Kehilanagan Kewarganegaraan
Kehilanagan Kewarganegaraan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewarganegaraan merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh
setiap warga negara.Hal ini dikarenakan warga negara adalah salah satu unsur
berdirinya suatu negara, tidak ada negara yang tidak memiliki warga negara.Negara
memiliki wewenang untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan warga
negaranya.Peraturan mengenai kewarganegaraan biasanya ditentukan berdasarkan
asas dari negara yang ditinggali oleh setiap warga negara yaitu asas Ius Soli dan Ius
Sanguinis.
Dalam memperoleh status kewarganegaraan perlu memperhatikan beberapa
prosedur, yaitu yang pertama citizen by birth adalah pewarganegaraan berdasarkan
kelahiran dimana setiap orang yang lahir di wilayah suatu negara , dianggap sah
sebagai warga negara yang bersangkutan (ius soli). Kedua citizenship by descent
adalah pewarganegaraan berdasarkan keturunan dimana seseorang yang lahir diluar
wilayah suatu negara dianggap sebagai warga negara karena keturunan dan hukum
Indonesia pada pokoknya menganut asas ini yaitu melalui garis keturunan ayah.
Ketiga, citizenship by naturalization merupakan pewarganegaraan orang asing yang
atas kehendak sadarnya sendiri mengajukan permohonan untuk menjadi warga
negara dengan memenuhi segala persyaratan yang ditentukan. Ke empat, citizenship
by registration adalah pewarganegaraan bagi mereka yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu dianggap cukup dilakukan melalui prosedur administrasi pendaftaran
yang lebih rumit. Dan yang Kelima yaitu citizenship by incorporation of teriotory
yaitu proses pewarganegaraan karena terjadinya perluasan wilayah negara.
Selain adanya cara memperoleh kewarganegaraan ada pula warga negara
yang kehilangan kewarganegaraannya karena beberapa faktor. Namun setelah
kehilangan kewarganegaraannya warga negara tersebut juga dapat memperolehnya
kembali dengan memenuhinya beberapa syarat yang telah ditentukan
B. Rumusan Masalah
1. Siapa sajakah yang termasuk Warga Negara Indonesia dan bagaimana tata cara
memperoleh kewarganegaraa RI?
2. Bagaimana seseorang bisa kehilangan kewarganegaraannya?
3. Apakah kewarganegaraan yang sudah hilang bisa didapatkan kembali?
4. Bagaimana tata cara memperoleh Kewarganegaraan Indonesia?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
12. Anak yang lahiri diluar wilayah negara RI dari seorang ayah dan ibu warga negara
Indonesia yang karena ketentuan dari tempat anak tersebut dilahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
13. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya kemudian ayah dan ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
Selain hal tersebut, juga masih terdapat dispensasi yang diatur dalam pasal
5 dan pasal 6. Pasal 5 disebutkan bahwa :
Anak warga negara RI yan diluar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun
dan belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing
tetap diakui sebagai warga negara Indonesia
Anak warga negara Indonesia yang belum berusia 5 tahun diangkat secara sah
sebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap
diakui sebagai warga negara Indonesia
Adapun dalam pasal 6 dinyatakan :
Dalam hal status kewarganegaraan RI terhadap anak sebagaimana dimaksud
dalm pasal 4 huruf c, d, h, l, dan pasal 5 berakibat anak berkewarganegaraan
ganda, setelah berusia 18 tahun atau sudah kawin anak tersebut harus
menyatakan memilih salah satu kewarganegaraannya
Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sebagaimana dimaksu dalam ayat
(1) dibuat secara tertulis dan disampaiakn kepada pejabat dengan melampirkan
sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
B. Tata cara memperoleh kewarganegaraan RI
Dalam pasal 9 sampai dengan pasal 22 diatur tentang tata cara perolehan
status kewarganegaraan RI. Dapat dipaparkan secara rinci sebagai berikut :
a) Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi
persyaratan antara lain :
Telah berusia 18 tahun
Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal diwilayah negara
RI paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak
berturut-turut
Sehat jasmani dan rohani
Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD 1945
Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih
3
Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI, tidak menjadi kewarganegaraan
ganda
Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
Membayar uang pewarganegaraan ke kas Negara
4
Menurut stelsel pasif orang dengan sendirinya dinggap menjadi warganegara
tanpa melakukan suatu tindakan hukum tertentu atau hak repudiasi yaitu hak untuk
menolak sesuatu kewarganegaraan
Selain dari dua asas diatas,Cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia di
antaranya sebagai berikut.
Melalui Kelahiran
Melalui Pengangkatan
Melalui Pewarganegaraan atau naturalisasi
Melalui perkawinan
Karena Berjasa kepada NKRI
a. Melalui Kelahiran
Menurut pasal 2 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
Dasar kelahiran di dalam wilayah Republik Indonesia menurut undang-
undang ditempuh sebagai dasar-dasar untuk memperoleh kewarganegaraan
Republik Indonesia dan dipakai untuk menghindarkan adanya orang tanpa
kewarganegaraan yang lahir di wilayah Republik Indonesia., yang menjadi
warganegara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warganegara. Menurut
pasal 4 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006, yang dimaksud warganegara
Indonesia seperti berikut.
1. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan atau
berdasarkan perjanjian pemerintah Republik Indonesia dengan Negara lain
sebelum undang-undang ini berlaku sudah menjadi warga Negara Indonesia.
2 Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu warga Negara
Indonesia.
1. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga Negara
Indonesia dan ibu warga Negara asing.
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga Negara asing
dan ibu warga Negara indonesia.
5. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu warga Negara
Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum
Negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.
6. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia
dari perkawinan yang sah dan ayahnya WNI
5
7. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI
8. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNA yang diakui
oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum
anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin
9. Anak yang lahir di wilayah NRI yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah dan ibunya
10.Anak yang baru lahir ditemukan di wilayah NRI selama ayah dan ibunya tidak
diketahui
11.Anak yang lahir di wilayah NRI apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai
kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya
12.Anak yang dilahirkan diluar wilayah NRI dari seorang ayah dan ibu WNI yang
karena ketentuan dari Negara tempat aanak tersebut dilahirkan tidak
memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.
13.Anak WNI yang lahir diluar perkawinan yang sah, belum berusia 18 ( delapan
belas ) tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang
berkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai WNI
14.Anak WNI yang belum berusia 5 ( lima ) diangkat secara sah sebagai anak oleh
WNA berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai WNI
15.Anak dari seorang ayah dan ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
b. Melalui Pengangkatan
Pengangkatan yang dimaksud adalah pengangkatan anak (adopsi). Apabila
ada anak orang asing yang diadopsi oleh orang tua yang berkewarganegaraan
Indonesia, anak tersebut akan menjadi WNI. Dalam ketentuan UU No. 12 tahun
2006 Pasal 21 atat (2), ditegaskan “Anak Warga Negara Asing yang belum berusia 5
tahun yang diangkat secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh
Warga Negara Indonesia, memperoleh Kewraganegaraan Republik Indonesia”.
Sebagai bahan perbandingan, ketentan pasal 2 UU No. 62 Tahun 1958,
ditegaskan bahwa pengangkatan anak baru sah apabila memenuhi syarat-
syarat.berikut:
1. Pada waktu pengangkatan itu ia belum berumur 5 tahun
2. Yang mengangkat harus memohon pengesahan Pengadilan negeri Setempat
3. Permohonan pengesahan dilakukan 1 tahun setelah pengangkatan anak
6
4. Kewarganegaraan RI anak diperoleh pada saat pengadilan menyatakan sah
pengangkatan itu.
Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan dibuat secara tertulis dan
disampaikan kepada pejabat yang melamprkan dokumen sebagaimana ditentukan di
dalam peraturan perundang-undangan, disampaikan dalam waktu paling lambat tiga
tahun setelah anak berusia delapan belas tahun atau sudah kawin.
c. Melalui Pewarganegaraan atau naturalisasi
Cara orang asing bisa masuk menjadi warga negara Indonesia melalui
naturalisasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, naturalisasi adalah
pemerolehan kewarganegaraan bagi penduduk asing, hal menjadikan warga negara
pewaganegaraan yang diperoleh setelah memenuhi syarat sebagaimana yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Ada dua cara proses naturalisasi
antara lain sebagai berikut:
1. Naturalisasi biasa, caranya mengajukan permohonan kepada presiden dan HAM
melalui kantor pengadilan negeri setempat ia tinggal atau di Kedubes Republik
Indonesia apabila di luar negeri. Permohonan ini ditulis dalam Bahasa Indonesia.
Apabila lulus, ia harus mengucapkan sumpah setia di hadapan pengadilan negeri.
2. Naturalisasi istimewa. Naturalisasi ini diberikan kepada orang asing yang berjasa
kepada Negara, yang diberikan oleh pemerintah dengan persetujuan DPR dengan
alasan kepentingan negara atau bersangkutan.
Berdasarkan Pasal 9 UU No. 12 tahun 2006, permohonan pewarganegaraan
dapat diajukan oleh permohon jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin
pada waktu pengajuan permohonan sudah bertempat tinggal diwilayah.NRI
paling sedikit 5 tahun berturut – turut atau paling singkat10 tahun tidak
berturutturut.
Sehat.jasmani.dan.rohani
Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar Negara
Pancasila.dan.UUD.1945
Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana
Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI diancam
dengan pidana penjara 1 tahun, tidak menjadi berkewarganegaraan ganda
Mempunyai pekerjaan dan/ atau penghasilan tetap
Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara
7
Orang asing yang telah berjasa kepada NRI atau karena alas an kepentingan
Negara.
d. Melalui perkawinan
Menurut UU dalam hal status kewarganegaraan RI terhadap anak berakibat
ganda, setelah berusia delapan belas tahun atau sudah kawin anak tersebut harus
menyatakan memilih satu kewaeganegaraannya. Pernyataan untuk memilih
kewarganegraan sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan tersebut disampaikan dalam waktu
paling lambat tiga tahun setelah anak berusia delapan belas tahun atau sudah kawin
Ketentuan Pasal 19 UU NO. 12 tahun 2006, menegaskan bahwa:
a. warga Negara asing yang kawin secara sah dengan WNI dapat memperoleh
kewarganegaraan RI dengan menyampaikan pernyataan menjadi WNI dihadapan
pejabat
b. Pernyataan tersebut dilakukan apabila yang bersangkutan sudah bertempat
tinggal di wilayah NKRI 5 tahun berturut atau 10 tahun tidak berturut-turut,
kecuali dengan perolehan kewarganegaraan tersebut mengakibatkan
berkewarganegaraan ganda
c. Jika hal itu terjadi yang bersangkutan dapat diberi izin tinggal tetap sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
d. ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara menyampaikan pernyataan tersebut
diatur dengan Peraturan Menteri.
e. Karena Berjasa kepada NKRI
Ketentuan Pasal 20 UU No. 12 tahun 2006, menegaskan bahwa: “Orang asing
yang telah berjasa kepada NKRI atau dengan alasan kepentingan Negara dapat
diberi kewarganegaraan Indonesia oleh { Presiden setelah memeperoleh
pertimbangan DPR RI}, kecuali dengan pemberian kewarganegaraan tersebut
mengakibatkan yang bersangkutan berkewarganegaraan ganda.
8
diketahui orangtuanya atau orangtuanya tidak memiliki/tidak jelas
kewarganegaraan dari Negara mana mana.
Seorang anak yang belum dewasa yang mempunyai ayah dan ibu yang
dikabulkan permintaannya sebagai wni namun karena suatu hal ayah ibunya
meninggal dunia sebelum mengucapkan janji setia sebagai warga negara indonesia.
Anak di bawah 5 tahun yang secara sah diangkat anak oleh warga negara
asing (wna) melalui penetapan pengadilan. Setelah usia 18 tahun atau telah
menikah jika punya lebih dari satu kewarganegaraan (bipatride) maka harus memilih
salah satu.
9
Paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak Keputusan Presiden dikirim kepada
pemohon, Pejabat memanggil pemohon untuk mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia
Dalam hal setelah dipanggil secara tertulis oleh Pejabat untuk mengucapkan
sumpah atau menyatakan janji setia pada waktu yang telah ditentukan ternyata
pemohon tidak hadir tanpa alasan yang sah, Keputusan Presiden tersebut batal
demi hukum
Dalam hal pemohon tidak dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji
setia pada waktu yang telah ditentukan sebagai akibat kelalaian Pejabat,
pemohon dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia di hadapan
Pejabat lain yang ditunjuk Menteri
Setelah mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia, pemohon wajib
menyerahkan dokumen atau surat-surat keimigrasian atas namanya kepada
kantor imigrasi dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung
sejak tanggal pengucapan sumpah atau pernyataan janji seti.
C. Sebab-Sebab Seseorang bisa Kehilangan Kewarganegaraanya
Seseorang dapat kehilangan kewarganegaraannya karena 3
kemungkinan cara yaitu :
Renunciation, yaitu tindakan sukarela seseorang untuk menanggalkan salah satu
dari dua atau lebih status kewarganegaraan yang diperolehnya dari dua atau
lebih. Misalnya dalam hal terjadi keadaan bipatride, yang bersangkutan dapat
menentukan pilihan kewarganegaraan secara sukarela dengan menganggalkan
salah satu status kewarganegaraannya (renunciation).
Termination, yaitu penghentian status kewarganegaraan sebagai tindakan
hukum, karena yang bersangkutan memperoleh kewarganegaraan dari negara
lain. Jika seseorang mendapatkan status kewarganegaraan dari negara lain,
negara yang bersangkutan dapat memutuskan sebagai tindakan hukum bahwa
status kewarganegaraanya dihentikan.
Deprivation, yaitu suatu penghentian secara paksa, pencabutan atau pemecatan
dari status kewarganegaraan berdasarkan perintah jabatan yang berwenang
karena terbukti adanya kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan dalam cara
perolehan status kewarganegaraan atau apabila orang yang bersangkutan
terbukti tidak setia atau berkhianat kepada negara dan UUD.
Sebab-sebab hilangnya status kewarganegaraan itu bisa saja terjadi karena
kelalaian,karena alasan politik, karena alasan teknis yang tidak prinsipil,
10
ataupunkarena alasan bahwa yang bersangkutan memang secara sadar ingin
melepaskan status kearganegaraannya sebagai warga negara Indonesia, meskipun
proses yang dilakukan berbeda-beda dengan yang lain. Tujuan nya sama bahwa
setiap orang haruslah terjamin haknya untuk mendapatkan status kewarganegaraan
sehingga terhindar dari kemungkinan tidak berwarganegara. Tetapi pada saat yang
sama tidak boleh memiliki dua status kewarganegaraan sekaligus
11
11. Kehilangan kewarganegaraan RI bagi seorang ayah tidak dengan sendirinya
berlaku terhadap anaknya yang mempunyai hubungan hukum dengan ayahnya
sampai dengan anak tersebut berusia 18 tahun atau sudah kawin. Begitupula
kehilangan kewarganegaraan RI bagi seorang ibu tidak dengan sendirinya
berlaku terhadap anaknya yang tidak mempunyai hubungan hukum dengan
ayahnya sampai dengan anak tersebut berusia 18 tahun atau sudah menikah
(pasal 25 ayat 1).
12. Keilangan kewarganegaraan RI karena memperoleh kewarganegaraan lain bagi
seorang ibu yang putus perkawinannya, tidak dengan sendirinya berlaku
terhadap anaknya sampai dengan anak tersebut berusia 18 tahun atau sudah
kawin (pasal 25 ayat 2).
13. Perempuan WNI yang kawin dengan laki-laki WNA kehilangan kewarganegaraan
RI jika menurut hukum negara asal suaminya, kewarganegaraan istri mengikuti
kewarganegaraan suami sebagai akibat perkawinan tersebut (pasal 26 ayat 1).
14. Laki-laki WNI kawin dengan perempuan WNA kehilangan kewarganegaraan RI
jika menurut hukum negara asal istrinya kewarganegaraan suami mengikuti
kewarganegaraan istri sebagai akibat perkawinan tersebut (pasal 26 ayat 2)
15. Perempuan atau laki-laki dalam no 13 dan 14 jika ingin tetap menjadi WNI dapat
mengajukan surat pernyataan mengenai keinginannya kepada pejabat atau
perwakilan RI yang wilayahnya meliputi tempat tinggal perempuan atau laki-laki
tersebut mengakibatkan kewarganegaraan ganda. surat Ini dapat diajukan
setelah 3 tahun perkawinannya berlangsung (pasal 26 ayat 3)
16. Kehilangan kewarganegaraan bagi suami atau istri yang terikat perkawinan yang
sah tidak menyebabkan hilangnya status kewarganegaraan dari istri atau suami
(pasal 27)
17. Setiap orang memperoleh kewarganegaraan RI berdasarkan keterangan yang
kemudian hari dinyatakan palsu atau dipalsukan, tidak benar, atau terjadi
kekeliruan mengenai orangnya oleh instansi yang berwenang dinyatakan batal
kewarganegaraanya (pasal 28)
Dari ketentuan dalam pasal pasal tersebu, pihak pihak yang diatas bisa
mendapatkan kembali kewarganegaraannya dengan ketentuan sebagai berikut:
12
a.Dapat memperoleh kembali kewarganegaraan RI dengan cmengajukan
permohonan tertulis kepada mentri hukum dan Ham tanpa melalui prosedur
dalam pasal 9-17
b.Dalam hal pemohon berada diluar wilayah RI ,Pemohonan disampaikan
melalui perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon
c.Permohonan untuk memperoleh kembali kewarganegaraan RI dapat diajukan
oleh perempuan atau laki-laki yang kehilangan kewarganegaraannya akibat
ketentuan dalam pasal 26 ayat 1 dan ayat 2 sejak putusnya perkawinan.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang bias saya buat dari makalah saya ini adalah :
B. Saran
Makalah ini jauh dari kesempurnaan yang baik, jika ada masukan atau saran
untuk membangun makalah ini menjadi lebih baik saya berkenan
menerimanya.Sebelum nya saya minta maaf atas kesalahan dalam pengetikan
maupun bahasa yang kurang berkeanan. Terimakasih .
14
DAFTAR PUSTAKA
Hestu Cipto Handoyo. 2003. Hukum Tata Negara, Kewarganegaraan dan Hak Asasi
Manusia. Universitas Atma Jaya :Yogyakarta.
Septi Nur Wijayanti, SH., MH. Iwawn Satriwan, SH., MCL Hukum Tata Negara
Teori dan Prakteknya di Indonesia, Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, 2009
15