Anda di halaman 1dari 2

Pertumbuhan Bobot Badan

Entok jantan memiliki bobot yang lebih besar diakhir penimbangan dibandingkan
pada itik lokal. Terjadinya laju pertumbuhan yang besar pada ternak jantan disebabkan peran
hormon androgen. Meisji dkk, (2012) menyatakan bahwa pada beberapa hewan , hormon
androgen menstimulasi anabolisme protein dan juga meningkatkan retensi nitrogen. Hal ini
merupakan sebab terjadinya pertumbuhan pada jantan yang lebih cepat dan lebih baik.
Hormon androgen ini ikut serta dalam proses pertumbuhan tulang dan memperbesaran
jumlah serta ketebalan serabut otot serta kekuatan daya rentang dan kemampuan kerja otot.
Menurut Nalbanvo (1990) hal ini merupakan sebab terjadinya pertumbuhan pada itik jantan
dewasa yang lebih cepat dan lebih baikRespon pertumbuhan ditentukan oleh beberapa faktor
diantaranya kesehatan, pakan dan manajemen Campbell (1997).
Minggu Jumlah Jumlah BB Rata-rata Pbb (g) Pbb rata-rata
ke- ekor (g) (g) (g)
M2 15 1236 82,4 0 0
M3 15 2375 158,33 1139 75,93
M4 15 3809 253,93 1434 95,60
M5 15 7083 472,20 3274 218,27
M6 15 10048 669,87 2965 197,67
M7 15 13673 911,53 3625 241,67
M8 15 15720 1048 2047 136,47
M9 15 18912 1260,8 3192 212,80
M10 15 22023 1468,2 3111 207,40
M11 15 24608 1640,5 2585 172,33
M12 4 5634 1408,5 0 0
M13 4 6032 1508,0 0 0

pbb rata-rata/ekor/minggu
250
225
200
175
150
125
100
75
50
25
0
m3 m4 m5 m6 m7 m8 m9 m10 m11 m12 m13

pbb rata-rata

Pada entok jantan yang kami pelihara, pertumbuhan bobot badan tidak selalu naik
setiap minggunya, bahkan fluktuatif. Pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi
(pakan), umur, galur, jenis kelamin dan penyakit serta laju pertumbuhan merupakan sifat
yang diturunkan (terkait genetik) dan sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan lingkungan
(Ensminger, 1992). Pada waktu tertentu, pakan komersial habis lalu pakan yang diberikan
hanya dedak, sehingga asupan nutrisi entok berkurang dan pemberian pakan terkadang tidak
tepat waktu karena beberapa kendala. Lingkungan juga berpengaruh dengan adanya entok
layer yang masuk ke kandang grower sehingga terjadi persaingan pakan.
dapfus
Meisji L. Sari, R.R. Noor, Peni S. Hardjosworo dan Chairun Nisa. 2012. Kajian Karakteristik
Biologis Itik Pegagan SumatraSelatan.Jurnal Lahan SubOptima. Vol. 1, No. 2: 170- 176
Campbell, T.W. 1997. Avian Hematology and Cytology. 3 th Ed. Llowa State University
Press. Ames.
Ensminger, M. A. 1992. Poultry Science (Animal Agriculture Series).3th Ed.Interstate
Publisher, Inc. Danville, Illionis.

Anda mungkin juga menyukai