Anda di halaman 1dari 2

Sdang BPUPKI

2 kali.

Sidang yang pertama pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945, sedangkan sidang yang kedua pada
tanggal 2 Juni – 9 Juni 1945

Tokoh pendiri negara yang menyampaikan pidato dalam sidang BPUPKI adalah Mr.
Mohammad Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan Ir.Soekarno
.
Berikut penjelasan secara rinci tentang BPUPKI

Tanggal 1 Maret 1945 merupakan berdirinya BPUPKI (Dokoritsu Junbi Cosacai). Organisasi ini
beranggotakan 64 orang yang di ketuai oleh Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat.

1. Sidang yang pertama tanggal 29 Mei-1 Juni 1945.


Pada sidang pertama ini BPUPKI membahas mengenai perumusan dasar negara Indonesia.

Gagasan yang di usulkan pada tanggal 29 Mei 1945 oleh Mr. Mohammad Yamin :
a. Peri Kebangsaan
b. Peri Kemanusiaan
c. Peri Ketuhanan
d. Peri Kerakyatan
e. Peri Kesejahteraan rakyat

Gagasan yang di usulkan pada tanggal 31 Mei oleh Dr. Soepomo :


a. Persatuan
b. Kekeluargaan
c. Keseimbangan lahir batin
d. Musyawarah
e. Keadilan rakyat

Gagasan yang di usulkan tanggal 1 Juni 1945 oleh Ir. Soekarno


a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme atau Peri Kebangsaan
c. Mufakat atau Demokrasi
d. Kesejahteraan Sosial
e. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Untuk melanjutkan sidang yang belum selesai , di bentuklah Panitia Sembilan yang terdiri
dari Sembilan orang yang di ketuai oleh Ir. Soekarno, panitia Sembilan akan bersiang di masa
reses, yaitu tanggal 2 Juni – 9 Juni 1945. Dalam sidang reses pun terjadi perdebatan antara
golongan nasionalisme dengan golongan yang mempertahankan syariat silam.
Akhirnya rumusan dasar negara Indonesia di sepakati. Hasil kesepakatan tersebut di beri nama
Piagam Jakarta atau Piagam Charter. Rumusan dasar negara tersebut sebagai berikut:

a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya


b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Sidang kedua pada tanggal 10 Juli – 16 Juli
BPUPKI membahas tentang rancangan hukum dasar terdiri atas pembukaan (preambule)
dan batang tubuh (pasal-pasal), rancangan pembukaan UUD ini di susun berdasarkan hasil dari
panitia Sembilan. Panitia kecil BPUPKI yang membahas rancangan pembukaan UUD 1945
menyetujui secara bulat hasil racangan yang di buat oleh panitia Sembilan. Sebelum perumusan
Pancasila dalam Piagam Jakarta di sahkan, terjadi perubahan-perubahan yang di lakukan PPKI
sebelum sidang di mulai. Perubahan-perubahan itu di dasarkan pada laporan utusan Kaigun
(Angkatan Laut Jepang) kepada Drs. Mohammad Hatta bahwa daerah-daerah di Indonesia bagian
timur yang tidak beragama Islam merasa keberatan terhadap sila pertama Pancasila pada rumusan
piagam Jakarta yang berbunyi Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya. Masalah keberatan dari daerah tersebut di bicarakan terlebih dahulu oleh
Drs. Mohammad Hataa dengan 4 orang anggota PPKI, K.H Wahid Hasjim, Ki Basgus
Hadikusumo, Mr. Kasman Singodimejo, dan Mr. Teuku Moh. Hasan yaitu dan pembicaraan
tersebut menyepakati untuk mengubah rumusan dasar negara tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Persatuan Indonesia.
d. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebjaksanan dalam permusyawaratan perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

SIDANG PPKI
Hasil Sidang PPKI Tanggal 18 Agustus 1945

Berikut merupakan beberapa keputusan dan hasil sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 atau hasil
sidang PPKI yang pertama.

1. Mengesahkan UUD 1945


Hasil sidang PPKI pertama adalah mengesahkan undang-undang dasar sebagai konstitusi negara.
Selain itu juga dilakukan revisi Piagam Jakarta dimana kalimat ‘Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya’ diganti menjadi ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’.

2. Mengangkat Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden
Hasil sidang pertama PPKI berikutnya adalah memilih dan mengangkat presiden serta wakil presiden
Indonesia. Atas usulan Otto Iskandardinata secara aklamasi, Ir. Soekarno terpilih sebagai presiden
Indonesia pertama didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presidennya.

3. Membentuk Komite Nasional


Sidang PPKI juga memutuskan pembentukan sebuah komite nasional. Fungsi komite nasional ini
adalah untuk sementara membantu tugas tugas Presiden sebelum dibentuknya MPR dan DPR.

Hasil Sidang PPKI Tanggal 19 Agustus 1945

1. Membentuk pemerintah daerah yang terdiri dari 8 provinsi


2. Membentuk komite nasional daerah
3. Membentuk 12 Kementerian dan 4 Menteri Negara
4. Membentuk Tentara Rakyat Indonesia
Hasil Sidang PPKI Tanggal 22 Agustus 1945

1. Menetapkan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)


2. Membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI)
3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR)

Anda mungkin juga menyukai