Anda di halaman 1dari 49

PENGORGANISASIAN SKRIPSI

Setiadi (Dosen Stikes Hang Tuah Surabaya)

Pengorganisasian skripsi adalah penyusunan pola keseluruhan sajian skripsi.


Sebagai gambaran umum saja, dapat dikemukakan bagain-bagian yang lazim terdapat
dalam penulisan skripsi adalah sebagai berikut :
a. Bagian muka skripsi.
b. Bagian tubuh skripsi.
c. Bagian belakang skripsi.

A. Bagian Muka
1. Kulit luar
Ketentuan untuk penulisan kulit luar dari atas sampai kebawah secara berurutan
adalah sebagai berikut :
- Skripsi
- Judul skripsi
- Logo institusi
- Penyusun
- Program studi
- Nama Lembaga pendidikan tinggi
- Nama kota tempat intitusi berada
- Tahun penyusunan
Ketentuan penulisanya sebagai berikut :
- Semua huruf diketik dengan huruf besar / kapital.

1|Page
Contoh kulit luar :

3 CM
SKRIPSI

STUDY PEMINATAN LAHAN KERJA PADA


MAHASISWA AKPER HANG TUAH SURABAYA
YANG MENJELANG LULUS

4 spasi
4 cm 3 cm

LOGO

4 spasi

OLEH : SETIADI
NIM. 0030194

3 SPASI

AKADEMI PERAWATAN HANG TUAH


DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SURABAYA
2005
3 cm

Keterangan :
- Jarak spasi tergantung dari banyaknya kata pada judul skripsi
- Jumlah judul tidak lebih 12 kata
- Ditulis dalam bentuk piramida terbalik

2|Page
2. Halaman Judul
Penulisan halaman judul sama persis dengan penulisan kulit luar, bedanya disini ditulis
tujuan penelitian, yang cara penulisanya semua awal kata memakai huruf kapital.
Contoh Format halaman judul :

SKRIPSI

STUDY PEMINATAN LAHAN KERJA PADA


MAHASISWA AKPER HANG TUAH SURABAYA
YANG MENJELANG LULUS

2 Spasi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Ahli Madya Keperawatan Pada
Akademi Keperawatan Hang Tuah
Surabaya

2 spasi

LOGO

2 SPASI

OLEH : SETIADI
NIM. 0030194

2 SPASI

AKADEMI PERAWATAN ………………..


DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SURABAYA
2005

3|Page
3. Lembar Pernyataan
Sifatnya tidak wajib yang berisi tentang pernyataan penulis tentang hasil karya ilmiah
yang dibuat.

Contoh lembar peryataan

LEMBAR PERNYATAAN

Saya bersumpah bahwa skripsi ini dalah hasil karya sendiri dan belum
pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari
berbagai jenjang pendidikan diperguruan tinggi manapun.

Surabaya, Oktober 2005

Penulis
(Nama terang + Nim mahaiswa)

Raihan, AMK
08.001

4|Page
27

4. Curyculum Vitae
Sifatnya tidak wajib yang berisi tentang identitas penulis beserta prestasi yang sudah
dilakukan.

Contoh curikulum vite

CURIKULUM VITAE

Nama : Setiadi, S.Kep., Ners


Tempat Tgl. Lahir : Mojokerto, 20 September 1975
Alamat Rumah : Dawar Blandong - Mojokerto
Pekerjaan : Staf dosen Akper Hang Tuah
Riwayat Pendidikan :
1) SDN II Simongagrok Dawar-Mojokerto : 1986
2) SLTPN II Dawar Blandong : 1991
3) SMAN SOOKO – Mojokerto : 1994
4) AKPER RSI Surabaya : 1997
5) Sarjana Keperawatan PSIK UNAIR : 2000
6) Ners PSIK UNAIR : 2002

5|Page
5. Halaman Persembahan (jika diperlukan).
Biasanya dihalaman ini dicantumkan motto sipenulis yang ditulis dibagian kiri atas,
kemudian dibagian kanan bawah dituliskan persembahan kepada siapa .

“Dibalik Kesulitan pasti ada


kemudahan dan kemudahan itu
berkah dari-Nya”

Kupersembahkan Karya Yang Sederhana ini Kepada :


1. Mama dan Papa tercinta yang telah
membesarkan,membimbing dan banyak memberikan
dorongan moral maupun meterial kepada saya.
2. Kekasih hatiku yang masih jauh disana

6|Page
6. Halaman Persetujuan
Halaman ini dipakai untuk maju ke ujian sidang atas persetujuan pembimbing. Yang
harus diperhatikan dalam penulisan halaman persetujuan adalah :
- Semua awal kata yang tercantum dalam halaman ini ditulis dengan huruf kapital,
kecuali kata tugas.
- Setelah kata pembimbing dibubuhkan tanda koma.
Contoh halaman persetujuan

LEMBARAN PERSETUJUAN

Proposal Penelitian ini telah di Setujui untuk di lakukan penelitian

.
Tanggal 09 Pebruari 2004

Oleh :

Pembimbing Ketua,

Setiadi, S. Kep., Ns.


Nip. 03.001

Pembimbing Anggota,

Hidayatus Sa’diyah, S. Kep., Ns.


Nip.03.009

Mengetahui :
AN. DIREKTUR AKPER ........................
PUDIR I

YOHANA KORI TIMISELA, SKM


KOLONEL LAUT (K/W) NRP.7643/P

7|Page
7. Halaman Pengesahan
Setelah halaman persetujuan dicantumkan pula halaman pengesahan oleh panitia ujian
Diploma dengan penulisan sama seperti halaman persetujuan. Halaman ini dipakai
pada saat ujian sidang.

Contoh halaman Penerimaan sebagaia berikut

LEMBARAN PENGESAHAN

Telah di Uji dan di Setujui oleh Tim Penguji pada Ujian Sidang di Akademi
Keperawatan ………………..Surabaya

Tanggal 09 Agustus 2005

PANITIA PENGUJI

Tanda tangan
Ketua : ……… …………

Anggota : 1. ………. …………

2. ………. …………

Mengetahui :
AKADEMI ...........................
DIREKTUR

dr. MOCH. DJUMHANA, Sp.,M


KOLONEL LAUT (K) NRP. 8254 / P

8|Page
8. Kata Pengantar
Untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang penulisan karya ilmiah.
Yang perlu diperhatikan pada kata pengantar harus singkat, tetapi jelas.
unsur-unsur yang dicantumkan dalam kata pengantar hendaklah hanya dibatasi pada :
- Puji syukur kepada tuhan yang telah memberikan kekuatan pada penulis
- Penjelasan tentang pelaksanaan penyusunan karangan ilmiah
- Informasi tentang arahan dan bantuan dari berbagai pihak
- Ucapan terima kasih dari berbagai pihak yang memungkin tersusunnya karangan
ilmiah
- Penyebutan nama tempat, tanggal, bulan dan tahun penyusunan, serta nama
penyusun karangan ilmiah
Contoh Kata pengantar

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang
Menyebabkan Gangguan Depresi Pada Usia Lanjut di Panti Werdha Abiyoso Surabaya"
sesuai waktu yang ditentukan.
Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli
Madya Keperawatan di Akper .............Surabaya.
Dalam penyusunan, penulis mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Kolonel Laut (K) dr. Djumhana, Sp. M, selaku Direktur Akper .............Surabaya.
2. Kolonel Laut (K/W) Yohana Kori Timisela, SKM, Selaku Pudir I di Akper
.............Surabaya.
3. Bapak Setiadi, S.Kep., Ns, selaku pembimbing I dalam penelitian ini yang telah
banyak memberi pengarahan, revisi kepada penulis.
4. Ibu Hidayatus Sa’diyah, AMK, selaku Pembimbing II dalam penelitian ini yang telah
memberi penunjuk, revisi dan saran hingga terwujudnya proposal ini.
5. Bapak Soegomo, selaku Kepala Perpustakaan yang telah menyediakan sumber
pustaka dalam penyusunan.
6. Rekan-rekan mahasiswa Akademi Keperawatan .............Surabaya dan seluruh pihak
yang telah membantu kelancaran penelitian ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu
persatu.
Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan sebaik-baiknya. Namun
demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu demi
kesempurnaan, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak, untuk
menyempurnakannya.

Surabaya, Februari 2005

Penulis

9|Page
9. Daftar Isi
Untuk membuat daftar isi yang lengkap, analisis masalah harus satu bab, dimuat semua
hal yang terdapat didalam keseluruhan skripsi secara sistematis meliputi bab-bab, sub-
sub bab serta bagian-bagiannya yang lebih kecil lagi. Dianjurkan khusus daftar isi
menggunakan satu spasi.
Contoh daftar isi

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Cover dalam
Lembar persetujuan
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar gambar
Daftar tabel
Daftar singkatan
Daftar lampiran

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.2.1 Indentifikasi Masalah
1.2.2 Pertanyaan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep dasar
2.2 Konsep variabel yang diteliti
Dan seterusnya sesuai skripsi yang dibuat.

10 | P a g e
10. Daftar Gambar
Karangan ilmiah yang lengkap selain menganalisis data dengan seksama, juga
mencantumkan gambar atau grafik yang merupakan gambaran nyata analisis masalah
tetapi sifatnya hanya melengkapi. Daftar gambar ini ada apabila skripsi menyajikan
gambar-gambar.
Contoh pengetikan daftar gambar:

DAFTAR TABEL
HALAMAN
Gambar 2.1 Anatomi jantung
Gambar 2.2 Anatomi paru-paru
Gambar 3.1 Proses fertilisasi
Gambar 3.2 Penggabungan gamet

Keterangan : gambar 2.1 artinya gambar ini terdapat di bab 2 gambar pertama

11. Daftar Tabel


Karangan ilmiah yang lengkap selain menganalisis data dengan seksama, juga
mencantumkan tabel yang merupakan gambaran nyata analisis masalah tetapi sifatnya
hanya melengkapi. Daftar tabel ini ada apabila skripsi menyajikan tabel-tabel.
Contoh pengetikan daftar tabel :

DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 2.1 Definisi Operasional
Tabel 2.2 Kros Tabulasi
Tabel 3.1 Daftar nilai motivasi menjadi perawat
Tabel 4.2 Daftar nilai perstasi belajar MA.105
Tabel 4.3 Hasil Analisa Data “Pearsont Korelasi

Keterangan : Tabel 2.1 artinya tabel ini terdapat di bab 2 tabel pertama
11 | P a g e
12. Daftar singkatan dan lambang
Daftar singkatan dan lambang ini ada apabila skripsi banyak menyajikan singkatan
dan lambang yang perlu diartikan di bagian ini.
Contoh Daftar singkatan

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

Daftar singkatan Halaman


TBC : Tuberculosis
Repelita : Rencanan pengembangan lima tahun
OBH : Obat batuk hitam

13. Daftar lampiran


Daftar lampiran ini ada apabila skripsi menyajikan lampiran.
Contoh daftar lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN

Lampiran 1. Kisi – kisi quisioner


Lampiran 2. Petunjuk Pengisian quisioner
Lampiran 3. Tabel 1. Devinisi Operasional
Lampiran 4. Daftar nilai motivasi menjadi perawat
Lampiran 5. Daftar nilai MA.105 semester I Akper

12 | P a g e
14. Abstrak
Merupakan bentuk mini karangan ilmiah, biasanya tidak lebih dari 200 kata. Komponen
dalam abstrak mencakup :
1) Introduction : Alasan utama penelitian dilakukan
2) Methods : Meliputi desain, populasi, sampel dan sampling, alat ukur yang
dipakai.
3) Result : Hasil utama yang diperoleh.
4) Discussion : Kesimpulan utama
Abstrak sering ditulis dengan satu spasi dalam satu paragraf atau beberapa paragraph.
Dan diabstrak biasanya juga diberi kata kunci untuk memudahkan pembaca.
Contoh abstrak sebagai berikut :

ABSTRAK

Asma Bronkiale merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat


Indonesia dan jumlahnya meningkat setiap tahunnya. Penyakit Asma Bronkiale adalah
penyakit yang bersifat reversible dan dapat menyebabkan kematian. Masalah yang
dirasakan adalah serangan sesak napas saat kekambuhan terjadi. Untuk mengatasi
dan mencegah kekambuhan asma perlu mendapatkan dukungan dari pihak keluarga.
Desain penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Metode sampling
yang digunakan adalah Consecutive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 15
responden yaitu keluarga penderita Asma Bronkiale yang mengantar berobat di Poli
Penyakit Paru Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, pada bulan Mei 2003. Data penelitian
ini diambil dengan menggunakan kuesioner. Setelah ditabulasi data yang ada
dianalisis dengan menggunakan uji Rank Spearman Correlation dengan tingkat
kemaknaan 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan dukungan sosial keluarga yang banyak diberikan
oleh keluarga kepada penderita Asma Bronkiale adalah pada kategori baik yaitu
sebanyak 11 orang (73,3 %), kemudian kategori cukup sebanyak 4 orang (26,7 %) dan
tidak ada satupun responden yang memberikan dukungan sosial keluarga pada
kategori kurang Frekuensi kekambuhan yang sering dialami oleh penderita Asma
Bronkiale adalah frekuensi kekambuhan rendah yaitu sebanyak 10 orang (66,7 %).
Frekuensi kekambuhan sedang sebanyak 4 orang (26,6 %) dan frekuensi kekambuhan
tinggi sebanyak 1 orang (6,7 %). Sedangkan dari hasil pengujian statistik diperoleh hasil
ada hubungan sosial keluarga dan frekuensi kekambuhan pasien Asma Bronkiale
dengan nilai koefisien korelasi sebesar - 0,568 dengan tingkat signifikansi 0,027 (P <
0,05).
Melihat hasil penelitian ini maka perlu adanya dukungan sosial keluarga agar
dapat meminimalkan frekuensi kekambuhan yang dialami penderita Asma Bronkiale.

Kata Kunci : dukungan sosial keluarga, frekuensi kekambuhan.

13 | P a g e
B. Bagian Tubuh Skripsi
Bagian ini merupakan isi pokok atau batang tubuh skripsi yang sebenarnya yang
memuat keseluruhan bahasan mulai pendahuluan sampai penutup dari skripsi. Bagian tubuh
skripsi pada umumnya mencakup bab-bab berikut :
1. PENDAHULUAN
Bab ini yang mengantarkan isi naskah, yaitu bab yang berisi hal-hal umum yang
dijadikan landasan kerja dan arah kerja penyusun. Pendahuluan terdiri dari : Latar belakang
masalah, identifikasi masalah rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
relevansi.
a. Latar Belakang
Latar belakang berisikan uraian tentang keadaan umum dan kondisi,
fakta-fakta, pengalaman sipeneliti, hasil penelitian dari orang lain dan teori yang melatar
belakangi masalah yang ingin diteliti yang berkaitan dengan masalah dan alasan
mengapa masalah tersebut penting dan perlu diteliti. Masalah tersebut harus
didukung fakta empiris sehingga jelas dan memang ada masalah yang perlu
diteliti. Dapat dimulai dengan uraian konteks permasalahan yang lebih luas,
misalnya tentang kebijakan suatu program, teknik tatalaksana program,
karakteristik masyarakat penerima program serta data-data yang dapat
diutarakan sebagai titik pangkal pemikiran yang mengarahkan peneliti pada
suatu permasalahan yang lebih spesifik.
Satu hal yang harus disadari bahwa pada hakekatnya suatu masalah
tidak pernah berdiri sendiri. Selalu terdapat berbagai faktor yang ikut
berperan dan merupakan latar belakang dari suatu masalah, diantaranya
faktor sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, lingkungan, cirri-ciri karakteristik
orang per orang serta kebijakan pada suatu program.
Oleh karena itu uraian latar belakang masalah harus berupaya agar
pembaca mulai diarahkan pada satu konsep meyeluruh dari permasalahan
yang akan ditulis. Kemudian konsep tersebut akan lebih di"fokus"kan pada
satu aspek yang lebih rinci yang akan di-uraikan di dalam bab" identifikasi
masalah". Untuk memudahkan dalam pengurutan cara berfikir maka latar
belakang bisa diurut sebagai berikut:
a. Introduksi masalah penelitian.
Peneliti langsung mengungkapkan permasalahan inti yaitu pengertian dari sesuatu
yang akan dibahas. Permasalahan bisa diungkapkan dengan melihat fenomena yang
ditemukan ditempat penelitian atau dimasyarakat dan usahakan jangan terlalu bertele-
tele.
b. Justifikasi / skala masalah berupa besarnya masalah dan pengaruh yang timbul
terhadap kesehatan.
Justifikasi adalah pembenaran dan bukti secara autentik tentang keberadaan masalah
yang telah diuraikan, maka data ini dapat diperkuat dengan data kuantitatif yang berupa
jumlah kejadian peristiwa yang dieroleh dari data internasional, nasional, dan lokal. Dan
diupayakan data yang muthakir yang dapat diperoleh darai survey awal.
c. Kronologis masalah berupa penyebab masalah dan dampak dari masalah.\

14 | P a g e
Cronologis ini bersisi tentang bagaimana kejadiaannya sutau masalah sampai timbulnya
akibat jika masalah tersebut tidak ditangani. Ini dapat diuraikan tentang teori masing-
masing variabel dan hubungannya serta akibat jika masalah tersebut tidak diselesaikan.
d. Konsep solusi, berupa konsep pemecahan yang sudah dan akan digunakan.
Berisi tentang alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah dan dampak yang
ditimbulkannya. Diupayakan tidak hanya satu solusi supaya beberapa pihak yang terkait
dengan penelitian dapat dijelaskan.
Contoh latar belakang masalah :
Misalnya judul penelitian :
“pengaruh dukungan social keluarga dalam menekan kekambuhan asma bronkiale”

Introduksi masalah, misalnya seperti ini :


Asma adalah penyakit paru yang sering dijumpai di masyarakat. Mengingat dengan
perkembangan industri di Indonesia yang makin pesat dan meluas akan memberikan dampak
negatif berupa polusi udara yang merupakan salah satu faktor timbulnya kekambuhan asma. Bagi
penderita penyakit ini banyak menimbulkan persoalan berkaitan dengan kekambuhan penyakitnya
(Sundaru, 2002 : 152).
Justifikasi atau Skala masalah, misalnya seperti ini :
Setelah melakukan pengamatan di Poli Penyakit Paru Rumkital Dr Ramelan Surabaya
bulan April 2003, ternyata dari 10 orang penderita Asma Bronkilae, keseluruhannya sering
mengalami kekambuhan. Angka kejadian di negara-negara yang telah maju dari penelitian
penelitian kedokteran, diperkirakan 5% sampai 20% bayi dan anak-anak menderita asma,
sedangkan penderita asma usia dewasa dan orang tua rata-rata berkisar antara 2% sampai 10%
(Sundaru, 2002 : 5). Di laboratorium Ilmu penyakit Paru Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
: UPF Paru RSUD Dr. Soetomo Surabaya menurut data tahun 1991 jumlah penderita asma rawat
jalan dan rawat inap menduduki tempat kedua setelah penyakit infeksi Tuberkulosis paru (Alsagaff,
1995 : 265). Dan menurut laporan kunjungan pasien di poli penyakit paru Rumah Sakit dr.
Ramelan Surabaya, tercatat jumlah penderita Asma Bronkiale pada bulan Januari, Februari, dan
Maret tahun 2003 sebanyak 368 pasien.
Kronologis masalah, misalnya seperti ini :
Seperti halnya dengan penyakit kronis lainya, asma memerlukan penanganan jangka
panjang. Keberhasilan pengobatan tidak saja ditentukan oleh obat anti asma, tetapi juga oleh
kepatuhan minum obat dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pencegahan timbulnya
serangan asma. Untuk mencapai maksud tersebut di atas tentu saja diperlukan pengetahuan
mengenai asma. Salah satu syarat keberhasilan pengobatan asma adalah kerjasama yang baik
antara penderita, keluarga, dengan dokter yang mengobati. Disamping perlu kerja sama antara
penderita, keluarga, dan dokter, juga masing-masing pihak perlu meningkatkan pengetahuan
dibidang penyakit asma agar tujuan pengobatan tercapai (Sundaru, 2002 : 152). Keluarga
merupakan sistem pendukung utama yang memberi perawatan langsung pada setiap keadaan
(sehat-sakit) klien (Keliat, 1996:11).
Konsep solusi, misalnya seperti ini :
Dukungan keluarga diharapkan mampu dapat menekan frekuensi kekambuhan Asma
Bronkiale yang berupa dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan penilaian, dan
dukungan emosional. Dengan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian guna
mengetahui hubungan keluarga dengan frekuensi kekambuhan pada pasien Asma Bronkiale di
poli penyakit Paru Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.

15 | P a g e
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun latar belakang adalah :
 Tidak terlalu muluk-muluk sehingga jauh dari konteks permasalahannya.
 Berorientasi pada profesi, fungsi, bidang studi dan jurusan sipeneliti.
 Disusun secara sistematis, ringkas dan terarah pada suatu permasalahn yang ingin
diteliti.

b. Identifikasi Masalah
Masalah adalah kesenjangan yang terjadi antara tujuan
organisasi atau apa yang seharusnya ada dengan hasil
organisasi atau apa yang ada. Kesenjangan ini dikenal sebagai
gap (G). Untuk penelitian yang disebut masalah harus ada
perhatian dari dipeneliti (C = Concern) dan peneliti
bertanggung jawab (Responsible). Hasil akhir dari latar
belakang adalah pernyataan masalah penelitian.
Masalah dinyatakan dalam kalimat afirmatif (positif)
yang mencakup dimensi kuantitas (Quantity), kualitas (Quality)
,waktu (Time) dan tempat (Place) serta target (T).
c. Mengenal adanya masalah
1. Masalah sudah ada pada sistem pelayanan atau
masyarakat sejak lama, sehingga sistem tidak berjalan
seperti yang diharapkan
2. Masalah timbul karena adanya tekanan dari luar
dan/atau dalam organisasi yang memaksa terjadinya
perubahan organisasi dan sistem tersebut.
3. Diberlakukan kebijakan baru (Undang-undang,
Peratuaran Pemerintah, Surat Keputusan Menteri,
Peraturan Daerah atau tuntutan dari dalam) sehingga
organisasi juga harus merubah dan menyesuaikan
tujuan dan strateginya
4. Masalah pada pelayanan dijumpai pada tujuan yang
tidak tercapai atau pada hasil (output, outcome) dari
suatu implementasi kebijakan atau pelaksanaan
kegiatan yang kurang sesuai dengan rencana

16 | P a g e
Selain itu juga dapat dikenali sebagai masalah bila :

1. Kesenjangan besar dan peneliti sangat “concern” dan


bertanggung jawab untuk menyelesaikan
2. Masalah kecil tetapi ada kecenderungan meningkat
sesuai dengan berjalannya waktu (Time series)
3. Masalah sebenarnya cenderung menurun, tetapi tidak
sesuai dengan harapan
4. Masalah relatif tetap atau tidak berubah atau
berfluktuasi dengan pola tertentu dengan berjalannya
waktu, sehingga diperlukan suatu cara atau teknologi
baru untuk menyelesaikan

Cocokan apakah pernyataan masalah anda sudah


memenuhi QQTPT (Quality, Quantity, Time dan
Place,Target) dan masuk kategori yang mana !! :

1. Terjadi peningkatan Masalah (gap) baik dalam hal


jumlah (Quantity), kualitas (Quality) di Kabupaten “X”
dari waktu ke waktu (Time).
2. Gap dari waktu ke waktu (Time) terjadi, secara kuantitas
(Quantity) dan kualitas (Quality) di Kabupaten
“X”(Place) tetap
3. Gap yang muncul mendadak (Time) dalam Jumlah
(Quantity) dan /atau kualitas (Quality) di Kabupaten
“X” dan “Y” (Places)
4. Gap menurun pelan pelan atau tetap (Quantity, Quality
&Time) di Kabupaten “X” (Place) tetapi tidak seperti
yang di-rencanakan (Target)
5. Organisasi Kabupaten dan Kota saat ini belum berjalan
sesuai dengan UU. No. 22 tahun 1999
6. Konflik penggabungan organisasi Kantor Wilayah dan
Dinas di tingkat Kabupaten dan/ atau Kota pada bulan
Januari 2001 (Quality & Time)

17 | P a g e
Hasil identifikasi masalah (bila lebih dari satu), anda
harus susun menurut kepentingan atau anda langsung pilih
satu masalah di mana anda perhatian dan bertanggung jawab.

Sumber informasi masalah dapat anda peroleh dari :


a. Penelusuran Pustaka (Majalah ilmiah, hasil penelitian
orang lain, internet)
b. Sistem pencatatan pelaporan (Sensus, Biro Pusat statistik,
Profil dll)
c. Konsultasi ahli atau orang yang merasakan sendiri ada
masalah yang perlu diselesaikan
d. Pengamatan dan pengalaman anda sendiri (bila anda sudah
berpengalaman)

d. Identifikasi Penyebab Masalah (Problem Definition)


Identifikasi Penyebab Masalah merupakan suatu tahap
permulaan dari penguasaan masalah di mana suatu objek
atau fenomena atau peristiwa dalam jalinan situasi tertentu
dapat kita kenali sebagai suatu masalah. Suatu masalah yang
perlu di teliti bila :
a. adanya concern ( perhatian ) si peneliti atau si pengambil
keputusan terhadap kesenjangan,
b. masalah tersebut mempunyai jawaban penyelesaian lebih
dari satu

Dalam kegiatan ilmiah berlaku semacam asas bahwa:


bukan kuantitas jawabannya yang menentukan mutu keilmuan
suatu penelitian melainkan kualitas jawabannya.

e. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah


Suatu penelitian seringkali mahal dan banyak
menghabiskan waktu. Karena itu masalah yang telah
diidentifikasi perlu dibatasi ruang lingkup sesuai kemampuan
peneliti dan sebaiknya dilakukan pemilihan masalah yang
saudara anggap penting.
18 | P a g e
Pembatasan masalah merupakan upaya untuk
menetapkan batas masing-masing aspek yang terkait di dalam
permasalahan tersebut. Dengan melakukan pembatasan ruang
lingkup permasalahan maka perumusan masalah penelitian
akan lebih tertuju pada satu hal yang benar-benar dapat dikaji
secara mendalam berdasarkan kajian teori yang ada.
Perumusan masalah merupakan upaya peneliti untuk
menyatakan secara tertulis masalah yang sedang dihadapi,
biasanya dalam bentuk pertanyaan penelitian atau pernyataan
yang kebenarannya dipertanyakan. Dengan perumusan dalam
bentuk pertanyaan tersebut peneliti kemudian berupaya
untuk mencari jawaban dengan melakukan kajian ilmiah
(pengumpulan data di lapangan)
Di dalam perumusan masalah ini, peneliti harus pula
menguraikan dengan rinci ruang lingkup masalah yang
diteliti, manfaat dari penelitian serta alasan yang menerangkan
bahwa masalah tersebut memang benar-benar penting untuk
diteliti. Perumusan masalah yang cermat dan terbatas pada
salah satu aspek dasar serta didasari oleh suatu kajian yang
cermat akan membantu memusatkan titik pandang analisis
serta cara berpikir peneliti. Pemusatan pemikiran ini akan
mempermudah peneliti untuk menentukan tujuan penelitian.
Kalimat rumusan masalah dalam bentuk kalimat tanya.
Kalimat menjelaskan hubungan antara masalah (prolem
statement) dan penyebab masalah (hasil dari problem definition).
Hubungan bisa hubungan asosiatif (timbal balik),
symetris (korelasi) dan asymetris (sebab akibat), tergantung
pada saat melakukan problem definition.

1. Rumusan masalah
Perumusan masalah merupakan awal dari segenap proses ilmiah. Masalah adalah
ibarat jantung dari setiap rencana penelitian ilmiah. Bahkan masalah yang dirumuskan
menentukan keberhasilan penelitian ilmiah. Makin tegas dan terarah perumusan
masalahnya, makin jelas pula arah dan pelaksanaan penelitian. Untuk merumuskan
masalah, seorang harus tahu apa yang dimaksud masalah itu, yaitu ungkapan rasa
ingin tahu tentang sesuatu hal dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dirumusan masalah

19 | P a g e
ini biasanya terdiri dari dua sub bagian yaitu identifikasi masalah dan pertanyaan
masalah.
1. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan penonjolan dari masalah yang akan diteliti atau
spesifikasi dari latar belakang yang berupa ringkasan yang disajikan secara
ringkas dan jelas.
Contoh identifikasi masalah :
Misalnya judul penelitian pengaruh dukungan sosial keluarga dalam menekan
kekambuhan asma bronkiale.

Kekambuhan merupakan kondisi jatuh lagi yang biasanya lebih parah


dari kondisi sebelumnya sering dijumpai pada penderita asma bronkiale. Terjadinya
kekambuhan dapat dikaitkan dengan faktor-faktor pencetus kekambuhan asma
yang dirasakan sangat membebani penderita atau keluarga penderita. Dari
pernyataan ini maka dapat dirmuskan masalah sebagai berikut :
“Apakah dukungan sosial keluarga mempengaruhi terjadinya kekambuhan pada
klien asma bronkiale yang dirawat di rumah ?.

2. Pertanyaan masalah
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, antara apa yang
diinginkan atau yang dituju dengan apa yang terjadi atau faktanya.
Merumuskan masalah penelitian ini dapat dilakukan dalam bentuk pernyataan
(problem statemen), dan juga dalam bentuk pertanyaan (research question).
Ciri-ciri rumusan masalah yang baik yaitu :
- Ringkas, jelas dan sederhana
- Dapat diukur secara empiris dan objektif
- Memungkinkan untuk dijawab/diuji secara ilmiah
- Dalam bentuk kalimat pertanyaan
- Tiap kata didalam kalimat pertanyaan hendaknya definitive (tidak
menimbulkan aneka tafsiran) 39
- Bahasa dan kata-katanya dimengerti oleh orang lain

Contoh pertanyaan masalah :


Misalnya judul penelitian pengaruh dukungan social keluarga dalam menekan
kekambuhan asma bronkiale.

1. Bagaimanakah dukungan sosial yang dilakukan keluarga terhadap klien Asma


Bronkiale selama dirumah ?.
2. Bagaimanakah frekuensi kekambuhan pada klien Asma Bronkiale selama
dirumah?.
3. Apakah dukungan sosial keluarga berpengaruh dalam menekan kekambuhan asma
pada klien Asma Bronkiale ?.

20 | P a g e
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi kearah mana atau apa yang dicari melalui
penelitian itu, yang dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret dapat diamati
dan dapat diukur. Tujuan dari riset ini biasanya adalah untuk mengidentifikasi,
menjelaskan atau memprediksi alternatif pemecahan masalah. Secara bodoh dapat
dikatakan , bahwa dalam merumuskan tujuan penelitian seseorang peneliti tinggal
mengubah redaksi kalimat masalah (kalimat pertanyaan di pertanyaan masalah)
menjadi kalimat pernyataan supaya menemukan jawaban atas masalah itu, tentu saja
dengan penyesuaian redaksi seperlunya.
Perhatikan contoh dibawah ini :
- Apabila masalahnya adakah hubungan antara dukungan keluarga dengan
pengurangan kekambuhan asma selama perawatan dirumah
- Maka tujuanya menemukan hubungan antara dukungan keluarga dengan
pengurangan kekambuhan asma selama perawatan dirumah
Biasanya tujuan penelitian itu dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu
- Tujuan umum , yakni tujuan penelitian yang berupaya menjawab masalah pokok,
yang disesuaikan dengan spesifikasi permasalahan yang akan diteliti atau yang
menggambarkan luaran yang akan dihasilkan dari penelitian.
- Tujuan umum merupakan pernyataan umum tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan dan hasil yang diharapkan yang didapatkan dari suatu penelitian.
Tujuan umum diharapkan memberikan sumbangan pemikiran terhadap masalah
(problem statemant ) yang diteliti. Pernyataan tujuan umum hendaknya mengacu
pada judul penelitian, tetapi tidak harus identik. Tujuan umum bisa lebih dari satu,
dengan konsekuensi harus muncul pada penjabaran di tujuan khusus.

- Tujuan khusus, yakni penjabaran dari tujuan umum yang merupakan jawaban
sementara dari pertanyaan masalah yang secara spesifik akan menjawab
masalah-masalah khusus atau sub-sub masalahnya dan sekaligus menyatakan
rincian langkah demi langkah untuk mencapai tujuan umum.

- Tujuan khusus berisi pernyataan peneliti tentang variabel-variabel yang akan di-
ukur dan di-uji untuk menunjang pernyataan yang telah dinyatakan dalam tujuan
umum. Di dalam tujuan khusus ini peneliti harus menggunakan istilah menilai,
analisis, membandingkan, mempelajari, mengukur, melaksanakan atau melakukan
evaluasi.Bila semua tujuan khusus tercapai, maka tujuan umum penelitian juga
akan terpenuhi.

- Tindakan pada tujuan khusus dinyatakan dengan kata kerja (t)), yang tentu saja
sesuai dengan permasalahannya, misalnya :
 Menilai (to evaluate)
 Megukur (to assess, to measure)
 Mengidentifikasi (to identify)
 Menentukan (to determine)
 Membandingkan (to compare) (Depkes RI. 2003)

21 | P a g e
Contoh Tujuan masalah :
Misalnya judul penelitian pengaruh dukungan social keluarga dalam menekan
kekambuhan asma bronkiale.

a. Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan antara dukungan sosial keluarga dalam menekan
frekuensi kekambuhan pada klien Asma Bronkiale”

b. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi dukungan sosial keluarga yang diterima oleh klien Asma
Bronkiale .
2. Mengidentifikasi frekuensi kekambuhan pada klien Asma Bronkiale.
3. Mengidentifikasi hubungan dukungan sosial keluarga dan frekuensi
kekambuhan pada klien Asma Bronkiale.

Apabila tujuan umum suatu penelitian tidak dapat atau tidak perlu dispesifikasikan lagi,
maka tidak perlu adanya tujuan umum dan khusus, cukup dibuat “ tujuan penelitian “
saja.

3. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi kepentingan
pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan dan
penggunaan praktis yang dimanfaatkan oleh ilmuwan lain
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni (IPTEKNI) dan seyogyanya dapat dimanfaatkan pula
oleh masyarakat
Manfaat penelitian untuk bahan skripsi terdiri dari 2 yaitu :
1. Secara teoritis
Yaitu secara teori ilmu, misalnya dengan adanya dukungan keluarga secara efektif
akan membantu menekan kekambuhan klien dengan asma.

2. Secara praktis adalah hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh :


- Bagi penentu kebijakan, sebagai maukan untuk penyusunan kebijakan
pembangunan (evidence based policy)
- Bagi masyarakat umum, misalnya dapat diterapkan dalam keluarga atau
bahan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
- Masyarakat industri, dalam bentuk paten atau merek, termauk proses
produk, sert penemuan baru dibidang ilmu pengetahuan.
- Bagi ilmu keperawatan adalah difokuskan pada peningkatan kualitas asuhan
keperawatan, perkembangan IPTEK, perkembangan profesi keperawatan.

22 | P a g e
Contoh manfaat penelitian :

a. Secara teoritis
Dengan dukungan keluarga yang efektif maka akan mengurangai
kekambuhan pada klien asma pada proses keperawatan dirumah.

b. Praktis
1. Bagi Profesi Keperawatan
Diharapkan penelitian ini memberikan masukan bagi profesi dalam
mengembangkan perencanaan keperawatan yang akan dilakukan
tentang pengaruh dukungan keluarga terhadap tingkat depresi.
2. Bagi Iptek
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
kesehatan khususnya bagi para penderita asma bronkiale.
3. Bagi Keluarga dan Klien
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi atau gambaran
dalam memberikan dukungan sosial keluarga kepada klien Asma
Bronkiale.

4. Relevansi
Prediksi hasil penelitian yang akan dilakukan, apakah releven dengan issue yang
sekarang ini.
Contoh relevansi :

Tidak dapat dipungkiri selama ini keberhasilan pengobatan dianggap hanya terletak pada
peran penderita dan peran dokter yang mengobati. Akan tetapi untuk mencapai penurunan frekuensi
kekambuhan pasien Asma Bronkiale , diperlukan dukungan keluarga meliputi dukungan instrumental,
informasional, penilaian, dan emosional (Friedman, 1998 : 197). Walaupun kita tahu bahwa sampai
sekarang penyakit Asma Bronkiale dianggap tidak dapat sembuh, tetapi dapat dikendalikan dengan
cara menghindari faktor pencetus, penggunaan obat-obat yang dapat mengurangi keluhan saat asma
kambuh, dan penyuluhan pada klien dan keluarga mengenai penyakit asma, faktor penyebab serta
cara menghindarinya. Mengingat berbagai masalah yang dihadapi klien Asma Bronkiale, untuk itu
dukungan sosial keluarga sangat berarti bagi klien Asma Bronkiale.

23 | P a g e
TINJAUAN PUSTAKA
Setelah permasalahan penelitian dirumuskan maka langkah berikutnya adalah
mencari landasan teoritis dari permasalahn penelitian, sehingga penelitian yang dilakukan
bukan kegiatan yang bersifat trial and error. Tinjauan pustaka dipakai dalam mendasari
penelitian yang akan dilakukan.
Secara singkat studi kepustakaan dapat membantu peneliti dalam berbagai
keperluan, misalnya :
 Mendapatkan landasan teoritis dalam penyusunan kerangka teori dan hipothesis.
 Mendapatkan gambaran atau informai tentang penelitian yang sejenis dan berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti.
 Mendapatkan metode, teknik atau cara pendekatan pemecahan permasalahan yang
digunakan.
 Sebagai sumber data sekunder.
 Mengetahui sumber data sekunder
 Mendapatkan informasi tentang cara evaluasi atau analisis data yang dapat
digunakan.
 Memperkaya ide-ide baru.
 Mengetahui siapa saja peneliti lain dibidang yang sama dan sipa pemakai hasilnya.

Berdasarkan fungsinya sumber kepustakaan dibedakan atas dua macam, yaitu :


1. Acuan umum, yang berisi konsep-konsep, teori-teori dan informasi-informasi lain yang
bersifat umum, misalnya buku-buku teks, indeks, ensiklopedia, farmakope, dan
sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar peneliti mempunyai wawasan yang luas sebagai
dasar untuk mengembangkan penelitianya. Penulisanya disesuaikan dengan dasar
ilmu permasalahan yang diangkat yang didukung dengan referensi yang memadai

2. Acuan khusus, yang berisi hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian yang diteliti, misalnya jurnal, laporan, penelitian, buletin,
thesis, disertasi, brosur dan lain-lain. Gunanya untuk memperluas pandangan dan
pengetahuan peneliti, juga peneliti dapat menghindari pengulangan dari penelitian
yang telah dilakukan oleh orang lain. Dalam hal ini peneliti hanya mencoba meninjau
atau “review” terhadap teori-teori dan hasil dari penelitian orang lain, apa adanya saja,
sehingga tidak perlu memasukan pemikiran dan pendapat kedalam tinjauan
kepustakaan tersebut .

Proses pencarian literature untuk kelengkapan suatu penelitian mencakup beberapa


cara, yaitu :
1. Menggunakan perpustakaan.
Kepustakaan yang relevan untuk mendapatkan gambaran umum apa yang sudah atau
belum diketahui tentang permasalahan tertentu. Literatur yang relevan berkaitan
dengan sarana yang dianggap penting akan menyediakan pengetauan yang mendalam
yang diperlukan untuk memperkuat penelitian yang akan dilakukan. Kepustakaan
diulang sebelum, selama dan sesudah melaksanakan penelitian, sehingga penelitian
dapat disusun dn dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya.

24 | P a g e
2. Mengidentifikasi sumber, dengan cara :
a. Penjelasan topik riset.
Peneliti memilih topik untuk dipelajari dan diklarifikasi dan membatasi topik dengan
identifikasi kata yang sama dan sub title yang sesuai.

b. Mencari katalok / index atau bibliograpi.


- Katalok.
Mengidentifikasi topik apa yang ada diperpustakaan. Daftar tersebut biasanya
bisa dilihat di on line computer atau kartu katalog, dibuku atau microfilm.
- Index
Menyediakan bantuan untuk mengidentifikasi jurnal / artikel dan publikasi lain
yang relevan terhadap topik yang sesuai. Index diorganisir menjadi dua
subyek dan pengarang.
- Abstract
Abstrak sama dengan bibliographi data sebagai index, dengan penambahan
yang singkat, mengenai objective summary dari isi yang ditulis pada publikasi.
Abstrak sangat membantu untuk menentukan apakah sumber sesuai dengan
topik yang akan dilaksanakan dalam riset.

3. Menulis literature.
Tujuan utama mencari literature adalah untuk mendapatkan latar belakang pengetahuan
secara luas yang berhubungan dengan topik permasalahan. Latar belakang
pengetahuan, memungkinkan peneliti untuk mengembangkan metode yang telah dibuat
oleh orang lain. Dan tujuan literature secara umum adalah untuk mengembangkan ilmu
yang mendukung untuk suatu penelitian, pendidikan dan tindakan praktek klinik.
Beberapa yang harus dilakukan dalam penulisan literature adalah :
a. Menyeleksi sumber yang sesuai.
Sumber yang dipilih berdasarkan kualitas dan hubungan terhadap masalah dan
tujuan dari penelitian. Analisa masing-masing sumber akan menentukan kualitas
dan keuntungan dalam mengembangkan usulan penelitian.
b. Mengorganisir sumber
Sumber yang akan dimasukan dalam bab literature disusun sesuai dengan
permasalahan yang akan diteliti. Sumber bisa menyediakan background dan
signifikansi untuk penelitian
Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan literature dipengaruhi oleh masalah /
topik yang akan diteliti, sumber yang tersedia dan tujuan peneliti. Sebenarnya
tidak ada batasan tertentu untuk menyususn lietratur. Semakin sempit suatu
penelitian, semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk kepustakaan.Misalnya
jika penelitian dilaksanakan 3 tahun, literature akan memakan waktu kurang dari 3
bulan.
Supaya diperoleh informasi yang terbaru dan berkaitan erat dengan permasalahannya,
maka kepustakaan yang dicari dan digunakan harus kepustakaan yang muthakir dan
benar-benar relevan (+ 10 tahun terakhir)

25 | P a g e
Kerangka Konseptual dan Hipothesis
1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep ini
gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu
topik yang akan dibahas. Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmu / teori yang dipakai
sebagai landasan penelitian yang didapatkan dibab tinjauan pustaka atau kalau boleh
dikatakan oleh penulis merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka yang dihubungkan
dengan garis sesuai variabel yang diteliti.

Tahap penyusunan kerangka konseptual.


Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian. Untuk itu langkah –langkah
yang dilakukan sebelum membuat kerangka konseptual ini adalah :
- Seleksi dan definisi konsep.
- Mengembangkan pernyataan hubungan.
- Mengembangkan konsep dalam gambar / kerangka dengan membuat garis mana
yang diteliti dan tidak dengan menggunakan garis sambung atau terputus, serta
buat panah untuk bagian yang ada pengaruhnya dan tidak untuk bagian yang
tidak ada pengaruh
- Setelah gambar selesai beri keterangan
Contoh :

: Diteliti

: Tidak diteliti

: Berhubungan

: Berpengaruh

: Sebab akibat

: Perbandingan

26 | P a g e
contoh Kerangka Konsep:
Misalnya judul skripsi “hubungan antara intelegensi dan prestasi belajar mahasiswa
semester 1 Akper Hang Tuah Surabaya Tahun Akademik 2004/2005”.
Kerangka Konseptual Penelitian

Faktor Eksternal: Faktor Internal:


- Faktor lingkungan a.Aspek fisiologis
sosial b.Aspek Psikologis:
- Faktor lingkungan - Sikap
non sosial - Bakat
- Minat
- Motivasi siswa

Intelegensi

- Sarana dan prasarana Faktor Pendekatan Belajar:


tempat belajar - Pendekatan Tinggi
- Dosen pengajar Prestasi Belajar - Pendekatan Menengah
- Pendekatan Rendah

Indeks Prestasi:
- Sangat Baik
- Baik
- Cukup
- Kurang

Keterangan

: Diteliti

: Tidak diteliti

: Ada hubungan yang kuat

: Hubungan lemah

27 | P a g e
2. Hipotesis Penelitian
Hipothesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian. Hasil suatu penelitian
pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan dibab 1 di sub bagian pertanyaan penelitian. Jadi hipothesis didalam
penelitian berarti jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil sementara,
yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. Setelah melalui
pembuktian dari hasil penelitian, maka hypothesis ini dapat benar atau salah, dapat
diterima atau ditolak.
Yang perlu digaris bawahi bahwa hypothesis itu diturunkan dari suatu teori. Oleh sebab
itu, rumusan hiphotesis harus dalam bentuk pernyataan ilmiah atau proposisi, yaitu
mengandung hubungan dua variable atau lebih. Hipo artinya bawah, tesis artinya
pendapat. Jadi hypothesis berarti pendapat yang kebenaranya masih dangkal dan
perlu diuji. hipothesis sangat penting bagi suatu penelitian karena dengan hipothesis
maka penelitian dapat diarahkan.
Contoh : Dari kerangka konseptual diatas maka hipothesisnya sebagai berikut:
H1 : Ada hubungan antara intelegensi dan prestasi belajar mahasiswa semester 1
Akper Hang Tuah Tahun Akademik 2003/2004.

Ciri hipothesis
Seperti telah diuraikan diatas, bahwa hipotesis adalah suatu kesimpulan sementara
atau jawaban sementara dari suatu penelitian. Oleh sebab itu hipotesis harus memiliki
landasan teoritis, bukan hanya sekadar suatu dugaan yang tidak mempunyai landasan
ilmiah, melainkan lebih dekat kepada suatu kesimpulan. Ciri-ciri suatu hipotesis adalah
sebagai berikut :
1) Hipothesis dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement),bukan dalam
bentuk kalimat tanya.
2) Hipothesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti.Hal ini berarti
bahwa hipotesis hendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu pengetahuan yang
sedang atau akan diteliti.
3) Hipothesisi harus dapat diuji, hal ini berarti suatu hipothesis harus mengandung
atau terdiri dari variable-variabel yang dapat diukur dan dapat dibanding-
bandingkan.
4) Hipothesis harus sederhana dan terbatas, artinya hipotesis yang tidak
menimbulkan perbedaan-perbedaan, pengertian, serta tidak terlalu luas
sifatnya.
Contoh Hipothesis :

HI : Ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa dalam


menyelesaikan studinya.

Keterangan :
Untuk lebih jelasnya mengenai hipothesis penelitian bisa dibaca dibab 3.

28 | P a g e
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah usaha untuk menjawab permasalahan, membuat
suatu yang masuk akal, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan
dimasa yang akan datang (Nursalam,2001: 8). Pada bagian metode penelitian ini
akan diuraikan mengenai : desain penelitian, kerangka kerja, variabel penelitian,
definisi operasional, populasi dan sampel penelitian, pengumpulan data, etika
penelitian, dan keterbatasan.

1. Desain / Rancangan Penelitian


Desain penelitian merupakan wadah menjawab pertanyaan penelitian atau
menguji kesahiaan hypothesis. Sebagai gambaran singkat bagi peneliti cara
penyusunannya sebagai berikut :
- Uraikan desain penelitian secara teori.
- Uraikan desain penelitian yang dipakai dipenelitian ini.
- Jelaskan pendekatan dalam proses meneliti.

Contoh Desain dalam membuat proposal peneltian :


Misalnya judul penelitian pengaruh dukungan social keluarga dalam menekan
kekambuhan asma bronkiale.

Desain penelitian merupakan wadah menjawab pertanyaan penelitian


atau menguji kesahiaan hypothesis Pada penelitian ini menggunakan metode
pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mempelajari dinamika
korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time
approach) artinya setiap subyek penelitian hanya di observasi sekali saja (
Notoatmojo, 1993: 141).

Keterangan :
Untuk lebih jelasnya mengenai desain / rancangan penelitian bisa dibaca dibab 4.

2. Frame work / kerangka Kerja / Kerangka Operasional Peneliti


Adalah tahapan atau langkah-langkah kegiatan penelitian yang akan dilakukan untuk
mengumpulkan data yang diteliti untuk mencapai tujuan penelitian.
Cara penyusunan sebagai berikut :
- Jelaskan pengertian kerangka kerja.
- Kegitan dilakukan dari penentuan populasi sampai dengan pembuatan simpulan
- Dan dapat dibuat dalam diagram panah.

29 | P a g e
Contoh kerangka operasional penelitian: Jika judul penelitian hubungan tingkat
intelegensi dengan prestasi belajar mahasiswa Akper hang tuah semester I tahun
ajaran 2004/2005.
Sampling

Penentuan populasi Penentuan sampel


populasi dengan kriteria inklusi :

Pengumpulan data
- Wawancara terhadap responden
- Wawancara terhadap supervisor
- Pengumpulan data sekunder

Pengolahan dan analisa data


- Editing
- Koding
- Sorting
- Entry Data (SPSS 11.0)
- Cleaning
- Penyajian data

Laporan awal

Seminar hasil

Pembuatan laporan akhir

30 | P a g e
49

3. Identifikasi variabel
Merupakan karakteristik yang dimiliki oleh subyek yang berbeda dengan kelompok
yang lain. menurut Rafii (1985) mengatakan , bahwa variabel adalah suatu ukuran
atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok (orang, benda, situasi) yang
berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain.
Ada beberapa bentuk variable tetapi biasanya dalam penelitian ada dua variable yang
perlu diteliti yaitu variabel bebas dan variable terikat.
Cara penyusunannya sebagai berikut :
a. Variabel independen
- Jelaskan pengertian dari variabel independen
- Uraikan variabel yang diapaki dalam penelitian ini dengan jelas, singkat dan
padat.

b. Variabel dependen
- Jelaskan pengertian dari variabel independen
- Uraikan variabel yang diapaki dalam penelitian ini dengan jelas, singkat dan
padat.
Jika pada penelitian variabel yang digunakan hanya tunggal, maka langsung saja
menguraikan pengertian variabel secara umum untuk kemudian langsung
menyebutkan variabel penelitiannya.
Contoh Identifikasi variable dalam penelitian:
Misalnya judul penelitian pengaruh dukungan sosial keluarga dalam menekan
kekambuhan asma bronkiale.

Identifikasi Variabel
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain
(Notoatmodjo,1993:67).
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat.
Variabel Bebas
Adalah varibel yang bila ia berubah akan mengakibatkan perubahan variabel
yang lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah dukungan sosial keluarga
pada klien asma selama perawatan dirumah.

Variabel Terikat
Variabel yang berubah akibat perubahan variabel bebas Dalam penelitian ini
variabel terikatnya adalah frekuensi kekambuhan klien asma selama perawatan
dirumah.

Keterangan :
Untuk lebih jelasnya mengenai variabel penelitian bisa dibaca dibab 5.

31 | P a g e
4. Definisi operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan
digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah
pembaca dalam mengartikan makna penelitihan.
Nursalam dan Siti Pariani (2001 : 44) mengatakan, bahwa variabel yang telah
didefinisikan perlu diidentifikasikan secara operasional, sebab setiap istilah (variabel)
dapat diartikan berbeda-beda oleh orang yang berlainan. Untuk itu dipakai kolom
seperti ini untuk mempermudah.

Alat
No Variabel Definsi Indikator Skala Skor
Ukur

Petunjuk pengisian dari format ini dalah :


a. Nomor urut, sesuai variabel
b. Variabel penelitian
Harus jelas terpisah antara variabel bebas dan varabel terikat.
c. Definisi
Yang dimaksud adalah definisi dari variabel-variabel yang akan diukur / diamati
(arti, cara mengukur dan kategorisasi + kriteria) bukan definsi teoritis.
Contoh definsi operasional :
Pengetahuan tentang Penularan HIV Aids adalah : jumlah jawaban responden
yang benar terhadap 20 pertanyaan mengenai cara penularan HIV-Aids.
d. Indikator
Indikator ini sebagai tolak ukur / penentu penyusunan instrumen penelitian. Maka
penulisannya harus jelas, singkat dan mengena yang didapat di bab 2 yang
diuraikan sesuai keinginan peneliti, apa yang akan diukur dengan tetap
mengindahkan kaidah teori.
e. Instrumen / alat ukur
Alat yang digunakan dalam penelitian (kuesioner, lembar pengumpul data/ LPD,
check list, timbangan, spektrofotometer, dll).
f. Skala
Sesuai jenis variabel yang diteliti (nominal, ordinal, interval dan rasio).
g. Skor
Tentukan penilaian sesuai dengan skala
- Kurang : 0 - 7 jawaban benar
- Cukup : 8 - 14 jawaban yang benar
- Baik :15 - 20 jawaban benar

32 | P a g e
51

Contoh definisi operasional :


Misalnya judul penelitian Studi tingkat pengetahuan siswa SMA tentang HIV-Aids.
No Variabel Definsi Indikator Alat Ukur Skala Skor
Pengetahuan Jumlah - Penularan lewat kuesioner ordinal 0 - 7 kurang
tentang Aids jawaban hub. Seksual 8 - 14 cukup
responden - Penularan lewat 15 - 20 baik
yang benar jarum narkoba
terhadap 20 - Penularan lewat
pertanyaan infus
mengenai - Penularan lewat
penularan alat yang lain
Hiv-Aids. (cukur)
- Penularan lewat
Ibu

Keterangan :
Untuk lebih jelasnya mengenai alat ukur, skala dan skor lihat dibab 6

5. Sampling Disain
Dibagian ini disebutkan populasi penelitian, sampel penelitian dan jenis sampling yang
dipakai.
a. Populasi
Adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti (Noto Atmojo, 1993 :75).
Populasi dalam penelitian harus didefinisikan dengan jelas :
- apa, siapa, dimana, dan kapan penelitian akan diambil.
- Uraikan penelitian yang diambil
- Kurun waktu secara jelas atau besar populasi yang akan diambil
Cara penulisan
- Jelaskan pengertian populasi
- Uraikan populasi penelitian yang diinginkan dengan jelas
Contoh
jika judul skripsi seperti diatas yaitu “ hubungan dukungan social keluraga
terhadap kekambuhan klien asma selama perawatan dirumah.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga klien Asma Bronkiale yang
mengantar berobat di Poli Penyakit Paru Rumkital dr. Ramelan Surabaya dalam
kurun waktu 3 bulan terhitung mulai bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2004”

b. Sampel
Adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi (Noto Atmojo, 1993 : 75).
Untuk keperluan inferensi atau generalisasi, sample harus mewakili populasi.

33 | P a g e
Cara penulisan
- Jelaskan pengertian sampel
- Uraikan sampel penelitian yang diinginkan dengan jelas
Dibagian sampel ini ada beberapa sub yang perlu dicantumkan, yaitu :
1) Kriteria sampel :
a) Kriteria inklusi (kriteria yang layak diteliti).
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu
populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Nursalam dan Pariani,
2001 : 65).
Cara penulisan :
- Tulis pengertian kriteria inklusi
- Sebutkan kriteria inklusi dengan jelas, singkat dan padat
b) Kriteria eksklusi (kriteria yang tidak layak diteliti).
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan / mengeluarkan subyek yang
memenuhi kriteria inklusi dan studi karena pelbagai sebab (Nursalam
dan Pariani, 2001 : 66).
Cara penulisan :
- Tulis pengertian kriteria inklusi
- Sebutkan kriteria inklusi dengan jelas, singkat dan padat
- Usahakan bukan antonim dari kriteria inklusi.
2) Besar sampel
Tentukan besar sampel yang diinginkan dengan menggunakan rumus atau
tabel kerchi.

c. Sampling
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi (Nursalam, 2001 : 66). Teknik sampling adalah teknik yang
dipergunakan untuk mengambil sampel dari populasi (Arikunto, 1998: 196 ).
Jenis Sampling ada 2 yaitu :
- probability sampling, yaitu teknik yang memberi kesempatan yang sama bagi
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
- Non probability sampling, yaitu teknik yang tidak memberi kesempatan yang
sama bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
Cara penulisan :
- Tulis pengertian sampling
- Tentukan sampling yang dipakai dalam penelitian

34 | P a g e
Contoh sampling desain
jika judul skripsi “ hubungan dukungan sosial keluraga terhadap kekambuhan klien asma
selama perawatan dirumah.

Sampling Dsain
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1998: 57).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga klien Asma Bronkiale yang
mengantar berobat di Poli Penyakit Paru Rumkital Dr. Ramelan Surabaya dalam kurun
waktu 3 bulan terhitung mulai bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2004

Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 1998: 57). Sampel pada penelitian ini adalah keluarga klien Asma
Bronkiale yang mengantar berobat di Poli Penyakit Paru Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya dalam kurun waktu 3 bulan terhitung mulai bulan Januari sampai dengan
bulan Maret 2004 yang memenuhi kriteria.
Kriteria responden yang layak untuk diteliti :
a. Kriteria inklusi
adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau layak untuk diteliti.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Keluarga klien Asma Bronkiale yang mengantar berobat di Poli Penyakit
Paru Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
2) Keluarga klien Asma Bronkiale yang berusia 20 tahun s/d 55 tahun,
3) Bisa membaca dan menulis.
4) Bersedia untuk diteliti.
5) Kooperatif

b. Besar sampel
Sehubungan dengan keterbatasan waktu dan biaya yang dimiliki peneliti,
sehingga tidak memungkinkan mengambil semua populasi terjangkau . Oleh
karena itu peneliti mengambil sampel dalam penelitian ini 15 orang.

Sampling ii. Pengumpulan Data & Analisa Data


Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi (Nursalam, 2001: 66). Teknik sampling adalah teknik yang
dipergunakan untuk mengambil sampel dari populasi (Arikunto, 1998: 196 ).
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, dimana
semua populasi dijadikan sampel.

Keterangan :
Untuk lebih jelasnya mengenai Sampling desain penelitian bisa dibaca dibab 7.

35 | P a g e
6. Pengumpulan Dan Analisa Data
Disini disebutkan secara ringkas tempat dan waktu, langkah-langkah pengumpulan
data secara operasional, metode pengumpulan data dan penjelasan tentang cara-cara
pengisian instrumen.
Secara ringkas proses pengumpulan data ada lima yaitu :
1) Pengumpulan data (data collecting)
2) Pengolahan data (data processing)
3) Penyajian data ( data presentation).
4) Analisa dan interprestasi (analysis and interprestation).
5) Penarikan kesipulan.

Cara penyusunan adalah sebagai berikut :


1. Waktu dan Tempat
- Waktu, adalah mulai disusunya proposal sampai dengan penyusunan
laporan
- Tempat, adalah lokasi penelitian
2. Pengumpulan data
Uraikan tentang :
- Alur birokrasi perijinan (direktur Akper, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan,
Puskesmas)
3. Rencana pengolahan data
Uraikan tentang
- Instrumen yang digunakan
- Cara penilaian angket
- Cara mengolah data yang berbentuk
 koding, yaitu bagaimana mengkode responden, pertanyaan-
pertanyaan dan segala hal yang dianggap perlu.
 Scoring, yaitu menentukan skor / nilai untuk tiap item pertanyaan dan
tentukan nilai terendah dan tertinggi
 Tabulating, yaitu mentabulasi hasil data yang diperoleh sesuai
dengan item pertanyaan.
4. Analisa statistik
Uraikan tentang :
- Piranti yang digunakan untuk menganalisa (manual atau digital)
- Uji statistik yang digunakan
- Pembacaan hasil uji
- Cara penarikan kesimpulan

36 | P a g e
55

Contoh : pengumpulan data dan analisa data :

Pengumpulan Data & Analisa Data


a. Tempat dan Waktu
Tempat penelitian di Puskesmas Kemlagi Kabupaten Mojokerto direncanakan bulan Januari
s/d Pebruari.

b. Pengumpulan data
Setelah mendapat ijin dari Kepala Puskesmas setempat maka peneliti mengadakan
pendekatan kepada seluruh responden untuk mengambil data. Data dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner sebagai subyek penelitian tanpa diberi nama tetapi diberi kode
khusus. Hasil pengisian kuesioner akan dikonfirmasikan dalam bentuk prosentase & narasi.

c. Rencana Pengolahan dan Analisa Data


1. Penilaian angket
Kuesioner yang telah terkumpul diperiksa ulang untuk mengetahui kelengkapan isi
datanya. Setelah data lengkap data dikelompokkan dan ditabulasi berdasarkan
subvariabel yang diteliti kemudian dilakukan penilaian masing-masing subvariabel
sebagai berikut :
a. Variabel pengetahuan
Untuk mengukur pengetahuan diperhitungkan dengan menggunakan rumus
sebagi berikut : P = f/n x 100 %
Keterangan : P : prosentase, F :Jumlah jawaban yang benar dan N : Jumlah
skor maximal
b. Variabel sikap
Untuk mengukur sikap keluarga dengan menggunakan skala yang terdiri dri
empat jawaban, yaitu :
- Sangat setuju : nilai 4
- Setuju : nilai 3
- Ragu-ragu : nilai 2
- Kurang setuju : nilai 1
- Tidak setuju : nilai o
Kemudian diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut :
T : 50 + 10 ( X-X)
SD
Keterangan : T : nilai skor sikap
X : skor responden
X : nilai rata-rata kelompok
SD : Standart deviasi
Sikap dikatakan positif jika skor T > nilai skor responden
Sikap dikatakan negatif jika skor T < nilai skor responden

2. Analisa statistik
Data yang sudah dianalisa, diuji dengan uji statistik korelasi Spearman Rho
menggunakan SPSS 10,0 dengan derajat kemaknaan  < 0,05 artinya bila hasil uji
statistik menunjukkan  < 0,05 maka H1 diterima sehingga ada hubungan yang
bermakna antara pengetahuan dan sikap keluarga dalam mencegah penularan TB
paru. Kemudian hasil uji tersebut dijabarkan secara deskriptif mengenai tingkat
hubungan antara dua variabel tersebut.

37 | P a g e
7. Etik Penelitian
Setiap penelitian yang menggunakan subyek manusia harus mengikuti aturan etik
dalam hal ini adalah adanya persetujuan. Etika yang perlu dituliskan pada penelitian
antara lain adalah : Informed consent (lembar ersetujuan, anonimity (tanpa nama), dan
confidentiality (kerahasiaan).
Contoh : etik penelitian

Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat izin dari institusi Akper
Hang Tuah Surabaya untuk melakukan penelitian, khususnya pada mahasiswa
semseter I. Setelah mendapatkan izin, barulah melakukan penelitian dengan
menekankan masalah etika yang meliputi :
a. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada responden yang
akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian
serta manfaat penelitian dengan tujuan responden dapat mengerti maksud
dan tujuan penelitian. Bila subyek menolak maka peneliti tidak memaksa
tetap menghormati hak-hak subyek.

b. Tanpa Nama (Anonymity)


Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak akan
mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data yang diisi
subyek, tetapi lembar tersebut hanya diberi kode tertentu.

c. Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

38 | P a g e
8. Keterbatasan
Dalam penelitian perlu disebutkan keterbatasan untuk memberikan gambaran sekilas
mengenai penelitian tersebut. Keterbatasan dapat disusun tentang segala sesuatu
kelemahan yang dimiliki, baik dari segi peneliti, feasibility, desain, tehnik sampling dan
besar sampel.
Contoh penerapan dalam penelitian :

Keterbatasan
Dalam penelitian ini kelemahan atau keterbatsan yang dihadapi oleh peneliti
adalah :
a. Kemampuan peneliti masih kurang, karena peneliti masih termasuk taraf pemula,
sehingga hasil penelitian masih banyak kekurangan.
b. Instrumen pengumpulan data dirancang oleh peneliti tanpa melaksanakan uji
coba, sehingga masih perlu diuji coba untuk validitas atau reliabilitas.
c. Desain yang dipakai cross sectional, sehingga tidak mampu observasi lebih
lanjut.
d. Jumlah sampel belum cukup untuk generalisasi sehingga hasilnya kurang
representatif.
e. Desain yang dipakai cross sectional, sehingga tidak mampu observasi lebih
lanjut.

39 | P a g e
HASIL PENELITIHAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Pada bab ini disajikan secara ringkas format laporan penelitian berdasarkan desain
penelitian yang sudah dibuat dan dijelaskan tiap tabel atau gambaran hasil penelitian.
Perlu diingat pada bagian ini peneliti tidak diperbolehkan memberi suatu tanggapan,
ulasan dan komentar terhadap permasalahn yang timbul, karena akan diuraikan secara
detail pada bagian pembahasan.
Yang perlu diletakkan pada hasil penelitian ini adalah karakteristik lokasi penelitian,
data umum dan data khusus.
a. Karakteristik lokasi penelitian
Yang perlu dicantumkan adalah keadaan geogravis, kalau itu suatu institusi perlu
dicantumkan pula, sarana dan prasarana yang ada dan sumber daya manusianya.
Contoh :

Gambaran tempat penelitian


Panti Werda Hargo Dedali Surabaya terletak di sebelah timur pusat kota
Surabaya + 10 km. Lokasi Panti Werda Hargo Dedali Surabaya cukup strategis
namun kondusif untuk tempat penyelenggaraan perawatan bagi usia lanjut.
Gedung milik sendiri, terdiri dari 2 lantai beralamatkan di Jalan Manyar Kartika
Gg.IX No.22-24 Surabaya.

b. Data umum
Adalah data yang mendukung data penelitian yang tidak termasuk dalam variable
yang diteliti. Misalnya :data demografi, karakteristik responden (umur, jenis
kelamin, pekerjaan dan lain-lain.).
Contoh :

Data Umum
Karakteristik Responden
a) Umur

21-30 tahun
00
31-40 tahun

41-50 tahun
100%
> 50 tahun

Gambar 4.1 diagram pie karakteristik responden berdasarkan umur

Berdasarkan gambar 4.1 responden seluruhnya berumur > 50 tahun sejumlah 10


responden (100%).

b) Dan seterusnya sesuai data yang diinginkan oleh peneliti.

40 | P a g e
c. Data khusus
Adalah data yang ingin kita teliti yang sesuai dengan tujuan umum dan tujuan
khusus peneliti.
Contoh :

Data Khusus Hasil Penelitian


1.Motivasi Responden
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi motivasi responden
No Motivasi Frekuensi Prosentase (%)
1 Baik 12 17,9
2 Cukup 55 82,1
Jumlah 67 100

Seperti terlihat pada tabel 4.1 motivasi responden rata-rata cukup sebanyak 55
mahasiswa (82,1 %) dan selebihnya motivasi baik.

2. Indeks Prestasi Responden


Tabel 4.2 Distribusi frekuensi indeks prestasi
No Indeks Frekuensi Prosentase (%)
Prestasi
1 Baik 16 23,88
2 Cukup 44 65,67
3 Kurang 7 10,45
Jumlah 67 100

Indeks prestasi responden berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.2


didapatkan gambaran bahwa responden dengan indeks prestasi cukup adalah
44 mahasiswa (65,67 %), responden dengan indeks prestasi baik sebanyak 16
mahasiswa (23,88 %) dan selebihnya adalah responden dengan indeks prestasi
kurang yaitu 7 mahasiswa (10,45 %).

3. Hubungan antara motivasi dan indeks prestasi


Untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan indeks prestasi digunakan uji
statistik Korelasi Spearman Rho dengan menggunakan SPSS 10,0. Tingkat
kemaknaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah  0,05 artinya bahwa
hal ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kedua variabel
yang diteliti atau diukur. Bila  0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna
antara kedua variabel yang diukur.

41 | P a g e
2. Pembahasan
Pada bagian ini dikemukakan dan dianalisis makna penemuan penelitihan yang telah
dinyatakan dalam hasil dan menghubungkan dengan pertanyaan penelitian atau
hipothesis. Hal ini biasanya dilakukan dengan membandingkan penemuan tersebut
dengan penemuan sebelumnya, berlawanan atau sama sekali baru. Tiap pernyataan
harus jelas dan didukung oleh kepustakaan yang memadai.
Pembahasan dimaksudkan untuk mengkaji dan menganalisis hasil penelitian. Agar
pembahasan lebih sistematik, maka tujuan khusus dapat digunakan sebagai acuan
sistematik dengan maksud menjawab rumusan masalah.
Pembahasan juga merupakan perkawinan antara tinjauan pustaka dengan hasil
penelitian serta pemikiran peneliti tentang permasalahan dan hasil yang ada dalam
penelitiannya.
Sehubungan dengan hal tersebut maka penampilan dipembahasan minimal ada tiga
hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Ada tampilan hasil penelitian yang didapatkan.
- Ada ungkapan atau opini peneliti untuk menanggapi hasil penelitianya.
- Ada ungkapan teori yang mendasari dari hasil penelitian dan opini peneliti.

Contoh : 1

a. Motivasi
Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan hasil motivasi responden rata-rata cukup yaitu
sebanyak 55 mahasiswa (82,1 %) dan responden dengan motivasi baik sebanyak 12
mahasiswa (17,9 %). Dari angka-angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar
mahasiswa semester I Akper Hang Tuah Surabaya tahun Akademik 2002 / 2003
memiliki motivasi yang cukup dan sebagian kecil baik.
(paragrap pertama ini adalah hasil dari penelitian)
Hal ini dapat dijelaskan, bahwa mahasiswa saat ini memandang bahwa
motivasi bukan satu-satunya faktor pendukung dalam mencapai tujuan khususnya
dalam mencapai prestasi yang baik, mahasiswa menganggap dan memandang masih
banyak faktor-faktor lain yang lebih berperan dan sangat mendukung dalam pencapaian
tujuan tersebut. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Purwanto (1998 : 59) bahwa
motivasi merupakan reaksi pilihan dari beberapa alternatif pencapaian tujuan.
(paragrap kedua ini berisi opini peneliti yang disertai atau didukung dengan teori
untuk menguatkan opini nya.)
Di samping faktor diatas kemungkinan mahasiswa masih dalam taraf
penjajakan, karena mereka dihadapkan pada lingkungan yang masih baru sehingga
memerlukan strategi baru dalam meningkatkan motivasi. Seperti yang diungkapkan oleh
Widayatun (1999 : 115) yaitu diantaranya adalah sarana dan prasarana, situasi dan
kondisi saat lahirnya motivasi tersebut, program dan aktifitas, faktor fisik dan mental dan
lain-lain.
(paragrap ketiga ini juga berisi opini peneliti yang disertai atau didukung dengan
teori untuk menguatkan opini nya.)

42 | P a g e
Contoh 2

b. Prestasi Belajar (indeks prestasi)


Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.2 didapatkan data
responden dengan indeks prestasi cukup sebanyak 44 mahasiswa (65,67 %),
indeks prestasi baik sebanyak 16 mahasiswa (23,88 %) dan indeks prestasi
kurang ada 7 mahasiswa (10,45 %). Indeks prestasi rata-rata pada responden
bisa dikatakan cukup karena jumlahnya melebihi 50 %, tetapi masih ada
responden dengan indeks prestasi kurang.
(paragrap pertama ini adalah hasil dari penelitian)

Hal ini dapat dijelaskan bahwa prestasi seseorang itu dipengaruhi oleh
berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar individu, sehingga pasti
akan didapatkan hasil yang beraneka ragam dalam pengukuran prestasi belajar
seseorang. Seperti yang diungkapkan Ahmadi dan Supriyono (1991 : 130)
mengatakan, bahwa prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan
hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam
diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali
artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang
sebaik-baiknya.
(paragrap kedua ini berisi opini peneliti yang disertai atau didukung
dengan teori untuk menguatkan opini nya.)

c. Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar (indeks prestasi)


Hasil dari analisa data dengan uji statistik Korelasi Spearman Rho dengan
menggunakan SPSS 10.0 diperoleh nilai = 0,019, maka H1 diterima. Ini berarti
terdapat hubungan antara motivasi dan prestasi belajar (indeks prestasi)
mahasiswa semester I Akper Hang Tuah Surabaya Tahun Akademik 2002 /
2003. Dan hal ini membuktikan bahwa semakin baik motivasi mahasiswa maka
semakin baik prestasi belajarnya.
(paragrap pertama ini adalah hasil dari penelitian)
Dari hasil ini dapat dijelaskan motivasi merupakan komponen dasar dalam
belajar. Peserta didik dengan motivasi yang kuat, maka akan menunjukkan
minatnya, aktivitasnya dan partisipasinya dalam mengikuti kegiatan belajar yang
sedang dilaksanakan. Terlebih jika motivasi berasal dari diri mahasiswa sendiri,
mahasiswa akan lebih bersemangat dalam kegiatan belajar karena menyadari
bahwa kegiatan belajar yang diikutinya bermanfaat baginya sejalan dengan
kebutuhannya dalam hal ini adalah kebutuhan mencapai tujuan yaitu
pencapaian prestasi yang memuaskan.
(paragraph kedua ini berisi opini peneliti )

Hal tersebut didukung oleh pendapat John Atkinson, bahwa motivasi


merupakan fungsi variabel tugas dan disposisi individu untuk berusaha
mencapai keberhasilan atau menghindari kegagalan (Margaret E. Bell Gredler :
1991: 4366)
(paragrap ketiga dan keempat berisi teori untuk menguatkan opini
peneliti)

43 | P a g e
63

SIMPULAN DAN SARAN


1. Simpulan
Simpulan merupakan bab yang berisi saripati bab pembahasan. Karena itu, bab ini
harus ditulis singkat , padat, tegas dan jelas, namun mengandung semua pokok
pikiran penting dari bab pembahasan. Kesimpulan penelitian mengacu pada tujuan
penelitian dibab 1(satu), karena kesimpulan adalah menjawab pertanyaan masalah.
Yang perlu diperhatikan, penulisan kesimpulan tidak perlu lagi dicantumkan hasil
penelitian secara detail, cukup menyimpulkan secara umum. Jika pembaca ingin
mengetahui hasil dari penelitian secara mendetail maka bisa membuka dibab
sebelumnya.

Ketentuan dari penulisanya sebagai berikut :


1) Jika nilai penelitian : < 56 % maka dikatakan kurang (sebagian kecil)
2) Jika nilai penelitian : 56 % - 78 % maka dikatakan cukup (rata-rata)
3) Jika nilai penelitian : 79 % - 100 % maka dikatakan baik (sebagian besar)

Contoh kesimpulan penelitian:


Misalnya judul penelitian hubungan motivasi menjadi perawat dengan prestasi belajar
mahasiswa Akper semester I

Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dalam penelitian yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Mahasiswa semester I Akper Hang Tuah Surabaya Tahun Akademik 2002 /
2003 sebagian besar memiliki motivasi cukup.
Keterangan.
Nilai ini diambil dari hasil yang terbanyak (82,16 %) motivasi mahasiswa
cukup)

b. Indeks prestasi mahasiswa semester I Akper Hang Tuah Surabaya Tahun


Akademik 2002 / 2003 adalah rata-rata cukup .
Keterangan.
Nilai ini diambil dari hasil yang terbanyak (70,16 %) prestasi belajar
mahasiswa cukup)

c. Terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi dan prestasi belajar


(indeks nilai kemaknaan = 0,019).

44 | P a g e
2. Saran
Saran dibuat berdasarkan hasil temuan, untuk memberikan masukan dan sumbang
pikir bagi dunia keperawatan, yang isinya adalah pengembangan dan rekomendasi dari
hasil penelitian yang telah didapat.

Contoh saran dalam penelitian:


Misalnya judul penelitian hubungan motivasi menjadi perawat dengan prestasi belajar
mahasiswa Akper semester I

Saran
Saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan sebagai
berikut :
a. Mahasiswa
Mahasiswa perlu membuat strategi untuk meningkatkan motivasinya
sebagai perawat dengan membaca pelbagi buku untuk memupuk rasa
memiliki dan untuk memajukan profesinya sebagai mahasiswa
keperawatan.

b. Dosen
Para dosen harus setiap saat memberikan dukungan dan bimbingan agar
mereka mempunyai semangat dalam mengikuti kegiatan belajar dan
kegiatan yang lainnya di kampus.

c. Institusi
1) Perlu diciptakan hubungan antara dosen dan mahasiswa secara
lebih akrab baik dalam hal formal maupun informal. Jika mahasiswa
merasa jauh dari dosen maka akan menimbulkan keengganan
mahasiswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
2) Perlu diadakannya pertemuan rutin setiap bulan antara mahasiswa
dan dosen serta staf-staf yang lain untuk diadakan sharing atau
diskusi tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh mahasiswa
yang menghambat proses belajar.
3) Lebih diefektifkan kembali kerjasama antar citivitas akademika yaitu
mahasiswa, dosen dan karyawan dalam menciptakan lingkungan
pendidikan yang menyenangkan yang dapat mendukung dalam
kegiatan belajar mengajar.

45 | P a g e
65

Daftar Kepustakaan
- Jumlah minimal 15 sumber
- Penulisan daftar pustaka sesuai dengan cara Harvard

Lampiran
Merupakan pelengkap dalam suatu penelitian. Yang dicantumkan dalam lampiran
adalah : Jadwal penelitian, surat persetujuan penelitian yang bisa berupa surat pengambilan
data, surat ijin institusi tempat mengambil data, quesioner, analisa data jika sudah berupa
penelitian dan lain-lainya yang diperlukan untuk dilampirkan.
Contoh Lampiran
a. Jadwal penelitian
Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyususn proposal
penelitian sampai dengan penulisan laporan, beserta waktu berjalanya atau
berlangsungnya tiap kegiatan tersebut.

Bulan Ke
Kegunaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Penyusunan proposal X X
2. Penyusunan Instrumen X
3. Seminar proposal X
4. Perbaikan proposal X
5. Persiapan lapangan X
6. Uji coba instrumen X
7. Pengumpulan data X
8. Pengolahan data X
9. Analisa data X
10. Penyusunan ;aporan X
11. Uji sidang X

46 | P a g e
b. Surat Persetujuan menjadi responden
Contoh 1.

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Pengaruh bladder retraining terhadap pola eliminasi urine


pada kasus cedera tulang belakang yang mengalami neurogenic bladder
di Poli Bedah Ortopedi RSAL Dr. Ramelan

Kami adalah mahasiswa Akper Hang Tuah Surabaya, mengharap partisipasi bapak
atau ibu dalam penelitian saya yang berjudul “Pengaruh bladder retraining terhadap pola
eliminasi urine pada kasus cedera tulang belakang yang mengalami neurogenic bladder”
Dan juga mengharapkan tanggapan dan jawaban yang diberikan sesuai dengan
keluhan yang bapak atau ibu rasakan tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Kami menjamin
kerahasiaan jawaban dan identitas bapak atau ibu atas Informasi yang bapak atau ibu
berikan hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan.
Tanda tangan dibawah ini, menunjukkan bapak atau ibu telah diberi informasi dan
memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Tanggal :
Tanda tangan :
No. responden :

47 | P a g e
Contoh 2 :

PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Para Pasien di ruangan Perawatan Bedah Rumkital dr. Ramelan Surabaya yang
terhormat.
Salam dan Selamat Bertemu.

Nama saya Setiadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga Surabaya. Saya akan melakukan penelitian dengan judul “Analisa
Hubungan Komunikasi Verbal dan Non Verbal Perawat Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien
di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya”

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya penerapan komunikasi verbal dan non
verbal perawat yang terapeutik sebagai bagian dari keseluruhan pelayanan kesehatan.

Untuk keperluan diatas saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/ Saudara untuk mengisi
kuesioner yang telah saya siapkan dengan sejujur–jujurnya/apa adanya sesuai yang
Bapak/Ibu/Saudara alami (rasakan). Saya menjamin kerahasiaan pendapat dan identitas
Bapak/Ibu/Saudara. Untuk itu saya mohon agar tidak mencantumkan nama. Informasi yang
Bapak/Ibu/Saudara berikan dipergunakan sebagai wahana untuk mengembangkan mutu
pelayanan keperawatan, tidak akan dipergunakan untuk maksud lain.

Sebagai bukti kesediaannya menjadi responden dalam peneltian ini, Saya mohon
kesediaan Bapak/Ibu/Saudara sekalian untuk menandatangi lembaran persetujuan yang
telah saya siapkan. Partisipasi Bapak/Ibu/Saudara dalam mengisi kuesioner ini sangat saya
hargai dan terdahulunya diucapkan terimakasih.

Surabaya, 20 September 2005


Hormat saya,

( Setiadi)

48 | P a g e
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN “ANALISA HUBUNGAN
KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL PERAWAT TERHADAP TINGKAT
KEPUASAN PASIEN DIRUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA”

O l e h:

Setiadi

Setelah saya membaca maksud dan tujuan dari penelitian ini, maka saya dengan
sadar menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Tanda
tangan saya dibawah ini, sebagai bukti kesediaan saya menjadi responden penelitian.

Tanda Tangan :

Tanggal :

No. Responden :

49 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai