Gambar 1. Tampilan Umum HPLC system Ultimate 3000 (instrumental operation ultimate 3000)
Gambar. botol larutan pencuci seal belakang. Larutan Pencuci perlu diubah setiap minggu dan terdiri dari
20% metanol atau etanol. Botol dipasang di dudukan logam dan seluruh dudukan diangkat. (instrumental
operation ultimate 3000)
1. Botol yang digunakan sebaiknya tertutup rapat karena jika tidak akan ada resiko
penguapan yang dapat mengubah komposisi fase gerak terutama yang mengandung
pelarut organik. Botol di-cover dengan parafilm untuk menghindari evaporasi dan
kontaminasi.
2. Setting pressure test yaitu 3500-4000 (set upper limit). Jangan mepet atas, misal limit
atas 4000 psi maka dipakai 3750 -3800 sehingga kolom sudah jenuh kemudian bisa
dinaikkan lagi.
3. Cuci kolom dengan methanol 100% (strong solvent) lalu dialiri dengan fase gerak
selama 5-10 menit sampai baseline dan pressure stabil.
4. Pemanasan kolom bertujuan untuk mengurangi viskositas fase gerak sehingga
alirannya lebih cepat dan menghasilkan peak yang ramping. Pemanasan kolom antara
35-40ºC, kalau melebihi 60ºC dapat melarutkan kolom.
5. Pelarut yang digunakan untuk melarutkan sampel sebaiknya sama dengan larutan fase
gerak. Apabila tidak campur, dan pelarut sampel solvent strengthnya lebih besar dari
fase gerak maka dapat mengakibatkan pecahnya peak. Oleh karena itu, sebaiknya
sampel yang diinjek sekecil mungkin sesuai minimum injeksi kolom.
6. Pada kolom RP, Fase gerak bisa dimodifikasi dengan air atau THF. Tapi THF bisa
memunculkan radikal jika disonifikasi. PEEK Tubing inkompatibel dengan DMSO,
THF, metilen klorida, dan asam anorganik, dapat menyebabkan PEEK Tubing meleleh.
Gambar. Internal kompartemen kolom dengan dua katup pemutar 10-port. Panah biru menunjukkan arah
aliran, yang harus sesuai dengan arah aliran kolom. (instrumental operation ultimate 3000)
a. Simpan kolom dengan mengandung air atau metanol atau campuran air dan pelarut
organik. Jangan sampai kolom mengalami drying out.
b. Kolom dapat di-backflush dengan flow rate yang kecil, tapi ada juga yang tidak. Jika
ada tanda panah berarti tidak bisa di-backflush (tergantung merk dan supplier). Jika
akan di-backflush jangan pada kolom yang sudah ada tanda panahnya atau arah flow-
nya (arrow-nya). Pada saat backflush, gunakan flow rate separuh dari yang biasa
digunakan dan sebentar saja.
c. Pengaturan pH disesuaikan daya kolom terhadap pH (ada di CoA kolom). Jika tidak
ada biasanya pH 2-8 (sebaiknya kolom dilabeli). Jika pH > 8 maka silika akan
melarut, tapi jika pH < 2 maka akan terjadi hidrolisis sehingga kolom rusak (ppt
MANAGEMENT KOLOM HPLC)
d. Masa berlaku kolom sebaiknya didasarkan atas jumlah injek. Injek kolom maksimal
3000 (jangan diregenerasi) dan jangan menggunakan patokan waktu.
e. Untuk pengaturan suhu disesuaikan juga dengan kemampuan kolom. Sebaiknya suhu
di bawah temperature limit kolom.
f. Performance kolom menurun signifikan ditandai dengan back pressure dan peak yang
melebar.
g. Kolom baru verifikasi performance-nya dengan senyawa yang ada di CoA saja.
Apabila theoritical plate-nya < 80 % dikembalikan saja.
h. Carry-over senyawa yang tertinggal di kolom atau di syringe, tertinggal karena
sampel terlalu pekat (Sebaiknya konsentrasi jangan pekat agar sisa sampel tidak
tertinggal di kolom)
i. Untuk sampel semi solid panaskan dengan methanol/air sampai meleleh. Ambil
lapisan bawah dan tetap lakukan penyaringan. Setelah bekerja dengan sampel semi
solid pencucian dilakukan dengan menggunakan larutan yang dapat mengelusi
sample (ppt HPLC Penting A).
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahuja, S., and Dong, M.W. 2005, Handbook of Pharmaceutical Analysis by HPLC,
Seventh Volume, Elsevier Academic Press, New York.
2. Chan, C.C., Lam, H., Lee, Y.C. and Zang, X.M. 2004, Analytical Method Validation
and Instrument Performance Verification, John Wiley & Sons, Inc, Canada