A. Pengertian
"Vasospasme cerebral" adalah istilah yang mengacu pada penyempitan
pembuluh darah di otak. Ini terjadi karena "lumen" pembuluh darah otak mengalami
penyempitan dan kontraksi di dinding pembuluh (lihat Gambar 1, di bawah).
Vasospasme cerebral sendiri berasal dari kata, "cerebral" yang berarti otak, "vaso"
berarti pembuluh darah dan "spasme" berati "kejang" atau penyempitan. Dalam suatu
kasus, hal terburuk yang dapat terjadi pada vasospasme arteri otak yaitu pembuluh darah
mengalami sumbatan sehingga tidak memungkinkan terjadinya aliran darah ke "lumen"
sebagai sentral.
Cerebral vasospasme:
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Angiografi
Metode terbaik untuk mendeteksi vasospasme serebral adalah angiografi. Caranya
dengan menginjeksi pewarna buram ke dalam aliran darah pasien yang akan mencapai
sirkulasi otak lalu X-ray diambil. Pewarna yang dipakai adalah "radio-opaque".
Dengan cara ini gambaran sirkulasi darah otak diperoleh, amati keadaan arteri,
diameter, panjang dan setiap kelainan lainnya.
2. MRI otak : menunjukan luasnya jaringan otak yang rusak (infark) oleh vasospasme.
Untuk pembuluh darah yang lebih besar dilihat dengan menggunakan magnetic
resonance angiography (MRA).
3. Transkranial Doppler (TCD) USG
TCD adalah tes yang dilakukan disamping tempat tidur yang menggunakan
gelombang ultrasound yang dihasilkan dari probe ditempatkan pada kulit dan kepala /
atau daerah leher untuk mendeteksi aliran darah dalam arteri otak. Ini adalah metode
yang nyaman, aman dan efektif. Metode ini dapat digunakan secara cepat untuk
mengkonfirmasi temuan klinis, dan lebih sedikit "invasif" dari angiografi serebral.
C. Pengobatan Vasospasme Cerebral
Selama 40 tahun terakhir, telah terdapat yang disebut "pil perak" yang anjurkan
sebagai "obat" atau sebagai pengobatan definitif untuk vasospasme serebral. Namun,
sampai saat ini, proses penyembuhan masih sulit untuk dilakukan. Hal tersebut
kemungkinan besar terjadi karena sulit untuk menentukan penyebab yang tepat dari
vasospasme serebral pada tingkat molekul.
Saat ini, terdapat dua aspek yang penting dari manajemen medis pada seorang
pasien yang beresiko, atau penderita, dari vasospasme adalah: yang pertama di berikan
Nimodipine, dan yang kedua mematuhi prinsip-prinsip hiperdinamik (HHH) terapi.
1. Nimodipine adalah blocker yang mengandung kalsium, yang dapat melebarkan atau
melemaskan arteri dengan menghalangi masuknya ion kalsium ke dalam sel otot
polos pembuluh darah (Ca2+ dapat merangsang kontraksi). Dapat juga sebagai
pelindung saraf yaitu, memberikan perlindungan langsung ke neuron otak.
2. Terapi HHH yang juga disebut terapi hypervolemic-hipertensi-hemodilusi pada
dasarnya bekerja menjaga cairan sehingga tekanan darah atau, tekanan arteri rata-rata
dan konsentrasi atau viskositas darah pasien vasospasme menjadi turun. Bersamaan
dengan itu, sifat dari darah (yaitu rheologic dan hemodinamik) dikaitkan dengan
peningkatan aliran darah ke otak. Macam terapi diatas bukan tanpa risiko, terutama
jika pasien aneurisma belum dilakukan pembedahan atau endovascularly melingkar,
dalam hal HHH terapi dapat meningkatkan risiko perdarahan ulang aneurismal.
Metode lain yang digunakan untuk mengatasi segera atau relaxan arteri
vasospastic didasarkan dengan menggunakan kateter baik untuk vasodilatasi yang kuat
(misalnya, phosphodiesterase inhibitor papaverine, blocker saluran kalsium Nimodipine,
nicardipine dan verapamil, melalui selektif intra-arteri infus) langsung masuk ke
dalam daerah arteri vasospastic untuk farmakologi, atau secara fisik kateter balon-tip
didalam arteri vasospastic itu dengan menggunakan balon (diperluas dari ujung kateter-)
untuk "melebarkan mekanis" arteri, teknik tersebut dinamakan sebagai mekanik
angioplasti. Papaverine terapi sering bekerja, namun efeknya sangat singkat. Mekanikal
angioplasti juga bekerja, tetapi arteri dapat pecah selama angioplasti, dan fungsi arteri
normal tidak pernah benar-benar dipulihkan.. Kateter berbasis teknik yang disediakan
untuk keadaan darurat vasospasme berat dan untuk mendapat hasil yang optimal
memerlukan intervensi neuroradiologist berpengalaman atau ahli bedah saraf
endovascular.
Tindakan operasi, mungkin hal yang paling membantu untuk dilakukan agar
mencegah vasospasme adalah untuk klip aneurisma awal dan menghapus sebanyak
produk subarachnoid darah mungkin (karena ini adalah dikenal untuk memicu
vasospasme). Artinya, irigasi cisternal intraoperatively menyeluruh. Namun, manipulasi
mekanik yang berlebihan pembuluh darah intraoperatively dapat meningkatkan risiko
mereka akan menjadi kejang. Penulis juga percaya dalam darah pembukaan CSF agresif
menggunakan menguras ventrikel eksternal (EVD) (dan / atau menguras lumbal) pada
pasien dengan tinggi Fisher kelas SAH (yaitu, banyak perdarahan).
Cara menghitung Volume perdarahan pada hasil CT-scan :
TUGAS
PEMBIMBING:
dr. Fuad Hanif, Sp.S. M.Kes
Disusun Oleh:
Shila Rubianti Prawirodihardjo
2013730179