan pejabat yang berwenang. Bedanya, jika surat
kuasa istimewa hanya pada tindakan hukum yang istimewa dan dibuat dihadapan notaris,
sedangkan kuasa insidentil ini termasuk juga tindakan hukum yang tidak istimewa serta
dibuat dihadapan dan atas seizin Ketua Pengadilan tempat pemberi kuasa mengajukan
gugatan.

Dengan demikian, jika melihat dari uraian di atas, maka prosedur pembuatan surat kuasa
insidentil adalah sebagai berikut:

 Pemberi kuasa dan penerima kuasa dengan membawa surat keterangan hubungan
keluarga dari kelurahan datang ke Pengadilan tempat pemberi kuasa akan berperkara;
 Lalu setelah sampai melapor kepada petugas pengadilan agar diizinkan menghadap
kepada Ketua Pengadilan untuk kepentingan permohonan izin membuat surat kuasa
insidentil.
 Jika diizinkan, maka ketua pengadilan akan membuat penetapan yang intinya
memberikan izin kepada pihak yang berperkara untuk menguasakan atau mewakilkan
perkaranya kepada penerima kuasa;
 Atas dasar itulah, pemberi dan penerima kuasa insidentil membuat surat kuasa
insidentil.

Demikianlah penjelasan singkat tentang apa dan bagaimana prosedur pembuatan surat kuasa
insidentil. Anda dapat melihat contoh suratnya di sini. Semoga bermanfaat. Jika Anda
menyukai artikel ini, mohon share dengan memberikan like, twit atau meninggalkan
komentar di bawa ini. Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai