Anda di halaman 1dari 4

Noviarizqoh Nurul Habibah

02311740000089
Mekanika Fluida
ALIRAN FLUIDA

1. Aliran Viskous dan Invisid


Aliran viskous (Viscous flow) adalah aliran yang dipengaruhi oleh viskositas.
Adanya viskositas menyebabkan adanya tegangan geser dan kehilangan energi. Pada
aliran ini terjadi gesekan antara fluida dengan dasar/dinding saluran atau pipa. Gambar
dibawah ini menampilkan percobaan aliran viskous melalui sebuah pilar berbentuk
tabung.

Aliran invisid (Invicid flow) adalah aliran yang tidak dipengaruhi


viskositas/kekentalan, sehingga aliran ini tidak memiliki tegangan geser dan kehilangan
energi. Dalam kenyataannya aliran fluida ideal tidak ada. Konsep ini digunakan para
peneliti terdahulu untuk membentuk persamaan aliran fluida dan pengaplikasiannya di
lapangan ditambahkan faktor penyesuaian sesuai kondisi nyata. Gambar dibawah ini
mengilustrasikan aliran invisid melalui sebuah pilar berbentuk tabung.

2. Aliran Internal dan External


Aliran dalam (internal flow) adalah aliran yang dibatasi oleh benda padat atau
aliran yang mengalir melalui saluran tertutup. Contohnya aliran dalam pipa dan
sambungan. Pada aliran dalam, gaya yang berperan adalah gaya inersia dan viskositas.
Analisis aliran ini memperhitungkan geometri sistem yng berupa dimensi panjang. Selain
itu, analisis aliran ini juga memperhitungkan tingkat kekasaran permukaan dalam yang
bersentuhan dengan sistem aliran.
Noviarizqoh Nurul Habibah
02311740000089
Mekanika Fluida

Gambar aliran air dalam pipa

Aliran luar (External flow) berarti aliran yang dibatasi oleh fluida atau aliran yang
melewati benda-benda yang terendam dalam fluida. Contohnya aliran air disekitar kapal
selam dan aliran udara disekitar bola golf yang tengah melambung di udara, ataupun
aliran udara di sekitar pesawat terbang. Analisis aliran ini memperhitungkan geometri
benda, yaitu benda dua dimensi, simetri sumbu, dan tiga dimensi. Selain itu, analisis
aliran ini juga mempertimbangkan karakteristik benda, apakah benda tersubut dibuat
mulus seperti arur (seperti mobil balap) atau tumpul (seperti parasut).

Gambar aliran udara di sekitar sayap pesawat

3. Aliran Termampatkan dan Tak Termampatkan


Aliran termampatkan (Compressible flow) adalah kondisi aliran dimana rapat
massa fluidanya dapat berubah karena perubahan tekanan dan temperatur. Contohnya
adalah gas.
Aliran tak termampatkan (Incompressible flow) adalah kondisi aliran dimana
rapat massa fluidanya tidak berubah, kerapatannya konstan terhadap perubahan tekanan.
Contoh aliran tak termampatkan adalah air dan minyak.

4. Aliran Laminar dan Turbulen


Aliran laminar (Laminar flow) terjadi apabila partikel-partikel fluida bergerak
teratur dengan membentuk garis lintasan kontinyu dan tidak saling berpotongan. Aliran
laminar mempunyai kecepatan alir yang rendah dengan kekentalan yang besar.
Aliran turbulen (Turbulent flow) terjadi apabila partikel-partikel fluida bergerak
tidak teratur dan garis lintasannya saling berpotongan. Aliran turbulen mempunyai
kecepatan alir yang besar dengan kekentalan yang rendah.
Noviarizqoh Nurul Habibah
02311740000089
Mekanika Fluida
Ada bilangan yang bernama bilangan Reynolds yang digunakan untuk mengukur
dan menentukan apakah aliran fluida tersebut termasuk laminar, turbulen, atau transisi.

𝜌𝑈𝐿
𝑅𝑒 =
𝜇
Dimana : Re = Bilangan Reynolds
𝜌 = Massa jenis
U = Kecepatan aliran fluida
L = Panjang karakteristik
𝜇 = Viskositas

Transisi dari aliran laminar dan aliran turbulen karena diatas bilangan Reynolds
yang tertentu aliran laminar menjadi tidak stabil, jika suatu gangguan kecil diberikan pada
aliran, pengaruh aliran ini semakin besar dengan bertambahnya waktu. Suatu aliran
dikatakan stabil bila gangguan–gangguan diredam. Ternyata bahwa dibawah bilangan
Reynolds yang tertentu aliran pipa yang laminar bersifat stabil untuk tiap gangguan yang
kecil.
Aliran laminar pada kondisi dimana bilangan Reynolds lebih kecil dari 2300
(>2300) dan turbulen jika bilangan Reynolds lebih besar 4000 (>4000). Dan jika bilangan
Reynolds berada diantara 2300 dan 4000 adalah merupakan daerah transisi.

Gambar diatas menunjukkan, Gambar (a) adalah keran air yang dibuka saat awal
(bukaan kecil) sehingga air yang mengalir kecepatannya kecil, pada kondisi ini terjadi
aliran laminer. Kecepatan air meningkat pada Gambar (b) dan Gambar (c) sehingga aliran
air berubah menjadi turbulen.

5. Aliran Tunak dan Tak Tunak


Aliran tunak (Steady flow) adalah aliran fluida yang mana kondisi alirannya
(kecepatan, tekanan, densitas, dsb) tidak berubah dengan waktu. sebagai contoh pada saat
kita membuka kran dengan bukaan kran yang tetap maka aliranya adalah steady flow.
Aliran tak tunak (Unsteady flow) adalah aliran yang mana terdapat perubahan
kecepatan terhadap waktu dalam aliran tersebut. Sebagai contoh, pada saat kita memutar
penutup kran maka air yang mengalir adalah unsteady flow.

6. Aliran Satu, Dua, dan Tiga Dimensi


Istilah satu, dua dan tiga aliran dimensi mengacu pada jumlah ruang terkoordinasi
yang diperlukan untuk menggambarkan aliran. Tampaknya setiap aliran fisik umumnya
Noviarizqoh Nurul Habibah
02311740000089
Mekanika Fluida
tiga dimensi. Tetapi ini sulit untuk dihitung dan membutuhkan penyederhanaan sebanyak
mungkin. Hal ini dicapai dengan mengabaikan perubahan mengalir ke arah mana pun,
sehingga mengurangi kerumitan. Dimungkinkan untuk mengurangi masalah tiga dimensi
menjadi dua dimensi, bahkan satu dimensi sekalipun. Namun dari sisi akurasi, memang
aliran 3 dimensi mempunyai tingkat ketepatan paling tinggi dari 2 atau 1 dimensi.

Gambar di atas adalah contoh aliran satu dimensi, dimana aliran digambarkan
pada satu bidang saja / dalam satu sumbu koordinat yakni sumbu x.

Gambar di atas adalah contoh aliran dua dimensi, dimana aliran digambarkan pada
dua bidang / dalam dua garis sumbu koordinat yakni sumbu x dan y.

Gambar di atas adalah contoh aliran tiga dimensi, dimana aliran digambarkan
pada tiga bidang/ dalam tiga garis sumbu koordinat yakni sumbu x, y, dan z.

Anda mungkin juga menyukai