Anda di halaman 1dari 11

Hasil Penelitian Artikel Teknologi Pangan, Th 2013

KAJIAN PENGARUH KONSENTRASI GULA DAN KONSENTRASI PEKTIN TERHADAP


KARAKTERISTIK SELAI BUAH CAMPOLAY (Pouteria Campechiana)

[Study The Influence of the Concentration of Sugar and The Concentration of Pectin
Against Characteristic of Jam Fruit Campolay (Pouteria Camphechiana)]

Ela Turmala S 1) Hervelly 2) dan Ninda Kurnia Wardhana


Fakultas Teknik, Universitas Pasundan Bandung

ABSTRACT
The objective of this study was obtained sugar and pectin concentrations that can
producing of campolay fruit jam with best characteristic and preferable by panelist. The
benefit of this study an increasing usefull of campolay fruit to become food processing form
that can be accepted society and added. The presence of many diverssification are able to
extend the life of save products.
The design experiment used the pattern factorials 3x3 with 3 times repetition in a
randomized block design. The first is the concentration of a sugar comprising a1 ( 55 % ),
a2 ( 60 % ), and a3 ( 65 % ). The second factor was the concentration of pectin consisting
of b1 ( 0.5 % ), b2 ( 1,0 % ), and b3 ( 1.5 % ).
The results of this research show that the concentration of sugar to the total acid
content, water content, total sugars, viscosity, color campolay, fruit jams and fruit taste
campolay. Concentration effect on viscosity of pectin and fruit jam color campolay. The
interaction between the concentration of sugar and pectin concentration effect on aromas
of fruit jams campolay. The sample was selected from the research is a3b2 (65% sugar
concentration and the concentration of pectin 1.0%).

Keywords: Fruit Jam Campolay, Sugar Concentration, the concentration of Pectin

PENDAHULUAN sebagian kecil membudidayakan


tanaman campolay (Rizky, 2012).
Buah campolay (Pouteria
Buah campolay kaya akan kalori, zat
campechiana) merupakan buah sejenis
tepung, vitamin, mineral dan serat.
sawo yang sering disebut Sawo
Pengolahan buah campolay ini hanya
Mentega, Sawo Ubi, atau Kanistel.
mencapai kurang lebih 10.000 ton/tahun
Tempat asal dan nama buah ini merujuk
tetapi pemanfaatan buah ini masih
pada nama kota di Meksiko "Campeche",
terbatas yang masih sering kita dengar
di dalam bahasa Inggris buah ini disebut
yaitu sirup buah campolay dan
sebagai Canistel, Egg Fruit, atau Yellow
kurangnya minat masyarakat terhadap
Sapote. Buah campolay berasal dari
diversifikasi produk dari bahan olahan
Amerika Tengah dan Mexico Selatan,
buah campolay bila dilihat dari tekstur
dan melihat manfaat buah ini
buahnya, buah campolay juga cocok
dibudidayakan di beberapa negara
dijadikan bahan baku selai, dodol
termasuk Indonesia yang hanya

1
Hasil Penelitian Artikel Teknologi Pangan, Th 2013

maupun dikeringkan menjadi tepung pada berbagai faktor yaitu gula,


sebagai bahan campuran konsentrasi pektin, jenis pektin, pH dan
cake, brownies, kue talam, cookies atau suhu. Pembentukan gel dapat menjadi
kue kering (Raminah, 2012). lebih cepat dengan semakin rendahnya
Selai adalah bahan dengan suhu serta meningkatnya konsentrasi
konsistensi gel atau semi gel yang dibuat gula. (Ropiani, 2006).
dari bubur buah. Selai digunakan Asam sitrat berfungsi sebagai
sebagai bahan pengisi dalam pembuatan pemberi rasa asam dan mencegah
roti dan kue. Konsistensi gel atau semi kristalisasi gula. Selain itu asam sitrat
gel pada selai diperoleh dari interaksi juga berfungsi sebagai katalisator
senyawa pektin yang berasal dari buah hidrolisa sukrosa ke bentuk gula invert
atau pektin yang ditambahkan dari luar, selama penyimpanan serta sebagai
gula sukrosa dan asam. Interaksi ini penjernih gel yang dihasilkan (Margono,
terjadi pada suhu tinggi dan bersifat 2000).
menetap setelah suhu diturunkan METODOLOGI
(Hasbulloh, 2001).
Selai, jeli, marmalade dan produk Bahan dan Alat
selai lainnya merupakan produk-produk Bahan baku utama yang digunakan
yang terdiri dari buah-buahan, pulp dalam percobaan ini adalah buah
buah-buahan, sari buah atau potongan- campolay (Pouteria campechiana)
potongan buah yang diolah menjadi sebanyak 10 kg. Bahan baku penunjang
suatu struktur seperti gel berisi buah- yang digunakan adalah asam sitrat
buahan, gula, asam, dan pektin. Sifat- sebanyak 200 g, gula pasir sebanyak 10
sifat yang penting dari produk ini kg, pektin sebanyak 200 g, dan air .
termasuk kestabilan terhadap Bahan analisis kimia yang digunakan
mikroorganisme dan struktur fisiknya dalam penelitian ini adalah aquadest,
(Buckle dkk, 1987). asam oksalat, NaOH 0,1 N,
Penambahan sukrosa dalam phenolpthalin, larutan Luff school, H2SO4
pembuatan produk makanan seperti 6 N, KI, Na2S2O3, asam asetat 1%,
selai berfungsi untuk memberikan rasa larutan amilum 1%.
manis, dan dapat pula sebagai Alat-alat yang digunakan dalam
pengawet, yaitu dalam konsentrasi tinggi pembuatan selai campolay adalah pisau,
menghambat pertumbuhan blender, kompor gas, batang pengaduk,
mikroorganisme dengan cara sendok, garpu, termometer, gelas kimia,
rnenurunkan aktivitas air dari bahan baskom, timbangan, panci, spatula,
pangan (Margono, 2000). panci kuali, wajan, plastik, wadah plastik.
Penambahan pektin pada Alat-alat yang digunakan dalam
pembuatan selai dapat dilakukan untuk analisis kimia adalah timbangan analitik,
mengatasi masalah gagalnya Erlenmeyer, labu takar, biuret, pipet,
pembentukan gel pada pembuatan selai gelas kimia, corong, batang pengaduk,
dari buah-buahan yang kandungan gelas ukur, kertas lakmus, pH meter,
pektinnya rendah. Gel pektin dapat kertas saring, cawan, oven, desikator.
terbentuk pada berbagai suhu walaupun Penelitian pendahuluan dilakukan
kecepatan pembentukan gel tergantung untuk menetapkan perlakuan terbaik

2
Hasil Penelitian Artikel Teknologi Pangan, Th 2013

yang akan dilakukan dalam penelitian Buah Campolay

utama. Penelitian pendahuluan yang


dilakukan meliputi analisis bahan baku
Sortasi

dengan jenis analisis yaitu kadar gula Air bersih Pencucian Air kotor

total metode luff schoorl (AOAC, 1995), Penirisan Air kotor

kadar pektin metode gravimetri Pemotongan Kulit dan

(Rangana, 1978), dan dilakukan


Biji

Air 20% Penghancuran


pengukuran pH dari bubur buah
campolay dengan menggunakan pH Bubur Buah
Campolay

meter. Setelah itu dilakukan Penimbangan


penambahan asam sitrat 0,3%, 0,4%, Asam Sitrat
0,5% dan lama pemasakan 5 menit, 6 0,3%, 0,4%,
0,5%
Pengaturan pH
pH : 3,1 - 3,4

menit, 7 menit dengan suhu 80oC Gula 60%


Pencampuran
dengan konsentrasi gula 60% dan pektin Pektin 0,7%

0,7%. Selain itu juga dilakukan respon


Pemasakan
T : 80oC, t :5,6,7 menit Uap Air

organoleptik dengan uji hedonik Selai Buah

sebanyak 25 orang panelis terhadap Campolay

warna, aroma, dan rasa. Jar Pengemasan

Penelitian utama dalam penelitian ini Analisis dan


Organoleptik
adalah meliputi dua faktor yaitu Gambar 1. Pembuatan Selai Buah
konsentrasi gula 55%, 60%, 65% dan Campolay Untuk Penelitian Pendahuluan
konsentrasi pektin 0,5%, 1,0%, 1,5%. Buah Campolay
Metode penelitian yang digunakan
adalah Rancangan Acak Kelompok Sortasi

(RAK) dengan pola faktorial 3×3 dengan Air bersih Pencucian Air kotor

3 kali ulangan. Rancangan respon kimia Penirisan Air kotor


meliputi analisis kadar gula total metode
Luff schoorl (AOAC, 1995), analisis Pemotongan Kulit dan
Biji

kadar asam total metode titrasi asam Air 20% Penghancuran

basa (Rangana, 1978), dan kadar air Bubur Buah

metode destilasi (Sudarmadji, dkk., Campolay

1996).Rancangan respon fisika meliputi Penimbangan

viskositas dengan alat viscometer. Asam Sitrat : Pengaturan pH


terpilih pH : 3,1 – 3,4

Gula 55%, 60%, dan


65% Pencampuran
Pektin 0,5%, 1,0%, dan
1,5%
Pemasakan
Uap Air
T : 80oC, t : terpilih

Selai Buah
Campolay

Jar Pengemasan

Analisis dan
Organoleptik

Gambar 2. Pembuatan Selai Buah


Campolay Untuk Penelitian Utama

3
Hasil Penelitian Artikel Teknologi Pangan, Th 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN nyata. Menurut Winarno (1997), sifat


asam sitrat ini dapat mencegah
Penelitian Pendahuluan
pertumbuhan mikroba dan bertindak
Tabel 1. Kadar Pektin dan Kadar Gula
sebagai bahan pengawet serta
Total dalam Buah Campolay
membantu menstabilkan warna, citarasa,
No Parameter Analisis Kadar
dan tekstur.
1 Kadar Pektin 0,91 %
2 Kadar Gula Total 29,5 % Aroma
Tabel 2. Analisis pH Buah Campolay Hasil analisis uji organoleptik
No Parameter yang pH menunjukkan bahwa konsentrasi asam
dilakukan sitrat yang memberikan pengaruh yang
1 Bubur buah sebelum 5,44 nyata terhadap kesukaan aroma selai
ditambahkan asam sitrat buah campolay yang dapat dilihat pada
2 Penambahan asam sitrat 3,35 Tabel 3. sedangkan lama pemasakan
0,3% serta interaksi konsentrasi asam sitrat
3 Penambahan asam sitrat 3,18 dan lama pemasakan tidak memberikan
0,4% pengaruh yang nyata terhadap aroma
4 Penambahan asam sitrat 3,01 selai buah campolay.
0,5% Tabel 3. Pengaruh Konsentrasi
Konsentrasi asam sitrat yang Asam Sitrat Terhadap Kesukaan Aroma
digunakan pada percobaan pendahuluan Selai Buah Campolay
adalah 0,3 % , 0,4%, dan 0,5% dengan Konsentrasi Asam Nilai Rata-rata
lama pemasakan 5 menit, 6 menit, 7 Sitrat
menit. Untuk menentukan konsentrasi a1 (0,3%) 4,08 a
asam sitrat dan lama pemasakan yang a2 (0,4%) 4,37 b
optimal dilakukan uji organoleptik a3 (0,5%) 4,13 a
dengan menggunakan 25 orang panelis, Rasa
dan respon uji meliputi : warna, aroma, Hasil analisis uji organoleptik
dan rasa. menunjukkan bahwa konsentrasi asam
Warna sitrat dan lama pemasakan serta
Hasil analisis uji organoleptik interaksi konsentrasi asam sitrat dan
menunjukkan bahwa konsentrasi asam lama pemasakan tidak memberikan
sitrat dan lama pemasakan serta pengaruh yang berbeda nyata terhadap
interaksi konsentrasi asam sitrat dan rasa selai buah campolay.
lama pemasakan tidak berpengaruh Berdasarkan penelitian yang
terhadap warna selai buah campolay. dilakukan peran dari asam sitrat yang
Berdasarkan penelitian yang ditambahkan dengan konsentrasi 0,3%,
dilakukan dengan penambahan asam 0,4%, dan 0,5% memberikan rasa asam
sitrat mampu mempertahankan warna pada selai buah campolay. Semakin
dari bubur buah campolay pada saat tinggi konsentrasi asam sitrat yang
proses pemasakan oleh sebab itu warna ditambahkan maka semakin asam rasa
yang dihasilkan pada selai buah selai buah campolay tersebut oleh
campolay seragam dari tiap perlakuan karena itu sukar untuk membedakan
sehingga didapat hasil tidak berbeda rasa asam dari selai buah campolay

4
Hasil Penelitian Artikel Teknologi Pangan, Th 2013

karena semua perlakuan rasa yang glukosa dan fruktosa oleh adanya asam.
dihasilkan yaitu asam. Menurut Winarno Berubahnya gula glukosa dan fruktosa
(1997), Salah satu tujuan utama menyebabkan kadar gula total menjadi
penambahan asam sitrat pada makanan meningkat, jadi jumlah kadar gula total
adalah untuk memberikan rasa asam. meningkat sesuai dengan tingginya
jumlah gula yang ditambahkan (Muljani,
Penelitian Utama
1998).
Kadar Gula Total
Kadar Asam Total
Hasil analisis kadar gula total
Hasil analisis kadar asam total
menunjukkan bahwa penambahan gula
menunjukkan bahwa penambahan gula
dengan konsentrasi yang berbeda
dengan konsentrasi yang berbeda
memberikan pengaruh yang nyata
memberikan pengaruh yang nyata
terhadap kadar gula total selai buah
terhadap kadar asam total selai buah
campolay, sedangkan konsentrasi pektin
campolay, sedangkan konsentrasi pektin
serta interaksi konsentrasi gula dan
serta interaksi konsentrasi gula dan
konsentrasi pektin tidak memberikan
konsentrasi pektin tidak memberikan
pengaruh yang nyata terhadap kadar
pengaruh yang nyata terhadap kadar
gula total selai buah campolay
asam total selai buah campolay
Tabel 4. Pengaruh Konsentrasi Gula
Tabel 5. Pengaruh Konsentrasi Gula
Terhadap Kadar Gula Total Selai Buah
Terhadap Kadar Asam Total Selai Buah
Campolay
Campolay
Konsentrasi Nilai Rata-rata
Konsentrasi Nilai Rata-rata (%)
Gula (%)
Gula
a1 (55%) 61,81 a
a1 (55%) 0,98 c
a2 (60%) 64,58 b
a2 (60%) 0,86 b
a3 (65%) 68,62 c
a3 (65%) 0,75 a
Pada kadar gula total konsentrasi
Asam total adalah jumlah seluruh
pektin tidak memberikan perbedaan
asam yang ada dalam bahan pangan.
yang nyata karena pektin tidak
Selain itu asam total juga merupakan
mengadung gula. Peningkatan kadar
ukuran untuk menyatakan banyaknya
gula selai terjadi karena selain buah
kandungan asam yang dapat dititrasi
telah mengandung gula meskipun
dengan larutan basa (Winarno, 1997).
kadarnya rendah, juga akibat terjadinya
Hal ini disebabkan karena total asam
proses hidrolisis sukrosa menjadi
produk yang teranalisis berupa asam-
fruktosa dan glukosa yang terjadi karena
asam organik yang berasal dari selai,
pemanasan (Muljani, 1998).
sedangkan pada pembuatan selai
Kadar gula total erat hubungannya
ditambahkan asam sitrat agar tercapai
dengan total padatan terlarut yang
konsentrasi yang cukup untuk mencapai
terdapat dalam selai, tingginya
pH 3,1 – 3,4, sehingga dapat
konsentrasi gula yang ditambahkan
menghasilkan gel yang halus dan terjadi
menyebabkan semakin tinggi kadar gula
pembentukan gel yang lebih cepat. Oleh
total. Peningkatan kadar gula total
karena itu asam sitrat dari selai akan
disebabkan oleh banyaknya gula
berpengaruh terhadap kadar asam total
sukrosa yang terhidrolisis menjadi gula
produk (Afriani, 2000).

5
Hasil Penelitian Artikel Teknologi Pangan, Th 2013

Kadar Air akan mengental bila berinteraksi dengan


Hasil analisis kadar air menunjukkan asam dan gula, dalam hal ini pektin
bahwa penambahan gula dengan berinteraksi dengan asam. Pektin dapat
konsentrasi yang berbeda memberikan membentuk gel dan memiliki kapasitas
pengaruh yang nyata terhadap kadar air menahan air serta distabilkan oleh
selai buah campolay, sedangkan lapisan air. Pektin akan menggumpal
konsentrasi pektin serta interaksi dan membentuk serabut halus serta
konsentrasi gula dan konsentrasi pektin dapat memerangkap air (Winarno, 1997).
tidak memberikan pengaruh yang nyata Dalam percobaan ini interaksi antara
terhadap kadar air selai buah campolay konsentrasi gula dengan konsentrasi
Tabel 6. Pengaruh Konsentrasi Gula pektin tidak menunjukkan pengaruh yang
Terhadap Kadar air Selai Buah berbeda terhadap kadar air. Hal ini
Campolay terjadi karena dalam pembentukan gel
Konsentrasi Nilai Rata-rata (%) bukan hanya gula dan pektin yang
Gula berperan, tetapi juga asam. Dimana
a1 (55%) 26,73 c asam dengan ion H+ didalamnya
a2 (60%) 23,73 b berperan dalam menetralkan muatan
a3 (65%) 20,48 a negatif dari koloid pektin dan akhirnya
Data pada Tabel 6 menunjukkan membentuk ikatan hidrogen yang
bahwa penambahan gula dengan mampu merubah bentuk rantai polimer
konsentrasi berbeda memberi pengaruh pektin yang semula berbentuk lurus
terhadap kadar air antar perlakuan selai menjadi tiga dimensi yang mampu
buah campolay. Hal ini disebabkan mengikat air, tetapi konsentrasi ion H+
semakin tinggi kadar gula yang yang terlalu banyak menyebabkan
ditambahkan, maka semakin rendah pula kesetimbangan antara pektin dan air
kadar air dalam selai buah campolay. terganggu. Ikatan antara molekul pektin
Keadaan ini dikarenakan gula bersifat terbentuk langsung melalui gula sebagai
dapat mengikat air dari bahan sehingga perantara dan adanya ikatan-ikatan
jumlah air yang diikat akan semakin hydrogen antara gugus polarnya.
meningkat dengan bertambahnya Penambahan pektin yang semakin
konsentrasi gula. Menurut Maesaroh banyak berarti membutuhkan ion H+ dari
(1998), sifat gula yang mudah larut asam sitrat yang banyak pula
dalam air dan memiliki kemampuan (Maesaroh, 1998).
menyerap air, semakin tinggi konsentrasi Viskositas
gula maka semakin rendah daya larut Hasil analisis viskositas
dan daya serap terhadap air semakin menunjukkan bahwa penambahan gula
tinggi serta semakin rendah konsentrasi dengan konsentrasi yang berbeda dan
gula maka kemampuan daya larut tinggi penambahan pektin dengan konsentrasi
dan daya serap menjadi rendah. yang berbeda pula memberikan
Pektin yang ditambahkan dengan pengaruh yang nyata terhadap viskositas
konsentrasi yang berbeda selai buah campolay. Sedangkan
memperlihatkan kadar air selai buah interaksi konsentrasi gula dan
campolay tidak berbeda nyata. Hal ini konsentrasi pektin tidak memberikan
terjadi sifat pektin larut dalam air dan

6
Hasil Penelitian Artikel Teknologi Pangan, Th 2013

pengaruh yang nyata terhadap viskositas banyaknya sukrosa yang ditambahkan,


selai buah campolay makin besar sukrosa yang ditambahkan
Tabel 7. Pengaruh Konsentrasi Gula maka viskositasnya makin besar karena
dan Konsentrasi Pektin Terhadap berbanding lurus dengan konsentrasi
Viskositas Selai Buah Campolay larutan (Andarias, 1995).
Konsentrasi Gula Nilai Rata-rata Warna
a1 (55%) 334,45 a Hasil uji organoleptik terhadap warna
a2 (60%) 411,11 b menunjukkan bahwa penambahan gula
a3 (65%) 496,67 c dengan konsentrasi gula yang berbeda
Konsentrasi Pektin Nilai Rata-rata dan penambahan pektin dengan
a1 (0,5%) 388,89 a konsentrasi yang berbeda pula
a2 (1,0%) 414,45 b memberikan pengaruh yang nyata
a3 (1,5%) 438,89 c terhadap warna selai buah campolay.
Data pada Tabel 7 menunjukkan Sedangkan interaksi konsentrasi gula
bahwa perlakuan semua konsentrasi dan konsentrasi pektin tidak memberikan
gula dengan konsentrasi yang berbeda pengaruh yang nyata terhadap warna
dan konsentrasi pektin dengan selai buah campolay
konsentrasi berbeda memberikan Tabel 8. Pengaruh Konsentrasi Gula
pengaruh yang nyata terhadap viskositas dan Konsentrasi Pektin Terhadap
selai buah campolay karena semakin Kesukaan Warna Selai Buah Campolay
banyak penambahan gula dan pektin Konsentrasi Gula Nilai Rata-rata
pada selai buah campolay maka nilai a1 (55%) 4,67 a
viskositasnya semakin tinggi atau selai a2 (60%) 4,78 b
semakin kental. Kemungkinan besar hal a3 (65%) 4,93 b
ini disebabkan sebagian kandungan air Konsentrasi Pektin Nilai Rata-rata
yang diserap oleh gel, dimana asam a1 (0,5%) 4,92 b
sitrat turut berperan dalam pembentukan a2 (1,0%) 4,85 b
gel pada pektin. Sehingga semakin a3 (1,5%) 4,61 a
banyak gula dan pektin yang Berdasarkan penelitian yang
ditambahkan akan menyebabkan dilakukan perubahan warna yang terjadi
semakin banyak pula air yang berikatan terdapat pada selai buah campolay yang
dengan gel dan selai buah campolay dihasilkan, apabila suhu yang digunakan
menjadi semakin kental. pada pembuatan selai terlalu tinggi akan
Semakin besar konsentrasi gula
membentuk karamelisasi. Perubahan
maka semakin tinggi viskositas selai warna juga terjadi pada lama atau waktu
buah campolay hal ini disebabkan pemasakan, jika terlalu lama akan
karena gula memiliki kemampuan untuk menimbulkan pencoklatan pada selai
mengikat air, semakin tinggi konsentrasi buah campolay.
gula maka semakin banyak gula
mengikat air dimana kadar air akan Aroma
menurun dan kelarutan gula meningkat Hasil uji organoleptik terhadap aroma
yang mengakibatkan viskositas selai selai buah campolay menunjukkan
buah campolay meningkat. Besarnya bahwa terdapat perbedaan pengaruh
viskositas berbanding lurus dengan yang nyata pada interaksi konsentrasi

7
Hasil Penelitian Artikel Teknologi Pangan, Th 2013

gula dan konsentrasi pektin, tetapi pada Konsentrasi Gula Nilai Rata-rata
pengaruh konsentrasi gula dan pengaruh a1 (55%) 4,56 a
konsentrasi pektin tidak berbeda nyata. a2 (60%) 4,77 ab
Tabel 9. Pengaruh Interaksi a3 (65%) 4,94 b
Konsentrasi Gula dan Konsentrasi Pektin Menurut Kartika dkk., (1988)
Terhadap Kesukaan Aroma Selai Buah menambahkan bahwa kualitas empat
Campolay rasa dasar dipengaruhi oleh
Konsentr Konsentrasi Pektin (B) konsentrasinya. Rasa manis pada gula
asi Gula b1 b2 b3 akan bertambah apabila konsentrasi
(A) (0,5%) (1,0%) (1,5%) semakin tinggi, tetapi sampai konsentrasi
tertentu rasa enak yang timbul akan
a1 4,32 a 4,25 a 4,48 b
menurun. Demikian pula dengan lama
(55%) A A B
pemasakan akan berpengaruh terhadap
a2 4,80 b 4,31 a 4,29 a
rasa yang ditimbulkan, dimana
(60%) B A A
pemasakan yang tepat akan
a3 4,40 a 4,57 b 4,57 b menimbulkan rasa yang enak tetapi bila
(65%) A B B berlebihan akan menurunkan kualitas
Aroma dari suatu produk makanan suatu produk.
dapat berasal dari bahan itu sendiri atau
bisa ditambahkan pada saat proses KESIMPULAN DAN SARAN
pengolahan. Suatu produk makanan Kesimpulan
yang masih baik dan layak dimakan, Uji Organoleptik Penelitian
akan memiliki bau atau aroma yang enak pendahuluan perlakuan a2b1 yaitu
dan kuat sesuai dengan aroma bahan konsentrasi asam sitrat 0,4% dengan
baku atau sesudah diproses menjadi lama pemasakan 5 menit menunjukkan
produk makanan. Biasanya produk yang nilai warna, aroma, dan rasa yang
sudah kadaluarsa, akan memiliki aroma disukai panelis dan sampel ini digunakan
yang tidak enak atau tengik dan baunya sebagai acuan pada penelitian
cukup kuat (Kartika, 1988). utama.Konsentrasi gula berpengaruh
Rasa terhadap kadar asam total, kadar air,
Hasil uji organoleptik terhadap rasa kadar gula total, viskositas, warna selai
menunjukkan bahwa penambahan gula buah campolay, dan rasa selai buah
dengan konsentrasi yang berbeda campolay. Konsentrasi pektin
memberikan pengaruh yang nyata berpengaruh terhadap viskositas dan
terhadap rasa selai buah campolay, warna selai buah campolay. Interaksi
sedangkan konsentrasi pektin dan antara konsentrasi gula dan konsentrasi
interaksi konsentrasi gula dan pektin berpengaruh terhadap aroma selai
konsentrasi pektin tidak memberikan buah campolay. Produk selai buah
pengaruh yang nyata terhadap rasa selai campolay penelitian utama yang terbaik
buah campolay dan disukai oleh panelis dengan kode
Tabel 10. Pengaruh Konsentrasi a3b2 adalah perlakuan konsentrasi gula
Gula Terhadap Kesukaan Rasa Selai 65% dan konsentrasi pektin 1,0%
Buah Campolay dengan kadar asam total 0,72%, kadar

8
Hasil Penelitian Artikel Teknologi Pangan, Th 2013

air 20,70%, kadar gula total 69,22%, dan Anggareni, A., (2012), Uji Kualitatif
viskositas 500 d.pa.s. Kandungan Pektin Pada Buah,
www.blogspot.com, Akses : 20
Saran
Maret 2013.
Dilakukan penelitian lebih lanjut
dengan konsentrasi gula lebih kecil dan Anonim (2012), Sawo Mentega.,
konsentrasi pektin lebih kecil atau tanpa www.wikipedia.co.id, Akses : 5
penambahan pektin pada proses Agustus 2012.
pembuatan selai buah campolay. Anonim (2012),. Buah-buahan Yang
Dilakukan penelitian lebih lanjut untuk Dapat Dimakan. Seri PROSEA
mengetahui daya simpan produk selai no. 2: 330-332. Penerbit Gramedia
buah campolay dan penggunaan bahan Pustaka Utama, Jakarta.
pengental yang lain untuk menghasilkan
tekstur selai buah campolay yang lebih Anonim (2012)., Sawo Belanda (Pouteria
baik. obovata).,Bibittanaman., www.toko
agro.com., Akses : 29 Juli 2012.
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, L., (2003), Pengaruh Konsentrasi
Aforlan (2012),. Sawo Belanda : Sawo Gula dan Lama Pengeringan
yang rasanya mirip ubi,. Terhadap Beberapa Karakteristik
www.Shvoong.com, Akses : 29 Manisan Paprika Merah (Capsium
Juli 2012. annuum var. grossum), Tugas
Afriani, W., (2000), Memmpelajari Akhir, Jurusan Teknologi Pangan,
Pengaruh Penambahan Na- Fakultas Teknik, Universitas
Benzoat dan Lama Penyimpanan Pasundan, Bandung.
Terhadap Perubahan Sifat Kimia Badan Pusat Statistik (2010), Statistik
Serta Daya Terima Selai Margarin Tanaman Buah-Buahan Dan
Pisang Ambon (Musa paradisiacal Sayuran Tahunan Indonesia,
S.), Jurusan Gizi Masyarakat dan Badan Pusat Statistik, Jawa Barat.
Sumberdaya Keluarga, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Baedhowie, M. dan S. Pranggonawati
Bogor, Bogor. (1983), Petunjuk Praktek
Andarias, (1995), Pengaruh Pengawasan Mutu Hasil
Penambahan Gula dan Lama Pertanian, Departemen
Pemanasan Terhadap Mutu Selai Pendidikan dan Kebudayaan,
Markisa (Passiflora Edulis F. Jakarta.
Edulis), Tugas Akhir, Jurusan
Teknologi Pangan, Fakultas Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet,
Teknik, Universitas Pasundan, M. Wooten (1987), Ilmu Pangan,
Bandung. Penterjemah Hari Purnomo dan
Adiono, Cetakan ke-1, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta.

9
Hasil Penelitian Artikel Teknologi Pangan, Th 2013

Cruess, W.V. (1958), Commercial Fruit Laoli, N. (2012), Sentra Buah


and vegetable Product, Mc.Graw Alkesa.,www.infobudidaya.com,
Hill Book Company Inc., New Akses :29 Juli 2012.
York.
Maesaroh, E. (1998), Pengaruh
Deman, J. M. (1997), Principles of Food Konsentrasi Gula dan Pektin
Chemistry, Penerjemah Kosasih Terhadap Mutu Produk Jam Salak
Padmawinata, (1997), Kimia (Salacca edulis), Program Studi
Makanan, Edisi Kedua, Penerbit Teknologi Pangan, Fakultas
Institut Teknologi Bandung, Teknik, Universitas Pasundan,
Bandung. Bandung.
Desrosier, N.W., (1988) Teknologi Margono,T. (2000), Selai dan Jeli,
Pengawetan Pangan, Penerbit Grasindo, Jakarta.
Penterjemah Muchji Muljohardjo,
Edisi ketiga, Penerbit Universitas Master, J. (2012), Berburu Buah Unik
Indonesia, Jakarta. dan Langka Campoleh,
www.snapshot.com, Akses : 6
Fatonah, W., (2002), Optimasi Produk Agustus 2012.
Selai Dengan Bahan Baku Ubi
Jalar Cilembu, Fakultas Teknologi Muchtadi, D., T.R. Muchtadi dan E.
Pertanian, Institut Pertanian Gumbira (1979), Pengolahan Hasil
Bogor, Bogor. Pangan II : Nabati, Departemen
Teknologi Hasil Pertanian, Institut
Furia, T. E., (1983), CRC Handbook of Pertanian Bogor, Bogor.
Food Additives, CRC Press. Inc,
Ed 2nd. Volume 1., Boca Raton. Muljani, (1998), Mempelajari Pengaruh
Substitusi Ubi Jalar terhadap
Gaspersz, V. (1991), Teknik Analisis Kualitas Selai Nenas Selama
dalam Penelitian Percobaan, Penyimpanan, Jurusan Teknologi
Penerbit Tarsito, Bandung. Pangan, Fakultas Teknik,
Universitas Pasundan, Bandung.
Hasbullah (2001), Teknologi Tepat Guna
Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Raminah (2012), Alkesa, Si Buah
Dewan Ilmu Pengetahuan, Langka., www.actual.co.id, Akses :
Teknologi dan Industri Sumatera 5 Agustus 2012.
Barat.
Rangana, S. (1978), Manual of Analysis
Kartika, B., P. Hastuti, dan W. of Fruit and Vegetable Product,
Supartono, (1988), Pedoman Uji McGraw Hill Book Co.Ltd., New
Inderawi Bahan Pangan, Delhi.
Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta. Rizky, U. (2012), Buah Alkesah,
www.rizumablog.com, Akses : 5
Agustus 2012.

10
Hasil Penelitian Artikel Teknologi Pangan, Th 2013

Ropiani (2006), Karakterisasi Fisik dan


pH Selai Buah Pepaya Bangkok,
Departemen Teknologi Hasil
Pertanian, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.

Satuhu, S. (1994), Penanganan dan


Pengolahan Buah, Penerbit
Penebar Swadaya, Jakarta.

Soekarto, S. T. (1985), Penilaian


Organoleptik, Penerbit Bhratara
Karya Aksara, Jakarta.

Standar Industri Indonesia (1990), Syarat


Mutu Selai, No. 0173-78,
Departemen Perindustrian
Republik Indonesia, Jakarta.

Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi


(1996), Analisis Bahan Makanan
dan Pertanian, Edisi Kedua,
Cetakan Pertama, Penerbit
Liberty, Yogyakarta.
Sumadi, (2004), Uji Kualitatif Kandungan
Sukrosa Pada Buah Campolay,
Jurnal Imu Dasar, Akses : 20
Maret 2013.

Sunarjo (2011), Sawo Belanda,


www.pikiranrakyat.com, Akses : 6
Agustus 2012.

Wawansri (2011), Sawo Belanda,


www.ceritakeluarga.com, Akses :
29 Juli 2012.
Winarno, F.G. (1997), Kimia Pangan dan
Gizi, Penerbit PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai