Anda di halaman 1dari 77

PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN
PEMBUATAN PETA GARIS SKALA 1 : 1.000
DAN IDENTIFIKASI LAPANGAN SELUAS 20.000 HA
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
TAHUN ANGGARAN 2008

KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
TAHUN 2008
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................ ...................................... 1


1.1. LATAR BELAKANG ......................................................... 1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN ................................ .................. 1
1.3. RUANG LINGKUP PEKERJAAN ...................................... 1
1.4. LOKASI PEKERJAAN ………………………………………. 2
1.5. HASIL PEKERJAAN YANG DISERAHKAN...................... 2
BAB II METODE PELAKSANAAN ...................................................... 3
2.1. PERSIAPAN ................................................................ .... 3
2.2. PEKERJAAN LAPANGAN ………………………………….. 4
2.3. PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA ………………….. 6
2.4. ON SCREEN DIGITIZING ................................ ................ 7
2.5. PENGEDITAN ................................................................ . 7
2.6. ENTRI DATA ................................ ................................... 8
2.7. PLOTTING ................................................................ ....... 8
2.8. PELAPORAN PEKERJAAN ................................ ............. 8
2.9. KERANGKA KERJA ................................ ........................ 10
BAB III SUMBERDAYA ................................ ........................................ 11
3.1. KEBUTUHAN TENAGA AHLI DAN KUALIFIKASINYA .... 11
3.2. STRUKTUR ORGANISASI .............................................. 12
3.3. PERALATAN YANG DIGUNAKAN ................................ . 13
BAB IV HASIL PEKERJAAN PETA GARIS DIGITAL............................ 14
4.1. ISI PETA................................ ........................................... 14
4.2. LAY OUT PETA …………………………………………….. 28
4.3. SIMBOLISASI DAN PENAMAAN………………….. .......... 29
4.4. DIGITALISASI/ON SCREEN ................................ ............ 29
4.5. PEMBAGIAN LAYER................................ ........................ 30
4.6. EDITING DAN EDGEMATCHING ................................ .... 33
4.7. ENTRY DATA................................ ................................... 41
4.8. PLOTTING................................ ........................................ 41

1
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

BAB V KENDALA DAN SOLUSINYA ................................ .................. 43


BAB VI PENUTUP ................................ ................................ ................ 44
LAMPIRAN

1. OBJEK-OBJEK PEMETAAN
2. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
3. NAMA KELURAHAN/DESA
4. INDEKS BLOW UP FOTO UDARA
5. BLOW UP FOTO UDARA
6. INDEKS PETA GARIS DIGITAL
7. PETA GARIS DIGITAL
8. COPY SURAT PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJASAMA (SPPK)
9. COPY SURAT PERIHAL PERMOHONAN PETUNJUK
PELAKSANAAN SURVEI DAN PEMETAAN
10. COPY SURAT TUGAS PEMBUATAN PETA GARIS DIGITAL DAN
IDENTIFIKASI LAPANGAN

2
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

KATA PENGANTAR

Pekerjaan Pembuatan Peta Garis Digital dan Identifikasi Lapangan di Kabupaten


Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur dilaksanakan berdasarkan SPPK No
050/193/Set-Bapp/ X/2008 antara Bappeda Tk II Kab. Penajam Paser Utara dengan Kantor
Pertanahan Kab. Paser Utara.

Pekerjaan tersebut mencakup area seluas 20.000 ha di sepanjang koridor Jalan


Provinsi Penajam – Babulu Kab Penajam Paser Utara.

Laporan Akhir yang mencakup laporan terhadap seluruh tahapan pekerjaan yang
telah dilakukan ini kami sampaikan guna melengkapi hasil-hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan.

Semoga hasil yang diperoleh dalam pekerjaan ini dapat bermanfaat bagi
pembangunan di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Penajam, 5 Desember 2008

Kepala Kantor Pertanahan


Kabupaten Penajam Paser Utara,

SAID AMBRI, SH.


NIP. 010 150 720
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Dalam rangka mendukung dan mewujudkan terciptanya Sistem Informasi
Pertanahan yang multi guna perlu disiapkan infrastruktur pendukung yang antara
lain tersedianya data pertanahan dalam format digital, perangkat keras, perangkat
lunak dan program aplikasi pengelolaan data Pertanahan, serta Sumber Daya
Manusia.
Penerapan teknologi informasi pertanahan telah dimulai sejak tahun 1997
melalui kegiatan komputerisasi. Salah satu tujuannya adalah meningkatkan kualitas
data pertanahan kedalam bentuk digital sehingga akan mempercepat dan
meningkatkan keakuratan informasi Pertanahan mulai dari Pusat, Wilayah di tingkat
Provinsi sampai di tingkat Kabupaten/Kota.
Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pembuatan peta garis dari format
image/raster ke dalam format Vektor yang sesuai dengan struktur dan format data
yang telah distandarisasi.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Menyediakan peta garis digital yang memuat informasi mengenai unsur
geografis alam dan buatan.
2. Menyediakan peta garis digital yang sesuai dengan standarisasi yang telah
disepakati.

1.3. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Pembuatan Peta Garis digital, dibuat dengan metode digitasi onscreen,
meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Persiapan;
2. Pengumpulan Peta;
3. Analisa dan Kompilasi Data;
4. Identifikasi Lapangan/Lokasi;
5. On Screen Digitizing;
6. Editing dan edge matching;
7. Entri Data;

1
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

8. Plotting.

1.4. LOKASI PEKERJAAN


Lokasi pembuatan peta garis digital skala 1: 1.000 adalah Kabupaten
Penajam Paser Utara (sepanjang jalan Penajam – Babulu)

Gambar. Lokasi Pembuatan Peta Garis

1.5. HASIL PEKERJAAN YANG DISERAHKAN


Hasil akhir pekerjaan yang diserahkan oleh pelaksana kepada pemberi
pekerjaan adalah :
a. Hasil Identifikasi Lapangan berupa blow up foto udara sebanyak 225 (dua ratus
dua puluh lima) lembar serta indeks sebanyak 2 (dua) lembar;
b. Hardcopy Peta Garis Digital diatas kertas Drafting film sebanyak 800 (delapan
ratus) lembar dan indeks sebanyak 2 (dua) lembar.
c. Softcopy Peta Garis Digital dalam format file *.dwg pada external hardisk
sebanyak 4 (empat) buah
d. Laporan Akhir sebanyak 5 (lima) exemplar dan softcopy laporan akhir dalam
format *.pdf pada compact disk sebanyak 5 (lima) set

2
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

BAB II
METODE PELAKSANAAN

2.1. PERSIAPAN
Persiapan Umum

Pekerjaan Persiapan meliputi persiapan administrasi dan persiapan Teknis.

Persiapan Administrasi terdiri dari:


 Penyiapan Surat Tugas dari Team Leader

 Berdasarkan Surat Tugas tersebut dipersiapkan Surat Pengantar untuk survey lapangan,
surat Jalan dan surat surat lain yang diperlukan.
 Penegasan Batas Wialayah Kegiatan sebagai dasar orientasi lapangan

Persiapan Teknis meliputi:


 Pencetakan Blow up foto udara sebanyak 225 (dua ratus dua puluh lima) lembar sebagai
bahan untuk identifikasi lapangan
 Menyiapkan Peta Rupabumi sekala 1:50.000 untuk lokasi yang bersangkutan sebagai
bahan orientasi
 Personil pelaksana pekerjaan Pembuatan Peta garis digital Skala 1 : 1,000, ini antara lain:
1. 1 (satu) orang Team Leader
2. 1 (satu) orang Ass. Team Leader
3. 1 (satu) orang Sekretaris
4. 1 (satu) orang Operator komputer.
5. 4 (empat) orang surveyor/Tim teknis identifikasi lapangan.
6. 2 (dua) orang surveyor/Tim teknis Pengumpulan Data
7. 4 (empat) orang surveyor/Tim teknis Analisa dan Kompilasi
8. 8 (delapan) orang surveyor/Tim teknis Digitalisasi Peta
9. 5 (lima) orang surveyor/Tim teknis Entry Data, Editing dan Edge Matching
10. 5 (lima) orang surveyor/Tim teknis Plotting

Setelah persiapan personil, maka team kerja langsung mempersiapkan peralatan


dan studio. Khusus untuk peralatan studio dilakukan terlebih dahulu pengecekan
yang berkaitan dengan ketelitian alat yang digunakan.

3
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

Peralatan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah :


1. Komputer PC, sebanyak 19 unit dengan spesifikasi sebagai berikut,
 Pentium IV Workstation
 Pentium IV Core 2 Duo

2. Software
Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah PCI ver
9.0, AutoCad Map dan Map Info

3. Printer
Printer yang digunakan adalah HP 1200, HP 1220 dan Canon MF3110

4. Plotter
Untuk pencetakan akhir dan pemeriksaan (Quality Qontrol) detail lapangan
dilakukan pencetakan dengan menggunakan plotter. Kami menggunakan 5 unit
plotter yaitu HP Design Jet 1050C AO (2 unit) dan HP Design Jet 800PS (3 unit)
yang mempunyai spesifikasi antara lain:
 Ukuran kertas AO
 Resolusi 2400 Dpi untuk Hitam Putih dan 1200 dpi untuk Berwarna
Tinta colour C, M, Y, K

2.2. PEKERJAAN LAPANGAN

Identifikasi Lapangan
Identifikasi adalah pengumpulan data di lapangan untuk kelengkapan peta
yang dilakukan pada Lembar Identifikasi Lapangan berupa blow up peta foto udara
skala 1:1.500.

2.2.1 Pencetakan Lembar Identifikasi Lapangan (blow up peta foto /foto udara)

a. 1 (Satu) Lembar blow up peta foto /foto udara pada skala 1: 1500,
merupakan gabungan dari 4 (empat) lembar peta foto skala 1:1000.

b. Lembar Identifikasi Lapangan (blow up peta foto /foto udara) harus


dicetak pada kertas foto dengan kualitas baik.

4
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

c. Image dan tone Lembar Identifikasi Lapangan (blow up peta foto/foto


udara) harus jelas dan tajam.

d. Pada Lembar Identifikasi Lapangan (blow up peta foto /foto udara) diberi
informasi mengenai:
1. Nama Propinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan/Desa;
2. Petunjuk Lembar Peta.
Identifikasi dilakukan pada blow up Foto udara, detail yang dilakukan
identifikasi berupa:

- Batas administrasi
Garis batas administrasi pemerintahan yaitu batas propinsi,
kabupaten, batas kecamtan, dan batas kelurahan/ desa letak garis
batas dikonfirmasikan dengan instansi terkait daerah setempat.
Sedangkan untuk kampung / dukuh / dusun cukup dicantumkan
namanya.

- Nama Fungsi bangunan


Detail bangunan yang diidentifikasi dan dilengkapi dengan data yang
menyangkut fungsi bangunan (penggunaan) dan namanya, antara
lain meliputi :
1. Bangunan perkantoran, baik pemerintah maupun swasta;
2. Bangunan yang berfungsi sebagai tempat pendidikan seperti SD,
SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi ( Akademi, Universiras, dll);
3. Bangunan yang berfungsi sebagai sebagai tempat pelayanan
masyarakat seperti Kantor Pos dan Giro, Telkom, Pemancar
Radio, Rumah Sakit, Kantor Kelurahan/Desa, Kantor Kecamatan,
Pasar, Hotel, Pertokoan, Pompa bensin, dll;
4. Bangunan yang berfungsi sebagai tempat ibadah seperti Mesjid,
Gereja, Kelenteng, Vihara;

- Jalan
Jalan yang diidentifikasi dan dicantumkan namanya antara lain : jalan
raya propinsi, jalan raya kabupaten, jalan arteri.

5
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

- Detail Perairan
a. Detail perairan yang diidentifikasi dan dicatat namanya sungai
besar, pantai, laut, rawa-rawa, tambak;
b. Detail perairan yang mempunyai aliran selain dicatat namanya
juaga arah aliranya;
c. Dam/bendungan, waduk dicantumkan namanya.

- Detail Pertanian dan Perkebunan


a. Detail yang termasuk sebagai tempat usaha tani misalnya Sawah,
Ladang, Tambak (empang)
b. Detail untuk perkebunan yaitu kebun-kebun homogen yang besar
(satu macam tanaman) yang diusahakan oleh pemerintah, swasta
atau masyarakat. Jenis perkebunan tersebut antara lain Kalapa,
Kelapa sawit.

- Titik kontrol
Tugu-tugu Titik Dasar Teknik di identifikasi, ditandai letaknya, dicatat
nomor dan kodenya.

2.3. PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA


Kegiatan pengumpulan data dan analisa data bertujuan untuk memperoleh jumlah
dan skala peta foto/foto udara yang akan dilakukan digitalisasi.
Kegiatan pengumpulan peta foto/foto udara yang akan di-digital-kan meliputi
kegiatan sebagai berikut :
1. Skala peta yang akan dijadikan acuan dipilih yang mempunyai skala 1:1.000,
apabila tidak ada baru dipilih ke tingkat sekala yang lebih kecil.
2. Tahun pemetaan peta yang akan dikumpulkan, dipilih tahun pembuatan terbaru,
sehingga perubahan kondisi lapangan tidak terlalu banyak dan identifikasi titik
sekutu akan lebih mudah.
3. Peta yang akan dikumpulkan dipilih peta dengan proyeksi TM3° Datum WGS
1984
4. Karena peta foto/foto udara yang dikumpulkan adalah berupa diaz, maka proses
pengeluaran data dari ruang arsip harus benar-benar melalui prosedur yang
teliti.

6
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

5. Dalam pencatatan pengeluaran peta dan diaz dari arsip BPN RI tersebut
dibuatkan tanda terima yang mencantumkan jumlah lembar, jenis peta (peta
dasar, peta pendaftaran), jenis bahan (drafting film, glossy), nomor lembar peta,
tanggal pengesahan peta, dan lain-lain.

2.4. ON SCREEN DIGITIZING

a. On Screen Digitizing adalah proses digitalisasi/vektorisasi kenampakan


geografis pada data raster peta foto dengan cara pendigitasian titik-titik dan
penarikan garis/batas yang mewakili objek/detail.

b. Peta foto udara yang digunakan adalah peta foto hitam putih (pankromatik)
dengan skala 1 : 1.000

c. Kelengkapan detail harus diperiksa dengan menggunakan hasil identifikasi


lapangan (blow up peta foto/foto udara) daerah yang bersangkutan.

d. Unsur geografi digambar dalam bentuk yang sebenarnya dengan simbol-simbol


yang sudah ditetapkan.

e. Objek penggambaran adalah seluruh objek/detail yang dijelaskan pada bagian


Kartografi dan Simbol.

2.5. PENGEDITAN

Pengeditan adalah pekerjaan perbaikan hasil on screen digitizing yang


meliputi pekerjaan sebagai berikut:

a. Pemotongan dan atau penggabungan sesuai dengan koordinat lembar peta,


b. Perbaikan atas kesalahan under atau over shoots,
c. Perbaikan simbol, tipe garis, layer, warna dari data digital,
d. Edge matching antar lembar peta,
e. Pembuatan format lembar peta dan informasi tepinya,
f. Unsur–unsur Point, Line dan Area harus sesuai dengan ketentuan penggunaan
layer,
g. Data-data digital harus ber-georeferensi ke sistem Koordinat Nasional (TM3).

7
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

2.6. ENTRI DATA

a. Entri data adalah pekerjaan pemasukan data tambahan hasil


identifikasi/komplesi lapangan ke lembar digital peta garis digital sebelum
dilakukan pencetakan.

b. Simbol harus dilakukan dengan mengikuti kaidah-kaidah kartografi dan simbol


yang sudah ditetapkan.

c. Data/informasi harus sesuai dengan hasil identifikasi lapangan.

2.7. PLOTTING
Check plot merupakan kegiatan kontrol kualitas hasil proses kegiatan Digitasi Peta
Garis Digital yang telah dilakukan. Dalam kegiatan kontrol kualitas tersebut salah
satunya adalah mengoreksi detil yang harus didigitasi dari peta foto pada peta garis
digital. Kegiatan check plot dilakukan dengan melakukan print out hasil pelaksanaan
pekerjaan sebanyak 2,5% (20 lembar peta garis digital). Pada akhir pelaksanaan
pekerjaan, semua peta hasil check plot harus diserahkan kepada pemberi
pekerjaan, pelaksana pekerjaan tidak diperkenankan memperbanyak
/menggandakan dan atau menyebarluaskan peta tersebut kepada pihak lain.
Plotting dilakukan terhadap seluruh peta garis hasil digitasi on-screen (800 lebar)
beserta indeks sebanyak 2 (dua) lembar dan blow up foto udara yang digunakan
dalam Kegiatan Identifikasi Lapangan (225 lembar) beserta indeks sebanyak 2
(dua) lembar.

2.8. PELAPORAN PEKERJAAN

2.8.1 Laporan Pendahuluan

Pelaksana harus membuat buku Laporan Pendahuluan.

2.8.2 Laporan Antara

Pelaksana harus membuat buku Laporan Antara mengenai kemajuan


pelaksanaan pekerjaan.

Daftar Lampiran :
1. Jadwal dan kemajuan pekerjaan
2. Indeks blow up foto udara dalam ukuran A3

8
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

3. 1 (satu) lembar blow up foto udara dalam ukuran A3.

2.8.3 Laporan Akhir

Pada akhir tahapan pekerjaan pelaksana membuat Laporan Akhir


sebanyak 5 (lima) set asli yang memuat seluruh tahapan kegiatan yang
dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan Pembuatan Peta Garis Digital.
Daftar Lampiran:
1. Jadwal dan kemajuan pekerjaan
2. Indeks blow up foto udara dalam ukuran A3
3. 1 (satu) lembar blow up foto udara dalam ukuran A3.
4. Indeks peta garis digital (hardcopy) dalam ukuran A3.
5. 1 (satu) lembar Peta Garis Digital dalam ukuran A3.

9
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

2.9. KERANGKA KERJA

PERSIAPAN

PETA DASAR DIGITAL RASTER

PENGUMPULAN PETA

ANALISA DAN KOMPILASI


DATA

IDENTIFIKASI LAPANGAN

DIGITASI
ON-SCREEN

ENTRY DATA,
EDITING,
EDGEMATCHING

CHECK PLOT

PLOTTING

BACKUP DATA

LAPORAN AKHIR

Diagram Bagan Alir Tahapan Pekerjaan

10
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

BAB III
SUMBERDAYA

3.1. KEBUTUHAN TENAGA AHLI DAN KUALIFIKASINYA


Tenaga ahli pelaksana yang digunakan untuk pekerjaan ini terdiri dari:
1. Team Leader sebanyak 1 (satu) orang
Adalah minimal berpendidikan S1 yang berpengalaman selama 15 tahun
dalam pekerjaan pengukuran dan pengolahan data secara digital.
2. Tenaga pendukung/surveyor/operator
a. Asisten Team Leader sebanyak (1) orang yaitu, minimal berpendidikan S1
yang berpengalaman selama 10 tahun serta menguasai Pengukuran dan
Pengolahan data secara digital.
b. Tenaga teknis pemetaan digital adalah minimal berpendidikan D3 atau
SMU yang sudah berpengalaman selama 5 tahun dalam bidang
pengolahan data spasial secara digital.

11
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

3.2. STRUKTUR ORGANISASI

12
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

3.3. Peralatan Yang Digunakan

3.3.1 Hardware, terdiri dari:


1. Komputer dengan spesifikasi yang memenuhi
2. Plotter
3.3.2 Software, terdiri dari:
PCI Ver 9.2, AutoCad Map dan MapInfo

13
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

BAB IV
HASIL PEKERJAAN
PETA GARIS DIGITAL

4.1. ISI PETA


Pada pembuatan peta garis digital ini memuat tata cara penggambaran dan
memenuhi pula standar pembagian layer objeknya.
Ketentuan berikut ini adalah yang dipenuhi pada penggambaran peta garis.

4.1.1. Ketentuan Umum

a. Sistem Koordinat
Sistem Koordinat Nasional menggunakan sistem koordinat proyeksi
Transverse Mercator Nasional dengan lebar zone 3o (tiga derajat) atau
disebut dengan TM-3o. Meridian sentral zone TM-3o terletak 1,5 derajat di
timur dan barat meridian sentral zone UTM yang bersangkutan. Besaran
faktor skala di meridian sentral (k) yang digunakan adalah 0,9999. Titik nol
semu yang digunakan adalah timur (x) = 200.000 meter, dan utara (y) =
1.500.000 meter.

b. Titik Dasar Teknik


Datum Geodesi yang digunakan adalah Datum Geodesi Nasional 95 atau
DGN 95. Di lapangan, DGN 95 diwakili oleh jaringan titik dasar teknik orde
nol dan orde satu yang pengukurannya dilakukan oleh Badan Koordinasi
Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) serta jaringan orde dua,
tiga dan empat yang pengukurannya dilakukan oleh Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia.

c. Parameter Elipsoid
Ukuran parameter elipsoid DGN 95 adalah :
a = 6.378.137,0 m
f = 1/298,257223565

14
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

. . 

Nomor Titik

Kode Kabupaten

Kode Propinsi

Tugu GPS

4.1.2. Sistem Penomoran Peta


Terdapat dua sistem koordinat yang dianut yaitu sistem koordinat lokal, jika
di daerah yang dipetakan belum ada titik dasar teknik dengan sistem
koordinat nasional, dan sistem koordinat nasional, jika pada wilayah yang
dipetakan telah terdapat titik dasar teknik dengan sistem koordinat nasional.
Untuk peta-peta yang telah memiliki titik dasar teknik maka sistem
o
penomoran peta akan mengikuti sistem penomoran baku TM-3 . Sistem
penomoran tersebut adalah sebagai berikut :

a. Nomor Zone
o
Nomor zone pada sistem proyeksi TM-3 terdiri dari 3 buah nomor, yaitu
dua nomor pertama adalah nomor zone UTM dan nomor ketiga adalah
nomor zone TM-3. Kedua jenis nomor dipisahkan dengan tanda titik.
Nomor zone UTM 50, dan blad yang digunakan adalah daerah blad
sebelah kanan, maka nomor zone adalah 50.1

15
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

b. Nomor Lembar peta skala 1 : 1.000


Peta skala 1 : 1.000 dibuat dengan membagi peta skala 1 : 2.500
menjadi 9 bagian yaitu 3 dalam arah kolom dan 3 dalam arah baris.
Dengan demikian satu buah lembar peta memiliki ukuran 50 cm x 50 cm
atau 500 m x 500 m di lapangan. Penomoran dilakukan dari kiri ke kanan
untuk setiap baris dan dimulai dari baris terbawah kemudian dilanjutkan
ke baris sebelah atasnya. Penomoran dimulai dari angka 1 sampai
dengan 9. Sedangkan penomoran lembar peta adalah dengan
menambahkan satu angka dibelakang deretan nomor lembar peta skala
1 : 2.500. Misal peta skala 1 : 1.000 yang berada di blad nomor 4, maka
nomor lembar peta penajam paser utara adalah 50.1-45.175-10-8
sampai dengan 50.1-52.181-03-6.

SISTEM PENOMORAN PETA SKALA


(1:10.000)DALAM SATU ZONE -3
TM ZONE 50.1
10 5 0T 10 6,5 0T 0
18 0 T

S' 6 0U
2 .167.000 R'
S
3 14 R

2 .161.0 00

E kuator 00
1.5 00 .0 00

2 89 .000

0 01 11 0S
P Q
2 83 .000
P' 01 02 55 56 Q'

33 .00 0 39 .00 0 45 .00 0 2 00 .0 00 3 57 .0 00 3 63 .000 3 69 .000

Le mba r peta
B lok
Skal a 1:10.00 0
Zone TM Bl ok P QR S P' Q' R' S' No mor L emb ar
hasi l 48 .2 -5 5. 314
pem bul atan

16
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

Peta skal a 1:1.000

12 09 1.500 m
10
1.500 m 7 8 9

4 5 6

08 1
05 2 3
06
500 m

04 01 500 m
02
Lembar peta sk ala 1:2.500

Lembar peta skala 1:1.000

4.1.3. Ukuran dan Material Peta

a. Ukuran dan Format Lembar Peta


Ukuran lembar peta garis digital dibuat dengan ketentuan :
i) untuk peta skala 1 : 1.000, ukuran lembar peta adalah 93 cm x 76
Sedangkan ukuran muka peta dan bidang gambar dibuat dengan
ketentuan sebagai berikut :
untuk peta skala 1 : 1.000, ukuran muka peta adalah 50 cm x 50 cm
dan ukuran bidang gambar adalah 70 cm x 70 cm.

17
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

Propinsi : - cl.240/ 1.0 Kabupaten : - cl.240/ 1.0 Nomor Lembar : - cl.240/ 1.0

PETA DASAR PENDAFTARAN


U - cl.2 9 0 / 1.0

14 cm

SKALA 1 :1 .0 00 - cl.1 2 0 / 0.3

10 0 20 40 60 7 0 meter

Kecamatan
Desa/ Kelurahan
4 cm
Kecamatan
Desa/ Kelurahan

5 PETUNJUK LEMBAR

12 cm

Keterangan - cl.10 0 / 0.4

4
LEGENDA

3 21 cm

2
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
3 cm
DEPUTI BIDANG PENGUKURAN DAN PENDAFTARAN TANAH
DIREKTORAT PENGUKURAN DAN PEMETAAN

PROYEK ADMINISTRASI PERTANAHAN


2 cm
Tahu n Anggaran 1996 / 199 7
PEMOTRETAN TAHUN 199 6
JUMLAH LEMBAR 65 Lembar
4 cm
DIPENDA PENJATEK PAKET IV 1:1.000
1 DISETUJUI KOORDINATOR PETA DASAR

Bogor, 1997
Untuk Pengg unaannya
Kepala Kantor Pertanahan
4 mm/ 0 .2 Kabup aten Bogo r
1 mm

12 cm

N ama
NIP. xxx xxx xxx

Pelaksana
2 cm PT. 2 cm

A B C D E 0 .3
cl.2 40 / 0 .6 mm
3 cm

Lay-out Peta Skala 1:1.000

b. Jenis material/kertas
Material yang digunakan sebagai media penggambaran adalah drafting
film, media ini dinilai cukup stabil apabila digunakan dalam jangka waktu
lama.

4.1.4. Sumber Data


Sumber data, adalah bagian yang menginformasikan asal data yang
dipakai untuk pembuatan peta garis digital. Asal data ini dinyatakan
dengan menuliskan :
- waktu pengambilan data, pelaksanaan pemotretan dilaksanakan pada
tahun 2007.

18
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

- institusi pelaksana, adalah instansi atau perusahaan pelaksana


pemetaan dalam hal ini pelaksana adalah Kantor Pertanahan
Kabupaten Penajam Paser Utara

4.1.5. Informasi Tepi


Informasi tepi ini adalah informasi yang penting untuk membantu
pengguna di dalam memahami suatu peta, meliputi :

a. Kotak Keterangan
Adalah bagian informasi tepi yang berisi judul, arah utara dan skala,
petunjuk lokasi, keterangan, legenda, instansi pembuat serta bagian
pengesahan. Kotak ini memiliki ukuran :

Skala Peta Uk. Kotak Keterangan Pembagian kotak


1 : 1.000 15 cm x 70 cm 7 kotak

Jarak antara bidang gambar dengan kotak keterangan adalah 2 cm,


dan jarak antara bidang gambar/kotak keterangan ke garis tepi peta
adalah 3 cm.
Isi dari kotak keterangan meliputi :

i. Kotak Judul, Arah Utara dan Skala


Kotak ini memiliki ukuran :
Skala Peta Ukuran Kotak
1 : 1.000 15 cm x 14 cm

 Judul peta adalah PETA GARIS, ditulis dengan huruf tegak


atau jenis font Times New Romans dengan ukuran font 28
atau tinggi huruf Cl. 290 dan tebal 1.0 mm. Jarak dari garis
tepi kotak dengan bagian atas huruf adalah 1.5 cm
 Arah utara merupakan tanda anak panah yang menunjuk ke
arah atas bidang peta dengan huruf U pada bagian atasnya.
Ukuran anak panah adalah :

19
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

Skala Peta Ukuran Panjang Kaki Ukuran Sayap Lebar Sayap


1 : 1.000 6 cm 4,5 cm 1,5 cm

Sedangkan huruf U adalah huruf dengan font Arial dengan ukuran


font 14 atau huruf tegak dengan ukuran tinggi Cl. 120 dan tebal 0,3
mm. Jarak huruf dengan panah adalah 2 mm. Sayap pada bagian
kiri diwarnai hitam (masif)

skala 1:1.000
2 mm
U 2 mm

3.5 4.5
cm cm

1 cm

Skala 1:1.000
25 0 20 40 60 70 m
2 mm

Skala peta dibuat dua macam yaitu skala numerik dan grafik. Skala
numerik yaitu dengan menuliskan Skala 1 : 1.000 dengan huruf
Arial dengan ukuran font 14 atau dengan huruf tegak dengan
ukuran Cl. 120 dan tebal 0,3 mm. Jarak antara huruf bagian atas
dan kaki anak panah adalah :
Skala Peta Ukuran Panjang Kaki
1 : 1.000 1,3 cm

Skala grafis, dibuat dengan tiga garis horisontal paralel dengan


panjang 8 cm, jarak antar garis 1 mm. Garis dibagi atas 5 kolom
dimana kolom pertama dengan ukuran 1 cm dibagi atas 10 garis

20
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

vertikal dengan jarak antar garis 1 mm. Kolom kedua memiliki lebar
2 cm dengan kotak bagian bawah diwarnai hitam (masif). Kolom
ketiga memiliki lebar 2 cm dengan kotak bagian atas diwarnai hitam
(masif) dan kolom keempat memiliki lebar lebar 2 cm dengan kotak
bagian bawah diwarnai hitam (masif). Sedangkan kolom terakhir
memiliki lebar 1 cm dengan kolom bagian atas diwarnai hitam
(masif).

Tanda ukuran jarak pada skala grafis ini adalah dengan penulisan
angka di atas garis vertikal dengan font Arial ukuran font 6 atau
dengan huruf tegak dengan tinggi Cl. 60 dan tebal 0,2 mm. Angka
yang dimaksud adalah :

Skala Peta Penulisan Angka


1 : 1.000 10,0,20,40,60,70 meter

Jarak antara skala numerik dengan bagian atas angka skala grafis
serta jarak antara skala grafis dengan garis batas kotak adalah :

Skala Jarak antara skala Jarak antara skala grafis


Peta numeric dengan angka dengan garis batas kotak
skala grafis
1 : 1.000 1,3 cm 1,5 cm

ii. Kotak Lokasi


Kotak ini adalah untuk menunjukkan lokasi daerah terletak
pada kecamatan serta desa/kelurahan tertentu. Kotak lokasi
dibuat dengan ukuran 15 cm x 4 cm untuk peta skala 1 :
10.000, 1 : 2.500 dan 1 : 1.000. Kotak ini dibagi kedalam 4
baris dengan lebar masing-masing 1 cm dan dua kolom
dimana ukuran kolom pertama adalah 5,5 cm. Isi keterangan
pada kotak tersebut adalah kolom pertama pada baris
pertama dan ketiga ditulis KECAMATAN, sedangkan pada

21
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

kolom pertama baris kedua dan keempat ditulis


DESA/KELURAHAN. Ukuran garis kotak adalah 0,3 mm
sedangkan jenis huruf yang digunakan adalah Arial dengan
ukuran font 12 atau huruf tegak dengan ukuran cl. 120
dengan tebal 0,3 mm. Penulisan huruf rata kiri, dan terletak
pada tengah-tengah kotak (center).

iii. Kotak Petunjuk Lembar


Kotak petunjuk lembar peta dan keterangannya dibuat
dengan ukuran 15 cm x 12 cm untuk peta skala 1 : 10.000, 1 :
2.500 dan 1 : 1.000. Keterangan yang ditulis adalah :
 Tulisan PETUNJUK LEMBAR, dengan jenis huruf Arial
dengan ukuran font 14 atau huruf tegak dengan ukuran
tinggi cl. 140 dan tebal 0,5 mm. Jarak antara huruf
dengan garis kotak adalah 1 cm.
 Diagram peta yang menunjukkan posisi peta yang
bersangkutan terhadap peta yang berdampingan dibuat
dalam bentuk 9 bujur sangkar yang dibuat dalam bentuk
3 x 3 bujur sangkar. Ukuran masing-masing bujur
sangkar adalah 2 cm x 2 cm dengan tebal garis 0,2 mm.
Bujur sangkar yang terletak ditengah adalah yang
menunjukkan posisi peta yang bersangkutan dibuat
dengan garis lebih tebal yaitu 0,5 mm. Jarak antara kotak
diagram dengan tulisan petunjuk lembar adalah 8 mm.
 Pada masing-masing bujur sangkar ditulis nomor lembar
yang sesuai dengan posisinya.
 Untuk peta skala 1 : 1.000 nomor lembar peta terdiri
dari dua baris yaitu :
- Baris pertama ditulis nomor zone dan lembar
peta skala 1 : 10.000 dengan jenis huruf Arial
dengan ukuran font 8 atau huruf tegak dengan
ukuran cl. 80 dengan tebal 0,2 mm
- Baris kedua ditulis nomor lembar skala 1 : 2.500
untuk peta skala 1 : 2.500 dan nomor lembar

22
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

skala 1 : 1.000 untuk peta skala 1 : 1.000. Jenis


huruf yang digunakan adalah Arial ukuran font
14 atau huruf tegak dengan ukuran cl. 140
dengan tebal 0,4 mm.
 Keterangan
Keterangan dimaksudkan untuk menuliskan informasi
yang dianggap penting dalam proses pembuatan peta
garis digital. Judul KETERANGAN dibuat dengan huruf
Arial font 11 atau huruf tegak dengan ukuran cl. 100
dengan tebal 0,2 mm. Jarak antara bagian atas huruf
dengan kotak diagram adalah 1 cm atau 1,5 cm. Isi
keterangan dibuat dengan jarak 8 mm dari judul
keterangan dan dibuat dengan huruf Arial ukuran font 8
atau huruf tegak dengan ukuran cl. 80 dengan tebal 0,2
mm dengan jarak 1 spasi.

iv. Kotak Legenda


Kotak legenda berisikan simbol unsur-unsur alam maupun
buatan yang digunakan di dalam peta. Ukuran kotak legenda
adalah :

Skala Peta Ukuran Kotak Legenda


1 : 1.000 15 cm x 21 cm

Informasi yang ditampilkan pada kotak Legenda adalah :


 Bagian atas kotak ditulis LEGENDA, dengan jenis huruf
Arial ukuran font 14 atau huruf tegak dengan ukuran cl.
140 dengan tebal 0,5 mm
 Jarak antara bagian atas tulisan Legenda dengan garis
kotak legenda adalah 7 mm
 Simbol mengacu pada simbolisasi yang akan dibahas
pada bagian selanjutnya
 Judul kelompok legenda seperti BATAS ADMINISTRASI,
BATAS FISIK DAN BANGUNAN, JALAN, REL DAN

23
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

JEMBATAN, PERAIRAN, TITIK DAN BENDA TETAP


LAINNYA, ditulis dengan huruf Arial font 8 atau huruf
tegak dengan ukuran cl. 80 dengan tebal 0,3 mm,
sedangkan keterangan atau teksnya ditulis dengan Arial
font 7 atau huruf tegak dengan ukuran cl. 80 dengan
tebal 0,2 mm
 Sumber data, mengacu pada ketentuan sub bab 4.1.4,
yang ditulis dengan huruf Arial atau huruf tegak dengan
ukuran yang disesuaikan dengan bidang penulisan yang
tersedia.

v. Kotak Informasi Instansi Pembuat


Kotak informasi instansi pembuat peta dibuat dengan ukuran
15 cm x 3 cm untuk peta skala 1 : 1.000. Isi dari kotak ini
adalah :
 Pada kotak ini dicantumkan logo BPN dan ditulis BADAN
PERTANAHAN NASIONAL, KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA dengan jenis
huruf Arial font 18 atau huruf tegak dengan ukuran cl.
175 dengan tebal 0,6 mm
 Bagian organisasi pembuat ditulis dengan jenis huruf
Arial font 11 atau huruf tegak dengan ukuran cl. 100
dengan tebal 0,3 mm. Redaksi organisasi pembuat
adalah :

KERJASAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN


PENAJAM PASER UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
DENGAN
KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

24
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

vi. Kotak Anggaran


Kotak Anggaran dan tahun anggaran pelaksanaannya
dengan ukuran 15 cm x 2 cm untuk peta garis skala 1 :
1.000. Isi dari kotak tersebut adalah :
 Ditulis “nama anggaran” dengan jenis huruf Arial font
16 atau 18 atau huruf tegak dengan ukuran cl. 175
dengan tebal 0,6 mm, sebagai contoh :

SUMBER BIAYA
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

 Tahun Anggaran kegiatan dengan jenis huruf Arial font


12-14 atau huruf tegak dengan ukuran cl. 140 dengan
tebal 0,4 mm, :

TAHUN ANGGARAN 2008

vii. Kotak Pengesahan


Kotak pengesahan dibuat dengan ukuran :
Skala Peta Ukuran Kotak Pengesahan
1 : 1.000 15 cm x 12 cm

 Isi kotak pengesahan adalah “Tempat, tanggal, bulan


serta tahun” yang ditulis dalam huruf jenis Arial font 10
atau huruf tegak dengan ukuran cl. 100 dengan tebal
0,3 mm. Tulisan ini berada 1 cm di bawah garis kotak
pengesahan.
 Tulisan untuk baris selanjutnya ditulis dengan jenis
huruf Arial font 10 atau huruf tegak dengan ukuran cl.
100 dengan tebal 0,3 mm

viii. Kotak Identifikasi Pelaksana


Kotak identifikasi pelaksana dibuat dengan ukuran 15 cm x
2 cm untuk peta garis digital skala 1 : 1.000.

25
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

Isi kotak ini adalah :

 Ditulis
KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

b. Batas Lembar Peta (diluar bidang gambar dan kotak keterangan)


 Pada bagian pojok atas sebelah kiri ditulis Propinsi :, bagian
tengah ditulis Kabupaten :, dan bagian kanan ditulis Nomor
Lembar :. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Romans
dengan ukuran font 30 atau huruf tegak dengan ukuran cl. 240
dengan tebal 1 mm. Jarak antara garis bidang gambar/kotak
keterangan dengan huruf adalah 0,5 cm.
 Pada bagian kiri dan bawah bidang gambar ditulis harga koordinat
grid yang berupa ordinat untuk bagian sebelah kiri dan harga absis
untuk bagian sebelah bawah. Penulisan nilai koordinat sejajar
dengan sumbu X dengan jarak 2 mm dari garis bidang gambar.
Jenis huruf yang dipakai adalah Arial dengan ukuran font 8 atau
huruf tegak dengan ukuran cl. 80 dengan tebal 0,2 mm
 Koordinat pada bagian pojok bidang gambar tidak ditulis
 Pada bagian diantara dua angka koordinat baik pada absis
ataupun ordinat diberi petunjuk letak bidang (ruit/kotak). Petunjuk
ditulis :

Skala Petunjuk Letak Keterangan


Peta Bidang Bagian
Kiri
1 : 1.000 1, 2, 3, 4, 5 Baris paling bawah dan paling atas tidak diberi
nomor

26
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

Skala Petunjuk Letak Keterangan


Peta Bidang Bagian
Bawah
1 : 1.000 A, B, C, D, E Kolom paling kiri dan paling kanan tidak diberi
huruf

Letak angka dan huruf adalah ditengah-tengah antara dua garis dan
dua angka koordinat. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New
Romans dengan ukuran font 18 atau huruf tegak dengan ukuran cl.
175 dengan tebal 0,6 mm

c. Di dalam Bidang Gambar


Pada gambar dibatasi dengan garis yang diberi tanda grid untuk setiap
selang 10 cm dengan panjang 4 mm dan tebal 0,2 mm di sekeliling
bidang gambar.

10 cm

10 cm

4 mm

2 mm
4 mm

27
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

d. Di dalam Muka Peta


Pada setiap selang 10 cm dimulai dari tepi kiri ke kanan dibuat tanda
grid berupa tanda garis lurus, titik dan garis lurus dengan panjang 4
mm dan tebal 0,2 mm. Begitu pula dari sebelah atas ke bawah dibuat
tanda grid dengan pola sama. Jarak antara titik dan garis adalah 1 mm.
Ketentuan Penggambaran :
 Detail-detail objek pemetaan digambar di dalam bidang gambar
 Bidang tanah digambar secara penuh (dalam bentuk poligon) di
dalam muka peta walaupun melebihi batas bidang gambar. Untuk
bagian yang melebihi bagian muka peta, batas bidang tanah tetap
digambarkan sampai ke batas muka peta dan diberi tanda khusus
() untuk memberi pengertian bidang tanah masih bersambung
dilembar berikutnya

4.2. LAY – OUT PETA


Pembagian ruang pada lembar peta yang digunakan untuk penempatan isi peta
dan informasi lainnya meliputi
 Bidang Penggambaran :
 Lay-out Peta Garis Skala 1 : 1.000

28
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

4.3. SIMBOLISASI DAN PENAMAAN


Secara umum detail yang digambarkan di dalam peta adalah seluruh unsur-unsur
alam dan unsur-unsur buatan manusia. Masing-masing unsur dikategorikan dan
ditetapkan simbolnya agar memudahkan kepada para pengguna di dalam
menginterpretasikan informasi yang terkandung dalam peta.

Simbolisasi ini adalah gambaran grafis suatu unsur yang dipetakan. Unsur-unsur
yang disimbolkan meliputi objek pemetaan yang telah ditetapkan pada sub bab 2.2
di atas. Simbolisasi secara lengkap dapat dilihat pada bagian Lampiran.
simbolisasi jembatan :
Jembatan batu/beton :

Jembatan batu /
 Penggambaran garis penuh warna hitam
2 mm
dengan ketebalan garis 0,2 mm – 0,4
2 mm 3 mm
mm atau disesuaikan satu tingkat di atas
garis jalan
45
0

 Lebar jembatan antara 2 – 6 mm


disesuaikan dengan kondisi di lapangan

Keterangan :
 Untuk penamaan unsur-unsur alam maupun buatan manusia disesuaikan
dengan penamaan yang baku dan dikenal yang bersangkutan serta mendapat
penetapan dari instansi yang berwenang.

4.4. DIGITALISASI/ON-SCREEN

Objek yang didigitasi adalah semua data/informasi yang terdapat dalam peta foto
antara lain :

1. Unsur garis dan simbol


Meliputi seluruh objek berbentuk garis :
 Bidang tanah (bila ada)
 Bangunan, Pagar
 Jalan, gang

29
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

 Rel kereta api


 Sungai, saluran, Danau, Rawa, Dam
 Pematang sawah, Ladang, Perkebunan
 Batas administrasi

2. Unsur tekstual
 Nama daerah / administrasi
 Nama bangunan penting, kompleks perumahan, pabrik, tempat ibadah
 Nama jalan / gang / rek
 Nama sungai/saluran
 Dan unsur tekstual lainnya

4.5. PEMBAGIAN LAYER


Untuk peta garis digital, maka file peta garis dibagi dalam layer-layer informasi yang
secara tegas membedakan unsur yang diinformasikan dalam setiap layer.
Pembagian layer ini adalah sebagai berikut :

Layer Administrasi

Nama Warna Kombinasi


Deskripsi Entity
Layer Dxf R,G,B

010100 Batas Negara 42 Polyline


010200 Batas Propinsi 42 Polyline
010300 Batas 42 Polyline
Kabupaten/Kotamadya
010400 Batas Kecamatan 42 Polyline
010500 Batas Kelurahan 42 Polyline
010600 Batas RW 42 Polyline
010700 Batas RT 42 Polyline

30
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

Layer Perairan

Nama Warna Kombinasi


Deskripsi Entity
Layer Dxf R,G,B

030100 Batas Sungai 160 Polyline


030200 Garis Tengah sungai 160 Polyline
030300 Batas Saluran/Selokan 140 Polyline
030400 Garis Tengah 140 Polyline
Saluran/Selokan
030500 Danau 150 Polyline
030600 Rawa 150 Polyline
030700 Empang/Kolam 150 Polyline
030800 Batas Pantai 160 Polyline
030900 Dam 160 Polyline
031000 Galian 150 Polyline

Layer Transportasi

Nama Warna Kombinasi


Deskripsi Entity
Layer Dxf R,G,B

040100 Batas Jalan Diperkeras 20 Polyline


040200 Garis Tengah Jalan 20 Polyline
Diperkeras
040300 Batas Trotoar 20 Polyline
040400 Batas Jalan Tanah 20 Polyline
040500 Garis Tengah Jalan Tanah 20 Polyline
040600 Batas Jalan Tanah di 10 Polyline
Permukaan, Gang/Lorong
040700 Garis Tengah Jalan Tanah 10 Polyline
di Pemukiman,
Gang//Lorong
040800 Batas Jalan Setapak di 20 Polyline
Sawah, Ladang,
Perkebunan
040900 Garis Tengah Jalan 20 Polyline
Setapak di Sawah, Ladang,

31
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

Perkebunan
041000 Batas Rel Kereta Api 10 Polyline
041100 Garis Tengah Rel Kereta 10 Polyline
Api
041200 Batas Rel Lori 20 Polyline
041300 Garis Tengah Rel Lori 20 Polyline
041400 Batas Jembatan 20 Polyline
041500 Garis Tengah Jembatan 20 Polyline

Layer Bangunan

Warna Kombinasi
Deskripsi Entity
Nama Dxf R,G,B
Layer
070100 Bangunan Rumah 30 Polyline
070200 Bangunan Bertingkat 31 Polyline
070300 Menara Transmisi 30 Polyline
070400 Tiang Listrik 30 Titik
070500 Tiang Telepon 30 Titik
070600 Pipa 30 Titik
070700 Bangunan Tidak Permanen 30 Polyline

Layer Penggunaan Lahan

Nama Warna Kombinas


Deskripsi Entity
Layer Dxf i R,G,B

090100 Kebun 70 Polyline


090200 Sawah 70 Polyline
090300 Tegalan / Tanah Kosong 70 Polyline
090400 Hutan 80 Polyline

32
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

Layer Frame

Nama Warna Kombinasi


Deskripsi Entity
Layer Dxf R,G,B

100100 Layer Layout Peta 255 Blok

4.6. EDITING DAN EDGE MATCHING

Kegiatan editing peta dilakukan untuk memperbaiki peta Garis hasil digitasi
terhadap kesalahan over shoot, under shoot, kesalahan layering, penyusunan
topologi dan lain-lain dalam sistem TM-3o, baik yang berkaitan dengan penamaan
layer, struktur data digital topologi, unsur kartografi dan informasi textual yang
termuat dalam peta. Proses editing peta dilakukan lembar demi lembar, setelah
proses editing selesai dilanjutkan dengan edge matching. Edge matching harus
dilakukan karena seringkali antar lembar-lembar peta hasil transformasi terjadi
pergeseran akibat kesalahan pada waktu proses digitasi, untuk itu dalam tahap ini
pergeseran harus dibetulkan. Proses ini dimulai dengan pengorganisasian peta
digital dengan satuan wilayah Desa/Kelurahan yang utuh. Proses penggabungan
lembar-lembar peta menjadi (satu hamparan area sepanjang Jalan Provinsi
Penajam – Babulu, dilakukan dengan proses edge matching.

Setelah editing dan edge matching selesai dilaksanakan, kemudian peta garis
digabung menjadi satu satuan areal pemetaan per desa atau kelurahan.
Peta per desa / kelurahan ini selanjutnya diperiksa struktur data spasialnya.
Struktur data spasial yang dipakai adalah data spasial dengan topologi. Topologi
didefinisikan sebagai aturan geometri dalam suatu ruang yang menjamin integritas
data spasial. Tipe topologi disesuaikan dengan type entity. Tidak semua entity pada
peta garis digital memiliki topologi, tetapi semua entity adalah bagian dari topologi.
Sebagai contoh, teks NIB yang tersimpan pada layer NIB tidak mempunyai topologi
tetapi digunakan sebagai centroid pada topologi persil. Beberapa tipe entity yang
dipakai sebagai element topologi antara titik, garis/polyline, luasan/area dan teks.

33
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

Gambar 2.6. Tipe Entitas Sebagai Topologi

Beberapa tipe topologi yang sering dipergunakan untuk membuat peta garis
digital antara lain :
1. Topologi Node, adalah hubungan spasial diantara feature titik. Sebagai contoh

adalah topologi sebaran titik GPS. Tipe topologi ini menyimpan koordinat semua

node (dalam sistem koordinat tertentu). Node tersebut bisa berupa titik, ujung

suatu link atau perpotongan link.

Gambar. Topologi Node

2. Topologi jaringan, adalah hubungan spasial diantara garis seperti diilustrasikan

pada gambar berikut :

34
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

Gambar. Topologi Jaringan

Berdasarkan topologi node seperti yang dijelaskan diatas, bisa dibuat link. Link
tersebut mempunyai arah yang bisa ketahui dengan menyimpan informasi
mengenai node awal dan node akhir link tersebut. Link terbentuk oleh beberapa
garis lurus yang menghubungkan beberapa vertex sehingga link bisa berupa
kurva yang halus. Contoh topologi jaringan adalah topologi jaringan jalan,
saluran listrik, sungai dan lain-lain.

3. Topologi Poligon. Topologi Poligon adalah hubungan spasial diantara feature


geografik yang berupa luasan.

Gambar. Topologi Poligon

4. Topologi Kiri – Kanan (contiguity)

Gambar. Topologi Kiri – Kanan

35
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

Dengan adanya topologi kiri – kanan ini, topologi bisa menjawab pertanyaan
mengenai konektivitas sebuah poligon, misalnya poligon tetangga.

Data-data digital hasil dijitasi ataupun penggambaran langsung secara digital


sering kali masih mengandung kesalahan sehingga belum siap untuk dibangun
topologinya. Beberapa kesalahan yang sering terjadi antara lain :
1. Duplikasi objek. Setiap objek dalam satu layer tidak boleh kongruen (sama
dan sebangun) pada posisi yang sama.

Gambar. Duplikasi Objek

2. Segment yang sangat pendek. Segmen yang sangat pendek sering kali
menimbulkan tampilan yang kurang indah (jagged/bergerigi). Dengan
pertimbangan tertentu, segmen ini sebaiknya dihilangkan.

Gambar. Segmen Pendek

3. Objek grafik yang berupa garis/polyline, luasan/area selalu memiliki node


dan vertek. Pada suatu layer yang sama, setiap garis yang bersilangan
harus berpotongan pada satu vertek seperti gambar berikut ini:

36
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

Gambar. Persilangan

4. Tidak ada “dangling lines”. Dangling lines adalah suatu kondisi dimana
sebuah garis tidak kontinyu. Ketidak kontinyuan tersebut bisa disebabkan
oleh overshoot atau undershoot.

Gambar. Garis Dangling

5. Beberapa centroid dalam satu luasan/area. Setiap poligon harus memiliki


satu centroid pada layer yang sama, tidak boleh lebih. Centroid tersebut bisa
berupa titik (label) ataupun teks (anotasi). Pada kondisi tertentu, misalnya
centroid persil yang berupa teks NIB, teks tersebut harus unik. Namun
adakalanya teks tersebut tidak unik seperti teks yang menjelaskan
penggunaan lahan, karena penggunaan lahan bisa saja sama untuk
beberapa luasan/area.

Gambar. Centroid Dalam Poligon

37
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

6. Node clustering. Jarak antar setiap node dalam suatu peta digital harus
dibatasi dengan toleransi tertentu. Beberapa node yang berdekatan melebihi
toleransi disebut dengan cluster.

Gambar. Node Clustering

7. Pseudo Node. Pesudo node adalah node yang menghubungkan dua garis
atau polyline.

Gambar. Pseudo Node

8. Silver Polygon. Silver poligon adalah poligon yang memanjang dengan luas
yang sangat kecil.

Gambar. Silver Poligon

38
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

9. Kesederhanaan bentuk. Objek-objek yang terlalu rumit sebaiknya


disederhanakan dengan tetap memperhatikan tingkat keakurasian informasi
yang akan ditampilkan. Objek garis yang terlalu rumit seringkali
menimbulkan ukuran data menjadi besar dan proses refreshing gambar di
komputer menjadi lambat.

Gambar. Generalisasi

Untuk mencapai integritas data spasial seperti yang diinginkan, ada dua proses
yang harus dilalui yaitu clean-up data dan pembangunan topologi. Proses clean-
up akan mengeroksi beberapa kesalahan data seperti berikut ini :

39
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

Gambar. Perbaikan Kesalahan dengan Proses Clean-Up

Proses clean-up data hanya akan mengoreksi kesalahan data pada toleransi
tertentu. Kesalahan data diluar jangkauan toleransi akan terdeteksi dalam proses
pembangunan topologi.
Dengan pembangunan topologi, kondisi data yang diharapkan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk entitas yang berupa luasan
 Luasan hanya memiliki satu centroid saja
 Tidak ada silver poligon
 Tidak ada dangling line
 Tidak ada pseudo node
 Link yang membentuk area harus berupa polyline
 Tidak ada duplikasi obkej baik duplikasi link maupun duplikasi centroid.

40
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

4.7. ENTRY DATA

Pekerjaan Entry data memasukan data tambahan hasil identifikasi/komplesi


lapangan ke lembar digital peta sebelum dilakukan pencetakan. Simbol dilakukan
dengan mengikuti kaidah-kaidah kartografi dan simbol yang sudah ditetapkan.
Data/informasi harus sesuai dengan hasil identifikasi lapangan.

4.8. PLOTTING

Sebelum melakukan pekerjaan plotting terlebih dahulu dilakukan kegiatan check


plot, yang dimaksudkan untuk mengontrol kualitas hasil proses digitasi Peta Garis
Digital yang telah dilakukan. Kegiatan check plot dilakukan dengan melakukan print
out hasil pelaksanaan pekerjaan sebanyak 2,5% (20 lembar) di atas kertas HVS
ukuran A0.

Setelah pekerjaan check plot, dilakukan pekerjaan plotting untuk mencetak hasil
pekerjaan digitasi on-screen di atas meet film/drafting film sebanyak 800 lembar
pada kertas HVS dan hasil identifikasi lapangan berupa blow up foto udara di atas
HVS ukuran A0 sebanyak 225 lembar.

Sampai Laporan Akhir ini dibuat, kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan


tersebut jika dilihat pencapaiannya adalah sebagai berikut :
- Persiapan selesai 100%
- Identifikasi Lapangan seluas 20.000 Ha selesai 100%
- Pengumpulan dan Analiasa Data selesai 100%
- Digitasi On-Screen 800 lembar selesai 100%
- Editing dan Edge Matching 800 lembar selesai 100%
- Entri Data selesai 100%
- Plotting peta garis digital (800 lembar) plus indeks (2 lembar); dan blow
up peta foto (225 lembar) plus indeks (2 lembar) telah selesai 100%
- Pembuatan Laporan telah selesai 100%.

Hasil pekerjaan yang diserahkan terdiri dari:


1. Laporan
Hardcopy:
Laporan Pendahuluan sebanyak 10 eksemplar

41
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

 Laporan Antara sebanyak 10 eksemplar


 Laporan Akhir 5 (lima) eksemplar
Softcopy:
Laporan Pendahuluan dalam format .pdf
Laporan Antara dalam format .pdf
Laporan Akhir dalam format .pdf
Seluruh laporan (softcopy) disimpan dalam compact disk (CD) rangkap 5 (lima)

2. Peta Garis Digital skala 1:1000 (softcopy) beserta indeks lembar peta disimpan
dalam harddisk ekternal sejumlah 4 (empat) buah.
3. Peta Garis Digital skala 1:1000 (hardcopy) sejumlah 800 lembar dan indeks
lembar peta (2 lembar) diplot di atas kertas meet film/drafting film.
4. Hasil Identifikasi Lapangan (hardcopy) berupa blow up foto udara (225 lembar)
dan indeks blow up (2 lembar) yang diplot di atas HVS ukuran A0.

42
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

BAB V
KENDALA PEKERJAAN DAN SOLUSINYA

Selama pelaksanaan pekerjaan tidak ada kendala pekerjaan yang cukup berarti,
dan semuanya dapat diatasi, sehingga pekerjaan dapat selesai sesuai dengan target
yang telah direncanakan.

43
Laporan Akhir
Pembuatan Peta Garis Digital / Digitasi On-Screen

BAB VI
PENUTUP

Dari pembahasan di atas, maka pekerjaan Digitasi On-Screen di sepanjang Jalan


Provinsi Penajam – Babulu di Kabupaten Penajam Utara telah selesai 100% yaitu dengan
telah dilakukan pencetakan 800 lembar peta dasar berupa Peta Garis dalam format
digital sesuai standar yang berlaku, yang dilengkapi Hasil Kegiatan Identifikasi Lapangan.

44
3.2. STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR PELAKSANA PEKERJAAN PEMBUATAN PETA GARIS SKALA 1 : 1.000
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tahun Anggaran 2008

TEAM LEADER

Said Ambri, SH

Ass. Team Leader

Ir. Desrizal K. Gindow, M.Sc

Administrasi TEKNIS

Analisa dan Entry, Editing


Operator Identifikasi Pengumpulan Digitalisasi Peta
Sekretaris Kompilasi Bidang dan Edge Plotting
Komputer Lapangan Peta Foto
Tanah Matching

Djumrah Abdul Kadir

Surveyor Surveyor Surveyor Surveyor Surveyor Surveyor


1. Faustinus Handi,
1. Ahmad, S.SiT 1. Ir. Eny Putranti 1. Kamidi, SH 1. Drs. Yadri Azis 1. A. Giyanto, SH
ST
2. Ir. Atiek 2. Imam Santoso, 2. Riyanto. S.
2. Abdul Kadir 2. Edi Pintadi, ST 2. Subur Yusra, S.Si
Sumaryati SH Tosse,S.SiT
3. Eko 3. Ir. Rr. Eny 3. Halim Kuswoyo, 3. Ir. Atiek
3. Jumairi, A.Ptnh
Budiono,B.Sc Putranti S.SiT Sumaryati
4. Ninis Sundari, 4. Taufik 4. Moch. Mimbar
4. Adi Mahendra B.Sc 4. Iin Herawaty, ST
5. Endang
5. Suprijantoro
Rusmana 5. Tri Dini Sulistiani
6. Budi Susanto,
SH
7. Radiyo

8. Sardjo
Lampiran 1
JADWAL KEMAJUAN PELAKSANAAN
KAB. PENAJAM PASER UTARA

WAKTU BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 KETERANGAN


NO. URAIAN PEKERJAAN
( Hari) 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I. PERSIAPAN 5
100%

II. IDENTIFIKASI LAPANGAN 35


100%

III. PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA


a. Pengumpulan Data 8
100%

b. Analisa dan Kompilasi Data Bidang Tanah 18


100%

IV. DIGITALISASI PETA FOTO / FOTO UDARA


a. Digitalisasi Peta foto 50
100%

b. Entry Data, Editing dan Edge Matching 20


100%

c. Plotting 25
100%

VI PEMBUATAN LAPORAN 60
100%

VIII SEMINAR 1
100%

15 Oktober 2008 7 Desember 2008


Rencana
Realisasi
OBJEK-OBJEK PEMETAAN
No. Nama Simbol Definisi Bentuk Grafis Ukuran Bentuk
1. Batas Fisik Bidang - Batas fisik bidang adalah segala Ketebalan garis 0,1 mm
sesuatu yang membatasi bidang
tanah yang dianggap sebagai batas
kepemilikan tetap. Batas fisik bidang
ini dapat berupa pagar atau lainnya,
namun dapat pula berupa tidak
berpagar.
- Pagar yang berupa konstruksi
bangunan dan/atau dianggap
sebagai bagian dari bangunan diplot
di peta.

2. Bangunan Gedung dan bangunan adalah unsur Ketebalan garis 0,2 mm


buatan manusia yang digunakan untuk
melakukan berbagai aktifitas manusia.
No. Nama Simbol Definisi Bentuk Grafis Ukuran Bentuk
3. Batas Administrasi

3.1 Batas Propinsi Batas wilayah penguasaan - Panjang garis vertikal dan
administasi pemerintahan tingkat horisontal pada tanda -
Propinsi. (minus) 2 mm
2 mm 3 mm - Jarak antara dua tanda -
(minus) 3 mm
- Nama Kabupaten /
Propinsi ditulis dengan
= 0.4 mm huruf Times New Roman
2 mm font 12 atau huruf tegak
dengan ukuran cl. 120
tebal 0,4 mm

3.2 Batas Kabupaten / Batas wilayah penguasaan - Panjang garis horisontal


Kotamadya administasi pemerintahan tingkat pada tanda - (minus) 2
Kabupaten / Kotamadya. mm
- Jarak antara dua tanda -
2 mm (minus) 3 mm
- Titik berdiameter 0,4 mm
- Nama Kabupaten /
= 0.4 mm Kotamadya ditulis dengan
huruf Times New Roman
font 12 atau huruf tegak
dengan ukuran cl. 120
tebal 0,4 mm
No. Nama Simbol Definisi Bentuk Grafis Ukuran Bentuk
3.3 Batas Kecamatan Batas wilayah penguasaan - Panjang garis horisontal
administasi pemerintahan tingkat pada tanda - (minus) 2
Kecamatan. mm
- Jarak antara dua titik 1
2 mm
mm
1 mm
- Jarak antara dua tanda –
(minus) disesuaikan
= 0.4 mm - Titik berdiameter 0,4 mm
- Nama Kecamatan ditulis
dengan huruf Times New
Roman font 12 atau huruf
tegak dengan ukuran cl.
120 tebal 0,4 mm

3.4 Batas Kelurahan / Batas wilayah penguasaan - Panjang garis horisontal


Desa administasi pemerintahan tingkat pada tanda - (minus) 2
Kelurahan / Desa. 2mm
mm
1 mm - Jarak antara dua tanda +
3 mm
- Titik berdiameter 0,4 mm
= 0.4mm
- Nama Kelurahan/Desa
ditulis dengan huruf Times
New Roman font 12 atau
huruf tegak dengan
ukuran cl. 120 tebal 0,4
mm
No. Nama Simbol Definisi Bentuk Grafis Ukuran Bentuk
4. Unsur Perairan
4.1 Sungai Unsur alam untuk mengalirkan air. - Digambar dengan garis
Lebar dimensi sungai berdasarkan penuh warna hitam
ukuran antar bahu sungai. - Arah aliran dicantumkan
dengan tanda panah.
Besar dan panjang anak
panah disesuaikan
dengan lebar dan panjang
sungai
- Nama sungai jika ada,
dicantumkan diantara dua
garis batas sungai dengan
bentuk huruf Times New
Roman italics font 6-10
atau huruf miring 450
dengan ukuran cl. 50 s/d
100 (tergantung lebar
sungai). Huruf pertama
adalah huruf besar dan
selanjutnya kecil
- Jika lebar sungai tidak
cukup menampung nama,
maka nama sungai dapat
ditulis di luars sisi sungai
No. Nama Simbol Definisi Bentuk Grafis Ukuran Bentuk
4.2 Saluran Unsur buatan manusia untuk - Digambar dengan garis
mengalirkan air. Lebar dimensi penuh warna hitam
saluran atau selokan diukur - Nama saluran, anak
berdasarkan ukuran antar bahu panah dan cara
saluran atau selokan. penggambarannya sama
dengan ketentuan pada
penggambaran sungai

4.3 Garis pantai atau Batas antara daratan dan lautan yang - Penggambaran garis
garis batas darat dan garis batasnya ditentukan penuh warna hitam
perairan atau lautan berdasarkan pendefinisian yang dengan ketebalan 0,3 mm
disepakti bersama oleh instansi - Nama laut/danau ditulis
terkait. dengan bentuk huruf
Times New Roman italics
font 12 atau huruf miring
0
45 dengan ukuran cl. 120
- Daratan di pantai berupa
pasir digambar dengan
titik-titik.
No. Nama Simbol Definisi Bentuk Grafis Ukuran Bentuk
4.4 Rawa - Penggambaran garis
penuh warna hitam
dengan tebal garis 0,2
mm
- Nama rawa ditulis dengan
bentuk huruf Times New
Roman italics font 6-10
atau huruf miring 450
dengan ukuran antara cl.
50-100 (disesuaikan)
- Penempatan simbol
disesuaikan agar mewakili
areal rawa keseluruhan

4.5 Tambak - Penggambaran tambak


adalah dengan
membatasi areal
pertambakan dengan
pemberian tanda huruf Tb
Tb yang dituliskan di
beberapa tempat yg
cukup mewakili seluruh
areal pertambakan
- Jenis huruf Times New
Roman italics font 6 atau
huruf tegak dengan
ukuran antara cll. 60
No. Nama Simbol Definisi Bentuk Grafis Ukuran Bentuk
5 Bangunan
Pendukung Pada
Unsur Perairan
5.1 Bangunan Pembagi - Penggambaran gris
Air atau Dam penuh warna hitam
dengan tebal 0,3 mm
- Tanda aliran berupa anak
panah ukurannya
disesuaikan dengan lebar
salura

5.2 Jembatan Batu atau - Penggambaran garis


Beton penuh warna hitam
2 dengan ketebalan 0,2
mm-0,4 mm (disesuaikan
2 3
satu tingkat di atas garis
jalan)
45
0

- Lebar jembatan
disesuaikan dengan
kondisi lapangan
No. Nama Simbol Definisi Bentuk Grafis Ukuran Bentuk
6 Jalan Prasarana transportasi yang
menghubungkan satu tempat
dengan tempat yang lainnya.
6.1 Jalan diperkeras Jalan yang dibangun dengan - Penggambaran garis penuh
pondasi batu dilapisi dengan aspal warna hitam dengan tebal
atau jenis pelapisan lain. Lebar Jl. Kartini 0,3 mm dan jenis huruf
dimensi jalan diperkeras diukur Times New Roman font 6-10
berdasarkan perkerasan jalannya atau huruf tegak dengan
atau antar bahu jalan. ukuran antara cl. 60-100
Catatan : - Penulisan nama jalan harus
Apabila lebar jalan kurang dari 1 mm jelas, huruf pertama harus
d peta maka jalan digambarkan besar selanjutnya huruf kecil
dengan satu garis, sedangkan bila - Spasi penulisan disesuaikan
lebar lebih dari 1 mm di peta maka dengan lebar jalan dan tidak
jalan digambarkan dengan dua garis. terbalik

6.2 Jalan diperkeras, di - Ketentuan penggambaran


sebelah kanan dan sama dengan ketentuan
kirinya terdapat penggamabaran jalan di
Jl. Kartini
selokan dan trotoar. atas
- Selokan diberi tanda anak
panah sesuai dengan arah
aliran air
- Penggambaran trotoar
disesuaikan dengan kondisi
lapangan
No. Nama Simbol Definisi Bentuk Grafis Ukuran Bentuk
6.3 Jalan setapak di - Penggambaran garis
permukiman, gang putus-putus warna hitam
atau lorong. dengan ketebalan 0,2 mm
Gang Rambutan - Nama gang atau lorong,
jika ada, dicantumkan
dengan jenis huruf Times
New Roman font 6 atau
Lorong Badak huruf tegak dengan
ukuran antara cl. 60
(disesuaikan)

7 Titik Dasar Teknik Titik tetap yang mempunyai


koordinat yang diperoleh dari suatu
pengukuran dan perhitungan dalam
suatu sistem tertentu yang berfungsi
sebagai titik kontrol ataupun titik ikat
untuk keperluan pengukuran dan
rekonstruksi batas. Bentuk fisik dari
titik ini adalah berupa tugu-tugu di
lapangan.
No. Nama Simbol Definisi Bentuk Grafis Ukuran Bentuk
7.1 Titik Dasar Teknik. Titik Dasar Teknik yang merupakan Ukuran sisi-sisi segitiga titik
Titik Dasar Teknik turunan dari orde 2, diukur 3 mm
3 mm 3 mm
Orde 3 menggunakan GPS.
3 mm

8 Perkebunan, Hutan
Sawah

8.1 Perkebunan Areal tanah yang diolah dan ditanami


O 1 mm
satu atau berbagai jenis tanaman.

1.5 mm
2 mm

8.2 Sawah Areal tanah yang diolah dan ditanami Sawah dibatasi dengan garis
padi. pematang sawah dan diberi
S
S S huruf S
S

S
S

8.3 Hutan
O 2 mm

o 1.5 mm
45 2 mm
2 mm
Laporan Pekerjaan Identifikasi Lapangan
Pembuatan Peta Garis Skala 1 : 1.000 Dari Peta Foto Skala 1 : 1.000
Lokasi : Kabupaten Penajam Paser Utara Propinsi Kalimantan Timur

No Kabupaten Kecamatan Desa /Kelurahan Keterangan

1 Penajam Paser Utara 1 Babulu 1 Desa Gunung Makmur TL


2 Desa Gunung Intan TL
3 Desa Sebakung Jaya TL
4 Desa Babulu Barat TL
5 Desa Labangka TL

2 Waru 1 Kel. Api Api TL


2 Kel. Sesulu TL
3 Waru TL

3 Penajam 1 Kel. Tanjung Tengah TL


2 Kel. Petung TL
3 Kel. Saloloang TL
4 Desa Giri Mukti TL
5 Kel. Pejala TL
6 Kel. Lawe Lawe TL
7 Kel. Nipah Nipah TL
8 Kel. Sungai Parit L
9 Kel. Sesumpu TL
10 Kel.Kampung Baru TL
11 Kel. Nenang TL
12 Kel. Gunung Seteleng TL
13 Kel. Penajam TL

L = Lengkap

TL = Tidak Lengkap
BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
DEPUTI BIDANG SURVEI, PENGUKURAN DAN PEMETAAN
DIREKTORAT PEMETAAN DASAR
Jl. Kuningan Barat I Nomor 1 Jakarta Selatan

Jakarta, 10 Oktober 2008


Nomor : 424.1 - S – D.1.2 – X - 2008 Kepada Yth :
Sifat : Penting Kepala Kantor Pertanahan
Lamp : 3 (tiga) berkas Kab. Penajam Paser Utara
Perihal : Permohonan/Petunjuk Pelaksanaan Survei di-
dan Pemetaan. PENAJAM

Menjawab permohonan Saudara mengenai kegiatan Pembuatan Peta Garis


Digital skala 1:1.000 dan Identifikasi Lokasi berdasarkan surat tanggal 8 Oktober
2008 Nomor 610/386/BPN-44.12/2008 , bersama ini disampaikan bahan dan arahan
untuk membantu pelaksanaan kegiatan dimaksud.

Bahan dan arahan tersebut terdiri dari:


1. Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Pembuatan Peta Garis Digital skala
1:1.000 dan Identifikasi Lokasi/Lapangan.
Pada Kerangka Acuan Kerja masih diperlukan penyesuaian teknis
pelaksanaan Kegiatan yang disesuaikan dengan keadaan/lokasi
setempat.
2. Harga Satuan Pekerjaan/Kegiatan.
Harga satuan kegiatan disusun berdasarkan Harga Satuan Biaya Khusus
(HSBK) Bakosurtanal dan untuk pelaksanaannya di kabupaten Penajam
Paser Utara agar dapat disesuaikan dengan harga satuan setempat.
Alokasi umum untuk perincian biaya adalah:
- Persiapan : 3% (maksimal)
- Bahan/ATK : 25% (maksimal)
- Pelaksanaan : 40%
- Pengolahan data : 25%
- Pelaporan/arsip : 7% (maksimal)
3. Daftar petugas teknis yang diusulkan dari BPN Deputi Bidang Survei
Pengukuran dan Pemetaan untuk membantu pelaksanaan
pekerjaan/kegiatan (usulan terlampir).

Bersama ini pula disertakan bahan dasar pemetaan berupa peta foto udara
skala 1:1.000 dalam bentuk softcopy.

Demikian untuk menjadi maklum.

A.n. DEPUTI BIDANG SURVEI, PENGUKURAN DAN PEMETAAN


DIREKTUR PEMETAAN DASAR

Dr. IRAWAN SUMARTO


NIP. 130 812 297
SURAT PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJASAMA
PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBUATAN PETA GARIS
DAN IDENTIFIKASI LAPANGAN
NOMOR : 050/193/Set-Bapp/ X/2008

Pada hari ini Selasa tanggal Tujuh bulan Oktober tahun Dua Ribu Delapan,
kami yang bertandatangan dibawah ini :

1. Ir. H. IBRAHIM, MP
Jabatan Kepala Bappeda Kabupaten Penajam Paser
: Utara, yang berkedudukan di Penajam, dalam hal
ini bertindak selaku Pengguna Anggaran (PA) dan
dalam jabatannyaa sebagai kepala Bappeda
Kabupaten Penajam Paser Utara.

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2. SAID AMBRI,SH
Jabatan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Penajam
: Paser Utara, yang berkedudukan di Penajam,
dalam hal ini bertindak selaku Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) dan dalam jabatannya sebagai
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Penajam
Paser Utara.

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Kedua belah pihak telah sepakat melaksanakan perjanjian kerjasama dalam


kegiatan survey dan pemetaan untuk pekerjaaan pembuatan Peta garis digital dan
identifikasi lapangan di Kabupaten Penajam Paser Utara dengan ketentuan-
ketentuan sebagaimana tertuang dalam pasal –pasal sebagai berikut :

Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN

1) Maksud dari surat perjanjian kerjasama survey dan pemetaan untuk


pembuatan Peta Garis Digital dan identifikasi lapangan ini adalah sebagai
pelaksanaan atau tindak lanjut surat Kepala BPN RI Deputi Bidang Survey,
Pengukuran dan Pemetaan.
2) Tujuan :
a. Sebagai dasar hukum pelaksanaan kegiatan survey dan pemetaan untuk
pembuatan Peta garis digital dan identifikasi lapangan di sepanjang koridor
Penajam-Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara.
b. Tersedianya Peta garis digital sekala 1 : 1000 dan hasil identifikasi
lapangan seluas 20.000 Ha

Pasal 2

RUANG LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup Surat Perjanjian Pelaksanaan Kerjasama ini meliputi :


1) Wilayah Survey dan Pemetaan dalah Penajam Babulu seluas 20.000
Hektar yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara.
2) Bahan dasar atau data dasar untuk survey dan pemetaan berupa peta
foto/foto udara.
3) Menyusun laporan kegiatan/pekerjaan yang juga termasuk penggandaan
laporan
4) Hasil kegiatan / pekerjaan survey dan pemetaan adalah :
a. Peta garis digital skala 1 : 1000
b. Laporan kegiatan identifkasi lapangan dengan luas area 20.000 Ha
5) Peta yang dihasilkan dari kegiatan/pekerjaan survey dan pemetaan berupa
lembaran peta dengan jumlah sebanyak 800 (delapan ratus) lembar dan
hasil identifikasi lapangan yang berupa laporan kegiatan
6) Pelaksanaan kegiatan / pekerjaan suvey dan pemetaan dilakukan secara
swakelola oleh Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara yang
dilaksanakan dengan cara kerjasama dengan Kantor Pertanahan
Kabupaten Penajam Paser Utara.

Pasal 3

HAK DAN KEWAJIBAN

1). PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut :


a. Hak : Menerima/memperoleh hasil kegiatan yang berupa peta
dan laporan.
b. Kewajiban : 1. Menyiapkan anggaran kegiatan
2. Menyiapkan kerangka Acuan Kerja (KAK)
3. Menetapkan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
4. Membayar hasil pekerjaan yang telah diserahkan.

2) PIHAK KEDUA mempunyai Hak dan Kewajiban sebagai berikut :


a. Hak : Menerima Pembayaran sesuai hasil kegiatan yang telah
diserahkan.
b. Kewajiban : 1. Menyusun usulan rencana anggaran biaya;
2. Membuat dan memperbaiki laporan dan Peta;
3. Mengandakan laporan;
4. Merepresentasikan hasil pelaksanaan dalam seminar;

Pasal 4
PERSYARATAN TEKNIS/ RINCIAN PELAKSAAN PEKERJAAN

Persyaratan teknis/ rincian pekerjaan yang diatur dalam kerjasama ini adalah
sebagai berikut :
a. Bahan dasar yang berupa peta foto/ foto udara.
b. Peta garis digital yang memuat detail unsur-unsur geografis:
- Jaringan jalan
- Detail perairan
- Batas Wilayah Administrasi
- Nama dan fungsi bangunan
- Detail pertanian dan perkebunan
c. Peta-peta yang dimaksud pada pasal 4 disimpan dalam format digital dengan
jenis file *dwg dalam media eksternal hardisk.
d. Laporan yang dihasilkan berupa print out/hardcopy dan softcopy yang berupa
file *pdf disimpan dalam media compact disk (CD)
e. Legenda Peta sesuai dengan standar yang ditetapkan

Pasal 5
TEKNIS PELAKSANAAN

1) Teknis Pelaksanaan survey dan pemetaan mengunakan metode Fotogrametri


dengan proses supervised maupun dengan survey/pengecekan lapangan.
2) Pemetaan batas wilayah dan nama tempat sesuai dengan unsur dasar
Geografis dilakukan dengan mengunakan data / peta sekunder.

Pasal 6
JANGKA WAKTU DAN JADWAL PELAKSANAAN

1) Jangka waktu Penyelesaian pekerjaan sampai selesai 100% (seratus persen)


disepakati 60 (enam puluh) hari kalender atau 2 (dua) bulan, terhitung mulai
tanggal 7 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 5 Desember 2008.
2) Jadwal pelaksanaan adalah sebagai berikut :
No Uraian Kegiatan Volume Satuan Lama Pekerjaan Ket
1. Pembuatan Peta 800 Lembar 60 hari Barang
garis
2. Identifikasi lapangan 20.000 Ha 35 hari Barang
Pasal 7
BIAYA PEKERJAAN DAN TATA CARA PEMBAYARAN

1) Pembiayaan dari pelaksaan kegiatan/pekerjaan survey dan pemetaan untuk


pembuatan Peta garis digital dan identifikasi lapangan di Kabupaten Penajam
Paser Utara tahun anggaran 2008 ditetapkan sebesar Rp. 460.000.000,- (
empat ratus enam puluh juta rupiah) termasuk pajak-pajak yang dikenakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Pembayaran biaya pelaksanaan pekerjaan tersebut pada ayat (1) diatas oleh
PIHAK PERTAMA secara langsung kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan
prestasi/ kemajuan atau hasil pekerjaan yang telah diserahkan.
3) Pembayaran dilakukan dengan perincian sebagai berikut :
No Uraian Kegiatan Volume Biaya (Rp) Keterangan
1. Pembuatan Peta 800 400.000.000,-
garis digital
2. Identifikasi lapangan 20.000 60.000.000,- Dibayar 50%
UMK

4) Pelunasan pembayaran biaya pelaksanaan pekerjaan pembuatan Peta garis


digital dan identifikasi lapangan sebesar 100% dilakukan setelah PIHAK
KEDUA menyelesaikan pekerjaan.

Pasal 8
HASIL DAN TATA CARA PENYERAHAN

1) Kegiatan/pekerjaan survey dan pemetaan ini menghasilkan keluaran berupa


hasil data identifikasi lapangan, peta garis digital dan laporan hasil kegiatan.
2) Hasil–hasil yang merupakan keluaran dari kegiatan/pekerjaan survey dan
pemetaan ini mencantumkan logo dari PARA PIHAK.
3) Peta garis digital hasil pelaksanaan pekerjaan diserahkan dalam format vector
dengan jenis file *dwg yang disimpan dalam media Eksternal Hardisk
sebanyak 4 (empat) buah.
4) Laporan hasil pekerjaan diserahkan berupa print out/hardcopy juga berupa file
* pdf yang disimpan dalam media compact disk (CD) sebanyak 5 (lima) set.
5) Laporan terdiri dari 3 (tiga) macam yaitu laporan pendahuluan, laporan antara
dan Laporan akhir.
6) Laporan pendahuluan memuat/berisi sekurang-kurangnya :
1. Pendahuluan
2. Spesifikasi data dasar
3. Metode suvey dan pemetaan
4. Teknis penyimpanan data
5. Penutup
7) Laporan Antara memuat/berisi sekurang-kurangnya :
1. Pendahuluan
2. Spesifikasi data dasar
3. Metode survey dan pemetaan
4. Uraian tahap pelaksanaan
5. Teknis penyimpanan data
6. Lampiran Peta
7. Penutup
8) Hasil Akhir :
1. Hasil Identifikasi
2. Peta garis digital
9) Buku Laporan sebagaimana tersebut dalam pasal 8 ayat (6) dan (7) dicetak
dan digandakan sejumlah 20 (dua puluh) eksemplar, masing-masing 10
(sepuluh) eksemplar.
10)Hasil kegiatan/pekerjaan diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA dengan jangka waktu dan jadwal pelaksanaan yang tersebut dalam
pasal 6 dengan suatu Berita Acara Serah Terima Hasil Kegiatan/Pekerjaan.

Pasal 9
FORCE MAJEUR DAN SANKSI

1. Yang dimaksud “force majeur” adalah suatu keadaan terpaksa atau suatu
kejadian diluar kemampuan manusia, peristiwa hukum atau aturan, gangguan
industri, perang, bencana alam atau kejadian serupa diluar kekuasaan kedua
belah pihak yang mempengaruhi Surat Perjanjian Kerjasama dan tidak dapat
diatasi.
2. Apabila mengalami kejadian yang termasuk “force majeur” PIHAK KEDUA
tidak dapat menyelesaikan sebagian atau seluruh pekerjaan yang dimaksud
dalam pasal 4, 5, 6, 7 dan 8 sesuai dengan batas waktu yang ditentukan dalam
Surat Perjanjian Kerjasama, maka PIHAK KEDUA dalam waktu selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari.
3). Apabila PIHAK PERTAMA dapat menerima kejadian dimaksud dalan ayat (2)
pasal ini dan PIHAK KEDUA sanggup untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan, maka kedua belah pihak sepakat untuk meninjau, menyusun dan
menetapkan kembali batas waktu dan jadwal penyelesaian pekerjaan yang
dituangkan dalam suatu Berita Acara.
4). Apabila PIHAK KEDUA menyatakan tidak sanggup lagi menyelesaikan
sebagian atau seluruh pekerjaan dengan alasan “Force majeur” maka PIHAK
PERTAMA berhak memutuskan hubungan perjanjian kerjasama ini.
Pasal 10
PERUBAHAN DAN PENYEMPURNAAN (ADDENDUM)

Apabila terjadi perubahan dan penyempurnaan (addendum) terhadap


pelaksaan kegiatan/pekerjaan dalam ruang lingkup Surat Perjanjian Kerjasama
akan diatur kemudian yang didahului dengan musyawarah antar PARA PIHAK
dan hasil musyawarah dituangkan dalam suatu Berita Acara.

Pasal 11
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN

Pelaksanaan perjanjian kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA


PIHAK pada tanggal 7 Oktober 2008 dan berakhir sampai dengan akhir
Tahun Anggaran 2008.

Pasal 12
PENUTUP

Surat perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibuat


dalam 6 (enam) rangkap dan 2 (dua) di antaranya dibubuhi materai sebesar
Rp. 6.000,- (Enam ribu rupiah) dan kesemuanya berlaku sah serta mempunyai
kekuatan hukum yang sama bagi PARA PIHAK.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


KEPALA KANTOR PERTANAHAN KEPALA BAPPEDA
KABUPATEN PENAJAM PASER KABUPATEN PENAJAM PASER
UTARA UTARA

SAID AMBRI, SH. Ir. H. IBRAHIM, M.P.


NIP. 010 150 720 NIP. 080 078 648
BADANPERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Jalan Daeng Ma’gu Kelurahan Nipah – Nipah Kecamatan Penajam
Kabupaten Penajam Paser Utara

SURAT TUGAS
PEKERJAAN PEMBUATAN PETA GARIS SKALA 1:1000 DAN IDENTIFIKASI LAPANGAN
AREA SEPANJANG JALAN PROPINSI PENAJAM-BABULU
LUAS 20.000 HA

Nomor : 610/ 393 /BPN-44.12/2008

Pada hari ini Rabu tanggal Lima Belas bulan Oktober tahun Dua ribu delapan, berdasarkan :
Surat Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor :
050/193/Set-Bapp/X/2008 tanggal 7 Oktober 2008;

Dengan ini Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Penajam Paser Utara memberikan perintah kepada :

NO NAMA/NIP JABATAN PEKERJAAN


Kasubdit Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau
1 IR. DESRIZAL K.GINDOW, MSc.
Kecil Asisten Team Leader
NIP .010138035 dan Perairan
2 Drs. YADRI AZIS Kasi Pulau-Pulau Kecil dan Perairan Digitalisasi Peta Foto
NIP.010136075
3 Ir. ATIEK SUMARYATI Kasi Wilayah Perbatasan dan Wilayah Plotting dan
NIP.010182969 Tertentu Pengumpulan Peta
4 EDY PINTADI, ST Kasi Pemetaan Citra Digitalisasi Peta Foto
NIP.010154879
5 Ir. Rr. ENY PUTRANTI Kasi Pemetaan Terestris Digitalisasi Peta Foto
NIP.750003029 dan Pengumpulan Peta
6 A. GIYANTO, SH Kasi Wilayah Administrasi Entry, Editing dan
NIP.010083313 Edge Matching
7 RIYANTO S. TOSSE, S.SiT. Staf Direktorat Pemetaan Dasar Entry, Editing dan
NIP.750003941 Edge Matching
8 HALIM KUSWOYO, S.SiT. Staf Direktorat Pemetaan Dasar Entry, Editing dan
NIP. 750005739 Edge Matching
9 IIN HERAWATI, ST. Staf Direktorat Pemetaan Dasar Plotting
NIP.750007526
10 FAUS TINUS HANDI FERYANDI, ST Staf Direktorat Pemetaan Dasar Plotting
NIP.750007576
11 SUBUR YUSRA, S.Si Staf Direktorat Pemetaan Dasar Plotting
NIP.750008357 (III/a)
12 MOCH. MIMBAR Staf Direktorat Pemetaan Dasar Entry, Editing dan
NIP.750007809 Edge Matching
13 TRI DINI SULISTIANTI Staf Direktorat Pemetaan Dasar Plotting
NIP. 750008348
14 TAUFIK Staf Direktorat Pemetaan Dasar Digitalisasi Peta Foto
NIP. 750009418
15 SUPRIANTORO Staf Deputi Bidang SPP Digitalisasi Peta Foto
NIP.750002795
16 BUDI SUSANTO, SH Staf Deputi Bidang SPP Digitalisasi Peta Foto
NIP. 750002801
17 RADIYO Staf Deputi Bidang SPP Digitalisasi Peta Foto
NIP. 010085106
18 ENDANG RUSMANA Staf Deputi Bidang SPP Entry, Editing dan
NIP. 750002789 Edge Matching
19 SARDJO Staf Deputi Bidang SPP Digitalisasi Peta Foto
NIP. 750000442
20 AHMADI, S.SiT Staf Kantor Pertanahan Kab. Penajam Identifikasi Lapangan
NIP.750004214 Paser Utara
21 ABD. KADIR Staf Kantor Pertanahan Kab. Penajam Identifikasi Lapangan dan
NIP.010110835 Paser Utara Operator Komputer
22 EKO BUDIONO, B.Sc Staf Kantor Pertanahan Kab. Penajam Identifikasi Lapangan
NIP.01049745 Paser Utara
23 ADI MAHENDRA Staf Kantor Pertanahan Kab. Penajam Identifikasi Lapangan
NIP.750008112 Paser Utara
24 KAMIDI, SH Staf Kantor Pertanahan Kab. Penajam Analisa dan Kompilasi
NIP.010107793 Paser Utara Bidang Tanah
25 IMAM SANTOSO, SH Staf Kantor Pertanahan Kab. Penajam Analisa dan Kompilasi
NIP. 010161798 Paser Utara Bidang Tanah
26 NINIS SRI SUNDARI, B.Sc Staf Kantor Pertanahan Kab. Penajam Analisa dan Kompilasi
NIP. 010180819 Paser Utara Bidang Tanah
27 JUMAIRI, A.Ptnh Staf Kantor Pertanahan Kab. Penajam Analisa dan Kompilasi
NIP. 010157879 Paser Utara Bidang Tanah
28 DJUMRAH Staf Kantor Pertanahan Kab. Penajam Sekretaris
NIP. 010153196 Paser Utara

Untuk melaksanakan pekerjaan Pembuatan Peta Garis Skala 1:1000 Dan Identifikasi Lapangan Area
Sepanjang Jalan Propinsi Penajam-Babulu, dengan ketentuan sebagai berikut :

I. Tugas Pekerjaan

Pekerjaan Pembuatan Peta Garis Skala 1:1000 dan Identifikasi Lapangan Area Sepanjang Jalan
Propinsi Penajam-Babulu dilaksanakan dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Persiapan
2. Identifikasi Lapangan
3. Pengumpulan Peta
4. Analisa dan Kompilasi Data Bidang Tanah
5. Digitalisasi/On-Screen Peta Garis Dari Peta Foto
6. Entry, Editing dan Edge Matching
7. Plotting
8. Seminar

II. Waktu Pelaksanaan


Pekerjaan Pembuatan Peta Garis Skala 1:1000 dan Identifikasi Lapangan Area Sepanjang Jalan
Propinsi Penajam-Babulu, dilaksanakan selambat-lambatnya hingga tanggal 5 Desember 2008..

Demikian surat tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.


Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Penajam Paser Utara

SAID AMBRI, SH
NIP. 010150720

Anda mungkin juga menyukai