2085-580X
ABSTRAK
Buah tomat merupakan komoditi hortikultura yang mudah mengalami kerusakan karena
kandungan air yang tinggi. Salah satu cara pengolahannya adalah membuat menjadi produk saus tomat
dengan penambahan bahan pengental. Tujuan penelitian ini untuk membuat produk saus tomat dan
mengetahui pengaruh bahan pengental terhadap mutu fisikokimia saus tomat. Penelitian dilakukan
dengan perlakuan bahan pengental yaitu hunkuwe/pati kacang hijau, maizena/pati jagung, tapioka dan
karagenan sebanyak 7% dengan tambahan bahan lain sejumlah konstan. Penelitian ini dilakukan dengan
metode deskriptif ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Parameter yang diuji berdasarkan SNI
mutu saus tomat.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa produk saus tomat yang dihasilkan dengan
menggunakan pengental hunkuwe, maizena, tapioka dan karagenan tidak berpengaruh terhadap fisik
produk saus tomat seperti bau,rasa dan warna yaitu normal khas tomat. Jumlah padatan terlarut untuk
bahan pengental hunkuwe 42,3; maizena 42,2; tapioka 41,3 dan karagenan 41,5 Brix,20°C.Hasil uji
keasaman dihitung sebagai asam asetat untuk hunkuwe 2,25; maizena 2,46; tapioka 2,55 dan karagenan
1 1 1
2,51%. Angka lempeng total berkisar antara 2,2×10 -9,3×10 koloni/g dan kapang berkisar antara1×10 -
1
5×10 koloni/g. Uji organoleptik terhadap tekstur produk saus tomat diperoleh skor tertinggi 3,7 yaitu agak
suka sampai suka dengan bahan pengental karagenan. Dibandingkan dengan SNI 01-3546-2004 tentang
syarat mutu saus tomat memenuhi syarat mutu untuk semua kriteria parameter yang diujikan dalam
penelitian ini.
Kata kunci: Saus tomat,hunkuwe, maizena, tapioka, karagenan
ABSTRACT
Tomato fruit is a perishable horticulture commodity due to high water content. One way to process
by processing into tomato sauce products with the addition of thickening agents. The purpose of this study
is to make tomato sauce to determine the effect of thickening on the physicochemical quality. Research
carried out by the thickening treatment of hunkuwe/mung bean starch, maize/corn starch, tapioca and
carrageenan in as much as 7% with the addition of another ingredients in constant amount. The study was
conducted by descriptive method shown in the form of tables and pictures. The parameters tested based
on SNIabout tomato sauce quality. The results showed that tomato sauce product produced using
hunkuwe thickener, cornstarch, tapioca and carrageenan had no dwindling effect on the product's physical
tomato sauce of smell, taste and color that is typical of normal tomatoes. Total dissolved solids for
thickening hunkuwe 42.3,cornstarch 42.2, tapioca 41.5 and carrageenan 41.3 Brix, 20 ° C. The acidity
calculated as acetic acid of hunkuwe 2.25, 2.46 cornstarch, tapioca 2.55 and 2.51% carrageenan.Microbial
1 1 1 1
contamination of total plate count ranged from 2,2x10 -9,3x10 colonies/g and molds ranged 1x10 -x10
colonies/g. Organoleptic assessment of tomato sauce texture obtained the highest score of 3.7 which is a
bit like until like for carrageenan. Compared with the quality requirements of SNI 01-3546-2004, all tomato
sauces meet the quality requirements for all criteria of the parameters tested in this study.
Keywords: tomato sauce, hunkuwe, cornstarch, tapioca starch, carrageenan
hortikultura, buah tomat mudah mengalami olahan.Tomat sebagai sumber pangan dan
kerusakan jika tidak disimpan pada kondisi mineral mengandung vitamin yang tinggi
yang baik. Besarnya kerusakan buah tomat terdiri atas vitamin C, Vitamin B, Vitamin E
setelah panen berkisar antara 20% sampai dan provitamin A karoten, sedangkan
dengan 50% (1).Salah satu cara untuk mineral yang dikandung Ca, Mg, P,K, Na,
141
Pengaruh Bahan Pengental Pada Saus Tomat-Sjamsiwarni Reni Sjarif
Fe, sulfur dan klorin (2).Dalam 100 gram beberapa waktu pemanasan.Pati yang
tomat dapat menyumbangkan sekitar 10- umum digunakan dalam pembuatan saos
20% vitamin A (3).Selain vitamin dan tomat komersial adalah maizena,tapioka,
mineral, tomat juga mengandung pigmen ataupun pati termodifikasi. Pati
pemberi warna merah yang terdeteksi termodifikasi dipergunakan untuk
didominasi oleh likopen. Tomat segar memproduksi saos tomat skala besar oleh
mengandung likopen antara 3 dan 5 ppm, pabrik. Terdapat alternatif bahan pengental
sedangkan konsentrat likopen dari pasta saos tomat kental yaitu CMC, pectin dan
tomat mengandung 50% likopen (4). karagenan (7). Sedangkan bahan
Saos tomat adalah salah satu bentuk pengental buatan seperti
olahan yang dipergunakan sebagai bahan CMC(carboxymethil cellulose) tidak
penyedap makanan, Saus tomat biasanya mengandung unsur- unsur yang
menjadi pelengkap hidangan seperti bakso, bermanfaat bagi kesehatan (8). Bahan-
mie ayam, gorengan, dan masih banyak bahan ini berpotensi sebagai bahan
lagi.Saos tomat merupakan produk yang pengental dalam pembuatan saos tomat.
dihasilkan dari campuran bubur tomat atau Bahan pengental yang digunakan pada
pasta tomat, diperoleh dari tomat yang penelitian ini yaitu karagenan, tapioka,
masak, diolah dengan bumbu-bumbu dan maizena dan hunkuwe.
bahan tambahan pangan (5). Mutu saus Karagenan diperoleh melalui ekstraksi
tomat ditentukan berdasarkan berbagai dari rumput laut yang dilarutkan dalam air
parameter yaitu derajat keasaman (pH) atau larutan basa kemudian diendapkan
berkisar3-4, total padatan terlarut 30° brix, menggunakan alkohol atau KCl.Karagenan
serta penilaian terhadap warna, bau dan adalah senyawa yang diekstraksi dari
rasa khas tomat, oleh karena itu perlu rumput laut dari Famili Rhodophyceae
dilakukan penambahan bahan pengisi seperti Euchema spinosum dan Euchema
untuk meningkatkan kekentalan saus tomat cottonii yang terdiri dari rantai
(6). poliglikanbersulfat dengan massa molekuler
Kekentalan merupakan sifat fisik yang (Mr) kurang lebih di atas 100.000 serta
terpenting dalam produk saos tomat yang bersifat hidrokoloid. Karagenan digunakan
menentukan tekstur saos dan pada makanan sebagai bahan pengental,
mempengaruhi konsistensi dari saos itu pembuatan gel, dan emulsifikasi (9).
sendiri selama penyimpanan. Tidak terjadi Tapioka merupakan salah satu bentuk
penggumpalan dan mempunyai warna olahan berbahan baku singkong,
cerah. Tingkat kekentalan tersebut dapat Tepungtapioka mempunyai banyak
dibantu dengan penambahan bahan kegunaan, antara lain sebagai bahan
pengental berupa pati. Pati dapat berperan pembantu dalamberbagai industri.
sebagai pengental saos tomat dengan Komposisi zat gizi tepung tapioka lebih baik
memanfaatkan prinsip gelatinisasi pati. bila dibandingkandengan tepung jagung,
Saat larutan pati dipanaskan akan terjadi kentang, gandum atau terigu. Tepung
gelatinisasi pati, yang dicapai setelah tapioka juga dapatdigunakan sebagai
142
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 8 No. 2 Desember 2016 : 141-150 ISSN No.2085-580X
dengan ikatan α-glikosidik, yang terdiri dari kali ulangan. Perlakuan yang digunakan
dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan yaitu 7% untuk bahan pengental
air panas yaitu fraksi terlarut amilosa dan (Karagenan, maizena, hunkuwe dan
fraksi tidak terlarut disebut amilopektin (11). tapioka). Bumbu yang digunakan antara
Bahan dasar pembuatan hunkuwe lain garam 5%, gula pasir 22%, bawang
yaitu kacang hijau. Kacang hijau adalah putih 1,5%, larutan cuka 25% 47ml, sodium
BAHAN DAN METODE dan tidak cacat. Kedua, buah tomat yang
telah dipilih dicuci dengan air bersih agar
Bahan dan Alat
terbebas dari segala kotoran yang masih
melekat pada buah tomat. Ketiga,
Bahan yang digunakan dalam
pemanasan pendahuluan (blanching) buah
penelitian ini adalah: buah tomat matang
tomat yang sudah bersih diblansir selama 3
segar diperoleh dari pasar lokal Manado,
menit. Tujuan dari pemanasan
natrium benzoate, bumbu tambahan
pendahuluan yaitu untuk mengurangi
(bawang putih, gula, garam, penyedap,
jumlah mikroba pada tomat dan sekaligus
cuka) dan bahan pengental sebagai
menonaktifkan enzim penyebab perubahan
perlakuan (pati kacang hijau/hunkuwe,pati
warna. Buah tomat yang telah
jagung maizena, tapioka dan karagenan)
diblansirdikupas kemudian dihancurkan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian sampai halus dan berbentuk bubur yang
ini terdiri dari: blender, panci, loyang, lembut dengan menggunakan mesin
sendok, pisau, baskom,kompor,saringan penggiling atau blender.Setelah proses
dan botol untuk kemasan. penggilingan selanjutnya dilakukan proses
penyaringan untuk memisahkan bijinya
143
Pengaruh Bahan Pengental Pada Saus Tomat-Sjamsiwarni Reni Sjarif
Blansir 3 menit
Blender
Penyaringan
144
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 8 No. 2 Desember 2016 : 141-150 ISSN No.2085-580X
Buah tomat yang digunakan berasal Hasil Pengamatan Fisiko Kimia Produk
dari pasarKota Manado. Buah tomat yang Saos Tomat dengan Bahan Pengental
yang digunakan
sudah matang warnanya oranye kemerah-
merahan. Dari 1 kg buah tomat segar Hasil pengamatan fisiko kimia
didapatkan 700g bubur tomat setelah produk saus tomat dilakukan secara
diblender dan disaring,sisanya yaitu organoleptik. Hasilnya dapat dilihat pada
Tabel.3
Bahan
Bau Rasa Warna
Pengental
Hunkuwe Normal Normal khas tomat Normal
Maizena Normal Normal khas tomat Normal
Tapioka Normal Normal khas tomat Normal
Karagenan Normal Normal khas tomat Normal
Data pada Tabel 3. produk saos tomat Jumlah Padatan Terlarut Saus Tomat
dengan menggunakan bahan pengental Cara uji jumlah padatan terlarut
hunkuwe, maizena, tapioka dan karagenan menggunakan alat refraktometer (14). Dan
menunjukkan bau normal(bau khas saos hasil pengujian jumlah padatan terlarut
tomat), rasanya normal khas tomat dan dapat dilihat pada Gambar 2.
warnanya normal memenuhi persyaratan
SNI 01-3546-2004(13)tentang keadaan
saos tomat.
35
33
31
29
27
25
Karagina
Hunkwe Maizena Tapioka Kontrol
n
Padatan terlarut 42,3 42,2 41,3 34,7 41,5
Standar minimal SNI 01-
30 30 30 30 30
3546-2004
145
Pengaruh Bahan Pengental Pada Saus Tomat-Sjamsiwarni Reni Sjarif
Hasil pengujian jumlah padatan terlarut dalam hal ini karagenan akan membentuk
saus tomat dengan bahan pengental suatu jaringan tiga dimensi yang dapat
hunkuwe, maizena, tapioka dan karagenan menghasilkan emulsi dan mencegah
berkisaran antara 34,7-42,3 Brix,20°C. pengendapan sehingga air akan
Jumlah padatan terlarut tertinggi dengan terperangkap dalam produk (15). Hasil
penggunaan pengental hunkuwe 42,3 yang diperoleh dari semua perlakuan
Brix,20°C dan jumlah padatan terendah pengental memenuhi persyaratan mutu
diperoleh dengan penggunaan bahan saos tomat SNI 01-3546-2004 (13).
pengental karagenan 34,7 Brix,20°C. Saus Keasaman dihitung sebagai asam asetat
tomat biasanya mengandung tidak kurang Acuan cara uji keasaman (14) dengan
dari 12% total solid tomat, karena saos prinsip banyaknya basa yang digunakan
tomat adalah bentuk dispersi zat-zat terlarut untuk titrasi menunjukkan jumlah asam
yang terkonsentrasi dalam media cair. yang terdapat dalam contoh. Hasil uji
Penambahan karagenan sebagai penstabil keasaman dihitung sebagai asam asetat
emulsi akan menyebabkan peningkatan dapat dilihat pada Gambar 3.
pada kekentalan dan stabilitas suspensi
1,50
1,00
0,50
0,00
Karagina
Hunkwe Maizena Tapioka Kontrol
n
Keasaman 2,25 2,46 2,55 2,59 2,51
Standar minimal SNI 01-
0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
3546-2004
Gambar 3 Hasil Uji Keasaman, Dihitung sebagai Asam Asetat Produk Saus Tomat
Dari hasil uji keasaman, dihitung sebagai Dari hasil yang diperoleh sudah memenuhi
asam asetat pada produk saos tomat syarat mutu SNI saus tomat hal ini diduga
dengan perlakuan bahan pengental semua perlakuan bahan pengental dapat
hunkuwe, maizena, tapioka dan karagenan digunakan sebagai pembentuk gel dan
diperoleh hasil berkisar antara 2,25- 2,59%. tidak mudah terhidrolisis pada pH rendah.
146
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 8 No. 2 Desember 2016 : 141-150 ISSN No.2085-580X
Cemaran Mikroba
1,5E+02
1,0E+02
5,0E+01
0,0E+00
Hunkw Maizen Tapiok Karagin
Kontrol
e a a an
Angka lempeng total 9,3E+01 5,1E+01 2,8E+01 2,2E+01 4,6E+01
Maksimal menurut SNI
2,0E+02 2,0E+02 2,0E+02 2,0E+02 2,0E+02
01-3546-2004
Kapang
6,0E+01
5,0E+01
4,0E+01
koloni/g
3,0E+01
2,0E+01
1,0E+01
0,0E+00
Hunkw Maizen Karagin
Tapioka Kontrol
e a an
Jumlah kapang 2,0E+01 5,0E+01 1,0E+01 2,0E+01 2,0E+01
Maksimal menurut SNI
5,0E+01 5,0E+01 5,0E+01 5,0E+01 5,0E+01
01-3546-2004
Jumlah khamir 0,0E+00 0,0E+00 0,0E+00 1,0E+01 0,0E+00
Pada gambar 4 menunjukkan hasil uji produk saus tomat tidak melewati proses
cemaran mikroba baik angka lempeng total penyimpanan, proses pembuatan dengan
dan kapang dengan penggunaan bahan bahan berkualitas dan peralatan yang
pengental hunkuwe,maizena, tapioka dan higenis juga menggunakan bumbu-bumbu
karagenan yaitu untuk angka lempeng total seperti garam NaCl, cuka, gula dan bawang
1 1
berkisar antara 2,2×10 -9,3×10 koloni/g putih yang berfungsi sebagai pemberi cita
sedangkan untuk kapang berkisar antara rasa. NaCl merupakan racun untuk jasad
1 1
1×10 -5×10 koloni/g. Hal ini dikarenakan renik, mikroba perusak (16) dan jika bumbu
147
Pengaruh Bahan Pengental Pada Saus Tomat-Sjamsiwarni Reni Sjarif
dikombinasikan dengan asam, daya bunuh dan tekstur secara langsung. Mutu
terhadap renik lebih kuat sebagai organoleptik dari suatu bahan pangan akan
pengendali mikroorganisme (17). mempengaruhi diterima atau ditolak bahan
pangan tersebut oleh konsumen sebelum
Uji Organoleptik menilai kandungan gizi dari bahan pangan
(18). Hasil uji organoleptik terhadap tingkat
Metode pengujian mutu organoleptik bahan
kesukaan saus tomatdengan menggunakan
pangan digunakan untuk membedakan
skala hedonik dapat dilihat pada Gambar 5.
kualitas bahan pangan pada aroma, rasa
Hasil penilaian organoleptik terhadap warna dipengaruhi pada banyaknya zat warna
dari saos tomat diperoleh nilai rata-rata yang ditambahkan.
tingkat kesukaan panelis berkisar antara Hasil penilaian terhadap bau saus tomat
3,7-3,9 yaitu agak suka sampai suka. diperoleh rata-rata tingkat kesukaan panelis
Produk saos tomat ditambahkan bahan berkisar antara 3,3-3,6 yaitu agak suka
pewarna makanan(ponceau 4R Cl16255) sampai suka. Bau yang dihasilkan dari
sesuai dengan takaran penggunaan SNI produk saus tomat dengan menggunakan
01-02222-1995 (19) dan sesuai dengan pengental hunkuwe, maizena, tapioka dan
peraturan dibidang makanan yang berlaku karagenan memberikan bau khas saus
yaitu 1%. Pewarna yang digunakan pada tomat dimana pengental yang digunakan
semua perlakuan sama yaitu sebanyak tidak mempunyai bau ciri khas yang
0,7% menghasilkan warna produk saos khusus. Nilai tingkat kesukaan tertinggi
tomat oranye kemerah-merahan. Intensitas diperoleh dari perlakuan bahan pengental
warna merah pada saus sangat hunkuwe dan tapioka yaitu 3,6, diduga bau
148
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 8 No. 2 Desember 2016 : 141-150 ISSN No.2085-580X
149
Pengaruh Bahan Pengental Pada Saus Tomat-Sjamsiwarni Reni Sjarif
9. Susanti A. Penggunaan kappa 17. Buckle KA, Edward RA, Fleet GH,
karagenan sebagai bahan penstabil Wooton. 1987. Ilmu pangan.
saos tomat. Fakultas Pertanian dan Terjemahan: H. Purnomo dan Adiono.
Kelautan. Institut Pertanian: Bogor;
Jakarta: Universitas Indonesia Press;
2005.
10. Radiyanti T dan AgustoWM. Tepung 1987.
tapioka. BPTTG. Puslitbang; 1990. 18. Winarno. Enzim angan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama; 1995.
11. Winarno FG. Teknologi pengolahan
19. Badan Standarisasi Industri. SNI
jagung. Badan Penelitian dan 01.02222-1995. Bahan tambahan
Pengembangan Pertanian. Pusat makanan: Jakarta; 1995.
Penelitian dan Pengembangan 20. Alam MD.Ahmed KM, Akter S, Islam N.
Tanaman Pangan; 1988. Effect of carboxy methyl celullose and
12. Susanti K, Taruna I, Sutarsi. Kajian starch ast thickening agents on the
sifat fisik tepung kecambah kacang quality of tomato ketchup.Pakistan
hijau hasil pengeringan fluidized bed Journal of Nutrition; 2009. 8(8):1144-
dryer. Jurnal Ilmiah Indonesia.Vol 4:(2) 1149.
91-105; 2015. 21. Winarno FG. Teknologipengolahan
13. Haryoto. Membuat saus tomat. Jakarta: rumput Laut. Jakarta: Pusat Sinar
Kanisius; 1998. Harapan; 1990.
14. Badan Standarisasi Nasional. SNI 01- 22. Campo VL, Kawano DF, da Silva DB,
3546-2004.Saus tomat: Jakarta; 2004. Carvalho I. Carrageenans: Biological
15. Rangga, S.Manual of analysis of fruit properties, chemical modifications and
and vegetable products.New Delhi: structural analysis–A review.
Tata Mc.Graw Hill; 1977. Carbohydrate Polymers. 2009 Jun
16. Sutuhu S. Penanganan dan 10;77(2):167-80.
pengolahan buah. Jakarta:Penebar
Swadaya; 1996.
150