Anda di halaman 1dari 45

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN DPD (DEFISIT PERAWATAN DIRI)


SP 1

Disusun Oleh:
Aanisah Zahran
11151040000017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 1

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Data Subjektif : Klien mengatakan..
 Tidak mau mandi karena malas
Data Objektif : Klien tampak..
 Kotor
 Tidak rapi
 Klien menggaruk badan
 Kulit berdaki
2. Diagnosa keperawatan
Defisit perawatan diri
3. Tujuan Khusus
a) Klien mampu untuk melakukan kebersihan diri secara mandiri
b) Klien mampu melakukan berhias/ berdandan secara baik
4. Tindakan keperawatan
a) Melatih pasien cara perawatan kebersihan diri
b) Menjelaskan pentingnya perawatan diri
c) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
d) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
e) Melatih pasien mempraktikan cara kebersihan diri

B. Proses pelaksanaan tindakan


 Fase orientasi
P: Assalamualaikum ibu. Selamat pagi..
K: Waalaikumsalam sus.
P: perkenalkan bu nama saya perawat anisa. saya yang akan merawat ibu dari jam 7 pagi
sampai jam 2 siang nanti bu. Kalau boleh saya tahu, nama ibu siapa bu? Senang dipanggil
apa?
K: panggil saja Ina
P: baik Ina. Bagaimana perasaan ibu hari ini?
K: saya baik-baik saja sus.
P: baik Ina, tadi saya melihat Ina menggaruk-garuk badan terus, gatal ya?
K: iya sus
P: bagaimana sekarang kita berbincang-bincang tentang kebersihan diri Ina?
K: boleh sus.
P: Ina mau berbicara dengan saya berapa lama bu?
K: 10 menit saja sus
P: Ina ingin kita berbicara dimana?
K: disini saja sus.

 Fase Kerja
P: baik Ina, sekarang saya ingin bertanya Ina tadi sudah mandi?
K: belum sus
P: kenapa memangnya? Kok belum mandi?
K: iya saya malas ah sus.
P: baiklah, menurut Ina apa pentingnya mandi buat diri?
K: ya biar bersih sus, wangi
P: kira-kira menurut Ina, tanda-tanda orang yang tidak merawat diri seperti apa?
K: ya dia keliatannya kotor, bau, gatel.
P: kotor, bau, gatel lalu apa lagi?
K: bau mulutnya.
P: baik Ina. Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan apa yang terjadi?
K: ya nanti jadi panu, kutuan
P: betul sekali, jadinya nanti panu dan kutuan ya. Lalu apa yang Ina lakukan untuk merawat badan
dan rambut Ina?
K: kalau badan saya mandi kalau rambut saya sampoan sus.
P: Baiklah, terakhir Ina mandi kapan dan sampoan?
K: seminggu yang lalu sus.
P: baiklah, sebelum Ina mandi, apa saja yang harus Ina persiapkan?
K: air, gayung, sabun, sampo, handuk, sikat gigi, odol
P: apa lagi yang harus disiapkan?
K: pakaian,sisir sus.
P: wah bagus sekali Ina. menurut Ina, kalau mandi itu harus bagaimana baiknya? Caranya seperti
apa?
K: ya saya guyur seluruh tubuh saya kalau keramas ya rambutnya dibasahin terus dikasih sampo
dan sabun. Terus dibilas lagi tubuh sama rambutnya deh terus sikat gigi. Kalau sudah semuanya,
dikeringin pake handuk terus kalau sudah kering, baru pakai baju.
P: wah Ina baik sekali ya bu dapat menyebutkan apa saja yang dipersiapkan dan bagaimana cara
untuk mandi ya bu. Nah sekarang bagaimana kita mempraktekannya langsung? Saya akan bimbing
Ina mandi. Bagaimana?
K: boleh sus.
P: (menginstruksikan) Sekarang Ina buka bajunya. Sekarang Ina siram seluruh tubuh bu termasuk
rambut lalu Ina ambil shampoo gosokkan pada kepala Ina sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.
Bagus sekali, Selanjutnya Ina ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram
dengan air sampai bersih. jangan lupa sikat gigi pakai odol. Giginya disikat mulai dari arah atas
ke bawah. Gosok seluruh gigi Ina mulai dari depan sampai belakang. Bagus sekali Ina lalu kumur
- kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh ibu sampai bersih lalu keringkan dengan
handuk. Ina bagus sekali melakukannya. Selanjutnya ibu pakai baju dan sisir rambutnya dengan
baik

 Fase terminasi
P: bagaimana bu perasaannya setelah mandi dan setelah berpakaian ini ?
K: saya segar sus.
P: coba Ina sebutkan apa saja yang harus disiapkan sebelum mandi?
K: ada air, gayung, sabun, sampo, handuk, sikat gigi, odol, pakaian dan sisir sus.
P: baik sekali Ina. Lalu jelaskan cara untuk mandi ?
K: saya guyur seluruh tubuh saya kalau keramas ya rambutnya dibasahin terus dikasih sampo dan
sabun. Terus dibilas lagi tubuh sama rambutnya deh terus sikat gigi. Kalau sudah semuanya,
dikeringin pake handuk terus kalau sudah kering, baru pakai baju.
P: wah iIna baik sekali ya. Ina dapat menjelaskan cara mandi yang baik dan dapat menyebutkan
peralatan yang digunakan saat mandi. Bagaimana kalau ini dimasukan di jadwal harian Ina hari
ini?
K: boleh sus.
P: disini ada nama Ina, nah Ina silahkan tulis nama Ina siapa. Lalu disini isi di bagian jam 09.00
bu, diisi dengan Tarik nafas dan buang nafas ya. Lalu hari ini tanggal berapa Ina silahkan isi. Dan
keterangannya ada M: yaitu mandiri, B: dengan bantuan, dan T: tidak melakukan bu. Karena tadi
ibu melakukannya secara mandiri, maka ditulis M ya bu.
K: iya sus.
P: bagaimana jika kita latihan kembali besok ? Esok kita akan latihan berdandan?
K: iya sus.
P: kira-kira ibu bisa jam berapa ?
K: jam 10 saja sus.
P: untuk tempatnya Ina ingin dimana?
K: disini saja sus.
P: baik kalau gitu saya akan kembali jam 10 ya. Saya pamit ya Ina. Assalamualaikum.
K: waalaikumsalam sus.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
SP 1

Disusun Oleh:
Aanisah Zahran
11151040000017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 1
A. Proses Keperawatan
a. Tindakan Keperawatan : Klien mengatakan bahwa dirinya bisa terbang
b. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Proses Pikir : Waham
c. Tujuan Khusus
- Klien dapat berpikir realita dan merawat diri (mandi)
- Klien dapat mengorientasikan realita
- Klien dapat mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
- Klien mampu memenuhi kebutuhannya

d. Tindakan Keperawatan
- Membantu klien terkait orentasi realita
- Mendiskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi
- Membantu mengajarkan memenuhi kebutuhan klien

B. Proses Pelaksanaan Tindakan


ORIENTASI
1. Salam terapeutik
P : Assalamualaikum Ibu, selamat pagi
K : Walaikumsalam
P : Perkenalkan nama saya Anisa Zahran, biasa di panggil Suster Anisa. Kalua boleh
tahu, nama ibu siapa? Senang dinpanggil apa?
K : Panggil saja Ina
P : Baiklah kalau begitu

2. Evaluasi/validasi
P : Bagaimana perasaan Ina hari ini?
K : Saya capek, sus. Abis terbang
P : Oh baiklah

3. Kontrak
 Topik
P : Baiklah, bagaimana kalau sekarang kita berbincang – bincang mengenai
apa yang sedang Ina rasakan?
K : Iya, boleh

 Tempat
P : Baiklah, Ina ingin kita berbicang- bicang dimana?
K : Disini saja sus

 Waktu
P : Baiklah, Ina ingin kita berbincang – bincang berapa lama? Bagaimana
kalau 15 menit
K : Iya, boleh
KERJA
P : Baik, tadi ibu mengatakan bahwa capek ya bu habis terbang?
K : Iya, sus.
P : Memangnya apa yang Ina lakukan sampai capek terbang?
K : Kan, saya bidadari sus. Saya punya sayap nih jadinya bisa terbang. Saya kan pemimpin dunia
P : Baiklah, saya mengerti apa yang Ina katakan, tetapi saya sulit mempercayai apa yang Ina
pikirkan
K : Tapi saya beneran bisa tebang, sus. Saya kan pemimpin dunia
P : Baiklah, Ina pada dasarnya manusia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Suster juga
menjadi pemimpin bagi diri suster sendiri, begitu pun Ina. Jadi, siapa pun bisa menjadi
pemimpin bagi dirinya sendiri, termasuk Ina.
K : Oh begitu ya
P : Lalu, kalau boleh tahu bagaimana dengan pemenuhan kebersihan diri Ina?
K : Baik, kok.
P : Coba, suster lihat kuku Ina?
K : Ini
P : Hmm, menurut Ina kuku Ina bersih atau tidak?
K : Tidak, ini kotor sus.
P : Baiklah, Ina betul. Kalau boleh tahu, kapan terakhir Ina mandi?
K : Kayanya seminggu yang lalu deh sus.
P : Baiklah, apakah Ina masih mengetahui apa saja alat-alat mandi?
K : Masih sus
P : Bisakah Ina sebutkan alat-alatnya?
K : Ada gayung, air, sabun, sampo, sikat gigi, odol
P : Baik, betul sekali Ina. Boleh ya suster tambahkan alat-alatnya
K : Iya, boleh
P : Ada gayung, air, sabun, sampo, sikat gigi, odol, handuk, dan baju ganti
K : Oh, Iya
P : Lalu, apakah Ina masih ingat bagaimana cara mandi yang benar?
K : Iya, tau. di siram kepalanya lalu di sampoin, badannya di kasih sabun terus di bilas, yang
terakhir sikat gigi sus.
P : Iya, betul sekali Ina. Boleh ya suster tambahkan
K : Iya, boleh.
P : Pertama, buka dulu bajunya, lalu di siram badannya. Di mulai dari kepala. Lalu di berikan
sampo setelah itu di bilas. Lalu, badannya di berikan sabun, setelah itu di bilas, dan yang terakhir
di sikat giginya sampai bersih. Lalu keringkan badannya menggunakan handuk, setelah itu baru
mengganti dengan pakaian yang baru.
K : Oh, iyaa sus.
P : Baiklah, bisakah Ina mengulangi kembali alat-alat untuk mandi serta cara mandi yang benar?
K : *mengulanginya
P : Wah, bagus sekali Ina. Bagaimana kalau kegiatan mandi ini kita masukkan ke dalam jadwal
harian Ina?
K :Iya, boleh

TERMINASI
1. Evaluasi
 Subjektif
P : Bagaimana perasaan Ina setelah berbincang-bincang tadi?
K : saya merasa lebih baik

 Objektif
P : Baiklah, bisakah Ina mengulangi kembali kembali alat-alat untuk mandi
serta cara mandi yang benar?
K : *mengulanginya

2. Rencana Tindak Lanjut


P : Baik, kita akan masukkan kegiatan mandi tadi ke jadwal harian Ina ya. Jika, Ina
melakukannya secara mandiri, Ina bisa tulis dengan huruf M. Jika, Ina melakukannya di
bantu oleh orang lain, Ina bisa tulis dengan huruf B. Tetapi, jika Ina tidak melakukannya,
Ina bisa tulis dengan huruf T
K : Iya, baiklah sus.

3. Kontrak
 Topik
P : Baik, kalau begitu kita bertemu kembali besok? Nanti suster ajarkan cara
kedua, yaitu melatih kemampuan positif Ina. Bagaimana apakah Ina mau?
K : Iya, mau sus

 Waktu
P : Baiklah, Ina ingin besok berbincang- bincang jam berapa?
K : jam 9 aja, sus.
 Tempat
P : Baiklah, Dimana Ina ingin berbincang – bincang besok?
K : Disini aj, sus.
P : Baiklah, kalau begitu sampai jumpa besok ya. Saya pamit dulu.
Assalamualaikum
K : Walaikumsalam
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
SP 1

Disusun Oleh:
Aanisah Zahran
11151040000017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 1
A.Proses Keperawatan

a. Kondisi klien : berbicara sendiri, menyendiri.

b. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi : penglihatan

c. Tujuan khusus

1) Pasien dapat mengenali halusinasinya

2) Pasien dapat mengontrol halusinasinya

3) Pasien mengikuti progran pengobatan secara optimal

b. Tindakan keperawatan

1) Bina hubungan saling percaya

Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan yang harus saudara lakukan dalam rangka
membina hubungan saling percaya adalah:

a) Mengucapkan salam terapeutik

b) Berjabat tangan

c) Menjelaskan tujuan interaksi

d) Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien

2) Diskusikan bersama pasien penyebab halusinasi

3) Melatih pasien mengontrol halusinasi :

a) Menghardik halusinasi
b) Bercakap-cakap dengan orang lain
c) Melakukan aktivitas yang terjadwal
d) Menggunakan obat secara teratur

B. Proses Pelaksanaan Tindakan


ORIENTASI

1. Salam terapeutik
Suster : Assaalamualaikum Pak, selamat pagi.
Ps : walaikumsalam
Suster : Perkenalkan nama saya Anisa, panggil saja saya Anisa. Kalau boleh tahu
nama Bapak siapa? dan senang dipanggil apa?
Ps : Budi
Suster : Baiklah mulai sekarang saya akan pangil Pak Budi ya.

2. Evaluasi/validasi
Suster : Bagaaimana keadaan Pak Budi hari ini?
Ps : Saya meendengar banyak suara-suara aneh

3. Kontrak
 Topik :
Suster : baiklah kalau begitu mari kita berbincang -bincang mengenai suara yang
selama ini bapak dengar. Tujuaannya supaya Bapak busa mengenali dan
mengontrol suara-suara tersebut Pak.
Ps: Iyaa boleh

 Waktu :
Suster : berapa lama bapak ingin berbincang – bincang? Bagaimana kalau 20
menit?
Ps : iya

 Tempat :
Suster : Bapak inginnya berbincang dimana? Bagaimana jika di ruangan ini saja
pak?
Ps : boleh
KERJA

Suster : Baik, apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?

Ps: Iya, sus

Suster: Apa yang dikatakan suara itu Pak?

Ps : Suara itu bilang saya tidak berguna

Suster : Apakah terus-menerus terdengar atau kadang-kadang Pa?

Ps: kadag-kadang

Suster :Kapan yang paling sering suara itu mucul pak? Berapa kali sehari bapak alami?

Ps : setiap sore dan malam, biasanya 2 kali muncul suara-suara

Suster : Kira-kira saat jam berapa suara – suara iu muncul pak?

Ps : saat sore jam 5an, saat malam saat tengah malam biasanya jam 3 malam

Suster : Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?

Ps : Iya waktu saya sendiri

Suster: Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?

Ps : Saya takut, sus

Suster : Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu?

Ps : Saya sembunyi di bawah tempat tidur, sus

Suster : Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang?

Ps : Tidak, justru semakin kencang

Suster : Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?

Ps : Boleh, sus.

Suster: Baiklah, Pak budi, ada 4 cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga,
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat dengan teratur.
Bagaimana kalau kita belajar caraa yang pertama lebih dahulu yaitu dengan menghardik

Ps : Oh iya baiklah

Suster : Caranya, saat suara-suara itu muncul, Bapak tutup telinga Bapak lalu bapak bilang “pergi
saya tidak mau dengar, kamu palsu, kamu tidak nyata” dengan nada tegas Pak dan tidak terlalu
kencang suaranya. Bapak juga bisa bilang melalui mulut atau hanya di dalam hati bapak saja.
Begitu saja lalu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi

Ps : Oh iya

Suster : Apakah Bapak bisa? Mari pak sama-sama dengan suster mepraktikannya

Ps : *mempraktikan menghardik*

Suster : Alhamdulillah, Bagus sekali Bqpak melakukannya.

Ps : Iya sus.

Suster : baiklah, jadi ada beberapa cara untuk mengontrol rasa kesal/kemarahan. Salah satunya
adalah dengan cara kegiatan fisik yaitu teknik relaksasi nafas dalam.

Ps : gimana itu

Suster : baik, jadi ketika rasa kesal itu muncul, maka Bapak bisa ambil posisi yang membuat baoak
nyaman bisa dengan berdiri atau duduk. Lalu tarik naoas yang dalam dari dalam hidung rasakan
semua udaranya masuk ke dalam tubuh Bapak lalu tahan samapi 3 detik setelah itu hembuskan
perlahan lewat mulut. Bapak bisa mengulangin teknik tersebut selama 3-5kali. bapaak bisa
melakukannya? Mari pak kita lakukan bersama

Ps : *melakukan teknik napas dalam

Suster : bagus sekali bapak sudah bisa melakukannya dengan baik.

Ps : iyaa

TERMINNASI

1) Evaluasi
 Evaluasi subjektif
Suster : bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang – bincang dan
melakukan cara menghardik tadi Pak?
Ps : saya lebih tenang
Suster : alhamdulillah, bapak juga terlihat sudah lebih tenang

 Evaluasi objektif :
Suster : bisakah bapak mengulangi apa yang sudah kita lakukan tadi?
Ps : *mengulangi cara menghardik*
Suster : wah bagus sekali pak, bapak melakukannya dengan baik.

2) Tindak lanjut
Suster : Bapak bisa melakukan cara tadi saat suara -suara itu muncul ya pak. Bagaimana
jika latihan menghardik suara tadi kita masukkan ke jadwal sehari-hari bapak?
Ps : Iya, boleh
Suster : Bapak bilang suara tersebut muncul saat jam 5 sore dan jam 3 malam ya pak?
Ps: Iya, betul.
Suster : Bagaimana di setiap jam tersebut Bapak sudah bisa menghardiknya dengan
menutup telinga Bapak, dan bisa dikatakan di dalam hati saja pada waktu malam hari pak
Ps : Oh iya baiklah.

3) Kontrak yang akan datang


 Topik
Suster : Baik pak, yang tadi kita lakukan baru cara yang pertama pak bagaimana di
pertemuan selanjutnya kita melakukan cara yang kedua pak. Yaitu berbincang-
bincang dengan orang lain.
Ps : Oh iya, boleh.
 Waktu
Suster : iya pak, bagaimana kalau besok kita latihan cara yang kedua?
Ps : boleh
Suster : bapak ingin melakukan nya jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 9 pagi?
Sama seperti hari ini?
Ps :boleh

 Tempat
Suster: baiklah, bapak ingin kita melakukannya dimana? Bagaimana jika di
ruangan ini saja sama seperti hari ini?
Ps : boleh deh
Suster : baik pak, untuk latihan hari ini kita cukupkan dulu ya pak. Besok kita
bertemu lagi untuk latihan dengan cara yang kedua. Kalau begitu saya pamit ya
pak.
Assalamualaikum
Ps : iya, walaikumsalam.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI
SP 1

Disusun Oleh:
Aanisah Zahran
11151040000017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KOMUNIKASI KEPERAWATAN
RESIKO BUNUH DIRI

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
 Data Subjektif
 Pernah mencoba meminum cairan kimia pemutih baju
 Mengatakan isyarat bunuh diri
 Keadaan psikologis klien buruk
 Data Objektif
 Sering menangis
 Sering melamun
 Tidak mau berkomunikasi
 Sedih
 Tidak berdaya
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko Bunuh Diri
3. Tujuan Keperawatan
 Tujuan Umum : pasien dapat tetap aman dan selamat
 Tujuan Khusus :
 Klien dapat mengungkapkan perasaan
 Klien dapat mendapatkan perlindungan dari lingkungan
 Klien dapat mengungkapkan penyelesaian masalah yang baik
4. Tindakan Keperawatan
 Identifikasi benda – benda yang dapat membahayakan klien
 Mengamankan benda – benda yang dapat membahayakan pasien
 Mengajarkan cara – cara mengendalikan dorongan bunuh diri
 Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
 Salam terapeutik
P : Assalamualaikum, ibu. Perkenalkan nama saya Anisa Zahran
senang dipanggil Anisa. Saya mahasiswa keperawatan dari UIN
Jakarta, saya yang akan merawat ibu dari pukul 8 sampai jam 2 siang
nanti diruangan ini. Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?
K : Nama saya Siska. Panggil saja Siska
 Evaluasi/validasi
P : Baiklah Siska, bagaimana perasaan Siska saat ini?
K : Saya merasa sedih, Sus
P : Ohh, Siska merasa sedih. Mengapa Siska merasa takut?
K : Saya sudah tidak berdaya. Lebih baik saya mati saja
P : Baik kalau begitu. Tadi Siska merasa takut karna tidak berdaya.
Bagaimana kalau sekarang kita berbincang – bincang tentang apa
yang sedang Siska rasakan? Siska mau bercerita dengan suster?
Tujuannya adalah agar bisa mengurangi rasa sedih Siska. Apakah
Siska bersedia?
K : Iya
P : Siska ingin kita berbincang – bincang dimana?
K : Disini saja
P : Baik, kita duduk dikursi ya. Berapa lama Siska ingin kita
berbincang – bincang?
K : 10 menit saja
P : Bagaimana kalau 15 menit?
K : Iya sus
2. Kerja
P : Baik, Siska tadi mengatakan kalau Siska merasa sedih karna sudah
tidak berguna. Apakah suster boleh tau kenapa Siska merasa
demikian?
K : Saya ditinggal pacar saya Sus
P : Mengapa Siska bisa ditinggalkan pacar Siska?
K : Jadi saya sudah melakukan lamaran. Dan tiba –tiba diperjalanan
dan sudah berencana untuk menikah, dia pergi meninggalkan saya
demi orang lain tanpa alasan Sus. Saya sakit hati, saya kecewa, saya
ingin bunuh diri saja Sus
P : Apa yang Siska sudah lakukan untuk menenangkan diri Siska
karna kesedihan Siska?
K : Suster lihat kan luka – luka ditubuh saya, ya karna saya ingin
bunuh diri Sus
P : Apakah dengan Siska menyakiti diri Siska sendiri, sudah bisa
mengurangi rasa sedih Siska?
K : (menggelengkan kepala)
P : Apakah Siska mendapatkan sesuatu yang Siska inginkan dengan
Siska menyakiti diri sendiri?
K : Tidak
P : Apa yang Siska dapatkan dengan menyakiti diri Siska sendiri?
K : Sakit, luka, dan tidak berkurang rasa sedihnya
P : Apalagi selain itu yang Siska rasakan?
K : Lemas, saya malas untuk melakukan apapun
P : Apalagi selain itu?
K : Sudah cukup
P : Kira – kira lebih banyak kerugian atau keuntungan yang Siska
dapatkan?
K : Rugi Sus
P : Baik kalau begitu, Suster mempunyai cara agar kesedihan Siska
tidak terus belarut-larut dan Siska tidak memiliki keinginan untuk
membunuh diri sendiri. Apakah Siska bersedia?
K : Iya Sus. Bagaimana caranya?
P : Kita bisa melakukan kegiatan – kegiatan yang Siska suka agar
Siska tidak merasa sedih lagi. Kegiatan apa yang Siska sukai?
K : Menggambar, menjahit atau merajut
P : Selain itu apalagi yang Siska sukai?
K : bercocok tanam, atau menanam tanaman gitu Sus di pot
P : Bagus Siska, banyak sekali ya kegiatan yang Siska sukai. Kira –
kira nih, Siska mau melakukan kegiatan yang mana dulu nih yang
akan kita lakukan?
K : Menggambar Sus
P : Baik, kita menggambar ya. Bisa juga Siska menggambar design
baju yang nantinya bisa Siska jahit bajunya dan bisa Siska jual serta
bisa menghasilkan uang untuk Siska
K : Wahh, benar sekali ya Sus
P : Iya, Siska masih bisa melakukan banyak aktivitas positif untuk
mengurangi rasa sedih Siska. Jadi Siska tidak perlu merasa tidak
berguna karna Siska mampu melakukan banyak hal yang dapat
Siska lakukan
K : Baik Sus akan saya lakukan

3. Terminasi

P : Bagaimana perasaan Siska setelah kita berbincang - bincang?


K : Saya merasa lega Sus
P : Bagus sekali, bisakah Siska mengulangi apa yang dapat Siska
lakukan agar Siska tidak merasa sedih?
 Evaluasi objektif
K : Saya bisa lakukan banyak hal positif yang saya lakukan
P : Apa saja yang dapat Siska lakukan?
K : Menggambar, menjahit membuat baju dan menanam tanaman agar
tamannya menjadi indah
P : Bagus sekali Siska
 Tindak lanjut klien
P : Nah, tadi Siska sudah mampu menyebutkan apa yang Siska
lakukan untuk mengatasi rasa sedih Siska. Bagaimana kalau kegiatan
tersebut kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian Siska
K : Iya, sus.
P : Baik, Siska ingin melakukan kegiatan tersebut berapa kali ?
K : Satu kali, sus
P : Baik, di jam berapa Siska ingin melakukan kegiatan tersebut ?
K : Jam 1 siang, sus
P : Oke, di jam 1 siang ya Siska melakukan kegiatan positif
menggambar. Kita tulis di jadwal kegiatan Siska ya
K : Iya sus
P : Nanti, saat Siska melakukan kegiatan tersebut, Siska tulis di jadwal
kegiatan di kertas ini ya. Kalau Siska melakukannya sendiri Siska
bisa menuliskan huruf M di kolom ini. Kalau Siska meminta
bantuan suster, nanti bisa menuliskan huruf B di kolom ini
K : Baik, sus.
P : Kalau Siska tidak melakukannya Siska bisa menuliskan huruf T di
kolom ini ya
K : Iya
P : Siska bisa panggil suster untuk kita sama –sama melakukan
kegiatan ini
 Kontrak yang akan datang
P : Baik, tadi kita sudah berbincang –bincang selama 15 menit, untuk
selanjutnya kita akan evaluasi kegiatan yang sudah Siska lakukan.
Kegiatan apa saja yang sudah Siska lakukan
K : Iya, sus.
P : Baik, untuk besok Suster akan kembali lagi kesini ya. Kira – kira
mau jam berapa?
K : Sama aja seperti hari ini sus.
P : Baiklah, berarti kita akan bertemu lagi jam 8 ya. Untuk tempat
Siska ingin dimana?
K : Disini saja sus
P : Baiklah, besok kita akan bertemu lagi disini jam 8
K : Iya, sus
P : Kalau begitu, sampai bertemu besok ya. Selamat pagi,
Wassalamualaikum
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

SP 1

Disusun Oleh:
Aanisah Zahran
11151040000017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KOMUNIKASI KEPERAWATAN

ISOLASI SOSIAL

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
 Data Subjektif
 Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain
 Klien mengatakan orang-orang jahat dengan dirinya
 Klien merasa orang lain tidak selevel
 Data Objektif
 Klien tampak menyendiri
 Klien terlihat mengurung diri
 Klien tidak mau bercakap – cakap dengan orang lain
5. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
6. Tujuan Keperawatan
 Tujuan Umum : pasien mampu berinteraksi dengan orang lain
 Tujuan Khusus :
 Klien dapat membina hubungan saling percaya
 Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial
 Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan
dengan orang lain
 Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
 Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan
orang lain
 Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan
sosial
 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
7. Tindakan Keperawatan
 Membina hubungan saling percaya
 Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien
 Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang
lain
 Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
 Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
 Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang – bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian
2. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
3. Orientasi
 Salam terapeutik
P : Assalamualaikum, ibu. Perkenalkan nama saya Anisa Zahran
senang dipanggil Anisa, saya mahasiswa keperawatan dari UIN
Jakarta, saya yang akan merawat ibu dari pukul 8 sampai jam 2 siang
nanti diruangan ini. Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?
K : Nama saya Susi. Panggil saja Susi
 Evaluasi/validasi
P : Baiklah Susi, bagaimana perasaan Susi saat ini?
K : Saya merasa takut
P : Ohh, Susi merasa takut. Mengapa Susi merasa takut?
K : Karna aku sendirian
P : Baik kalau begitu. Tadi Susi merasa takut karna sendirian.
Bagaimana kalau sekarang kita berbincang – bincang tentang apa
yang sedang Susi rasakan? Tujuannya adalah agar bisa mengurangi
rasa takut Susi. Apakah Susi bersedia?
K : Iya
P : Bisa Susi tatap mata saya?
K : (sedikit menatap)
P : Susi ingin kita berbincang – bincang dimana?
K : Disini saja
P : Baik, kita duduk dikursi ya. Berapa lama Susi ingin kita berbincang
– bincang?
K : 10 menit saja
P : Baiklah kalau begitu.
4. Kerja
P : Baik, Susi tadi mengatakan kalau Susi merasa takut karna sendiri.
Apakah suster boleh tau kenapa Susi sendirian?
K : Saya tidak punya teman
P : Mengapa Susi tidak punya teman?
K : Iya, saya tidak punya teman karna teman saya menganggap saya
orang yang pendiam.
P : Ohh seperti itu. Kalau Susi diam dengan teman – teman Susi, apa
yang Susi bisa lakukan?
K : Ya tidak ada. Jadi ya sendirian kan saya juga takut sendirian
P : Kalau Susi tidak mempunyai teman, ketakutan Susi bisa berkurang
tidak?
K : (menggelengkan kepala)
P : Baik, berarti kalau Susi sedang takut dan sendirian tidak ada yang
menemani, Susi tidak bisa melakukan hal yang bisa dilakukan
bersama teman – teman ya
K : Iyaa
P : Jika Susi tidak mempunyai teman, apakah ada kerugian yang Susi
dapatkan?
K : Ada
P : Bisa Susi sebutkan apa saja kerugiannya?
K : Aku sendiri, kalau mau main tidak ada yang menemani
P : Ada lagi yang Susi rasakan?
K : Tidakk
P : Boleh suster tambahkan? Susi juga tidak bisa mengurangi rasa
takut Susi. Kalau Susi punya teman, Susi tidak merasa takut karna
teman-teman Susi akan mengajak Susi untuk melakukan banyak hal
seperti jalan – jalan, belajar, dan membuat Susi menjadi senang
K : (diam)
P : Kira – kira lebih banyak kerugian atau keuntungan yang Susi
dapatkan kalau mempunyai teman?
K : (diam)
P : Susi mau mempunyai teman?
K : (mengangguk)
P : Susi tau tidak cara berkenalan dengan orang lain?
K : Menyebutkan nama
P : Boleh, suster tambahkan? Susi juga bisa menyebutkan hobi, alamat
Susi dimana. Sambil bersalaman dan dengan senyum yang manis.
Boleh suster contohkan? (mencontohkan)
P : Susi bisa coba lakukan dengan Suster ya
K : (melakukan)
P : Bagus sekali Susi, kamu sudah mampu melakukannya. Mau tidak
Susi berkenalan dengan orang lain yang Susi belum kenal?
K : Iyaa

3. Terminasi

P : Bagus sekali, tadi Susi sudah mampu melakukan apa yang sudah
kita praktikan. Bagaimana perasaan Susi setelah berkenalan?
K : Saya merasa senang sus.
P : Bagus sekali, bisakah Susi ulangi kembali bagaimana cara
berkenalan dengan orang lain?
 Evaluasi objektif
K : Bersalaman dan tersenyum. Menyebutkan nama, alamat, hobi
P : Bagus sekali. Bisa nanti Susi berkenalan dengan teman sekamar
Susi juga agar lebih banyak teman lagi
K : Iyaa
 Tindak lanjut klien
P : Nah, tadi Susi sudah mengatakan bahwa Susi akan berkenalan lagi
dengan orang lain. Bagaimana kalau kegiatan tersebut kita masukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian Susi
K : Iya, sus.
P : Baik, Susi ingin melakukan kegiatan tersebut berapa kali ?
K : Satu kali, sus
P : Baik, di jam berapa Susi ingin melakukan kegiatan tersebut ?
K : Jam 9, sus.
P : Oke, di jam 9 ya Susi melakukan berkenalan dengan orang lain.
Kita tulis di jadwal kegiatan Susi ya
K : Iya sus
P : Nanti, saat Susi sudah berkenalan, Susi tulis di jadwal kegiatan di
kertas ini ya. Kalau Susi melakukannya sendiri Susi bisa menuliskan
huruf M di kolom ini. Kalau Susi meminta bantuan suster, nanti bisa
menuliskan huruf B di kolom ini
K : Baik, sus.
P : Kalau Susi tidak melakukannya Susi bisa menuliskan huruf T di
kolom ini ya
K : Iya
P : Susi bisa panggil suster untuk kita sama –sama melakukan kegiatan
ini
 Kontrak yang akan datang
P : Baik, tadi kita sudah berbincang –bincang selama 15 menit, untuk
selanjutnya kita akan evaluasi kegiatan yang sudah Susi lakukan.
Berapa banyak teman yang sudah Susi kenal
K : Iya, sus.
P : Baik, untuk besok Suster akan kembali lagi kesini ya. Kira – kira
mau jam berapa?
K : Sama aja seperti hari ini sus.
P : Baiklah, berarti kita akan bertemu lagi jam 8 ya. Untuk tempat Susi
ingin dimana?
K : Disini saja sus
P : Baiklah, besok kita akan bertemu lagi disini jam 8
K : Iya, sus
P : Kalau begitu, sampai bertemu besok ya. Selamat pagi,
Wassalamualaikum
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAAN

SP 1

Disusun Oleh:
Aanisah Zahran
11151040000017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
STRTEGI PELAKSANAAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN

A.Proses Keperawatan

a. Kondisi klien : Pandangan mata tajam, ketus.

b. Diagnosa Keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan

c. Tujuan khusus

1) Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

2) Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan

3) Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya

4) Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya

5) Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya

6) Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik, spiritual, sosial,


dan dengan terapi psikofarmaka.

B. Tindakan keperawatan

1) Bina hubungan saling percaya

Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan yang harus saudara lakukan dalam rangka
membina hubungan saling percaya adalah:

a) Mengucapkan salam terapeutik

b) Berjabat tangan

c) Menjelaskan tujuan interaksi

d) Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien

2) Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu

3) Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan


a) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik

b) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis

c) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial

d) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual

e) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual

4) Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat marah secara:

a) verbal

b) terhadap orang lain

c) terhadap diri sendiri

d) terhadap lingkungan

5) Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya

6) Diskusikan bersama pasien cara mengontrol perilaku kekerasan secara:

a) Fisik: pukul kasur dan batal, tarik nafas dalam

b) Obat

c) Social/verbal: menyatakan secara asertif rasa marahnya

d) Spiritual: sholat/berdoa sesuai keyakinan pasien

7) Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara fisik:

a) Latihan nafas dalam dan pukul kasur – bantal

b) Susun jadwal latihan dalam dan pukul kasur – bantal

8) Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal

a) Latih mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak dengan baik, meminta dengan
baik, mengungkapkan perasaan dengan baik

b) Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal.


9) Latih mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual:

a) Latih mengontrol marah secara spiritual: sholat, berdoa

b) Buat jadwal latihan sholat, berdoa

10) Latih mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh minum obat:

a) Latih pasien minum obat secara teratur dengan prinsip lima benar (benar nama pasien,
benar nama obat, benar cara minum obat, benar waktu minum obat, dan benar dosis obat)
disertai penjelasan guna obat dan akibat berhenti minum obat

b) Susun jadwal minum obat secara teratur

11) Ikut sertakan pasien dalam Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi mengontrol Perilaku
Kekerasan.

C. Proses Pelaksanaan Tindakan

ORIENTASI

1. Salam terapeutik
Suster : Assaalamualaikum Pak, selamat pagi.
Ps : walaikumsalam
Suster : Perkenalkan nama saya Anisa, panggil saja saya Anisa. Kalau boleh tahu
nama Bapak siapa? dan senang dipanggil apa?
Ps : Budi
Suster : Baiklah mulai sekarang saya akan pangil Pak Budi ya.

2. Evaluasi/validasi
Suster : Kalau boleh tahu, sudah berapa lama Pak Budi di sini?
Ps : 1 bulan kayanya
Suster : Apa pak Budi ingat siapa yang membawa kesini?
Ps : istri saya
Suster : bagaimana perasaan Bapak saat ini?
Ps : kesal
3. Kontrak
 Topik :
Suster : baiklah kalau begitu mari kita berbincang -bincang mengenai apa yang
bapak rasakan serta bagaimana bapak dapat mengontrol perasaan tersebut.
Tujuannya agar bapak dapat merasa lebih tenang dan rileks.

 Waktu :
Suster : berapa lama bapak ingin berbincang – bincang? Bagaimana kalau 15
menit?
Ps : iya

 Tempat :
Suster : Bapak inginnya berbincang dimana? Bagaimana jika di ruangan ini saja
pak?
Ps : boleh

KERJA

Suster : Baik, sekarang bisakah bapak ceritakan aoa yang membuat Bapak merasa kesal?

Ps : pekerjaan saya, saya di phk

Suster : baik, apakah sebelumnya bapak pernah merasa kesal ataupun marah?

Ps : pernah

Suster : lalu penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?

Ps : iya sama, urusan kerjaan.

Suster : lalu saat sedang kesal apa yang bapak lakukan?

Ps : biasanya banting barang untuk melampiaskan kekesalan saya

Suster : apakah dengan cara tersebut rasa kesal qtau marah dapat terselesaikan?

Ps : tidak
Suster : baiklah, menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik?

Ps : ga tau

Suster : maukah bapak belajar cara mengungkapkan kekesalan/kemarahan yang bapak rasakan
dengan cara yang lebih baik?

Ps : memang kaya gimana?

Suster : baiklah, jadi ada beberapa cara untuk mengontrol rasa kesal/kemarahan. Salah satunya
adalah dengan cara kegiatan fisik yaitu teknik relaksasi nafas dalam.

Ps : gimana itu

Suster : baik, jadi ketika rasa kesal itu muncul, maka Bapak bisa ambil posisi yang membuat baoak
nyaman bisa dengan berdiri atau duduk. Lalu tarik naoas yang dalam dari dalam hidung rasakan
semua udaranya masuk ke dalam tubuh Bapak lalu tahan samapi 3 detik setelah itu hembuskan
perlahan lewat mulut. Bapak bisa mengulangin teknik tersebut selama 3-5kali. bapaak bisa
melakukannya? Mari pak kita lakukan bersama

Ps : *melakukan teknik napas dalam

Suster : bagus sekali bapak sudah bisa melakukannya dengan baik.

Ps : iyaa

Suater : baiklah, sebaiknya bapak melakukan teknik tersebut secara rutin agar kerika rasa kesal
yang bapak rasakan muncul bapak sudah terbiasa melakukannya.

Ps : iyaa

TERMINNASI

1. Evaluasi
 Evaluasi subjektif
Suster : bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang – bincang dan
melakukan teknik relaksasi napas dalam tadi?
Ps : saya lebih rileks
Suster : alhamdulillah, bapak juga terlihat sudah lebih tenang dan rileks ya pak

 Evaluasi objektif :
Suster : bisakah bapak mengulangi teknik relaksasi yang sudah kita lakukan tadi?
Ps : *mengulangi teknik relaksasi napas dalam
Suster : wah bagus sekali pak, bapak melakukannya dengan baik.

2. Tindak lanjut
Suster : bagaimana jika latihan teknik relaksasi napas dalam tadi kita masukkan ke jadwal
sehari-hari bapak?
Ps : boleh
Suster : kapan bapak ingin melakukan latihan ini? Bagaimana setiap jam 10 pagi?
Ps : boleh

3. Kontrak yang akan datang


 Topik
Suster : Baik pak, teknik relaksasi yang kita lakukan tadi hanya salah satu dari
banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi rasa kesal bapak. Cara kedua
yaitu dengan teknik memukul bantal atau kasur pak
Ps : oh gitu

 Waktu
Suster : iya pak, bagaimana kalau besok kita latihan cara yang kedua?
Ps : boleh
Suster : bapak ingin melakukan nya jam berapa pak? Bagaimna kalau jam 9pagi?
Ps :boleh

 Tempat
Suster: baiklah, bapak ingin kita melakukannya dimana? Bagaimana jika di
ruangan ini saja sama seperti hari ini?
Ps : boleh deh
Suster : baik pak, untuk latihan hari ini kita cukupkan dulu ya pak. Besok kita
bertemu lagi untuk latihan dengan cara yang kedua. Kalau begitu saya pamit ya
pak.
Assalamualaikum
Ps : iya, walaikumsalam.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH KRONIS

SP 1

Disusun Oleh:
Aanisah Zahran
11151040000017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KOMUNIKASI KEPERAWATAN

HARGA DIRI RENDAH KRONIK

C. Proses Keperawatan
8. Kondisi Klien
 Data Subjektif
 Pasien mengeluh dan mengatakan sudah tidak berguna dan hidup
tidak bermakna
 Pasien memiliki perasaan tidak mampu melakukan sesuatu
 Pasien memiliki pandangan hidup yang pesimis
 Penolakan terhadap kemampuan diri
 Data Objektif
 Pasien mengalami penurunan produktifitas
 Pasien tidak menjaga perawatan diri
 Pakaian pasien tidak rapih
 Selera makan pasien berkurang
 Pasien tidak berani menatap lawan bicara
 Pasien lebih banyak menunduk
 Keluarga pasien mengatakan, pasien sudah mengalami gejala
selama lebih dari 3 bulan
9. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah Kronik
10. Tujuan Keperawatan
 Tujuan Umum : pasien mampu meningkatkan harga dirinya
 Tujuan Khusus :
 Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
 Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
 Pasien dapat menetapkan atau memilih kegiatan yang sesuai
kemampuan
 Pasien dapat melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan
 Pasien dapat merencanakan kegiatan yang telah dilatih
11. Tindakan Keperawatan
 Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
 Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan
 Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan pasien
 Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
 Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
D. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
5. Orientasi
 Salam terapeutik
P : Assalamualaikum, ibu. Perkenalkan nama saya Anisa Zahran
senang dipanggil Anisa, saya mahasiswa keperawatan dari UIN
Jakarta, saya yang akan merawat ibu dari pukul 8 sampai jam 2 siang
nanti diruangan ini. Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?
Px : Nama saya Ana. Panggil saja Ana
 Evaluasi/validasi
P : Baiklah Ana, bagaimana perasaan Ana saat ini?
Px : Saya merasa sedih
P : Ohh, Ana merasa sedih. Mengapa Ana merasa sedih?
Px : Saya dikucilkan
P : Baiklah kalau begitu, karena tadi Ana mengatakan bahwa Ana
merasa sedih, bagaimana kalau sekarang kita membicarakan
mengenai perasaan Ana? Tujuannya adalah untuk membantu
mengurangi rasa sedih Ana. Apakah Ana bersedia?
Px : Iya
P : Baik, Ana mau kita berbincang-bincang dimana?
Px : Disini saja
P : Baiklah, kita berbincang-bincang disini saja ya. Mau berapa lama
kita berbincang-bincang?
Px : 10 menit saja
P : Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 15 menit?
Px : Baik
6. Kerja
P : Tadi, Ana mengatakan bahwa Ana merasa sedih, mengapa Ana
merasa sedih?
Px : Saya malu, Sus. Saya sudah tidak berguna
P : Apa yang membuat Ana merasa malu?
Px : Saya sakit, Sus. Lihat, tubuh saya sudah jelek dank arena itu yang
membuat teman-teman saya mengucilkan saya.
P : Baik, sejak kapan teman-teman Ana bersikap seperti itu?
Px : Dari dulu, Sus. Kan saya sakitnya juga sudah lama.
P : Ohh, pada saat Ana merasa malu, hal apa yang Ana lakukan?
Px : Ya saya menjauh aja dari teman-teman saya, sendiri dikamar. Saya
sudah tidak berguna kan, Sus
P : Baiklah, tadi Ana mengatakan Ana merasa malu karena dikucilkan
teman-teman dan merasa rendah. Kalau boleh Suster tau, biasanya
dirumah kalau Ana merasa sedih atau bosan, Ana suka melakukan
kegiatan apa?
Px : Saya suka berkebun, Sus
P : Bagus kalau Ana suka berkebun, selain itu?
Px : Papa suka ajak saya membuat kerajinan tangan. Saya juga suka
jalan-jalan dan bersih-bersih
P : Wahh, banyak sekali ya kegiatan positif yang suka Ana lakukan
dirumah. Nah, dari kegiatan-kegiatan yang suka Ana lakukan
dirumah, saat ini Ana ingin melakukan kegiatan apa?
Px : Saya mau membuat kerajinan tangan
P : Bagus, kerajinan tangan yang seperti apa yang Ana suka buat?
Px : Dari kain flannel, Sus. Membuat bunga
P : Wah, hebat ya Ana dapat membuat kerajinan tangan dari kain
flannel berbentuk bunga. Baik, nanti pada saat Ana merasa sedih, Ana bisa
melakukan kegiatan tersebut disini bersama suster, ya. Bagaimana ?
Px : Iya, sus.

3. Terminasi

P : Baik, tadi kita sudah berbincang – bincang mengenai perasaan


Ana. Bagaimana setelah kita berbincang – bincang, perasaan apa yang Ana
rasakan ?
Px : Saya merasa senang sus.
P : Baik
 Evaluasi objektif
Px : Baiklah, coba saat Ana merasa sedih, apa yang akan Ana lakukan?
P : Membuat bunga dari kain flannel sus
Px : Bagus, sangat bagus sekali Ana
 Tindak lanjut klien
P : Nah, tadi Ana sudah mengatakan bahwa Ana akan melakukan
kegiatan yaitu membuat bunga dari kain flannel. Bagaimana kalau kegiatan
tersebut kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian Ana
Px : Iya, sus.
P : Baik, Ana ingin melakukan kegiatan tersebut berapa kali ?
Px : Satu kali, sus
P : Baik, di jam berapa Aa ingin melakukan kegiatan tersebut ?
Px : Jam 9, sus.
P : Oke, di jam 9 ya Ana melakukan kegiatan membuat bunga. Kita
tulis di jadwal kegiatan Ana ya
Px : Iya sus
P : Nanti, saat Ana sudah melakukan kegiatan membuat Bunga Ana
tulis di jadwal kegiatan di kertas ini ya. Kalau Ana melakukannya sendiri
Ana bisa menuliskan huruf M di kolom ini. Kalau Ana meminta bantuan
suster, nanti bisa menuliskan huruf B di kolom ini
Px : Baik, sus.
P : Kalau Ana tidak melakukannya Ana bisa menuliskan huruf T di
kolom ini ya
Px : Iya
P : ana bisa panggil suster untuk kita sama –sama melakukan kegiatan
ini
 Kontrak yang akan datang
P : Baik, tadi kita sudah berbincang –bincang selama 15 menit, untuk
selanjutnya kita akan evaluasi kegiatan yang sudah Ana lakukan yaitu
memebuat bunga. Bagaimana apakah Ana bersedia?
Px : Iya, sus.
P : Baik, setelah nanti kegiatan bunga sudah terlaksana kita akan
melakukan kegiatan lainnya yang Ana suka, bagaimana Ana setuju?
Px : Setuju
P : Baik, untuk besok Ana mau kita melakukan kegiatan ini jam
berapa?
Px : Sama aja seperti hari ini sus.
P : Baiklah, berarti kita akan bertemu lagi jam 8 ya. Untuk tempat Ana
ingin dimana?
Px : Disini saja sus
P : Baiklah, besok kita akan bertemu lagi disini jam 8
Px : Iya, sus
P : Kalau begitu, sampai bertemu besok ya. Selamat pagi,
Wasalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai