PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sel berasal dari istilah cellula yang pertama kali digunakan oleh
Robert Hooke pada tahun 1665. Hooke memberikan istilah ini untuk ruang
kecil yang dibatasi oleh dinding, yang dilihatnya pada sel gabus (Sri
mulyanti,2006 halaman 30).
Sel merupakan satuan dasar kehidupan, semua organisme hidup terdiri
dari sel yang memiliki nukleus (inti) yang terbungkus membran atau struktur
serupa tapi tanpa membran. Tak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil
daripada sel. Sel hanya terjadi dari pembelahan sel yang ada sebelumnya.
Organisme senositik (ganggang, cendawan, cendawan lendir tertentu) tidak
memiliki organel (mitokondria, nukleus dan sebagainya.) (Bury salis,1995,
halaman 3).
Di alam ini kita dapat membagi sel kedalam dua kelompok, yaitu sel
prokariotik dan sel eukariotik. Istilah prokariotik dibangun dari kata pro dan
karyon. Pro, artinya sebelum dan karyon, artinya inti. Jadi prokariotik berarti
“sebelum inti”. Ini mengandung pengertian bahwa sel prokariotik bukannya
tanpa inti, melainkan memiliki materi inti yang tersebar di dalam
sitoplasmanya. Eukariotik dibangun dari kata Eu dan karyon. Eu, berarti
sungguh atau benar, dan karyon berarti inti. Jadi sel eukariotik adalah sel-sel
yang telah memiliki inti sel, atau sel yang memiliki materi inti yang
terorganisasi dalam suatu selaput, sehingga inti selnya tampak jelas.
(Sumadi,2007, halaman 1)
Sel dicirikan oleh adanya molekul makro khusus, seperti pati dan
selulosa, yang terdiri dari ratusan sampai ribuan gula atau molekul lain. Pada
beberapa molekul makro seperti lignin, gugus molekulnya bisa berulang atau
dijumpai disana sini pada molekul pembangun. Sel juga dicikan oleh adanya
molekul makro seperti protein dan asam nukleat (DNA dan RNA), yang
1
tersusun sebagai rantai, dan terdiri dari ratusan sampai ribuan molekul
sederhana dari berbagai jenis (20 jenis atau lebih asam amino dalam protein,
dan 4 atau 5 jenis nukleotida dalam asam nukleat). Rantai ini terdiri dari
bagian yang panjang-panjang dengan urutan tak berulang, yang terpelihara
dan mengganda ketika molekul-molekul itu diperbanyak. (Bury salis,1995,
halaman 3)
Pada organisme multi sel, sel tersusun membentuk jaringan dan organ.
Sel dalam organisme multi sel tidak sma, sering mempunyai struktur dan
fungsi yang berbeda satu sama lain. Organisme hidup adalah struktur yang
tumbuh sendiri. Melalui proses yang disebut perkembangan, yang meliputi
pembelahan sel, pembesaran sel (terutama pemanjangan pada batang dan
akar), serta spesialisasi sel atau diferensiasi, suatu tumbuhan bermula dari satu
sel tunggal (zigot) dan kemudian menjadi organisme multi sel. (Bury
salis,1995, halaman 3)
I.3. Tujuan
Untuk lebih memahami struktur serta fungsi dari masing-masing
organel sel pada tumbuhan
2
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Sel Tumbuhan
sel merupakan unit dasar dari suatu kehidupan, dan tidak dijumpai dalam
kehidupan unit-unit yang lebih kecil dari sel. Organisme dapat terdiri dari satu sel
atau uniseluler atau banyak sel multiseluler. Organisme uniseluler melakukan semua
aktivitas hidupnya didalam sel itu sendiri. Organisme multiseluler dibangun oleh sel-
sel yang tersusun sebagai jaringan atau organ, sehingga dalam melakukan
aktivitasnya terdapat pembagian tugas. Sel yang berbeda dalam organisme
multiseluler memilki struktur dan fungsi yang berbeda. Tumbuhan tingkat tinggi
tubuhnya tersusun tersusun oleh sejumlah sel, baik sel hidup maupun sel mati. Sel-sel
hidup memiliki persamaan dan perbedaan dalam struktur dan fungsinya.
Persamaaanya adalah sel-sel tersebut mempunyai dinding sel, dan berisi plasma yang
terbungkus oleh membrane plasma. Sedangkan perbedaannya terutama diakibatkan
oleh adanya faktor genetik dan lingkungan. Kedua faktor ini mempengaruhi proses
diferensiasi yang mengikuti proses pembelahan sel. (Advinda, 2018.)
3
A. Dinding sel
Sel-sel tumbuhan mempunyai dua tipe dinding sel, yaitu dinding primer dan
sekunder. (Gambar 1.2) dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan, sehingga
menjadi salah satu pembedanya dengan sel hewan. Dinding sel berperan untuk
melingdungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuk sel dan mencegah absorpsi air
secara berlebihan. (Advinda, 2018.)
Sel tumbuhan muda pertama-tama mensekresi dinding yang relative tipis dan
lentur yang disebut dinding sel primer. Dinding sel primer tipis dengan ketebalan
sekitar 1-3 mikro, terdiri dari 9-25% selulosa, 25-50% hemiselulosa dan juga
mengandung 10% protein. Diantara sel-sel yang berdekatan terdapat lamella tengah
atau (middle lamella) yang merekatkan antara dua dinding sel menjadi satu. Lamella
tengah merupakan lapisan tipis yang banyak mengandung polisakarida yang disebut
pectin. Apabila selnya telah dewasa dan berhenti tumbuh, sel ini memperkuat
4
dindingnya. Sebagian sel tumbuhan melakukan hal ini hanya dengan mensekresikan
subtansi pengeras kedalam dinding primernya sel lain menambahkan dinding sel
sekunder diantara membrane plasma dan dinding primer. Dinding sekunder ini
seringkali menumpuk menjadi beberapa lapisan berlamina, memiliki matriks kuat dan
tahan lama yang sanggup memberi perlindungan dan dukungan terhadap sel.
(Advinda, 2018.)
Dinding sekunder biasanya lebih tebal dari dinding primer. Dinding sekunder
terdiri dari 41-45% selulosa, 30% hemiselulosa, dan 22-28 lignin. Dinding sekunder
tidak mudah di tekan, dan bentuknya tidak mudah berubah karana adanya lignin yang
bersifat lebih kaku dari selulosa. Lignin dikenal karna kekuatannya, sehingga
memberikan sifat jaringan yang berkayu dengan kekuatan yang khas. Disamping itu,
lignin dapat memberikan perlindungan tumbuhan terhadap serangan patogen
(meskipun jamur mampu merombak lignin, sehingga kayu dapat membusuk), serta
perlindugan terhadap herbivora. (Advinda, 2018.)
B. Membran Plasma
Membran plasma berfungsi mengatur aliran zat-zat terlarut masuk dan keluar sel,
dan mengatur osmosis. Membran plasma bersifat differensial permeabel, sehingga
dapat melakukan senyawa kimia tertentu dan tidak melakukan senyawa lainnya.
Struktur membrane plasma merupakan lapisan rangkap lipid (lipid bilayer) dengan
bagian : hidrofilik (suka air) molekul lipidnya berada di permukaan. Sedangkan
bagian lipofilik atau (suka lemak) molekul lipidnya menghadap kedalam lapisan
5
rangkap sehingga menyebabkan adanya ruang yang terang. Molekul protein yang
mencakup 50% bahan membran tenggelam dilapisan tersebut, dengan satu atau kedua
ujung menonjol kesalah satu atau kedua permukaan membrane (Gambar 1:3)
Molekul yang dapat melewati membrane sel antara lain ialah molekul
hidrofobik (CO2, O2) dan molekul polar yang sangat kecil ( air, etanol).
Sedangkan molekul polar dengan ukuran besar ( glukosa), ion dan subtansi
hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk kedalam sel.
C. Mitokondria
Adalah organel sel sebagai tempat fungsi respirasi pada makhluk
hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme
untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup.
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memiliki aktivitas metabolism
tinggi dan memerlukan ATP dalam jumlah banyak
6
Struktur mitokondria dapat dilihat dengan mikroskop electron.
Mikroskop electron telah mengungkapkan bahwa mitokondria dikelilingi oleh
dua lapis membran. Membrane sebelah dalam bentuknya sangat rumit, dengan
banyak lipatan yang semuanya memberi permukaan bagian yang luas,
sehingga menjadi tempat aktivitas metabolisme (gambar 1.4)
7
D. Ribosom
Ribosom merupakan partikel yang lebih kecil dari mitokondria dan
hanya dapat di lihat dengan mikroskop electron. Ribosom dijumpai tersebar
dalam sitoplasma atau menempel pada bagian luar reticulum endoplasma (RE)
dan tersusun sangat teratur. Reticulum endoplasma dengan ribosom yang
melekat padanya disebut RE kasar, sedangkan yang tidak mengandug ribosom
disebut RE halus. Disamping itu, ribosom juga terlihat menempel pada bagian
luar membrane inti dalam sitosol, ribosom nampak sebagai bintik hitam
dibawah mikroskop electron. Ribosom sering juga membentuk untaian,
khususnya dalam pola spiral ( terpilin). Struktur ini dinamakan poliribosom
atau polisom.
Ribosom tersususn dari RNA dan protein, dan yang tidak terkait pada
membran merupakan situs sintesis protein. Dalam ribosom, informasi genetik
dari mRNA diterjemahkan menjadi protein sebagian besar protein yang dibuat
oleh ribosom bebas akan berfungsi dalam sitosol. Hal ini dapat diketahui dari
enzim-enzim yang terdapat di dalam sitosol, dan berperan dalam proses
metabolisme. (Advida,2018)
E. Retikulum Endoplasma
8
1). RE kasar. Pada permukaan RE kasar terdapat bintik-bintik yang
merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis
protein,sehingga fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat
sintesis protein.
F. Plastida
9
Plastida merupakan organel sel terbesar pada sel tumbuhan dan jelas
terlihat dibawah mikroskop yang sederhana. Plastid berbentuk lensa
bikonveks yang terdapat pada semua sel tumbuhan ( Gambar 1.5 ).
10
Pengamatan kloroplas menggunakan mikroskop electron terlihat
kloroplas memiliki struktur dalam yang rumit. Kloroplas tumbuhan tinggi
terdiri dari atas suatu matrik berprotein tak berwarna yang dikenal sebagai
stroma. Kloroplas juga mengandung suatu system membrane yang bernama
tilakoid, yang sering sambung menyambung membentuk tumpukan membrane
seperti tumpukan mata uang logam yang disebut grana. Grana terbenam dalam
stroma ( Gmbar 1.8 ). (Advida,2018)
G. Badan golgi
Badan golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi
berkebangsaan italia yang bernama Camillo Golgi. Pada sel tumbuhan sel
11
badan golgi disebut diktiosom. Pengamatan dengan mikroskop electron
memperlihatkan badan golgi terlihat sebagai tumpukan cakram yang
berongga dengan pinggiran yang memutar dan dikelilingi oleh badan-badan
berbentuk bola ( vesikel ). Struktur badan golgi terus berubah,karena beberapa
cakram berongga ( cisternae ) tumbuhan,sementara yang lainnya mengkerut
dan menghilang ( Gambar 1.9 ) (Advida,2018)
Nukleus atau inti sel adalah organel yang ditemukan pada eukaryotik. Struktur
nukleus terdiri dari membran inti nukleoplasma ( kariolimp ), kromosom, dan
nuleus. Nucleus dikelilingi oleh dua lapisan membran yang disebut dengan
nuklear envelope (membrane inti), dan pada daerah-daerah tertentu terdapat pori-
pori yang berfungsi sebagai control pergerakan substansi antara nukleus dan
sitoplasma. Lapisan memberan yang sebesar luas berhubungan dengan membran
RE. inti sel mengandung nukleoplasma, yaitu suatu bahan kimia (larutan
fosfat,gula ribose,protein,nukleotida,asam nukleat) berupa cairan kental berbentuk
jeli. Pada nukleoplasma terdapat benang-benang kromatin yang tampak jelas pada
saat pembelahan sel.
12
Gambar 1.9 Struktur Nukleus (sumber: Linda Advinda, 2018)
Di dalam memdran inti ditemukan suatu badan yang berbentuk
sperikal yang disebut dengan nukleoli (tunggal : nukleolus). Secara kimiawi
nukleus terdiri atas DNA, RNA, dan protein. Nukleus berfungsi untuk sintesis
RNA ribosom. Beberapa DNA juga ditemukan dalam mitokondria dan
kloroplas organisme yang berfotosintesis.
Fungsi utama nucleus adalah menjaga integritas gen-gen dan
mengontrol aktivitas sel dengan mengelola eksprisi gen. selain itu, nukleus
juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi membran sel
produksi, mRNA untuk mengkodean protein, sebagai tempat sintesis ribosom,
tempat terjadinya replikasi dan tra nskripsi dari DNA, serta mengatur kapan
dan dimana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
I. Vakuola
13
Disamping memiliki dinding sel dan plastid, karakteristik tumbuhan
lainnya adalah vakuola. Sel tumbuhan dewasa berisi vakuola sentral yang
besar berisi cairan yang mengandung ion organik terlarut, asam organic, gula,
enzim, dan berbagai senyawa metabolic sekunder. Bahan-bahan ini
kebanyakan berupa bahan cadangan makanan atau hasil sampingan
metabolism vakuola menempati 80-90% dari total volume sel. Setiap vakuola
dikelilingi oleh membrane vakuola yang disebut tonoplas. Tonoplas sangat
tidak permeable terhadap air dan materi-materi yang larut didalam air.
14
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
sel merupakan unit dasar dari suatu kehidupan, dan tidak dijumpai dalam
kehidupan unit-unit yang lebih kecil dari sel. Organisme dapat terdiri dari satu sel
atau uniseluler atau banyak sel multiseluler. Organisme uniseluler melakukan semua
aktivitas hidupnya didalam sel itu sendiri. Organisme multiseluler dibangun oleh sel-
sel yang tersusun sebagai jaringan atau organ, sehingga dalam melakukan
aktivitasnya terdapat pembagian tugas. Sel yang berbeda dalam organisme
multiseluler memilki struktur dan fungsi yang berbeda. Tumbuhan tingkat tinggi
tubuhnya tersusun tersusun oleh sejumlah sel, baik sel hidup maupun sel mati.
15
DAFTAR PUSTAKA
16