Materi Dan Langkah PMR
Materi Dan Langkah PMR
TOPIK I
DASAR PERAWATAN KELUARGA
MENGAPA PK DIPERLUKAN ????
• Si sakit senang berbaring di rumah / dirawat oleh orang yang sudah dikenal.
• Hemat waktu, biaya dan tenaga.
• Dirawat bersama-sama orang lain satu kamar / bangsal dapat mempengaruhi penyembuhan.
• Untuk kemandirian orang sakit dan keluarga secara optimal.
PRINSIP KERJA
• SIKAP DAN KESAN BAIK TENTANG KEPRIBADIANNYA.
• KEMAUAN KERJA, CEPAT TANPA RAGU-RAGU.
• SIKAP RAMAH, TERSENYUM, MENDENGARKAN KELUHAN DAN
MENENANGKAN.
• BERPIKIR SEBELUM BERTINDAK.
• MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN, RUANG SI SAKIT DAN DIRI SENDIRI.
• USAHAKAN JANGAN MENAMBAH PENDERITAAN.
• JANGAN BERTINDAK MENYIMPANG PERINTAH DOKTER, JANGAN KELIRU
MEMBERI OBAT.
• JIKA DIRUJUK KE RS / PUSKESMAS PERLU PERSIAPAN PAKAIAN BERSIH DLL.
• JAGA RAHASIA BILA PESAN DARI DOKTER TAK BOLEH DIBERITAHUKAN.
TOPIK II
KESEHATAN DASAR DI KELUARGA
KEBERSIHAN DIRI
• Meliputi :
• Muka/wajah, rambut, tangan, kaki, kuku, gigi, badan dan lain sebagainya termasuk
pakaian.
KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Hal 1
• Merupakan usaha menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, sehingga dapat
mencegah penyebaran penyakit.
• Mata rantai penularan penyakit adalah :
– Sumber Penyakit
– Perantara
– Orang yang lemah / peka terhadap serangan peyakit.
PENYEDIAAN AIR BERSIH
• Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum bila sudah masak.
• Yaitu : Jernih, tidak berwarna, bebas dari debu, lumpur, tidak berbusa, tidak asin,
asam, berbau, belerang dsb.
IMUNISASI
• Merupakan cara untuk memberikan kekebalan pada seseorang terhadap suatu
penyakit.
• Macam :
– BCG = Penyakit TBC (1 X usia 0-11 bulan)
– DPT = Depteri Pertusis (batuk kejang) Tetanus (3 X usia 2-11 bulan ) 4 minggu
interval.
– Polio = Poliomyelitis (3 X usia 2-11 bulan )
– Campak = Campak (1 X usia 9- 11 bulan)
– Hepatitis B = hepatitis B (3 X usia 0-11 bulan )
• Imunisasi TT bayi calon pengantin wanita 1 X
• Bila hamil pertama TT 2 X
• Bila kedua / seterusnya TT 1 X
ASI DAN GIZI
• Gizi yang baik dimulai dari pemberian Asi secara eksklusif (hanya ASI tanpa
tambahan) untuk usia s/d 4 bulan. Usia 4-6 bulan boleh diberi makanan tambahan bila
berat badan berkurang.
• Usia 6 bulan berikutnya bayi boleh diberi makanan tambahan.
• Asi diberikan selama 2 tahun atau lebih.
• Asi membantu pertumbuhan anak menjadi sehat dan memiliki daya tahan terhadap
penyakit.
• Asi dapat disimpan pada :
– Suhu kamar tahan ± 6 jam
– Dalam lemari es tahan ± 12 jam
– Dalam frezer tahan ± 6 bulan.
• Asi bila akan diberikan harus dihangatkan dulu dengan cara direndam dalam wadah
lain yang berisi air hangat lalu diberikan dengan sendok / pipet.
TOPIK III
PELAKSANAAN PERAWATAN
PERASAT DALAM PK
1) Cuci tangan pakai celemek.
2) Menyiapkan tempat tidur.
3) Mungukur suhu badan, Nafas, nadi.
4) Kompres panas.
5) Kompres dingin.
6) Memandikan.
7) Mencuci rambut.
8) Menyiapkan makan + minum obat.
Hal 2
9) Membantu BAB/BAK
10) Uap Panas
11) Mobilisasi
12) Catatan harian
13) Memotong tali pusar.
14) Memandikan Bayi
TOPIK IV
PERAWATAN BAYI
BEBERAPA KEADAAN BAYI
- Nadi : ± 1490 / menit waktu lahir
- Nafas : ± 33 – 40 / menit
- Bab : 3-4 kali selama sehari, warna hitam agak lengket, akan berubah
lembek kekuningan bila sudah menetek.
- Berat Badan ± 3 kg, beberapa hari akan turun 300 gram, tetapi setelah 2 minggu akan
naik.
- Kulit : diliputi dengan lemak putih kekuningan, warna kulit merah
muda.
- Mata : baru mampu melihat awal bulan 2-9
- Telingga : baru mau dengar awal bulan 4
- Tidur : bulan pertama 18 -22 jam / hari bila basah, haus, lapar akan
terbangun dan nangis.
- Makan : Asi (terbaik).
- Pemeriksaan : pada usia 2 minggu sebaiknya dibawa ke dokter
untuk diperiksa berat badan dan seterusnya melihat sikon.
TOPIK V
BEBERAPA GEJALA PENYAKIT
BEBERAPA GEJALA DIARE
- Diare - Gizi Buruk
- Demam - Gaki
- Infeksi - KVA
- Malaria - DBD
- Rabies
TOPIK VI
PENGENALAN BEBERAPA GEJALA RESIKO TINGGI
GEJALA RESIKO TINGGI
Hal 3
• Merupakan gejala yang dapat menimbulkan kejadian yang kurang baik dan dapat
berakibat berkepanjangan.
GEJALA RESIKO TINGGI PADA BAYI
• Bayi cacat misalnya bibir sumbing, tanpa pelepasan (dubur), premature, maka pelaku
PK harus segera merujuk ke Rumah Sakit.
GEJALA RESIKO TINGGI PADA ANAK
• Anak mengalami cacat jasmani / rohani, mereka harus di bina dari kecil, untuk
membantu penderitaannya sehinggabisa mandiri. Pelaku PK tetap berupaya merawat
sehingga tidak mengalami gizi buruk.
GEJALA RESIKO TINGGI PADA IBU HAMIL
• Ibu hamil pertama umur kurang dari 20 tahun, belum siap untuk hamil dan
melahirkan dan beresiko.
• Ibu hamil ertama usia lebih dari 30 tahun, dalam melahirkan mengalami kesulitan dan
perlu dibawa ke RS.
• Ibu melahirkan berulang kali atau lebih dari 3 kali membahayakan keselamatan si ibu.
• Jarak kelahiran kurang dari 2 tahun.
• Tinggi badan kurang dari 145 cm / cacat / pincang.
• Waktu hamil berat badan kurang dari 9 kg – 12 kg pada waktu usia menjelang
kelahiran.
2. Memakai celemek
Tujuan :
1. Melindungi pakaian pelaku dari kotor
2. Mencegah penularan
Cara mengunakan celemek
a) Cuici tangan sebalum dan sesudah menggunakan
b) Pegang tali penggantung, masukan melalui kepala
c) Pegang tali sis kanan dan kiri, ikat di bagian belakang dengan ikatan yang mudah dibuka
Cara melepas celemek
Buka tali belakang dan lepaskan
Cara menggantung celemek
1. Tanpa memegang bagian luar celemek
2. Bila digantung diruangan orang sakit, bagian luar diluar dan jika diluar ruangan maka
bagian luar berada di dalam
Hal 5
12) Buka celemek dan cuci tangan
Pelaksanaan :
1) Cuci tanagan
2) Siapkan termometer ( turunkan air raksa dengan kapas beralkohol kemudian kibaskan
sampai menunjukkan ke tititik pangkal termometer)
3) Beritahu si sakit
4) Keringkan ketiak dengan washlap
5) Ambil termometer, letakan pangkal termometer ditengah ketiak
6) Jepit dengan menekan bagian lengan, tunggu 10 – 15 menit
7) Sambil menunggu hitung nafas (16-20/menit), dan nadi (60-80/menit).
8) Ambil termometer bersihkan dengan kapas alkohol dan posisi titk pangkal dan masukkan
pada tempatnya.
5. Memandikan si sakit.
Peralatan :
a. Sarung 1 buah.
b. Keranjang baju kotor.
c. Sabun dan tempatnya
Hal 6
d. 2 baskom berisi air hangat/dingin
e. 2 buah washlap
f. 2 buah handuk besar.
g. Bedak tubuh.
h. Baju bersih / ganti.
i. Alat make up ( perempuan ), laki – laki ( minyak rambut) sisir cermin dll.
Pelaksanaan :
1) Cuci tangan dan pakai celemek , siapkan peralatan
2) Ambil bantal/guling letakan dikursi.
3) Pakaikan sarung/kain penutup
4) Lepas baju dan celana masukan ke keranjang kosong
5) Tutup dada dengan handuk .
6) Letakkan handuk dibawah kepala.
7) Usapkan waslap basah pada wajah, telinga dan leher membentuk huruf s dengan
washlap bersabun, lalu dibilas dengan washlap bersih.
8) Angkat handauk keringkan muka, telinga, dan leher
9) Ambil handuk dan letakkan pada kedua lengan
10) Sabun dengan washlap mulai dari jari sampai ketiak, bilas dan keringkan
11) Dada sampai ketiak kemudian perut ke arah paha dan bilas, keringkan dengan handuk
lalu beri bedak pada ketiak.
12) Handuk pindah di bagian pantat, tekuk lutut untuk membersihkan kelamin, keringkan dan
beri bedak pada lipatan paha
13) Untuk alat kelamin bila bisa melakukan sendiri maka dipersilahkan pada sisakit.
14) Miringkan si sakit dan bersikan pada bagian punggung lipatan pantat. Keringkan dan beri
bedak bagian pantat
15) Ambil ember yang berisi air bersih letakkan masukan kedua kaki untuk dicuci dengan
posisi lutut ditekuk. Bentangkan handuk dibawah kedua kaki dan keringkan kemudian
beri bedak pada sela jari.
16) Pakaikan baju ganti dan sisir rambut/beri alat solek untuk wanita
17) Bersihkan tempat tidur dan semua peralatan
18) Buka celemek dan cuci tangan
6. Menyikat gigi
Peralatan;
a. Sikat gigi
b. Pasta gigi
c. Air dalam gelas dan piped
d. Mangkok bengkok
e. Handuk /kain serbet
Hal 7
b. Handuk/serbet letakan dibawah dagu sampai dada
c. Berikan air gelas untuk kumur
d. Sikat gigi pasien dengan gerakan atas ke bawah
e. Selesai kembalikan ke posisi semula
7. Mencuci rambut :
Peralatan :
- Samphoo.
- Sisir.
- Ember kosong & kain pel.
- Ceret/ember berisi air hangat kuku & gayung lancip.
- Perlak untuk talang.
- 2 handuk.
- Kapas
- Washlap
- Alat pengerin/hair dryer atau kipas
Pelaksanaan :
- Cuci tangan dan pakai celemek
- Baringkan pasien dengan posisi kepala di tepi tempat tidur, ambil bantal
- letakkan handuk dan perlak untuk talang dibawah kepala.
- Tutup telinga dengan kapas dan mata dengan washlap
- Kain pel dan ember kosong diletakkan dibawah untuk air kotor.
- Pasang handuk di dada sampai leher
- Rambut disisir kemudian disiram air hangat
- Berikan sampo dirambut sambil dipijat sampai berbusa
- Bilas sampai bersih kemudian ambil talang dan keringkan dengan handuk
- Ambil kapas , washlap dan handuk
- Posisikan kembali pasien seperti semula dan letakan kembali bantalnya
- Keringkan dengan hair dryer/ angin-anginkan dengan kipas
- Rapikan rambut dengan sisir
- Bereskan semua peralatan, buka celemek dan cuci tangan
Peralatan :
- Pasu najis.
- Labu kemih.
- Koran/perlak untuk alas.
- Bel.
- Kain penutup.
- Tisu gulung.
- Bedak.
- Botol berisi air bersih.
- Koro’kan / pembersih pasu najis ( labu kemih ).
Pelaksanaan :
Hal 8
- Cuci tangan dan pakai celemek
- Beritahu pasien dan siapkan peralatan
- Buka pakaian bawah letakan koran/perlak bawah pantat dan pasang kain penutup
- Pasang pasu najis dengan lutut ditekuk dan pasang labu kemih pada alat kelamin.
- Beri sisakit bel dan kita tinggalkan ( apabila selesai di suruh membunyikan bel ).
- Setelah selesai, ambil labu kemih bersihkan alat kelamin dengan tisu / air.
- Bersihkan anus dengan air atau tisu langsung buang ke pasu najis sampai bersih.
- Ambil pasu najis letakan di bawah
- Miringkan pasien, bersihkan pantat dengan tisu gulung
- Beri bedak untuk mencegah lecet dan pakaikan celana
- Bereskan peralatan dibawa ke belakang
- Buka celamek dan cuci tangan
9. Kompres panas.
a. Panas kering :
Peralatan :
Kirbat.
Kain pembungkus.
Ceret berisi air panas.
Pelaksanaannya :
Ambil kirbat dan buka apakah ada pastikan tidak ada benda asing didalamnya.
Gulung dan isi kirbat cek dan pastikan apakah bocor atau tidak.
Bungkus dengan kain pembungkus & letakkan pada bagian yang memerlukan kompres.
b. Panas basah :
Peralatan :
Alat baling – baling ( kain berlobang dan 2 buah kayu untuk memeras waslap)
Pinset.
Plastik pembungkus.
Kain pembungkus.
Ember.
Ceret berisi air panas.
Pelaklsanaan :
Ambil ember dan letakkan baling – baling distasnya dan beri waslap pada lobang kain.
Tuangkan air panas dalam ceret.
Peras sampai airnya habis dan masukkan ke plastik dengan pinset dan bungkus dengan
kain pembungkus.
Berikan / letakkan pada bagian yang membutuhkan.
Hal 9
Pelaksanaan :
Buka eskap jungkirkan dan pastikan tidak ada benda asing didalamnya.
Masukkan es batu pada ember berisi air agar tidak runcing.
Kemudian masukkan ke eskap + ¾ bagian.
Bungkus dengan kain dan letakkan pada bagian yang membutuhkan.
b. Kompres dingin basah.
Peralatan.
Ember berisi air dingin / es.
Waslap / kain yang meresap air.
Pelaksanaan :
Rendam + 1 menit, waslap / kain pada ember yang berisi air dingin / es.
Ambil dan peras, kemudian letakkan pada bagian yang membutuhkan.
11. Uap panas.
Peralatan :
Ceret berisi air panas / mendidih.
Ember.
Cerobong.
Payung.
Vaselin.
Kain penutup.
Pelaksanaan :
Sisakit ditidurkan setengah duduk.
Letakkan paying untuk membuat suatu ruang uap panas.
Ceret berisi air air panas / mendidih diberi cerobong kearah muka sisakit.
Beri vaselin untuk mencegah luka baker.
Tutup dengan kain penutup sampai sisakit merasa nyaman.
Hal 10