Vena Serebral
Vena Serebral
VENA-VENA SEREBRAL
Untuk tujuan pembahasan, vena-vena serebral dibagi menjadi tiga kelompok : (a)
vena superfisial (kortikal); (b) vena profunda (subependymal), dan (c) vena fossa
posterior. Bab ini membahas perkembangan normal sistem vena serebral secara
keseluruhan, kemudian menggambarkan gambaran anatomi normal dan
angiografi vena serebral itu sendiri.
VENA SUPERFISIAL
Perkembangan Normal
Sebagian besar sistem vena serebral secara pasti mulai terbentuk saat
usia janin memasuki bulan ketiga. Selama fase ini, struktur seperti sinus sagitalis
superior (SSS) dan vena Galen mulai muncul. Evolusi saluran vena superfisialis
kortikal dan parenkim serta vena emisaria calvaria juga terjadi pada saat ini (1).
Kelainan fokal, lobaris, atau hemisfer pada perkembangan vena selama
periode pembentukan ini menyebabkan kelainan spektrum perkembangan vena
yang bervariasi mulai dari angioma venosa, sinus pericranii, dan sindrom Sturge
Weber, hingga malformasi Galen (lihat Bab 17).
Sinus Dura
Evolusi sinus dura cukup kompleks dan berasal dari fusi pleksus venosus
multipel yang mengelilingi vesikel serebral yang sedang berkembang (2).
Awalnya, sinus primer muncul dari saluran otak belakang primer. Pleksus dura
anterior, media, dan posterior mengalirkan vesikel serebral anterior, media, dan
posterior, serta mesensefalon.
Sepasang sinus marginalis primitif meluas dari pleksus dura anterior di
sepanjang kedua sisi vesikel serebral anterior (Gambar 11-1). Sinus embrionik ini
pada akhirnya menyatu, untuk membentuk sinus sagitalis superior definitif dan
sinus transversus (3). Karena hemisfer serebellum, vermis, dan pons
berkembang, secara bersamaan terdapat pemindahan lateral dari sinus
transversus karena mereka berkembang dari pleksus dural primordial.
Sinus rectus berasal dari fusi dan reorganisasi pleksus tentorial embrionik
(2). Seiring berkembangnya telensefalon, sinus rectus berpindah ke bawah dan
bentuknya memipih secara progresif.
GAMBAR 11-1. Sketsa gambaran anatomi perkembangan sinus dural dan vena serebral
pada : lateral (A), frontal (B), dan aksial (C) yang terjadi pada kira-kira minggu 8
kehamilan. Pleksus khoroidalis ditandai dengan area titik. Vena serebral profunda media
tunggal (disebut juga vena prosensefali Markowitz atau vena serebral interna primitif)
mengalirkan pleksus khoroidalis dan ditandai dengan garis hitam tegas.
1. Sinus sagitalis superior
2. Sinus rectus primitif (falcine)
3. Sinus tentorial
4. Pleksus tentorial
5. Sinus marginalis primitif
6. Sinus transversus primitif
7. Sinus sigmoid
8. Vena emisaria hipoglosus, condylaris
9. Vena jugularis interna
10. Vena-vena vertebral
11. Vena serebri interna primitif (vena prosensefali primitif)
12. Vena khoroidalis
13. Vena maksilaris, supraorbitalis primitif
GAMBAR 11-2. Gambaran anatomi vena serebri superfisialis terlihat dari sisi lateral.
Sinus dura mayor ditunjukkan pada area berarsir.
1. Vena serebri media superfisialis
2. Vena Trolard
3. Vena Labbe
4. Sinus sagitalis superior
5. Sinus sagitalis inferior
6. Sinus rectus
7. Torcular Herophili
8. Sinus transversus
9. Sinus sigmoid
10. Jugular bulb
11. Vena jugularis interna
Vena
Prekursor vena serebral profunda embrionik adalah vena mediana
transitori tunggal yang disebut dengan vena prosensefalik mediana. Pembuluh
darah transien mengalirkan pleksus khoroidalis, ke arah belakang menuju ke
pleksus dura dorsalis yang sedang berkembang (interhemisfer) yang disebut
sinus falcine (Gambar 11-1). Vena prosensefalik mediana menyusut karena
perkembangan ganglia basalis dan pleksus khoroidalis menyebabkan
pembentukan vena serebral internal definitif (ICV).
Sisa kaudal dari vena prosensefalik mediana akhirnya menyatu dengan
vena serebralis interna yang berkembang untuk membentuk vena Galen definitif
(1). Jika vena prosensefalik mediana primitif masih ada sebagai saluran keluar
untuk drainase vena diensefali dan khoroidal, hasilnya adalah dilatasi aneurisma
vena Galen (lihat Bab 13). Pada kasus seperti itu, sinus rectus atretik dan
drainase vena melalui sinus falcine persisten (4,5).
Vena basalis Rosenthal (BVR) terbentuk dari anastomose sekunder pada
vena tributaria yang mengaliri otak fetus di daerah kaudomedial (6). Vena
metensefali infratentorial dan vena myelensefali menunjukkan spektrum luas
perkembangan dan kemunculannya.
Vena Trolard
Vena anastomose superior utama, vena Trolard (disebut juga vena
frontoparietal), ukurannya cukup besar, namun pembuluh darahnya tidak
konstan. Vena ini menghubungkan SMCV dengan sinus sagitalis superior.
Vena Labbe
Anastomosis vena bagian inferior, yaitu Vena Labbe, yang juga disebut
vena occipitotemporal (Gambar 11-2). Vena Labbe berakhir di lobus temporal
dengan sulkus occipitotemporal dan menghubungkan SMVC dengan sinus
tranversus. Vena Labbe dapat diidentifikasi pada satu atau kedua hemisfer
dalam 75% diseksi anatomi.
Teritoril Vaskular
Territorial vascular pada seluruh sistem vena didiskusikan dalam bagian
kedua Bab ini.
GAMBAR 11-3. Diagram secara anatomis yang menggambarkan vena bagian basal dari
Flosenthal dan percabanganya seperti dibawah ini. Vena superfisial terseleksi dan vena
korteks bagian dalam juga ditunjukkan. Fisure sylvian diindikasikan sebagai area titik.
Sinus cavernosa dan percabanganya diindikasikan dengan garis diagonal.
1. Vena cerebral medial superficialis dan percabangan opercular (sering
beranastomose dengan plexus pterigoid dan sinus cavernosus)
2. Vena cerebral medial profunda dengan percabangan uncus, insular, dan frontal
3. Vena basalis Rosenthal
4. Vena cerebri interna
5. Vena Galen
6. Sinus lurus
7. Herophili Torcular
8. Sinus transversus
9. Vena Labbe (dengan percabangan frontotemporal, beranastomose dengan sinus
tranversus)
10. Vena Trolard (dengan percabangan vena cerebral medial superfisial, beranastomose
dengan sinus sagitalis superior)
11. Vena mesensefalik lateral (terpotong)
12. Vena koroid (terpotong)
13. Sinus petrosus superior (terpotong)
GAMBAR 11-4 Fase vena pada angiogram karotis interna, tampak lateral, menunjukkan
vena kortikalis superficial superior (panah kecil). Mereka muncul menyebar keluar menuju
sinus sagitalus superior. Sebuah vena serebral media superficialis prominen (SMCV)
(panah putih) nampak pada gambar. Vena tersebut mengalir menuju sinus cavernosus
dan plexus clival venosus (panah besar). SMCV juga mengalir melewati foramen basalis,
menghubungkan vena ekstracranial profunda seperti plexus pterygoid (panah segitiga).
A
B
GAMBAR 11-5. A : Fase vena pada angiogram karotis utama, nampak lateral,
menunjukkan vena besar Trolard (panah hitam besar) dan vena kecil Labbe (panah
hitam kecil). Vena serebral media superficialis (panah putih) bersifat hipoplaia dan
mengalir menuju sinus petrosus superior (panah segitiga). B : pada pasien lain, sebuah
anastomose vena bagian superior yang terletak agak mengarah ke anterior (Vena
Trolard) nampak pada gambar tersebut (panah hitam besar). Pada kasus ini, SMCV
(panah hitam kecil) juga bersifat prominen, tetapi vena Labbe dan percabanganya (panah
putih) bersifat hipoplastic.
Pencitraan Anteroposterior
Meskipun vena superfisial secara optimal digambarkan pada pencitraan lateral,
beberapa dapat dilihat dari proyeksi anteroposterior (AP). Hal ini membentuk
konfigurasi “stepladder”
GAMBAR 11-6. Fase vena pada angiogram karotis interna, penampang lateral,
menunjukkan vena besar Labbe (panah hitam besar). SMCV yang terhubung (panah
hitam kecil) nampak pada gambar. Tidak ada anastomosis superior (Trolard) pada kasus
ini, tetapi sinus sagitalis inferior (panah putih) bersifat cukup prominen
GAMBAR 11-7. Fase vena dari angiogram carotis interna sinistra, pencitraan lateral (A)
dan anteroposterior (B), menunjukan vena korteks superficial superior (panah hitam
besar). Vena ini akan dengan mudah di amati pada pencitraan lateral tetapi dapat
bertumpang tindih satu sama lain apabila menggunakan proyeksi AP. Pada gambar ini
nampak penampakan stepladder (anak tangga) dari depan ke belakang. Sebuah vena
serebri medial superfisial (SMCV) yang prominen juga nampak (panah hitam kecil).
SMCV mengalir melewati foramen oval eke dalam plexus venosus pterigoid (panah
putih). Sebuah sinus sagitalis inferior yang besar (panah segitiga) dapat diamati, seperti
pada vena optalmika superior (panah lengkung).
GAMBAR 11-8. Studi pencitraan dari seorang wanita berusia 32 tahun dengan riwayat
kejang sejak lahir : A : T1 Sagital – Scan MRI menunjukkan celah schizencephalic
(panah hitam kecil) yang mengaliri secara posterosuperior dari fisura sylvian, Sebuah
aliran prominen yang kosong (panah putih) terlihat di dalam celah. B : Fase vena dari
angiogram karotis interna kanan menunjukkan sebuah vena anomaly (panah) pada area
yang sama dengan area kerusakan. Aliran vena yang tidak normal sering diikuti dengan
celah-celah dan focus dari substansi nigra heterotopic otak.
Varian Normal dan Anomali
Vena-vena superfisial bervariasi. Vena-vena serebri media superficial
terdapat banyak diketemukan secara umum (Gambar 11-7). Jika anomaly
kongenital seperti schizencepaly dan dysplasia korteks ditemukan, Vena-vena di
atas bagian malformasi juga biasanya tidak normal (Gambar 11-8).
VENA-VENA PROFUNDA
Makro Anatomi dan Hubungan Normal
Sebuah pengecualian penting utuk menggeneralisir bahwa otak dialirkan secara
radial pada bentuk sentrifugal adalah bahwa bagian putih otak dan ganglia
basalis mengalir secara terpusat ke vena supependimal pada ventrikel-ventrikel
lateral.
GAMBAR 11-9. Penggambaran secara anatomis dari vena medularis dan subependimal.
Vena meduler memperdarahi substansia alba menuju vena supependim. Vena
supependim keluar melalui ventrikel lateral.
1. Vena septa
2. Vena kaudatus anterior
3. Vena Terminal
4. Vena Thalamustriata
5. Vena Lateralis Direct
6. Vena Cerebri Interna
7. Vena Galen
8. Vena Ventrikular Inferior
9. Vena Basalis Rosental
10. Sinus Sagitalis Inferior
11. Vena Medialis Atrial
12. Vena Medularis
GAMBAR 11-10. Gambaran anatomis dari vena-vena supependim
1. Vena septal
2. Vena caudatus anterior
3. Vena terminal
4. Vena cerebri internal
5. Vena basal Rosental
6. Vena atrial lateral
7. Vena Galen
Vena Medularis
Sebuah jumlah kecil, asal dari vena profunda 1-2 cm dibawah korteks
substansia nigra. Vena-vena medularis ini melewati substansia alba cerebri
bagian dalam dan mengalir menuju vena-vena supependimal yang bergerak
pada dinding ventricular lateral. Vena medularis diatur dengan pola berbentuk
baji dan didistribusikan dengan sudut yang tepat pada vena supependim
(Gambar 11-9)(11).
Vena Subependim
Setelah menerima aliran dari vena medularis, vena supependim
mengagregasi ke cabang yang lebih besar. Hal yang paling penting dari
percabangan – percabangan ini adalah area septum, thalamostriata, dan vena-
vena serebri interna (Gambar 11-10).
Vena-vena septal mulai muncul dari bagian lateral pada tanduk frontal, lalu
melewati bagian tengah di bawah corpus callosum. Saat mereka mendekati garis
tengah, vena septal berbelok tajam kembali menuju septum pellucidum. Setiap
vena septal memiliki sebuah kurva berhimpit secara lateral seperti saat melewati
sekeliling dinding fornix untuk memasuki vena serebri internal di belakan foramen
Monro (11A). Vena-vena septal menerima percabangan dari korpus callosum
dan substansia alba bagian frontal.
Vena thalamostriata (TSVs) terdapat diantara vena-vena supependim
yang paling prominen. TSVs dibentuk dari konfluens vena caudatus anterior dan
vena terminal, sebuah vena yang bergerak di bawah stria terminalis dan
membatasi antara thalamus dengan badan nucleus caudatus. TSVs bergabung
dengan vena-vena septal untuk membentuk vena serebri interna. (Gambar 11-
11)
Vena serebri internal (ICVs) adalah vena serebri profunda terbesar dan
yang paling besar. ICV adalah struktur berpasangan yang berasal dari belakang
foramen Monroe. Vena ini berlokasi dekat dengan garis midline telakoroidea dari
atap ventrikel ketiga (velum interpositum) (11B). Saat mereka memperdarahi
secara posterior, ICV menerima sejumlah kecil cabang subependim sebelum
berakhir di bagian rostral dari sisterna quadrigemina dengan menggabungkan
masing-masing vena basalis untuk membentuk Vena Galen (Gambar 11-11 dan
11-12) (12,13). Dua vena serebri profunda lain yang lebih penting adalah vena
basalis Rosenthal dan vena Galen.
Vena basalis Roshental (BVRs) muncul di kedalaman fisura sylvian dekat
unkus lobus temporal (Gambar 11-2). BVRs dibentuk dari konfluens anterior dan
vena serebri profunda seperti pada vena-vena yang mengaliri insula dan
pedunkulus serebri. Setelah menerima berbagai percabangan, BVRs mengalir
kea rah posterior mendekati pedunkulus serebri dan menyebrang tectum menuju
vena Galen. Pertengahan aliran tersebut, BVRs mungkin menerima vena
mesenphalica lateralis (saluran kolateral yang bergabung dengan BVRs yang
masing-masing menuju sinus petosus).
Hanya di bawah corpus callosum, ICVs dan BVRs bergabung membentuk
vena besar Galen (V dari G) yang pendek. Struktur berbentuk U yang
membentuk sudut secara posterosuperior disekitar splenium. Vena ini berakhir
didekat apex territorial, nantinya bergabung dengan sinus sagitalis menuju sinus
lurus (Gambar 11-2)
GAMBAR 11-13. Batas teritorial aliran vena dari vena-vena supratentorial dan sinus
venosus duramater.
GAMBAR 11-14. Pencitraan lateral (A) dan anteroposterior (B) menunjukkan fase vena
akhir dari angiogram carotis interna sinistra. Gambaran ini sesuai dengan kasus pada
Gambar 11-7. Keterangan pada Gambar 11-7 menunjukkan bahwa vena-vena korteks
dipadatkan secara opaq pada awal fase vena dan kebanyakan dari vena-vena
subependim tidak mudah untuk diamati. Pada fase vena akhir ini, studi mengenai kontras
telah dihilangkan dari venavena korteks yang meintas diatas dan vena-vena subependim
yang sekarang telah mudah diamati
1. Vena septal
2. Vena caudatus anterior
3. Vena thalamostriata
4. Vena terminal
5. Vena serebri internal
6. Vena mid atrial
7. Vena lateralis atrial
Penampakan Angiografi Normal
Secara umum, vena medular dan subependim nantinya berbentuk opak
pada seri angiografi dibandingkan dengan vena-vena superfisial dan sinus
duramater. Vena-vena profunda akan teridentifikasi paling jelas saat fase vena
akhir, ketika kontras tidak lagi membuat bentuk opaq vena-vena korteks
diatasnya (Gambar 11-14).
Pencitraan Lateral
Beberapa vena medular profunda biasanya diidentifikasi pada angiogram
dengan kualitas tinggi digital atau pengurangan film (Gambar 11-15). Bentuk ini
akan terlihat paling baik pada pencitraan lateral, dimana akan nampak kecil,
Pembuluh serupa yang tegak lurus dengan ependim ventricular (lihat Gambar 4-
18D dan 10-3). Benda ini paling sering diidentifikasi berdekatan dengan tanduk
frontal dan atrium dan diatas inti dari ventrikel lateralis.
Berbagai macam vena subependim utama dengan mudah diamati pada
angiogram fase vena akhir. Benda ini menunjukkan batas-batas dari ventrikel
lateral, dengan mudah menentukan angiografi dari ukuran dan konfigurasi
ventrikel (Gambar 11-15).
Vena septal mengikuti aliran posterior langsung yang nampak pada
pencitraan lateral (Gambar 11-14 dan 11-16). Vena thalamostriata menerima
kaudatus dan percabangan akhirnya, lalu membentuk sudut yang lebih inferior
untuk bergabung dengan vena septal di foramen Monroe. Vena serebri interna
terdiri dari foramen Monro yang lebih ke posterior ke vena Galen. Pada
pencitraan lateral, ICV mengikuti aliran sinusoid yang akan berbentuk
cekungkebawah pada awalnya, lalu berbentuk cembung (Gambar 11-14 dan 11-
16).
Dekat dengan akhir posteriornya, ICV tergabing dengan vena basalis
Rosenthal. BVR mengikuti cekungan anterior lalu membentuk sudut mengelilingi
otak tengah, kemudian berbelok secara posterosuperior kedalam sisterna untuk
bergabung dengan ICV ipsilateral (Gambar 11-17; disbanding Gambar 11-2 dan
11-9).
Vena besar serebri Galen juga dapat teridentifikasi paling baik pada
pencitraan lateral. Vena ini membentuk sudut prominen, membelok secara
posterosuperior disekitar splenium corpus callosum. Lalu vena Gallen dan sinus
lurus berkonfluens membentuk sebuah sudut tajam yang memisahkan dan
membatasi apex territorial.
GAMBAR 11-15. Fase vena dari angiogram karotis interna, pencitraan lateral,
menunjukan vena subependim dan meduler. Vena subependim menguraikan atap
ventrikel lateral. Banyak sekali struktur kontras linier kecil yang berada diluar ventrikel
adalah vena-vena medularis (panah putih).
Pencitraan Anteroposterior
Vena subependimal terlihat jelas di proyeksi ini. (Gambars. 11-14B dan 11-
18). Percabangan dari vena septal mengalir secara medial melalui dinding
anterior dari bagian frontal. Saat mendekati garis tengah, vena septal berputar
kembali melalui septum pellucidum menuju foramen Monro.
Pada penampakan AP dari vena thalamostriate memiliki karakteristik
lengkungan ganda yang menyerupai tanduk. (Gambars. 11-14B, 11-18, dan 11-
19). Bagian superolateral dari lengkungan menunjukkan batas luar dari ventrikel
lateral dan tumpukan pembuluh darah, yaitu vena medullar. (Gambars. 11-18
dan 11-19).
Bagian lengkungan anterior dan posterior dari vena serebral internal saling
bertumpang pada proyeksi AP. Di tampilan ini ICV terlihat seperti area dengan
peningkatan kepadatan yang memanjang secara elips atau vertikal (Gambar.
11-19). Karena ICV adalah struktur berpasangan, kebanyakan aspek medial dari
setiap ICV harus berjarak antara 2mm dari garis tengah pada angiogram fase
vena AP.
Penampakan angiogram dari vena basal dari Rosenthal terlihat cukup
berkarakteristik pada penampakan AP. (Gambar. 11-20). BVR mirip seperti kaki
kodok yang tidur terlentang dengan kaki mengarah secara anterolateral. Bagian
pergelangan kakinya menunjukkan kebanyakan aspek medial dari uncus,
sedangkan “lututnya: menunjukkan kebanyakan aspek lateral dari BVR yang
mengalir mengelilingi pedunkel serebral (15).
GAMBAR. 11-16. Fase vena dari angiogram karotis internal, penampakan lateral,
menunjukkan vena supeepndimal. Pertemuan dari vena Galen dan sinus lurus
membatasi area apex (panah besar)
1. vena septal
2. vena thalamostriate
3. vena cerebral internal
4. vena basal dari Rosenthal
5. vena dari Galen
6. sinus sagittal inferior
7. sinus lurus
8. sinus cavernous
GAMBAR. 11-18 Angiogram karotis internal kanan, fase vena, penampakan
anteroposterior, menunjukkan vena subependimal yang menggaris bentuk bagian tanduk
frontal dan badan dari ventrikel lateral. Tumpukan pembuluh darah kecil (panah segitiga)
yang mengalir menuju vena thalamostriate (panah kecil) adalah kumpulan vena medulari.
Vena septal (panah terbuka) dan vena thalamostriate bertemu untuk membentuk vena
serebralinternal (tidak terlihat disini karena bertumpukan dengan sinus sagital superior
yang dipadatkan secara opak.
GAMBAR. 11-22. Gambar anatomi menggambarkan vena fossa posterior mayor seperti
terlihat dari perspektif anterosuperior
1. Vena Galen
2. Vena serebral internal (terpotong)
3. Vena serebelar presentral
4. Vena mesensepalik posterior
5. Vena mesensepalik lateral
6. Vena brachial
7. Vena Pontine transverse
8. venus pleksus pontomesensepalik anterior
9. Vena peduncular
10. Vena petrosal
Penampakan anteroposterior
Sedikit dari vena fossa posterior yang bias terlihat secara optimal di proyeksi ini.
Pengecualiannya adalah vena petrosal. Pada proyeksi AP Towne vena ini terlihat
seperti kumpulan kontras berbentuk bintang tepat diatas dan kira-kira tegak lurus
dengan tulang pertrous temporal (Gambar. 11-25). Vena vermian dapat
diidentifikasi pada penampakan AP. Vena ini seharusnya berada di dekat
midline.
GAMBAR 11-23. Angiogram vertrebra sinistra, fase vena, pencitraan lateral,
mendemonstrasikan banyak dari vena yang biasanya berbentuk opak pada studi fossa
posterior
1. Vena Galen
2. Sinus lurus
3. Vena serebri interna
4. Vena koroid superior
5. Vena serebri precentral
6. Vena mesenfalika posterior (bagian posterior dari vena basal Rosenthal)
7. Vena mesenfalika lateral
8. Vena vermis superior
9. Vena vermis inferior
10. Vena petrosus
11. Plexus venosus pontomesensefalic anterior
12. Vena oksipital
13. Vena jugularis interna
GAMBAR 11-24. Angiogram vertebra sinistra, fase vena, pencitraan lateral,
menunjukkan vena fossa posterior. Plexus venosus yang keluar berpencar dari
permukaan anterior mesenchepalon, pons, medulla, dan korda spinalis (panah kecil)
biasanya tidak dapat ditampilkan dengan baik. Plexus venosus clival diindikasikan
dengan panah besar hitam. Catatan bahwa aliran vena menuju sinus cavernosus
posterior (panah cekung) terhubung dengan plexus venosus pterigoid (panah putih).