Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SISTEM VERTEBROBASILER
Oleh :
NIM. 1808436715
Pembimbing :
PEKANBARU
2020
SISTEM VERTEBROBASILER
1. PENDAHULUAN
Sistem Vertebrobasiler merupakan struktur yang memperdarahi
medulla spinalis, batang otak, serebellum, bagian inferior lobus temporal,
bagian lateral dan medial lobus oksipital serebrum. Cabang bagian dalam
sistem ini memperdarahi bagian posterior thalamus dan sebagian radiasio
optik. Arteri vertebralis dekstra dan sinistra bergabung pada batas kaudal
pons membentuk arteri basilaris. Arteri ini dan cabang-cabangnya
membentuk sistem vertebrobasiler.1,2
2. SISTEM VERTEBROBASILER
2.1 Arteri vertebralis
1
tersebut setinggi C6. Arteri ini meninggalkan kanal tulang pada setinggi C1
dan melengkung mengelilingi massa lateral atlas di bagian dorsal dan medial,
menempati sulkus arterie vertebralis dipermukaan atas arkus posterior C1.
Pembuluh ini kemudian berjalan ke arah ventral di antara oksiput dan atlas
dan melewati membrana atlanto-oksipitalis. Pembuluh ini biasanya
menembus duramater setinggi foramen magnum. Pada pinggir bawah pons,
arteri vertebralis beranastomosis dengan arteri vertebralis sisi kontralateral
membentuk arteri basilaris.2,3
2
Gambar 1. Perjalanan ekstrakranial arteri utama yang menyuplai otak
(arteri karotis komunis, arteri vertebralis).3
3
Gambar 2. Arteri pada basis kranii.3
a. Rami meningei adalah cabang kecil dan memperdarahi tulang serta dura
di fossa cranii posterior.
b. Arteri spinalis posterior dapat berasal dari arteri vertebralis atau arteri
cereberallis posterior inferior. Arteri ini berjalan turun pada permukaan
posterior medulla spinalis di dekat radix posterior nervi spinalis. Cabang-
cabang ini diperkuat oleh arteri radicularis yang masuk ke canalis
vertebralis melalui foramina intervertebralia.
c. Arteri spinalis anterior dibentuk dari cabang masing-masing arteri
vertebralis dekat bagian akhirnya. Sebagai arteri tunggal, arteri spinalis
4
anterior berjalan turun pada permukaan anterior medulla oblongata dan
medulla spinalis serta terbenam di dalam pia mater di sepanjang fissura
mediana anterior. Arteri ini akan diperkuat oleh arteri radicularis yang
masuk ke kanalis vertebralis melalui foramina intervetebralia.
d. Arteri inferior posterior cerebelli (PICA), merupakan cabang terbesar
arteri vertebralis yang berjalan tidak teratur diantara medulla oblongata
dan cerebellum. Arteri ini memperdarahi permukaan inferior vermis,
nuclei centrales cerebelli dan permukaan bawah hemispherium cerebelli,
serta menyuplai medulla oblongata dan plexus choroideus ventriculi
quarti.
e. Arteri medullaris merupakan cabang-cabang yang sangat kecil yang di
distribusikan ke medulla oblongata.
5
Gambar 4. Suplai darah batang otak (sagital)3
6
Gambar 5. Suplai darah dari serebellum (pandangan dari inferior)3
7
Gambar 6. Distribusi arteri yang mensuplai batang otak3
8
kesulitan dalam melokalisasi sumber emboli secara tepat. Selain itu, plak
arteromatosa pada arteri vertebralis kanan atau kiri dapat menimbulkan emboli
yang berjalan ke arah distal menuju arteri basilaris atau menuju arteri serebri
posterior salah satu sisi. Stenosis arteri vertebralis, seperti stenosis arteri karotis
interna, biasanya yang menyebabkan stroke bukan melalui berkurangnya perfusi
tetapi karena emboli.3
Arteri vertebralis dan arteri basilaris menyuplai batang otak dan bagian
otak lainnya. Batang otak banyak mengendalikan fungsi penting, termasuk fungsi
pernafasan dan kardiovaskular maka infark batang otak umumnya memiliki akibat
lebih serius dari pada infark arteri karotis interna. Oklusi arteri basilaris termasuk
basilar tip umumnya bersifat fatal. Selain itu, karena hanya tersedi sedikit ruang di
fosa posterior untuk membesarnya jaringan otak yang bengkak, infark serebelum
yang relatif kecil pun dapat menyebankan hipertensi intrakranial yang dapat
mengancam jiwa. Kompresi akueduktus serebri atau ventrikel keempat oleh
jaringan infark dapat menyebabkan hidrosefalus oklusif dan meningkatkan
tekanan intrakranial.3
9
Penyebab: oklusi atau embolisme di arteri serebeli inferior posterior atau
arteri vertebralis.
Gambaran klinis: onset mendadak disertai dengan vertigo, nistagmus,
nausea dan muntah, disartria dan disfonia.
2. Sindroma medularis medialis (sindroma Dejerine)
Penyebab: oklusi ramus paramedianus arteri vertebralis atau arteri
basilaris, umunya bilateral.
Gambaran klinis: kelumpuhan flasid nervus hipoglosus ipsilateral,
hemiplegia kontralateral (bukan spastik) dengan tanda Babinski,
hipestesia kolumna posterior kontralateral (yaitu hipestesia terhadap raba
dan tekan, dengan gangguan sensasi posisi) serta nistagmus.
3. Sindroma basis pontis kaudalis (sindroma Millard-Gubler atau sindroma
Foville)
Penyebab: oklusi ramus sirkumferensialis arteri basilaris, tumor, abses,
dan lain-lain.
Gambaran klinis: kelumpuhan nervus abdusen dan nervus fasialis
ipsilateral, hemiplegia kontralateral, analgesia, gangguan sensasi raba,
posisi, serta getar sisi kontralateral.
4. Sindroma tegmentum pontis kaudale
Penyebab: oklusi cabang arteri basilaris (rami sirkumferensiales breves
dan longi).
Gambaran klinis: kelumpuhan nuklear abdusen dan fasialis ipsilateral,
nistagmus, paresis tatapan ke arah sisi lesi, hipestesia dan gangguan
sensasi posisi dan getal sisi kontralateral, mioritmia palatum dan faring
ipsilateral.
5. Sindroma tegmentum pontis orale
Penyebab: oklusi ramus sirkumferensialis longus arteri basilaris dan arteri
serebelaris superior.
Gambaran klinis: hilangnya sensasi wajah ipsilateral dan paralisis otot-otot
pengunyah, intention tremor, gangguan semua modalitas sensorik
kontralateral.
6. Sindroma basis pontis bagian tengah
10
Penyebab: oklusi ramus rsirkumferensialis brevis dan ramu paramedianus
arteri basilaris.
Gambaran klinis: paresis flasid otot-otot pengunyah ipsilateral, hipestesia,
ansinergia ipsilateral, hemiparesis spastik kontralateral.
7. Sindroma nukleus ruber (sindroma benedikt)
Penyebab: oklusi ramus interpedunkularis arteri basilaris dan arteri serebri
posterior.
Gambaran klinis: kelumpuhan nervus okulomotorius ipsilateral dengan
midriasis, gangguan sensasi raba, posisi, getar kontralateral, diskriminasi
dua titik, hiperkinesia kontralateral (tremor, atetosis), rigiditas
kontralateral.
8. Sindroma pedunkulus serebri (sindroma weber)
Penyebab: oklusi ramus interpedunkularis arteri serebri posterior dan arteri
khoroidalis posterior, penyebab yang jarang adalah tumor (glioma).
Gambaran klinis: kelumpuhan nervus okulomotorius ipsilateral,
hemiparesis spastik kontralateral, rigiditas parkinsonisme kontralateral,
defisit saraf kranialis pada N VII, IX,X, dan XII.
11
sementara, hemianestesi kontralateral untuk rasa raba dan profioseptif
menetap (dengan gangguan sensasi nyeri dan suhu yang lebih ringan),
nyeri spontan, hemiataksia dan asterognosis ringan dan gerakan motorik
koreoteteotik kontralateral.3
12
DAFTAR PUSTAKA
13