Anda di halaman 1dari 70

DWI JOKO Y

PENDAHULUAN
Dokter

pencampuran obat,
penyuntikan ke
Pasien Pasien,
Perawat penyimpanan obat
yang tepat

Farmasis

Px Safety and
Efficacy
Pelarutan & • Pencampuran/pelarutan obat yang
Pencampuran tidak tepat menyebabkan
inkompatibilitas
(Rekonstitusi)

• Rute dan lama penyuntikan


Cara penyuntikan

• Penyimpanan yang tidak tepat


Cara penyimpanan menyebabkan obat tidak stabil
(terkait stabilitas) (rusak)  tidak efektif
Simbol kualitas yg penting untuk produk obat

 Stabilitas obat : kemampuan obat untuk mempertahankan sifat


& karakteristiknya agar sama dgn yg dimilikinya pd saat dibuat
dlm batasan yg ditetapkan sepanjang periode penyimpanan &
penggunaan

 Sediaan obat yg stabil adalah suatu sediaan yg masih berada


dlm batas yg dpt diterima selama periode penyimpanan &
penggunaan  dimana sifat & karakteristiknya sama dengan
yg dimilikinya pd saat dibuat

(Carstensen 2000 & Martin et al. 2006)


 Hilangnya zat aktif
 Naiknya konsentrasi zat aktif
 Bioavailabilitas berubah
 Hilangnya keseragaman kandungan
 Menurunnya status mikrobiologis
 Hilangnya elegansi produk & “patient acceptability”
 Pembentukan hasil urai yg toksik
 Hilangnya kekedapan kemasan

(Carstensen 2000 & Martin et al. 2006)


FAKTOR YANG MENENTUKAN STABILITAS OBAT

BUD
Suhu & Rekonstitusi
(Beyond & Cara
Use Date) Tempat
Penyimpanan Pencampuran
Beyond Use Date
(BUD)
“waktu / tanggal dimana
setelah sediaan racikan /
campuran tidak dapat
digunakan lagi dan ditentukan
dari tanggal produk ini
diracik/dicampur”
Compounded Sterile Preparatian (CSP)
 Sediaan yang disiapkan menurut instruksi yang ada
dan harus disterilkan.
 Bahan biologis, diagnostik, obat, nutrisi dan
radiofarmasetika yang memiliki dua sifat di atas,
termasuk tetapi tidak terbatas untuk bahan pencuci
atau perendam untuk organ dan jaringan hidup,
implant, inhalasi, injeksi, serbuk untuk injeksi, irigasi,
metered sprays, dan sediaan mata serta telinga.

USP 27 <797>
ED vs BUD
Expired Date (ED) Beyond Use Date
(BUD)
Waktu dimana artikel/sediaan/produk Waktu/tanggal dimana setelah
obat diharapkan masih memenuhi sediaan racikan atau campuran
persyaratan farmakope bila produk tidak dapat digunakan lagi dan
tersebut disimpan pada kondisi ditentukan dari tanggal produk ini
penyimpanan yang sesuai dengan yang diracik/dicampur
dikehendaki farmakope
Produk Komersial Produk Racikan

Biasanya Dinyatakan dalam ‘bulan dan Dinyatakan dalam ‘jam, tanggal / hari
atau tahun” atau bulan’
Ditentukan setelah studi ekstensif dari Ditentukan setelah peracikan
stabilitas produk  Produsen

Dituliskan oleh Pabrik Pembuatnya Dituliskan oleh Farmasis Rumah Sakit


Mengapa Harus Digunakan BUD ?
TANGGUNG JAWAB FARMASIS
“REQUIRED”
Berdasarkan USP semua obat akan
mengalami penurunan stabilitas setelah
dicampur.

Obat yang dicampurkan dan kemasan


aslinya telah dibuka untuk diberikan
kepada pasien, menyebabkan ‘waktu
paruh’ dari obat tersebut berkurang.
Pentingnya BUD
Kurangnya
Kontaminasi Kualitas hidup &
monitoring
produk kesembuhan ↓
kualitas produk

Morbiditas & Memperlama


mortalitas ↑ MRS
Masalah Penentuan BUD
Banyak ketidakstabilan
tidak dapat dideteksi
tanpa menggunakan
Stabilitas formulasi peralatan analitik Tidak mungkin
racikan / campuran sering menggunakan ED produsen
tidak diketahui untuk memperkirakan BUD
untuk formulasi racikan

USP 24/NF19 <795> :


BUD produk non steril dikemas dalam wadah kedap, wadah tahan terhadap
sinar/cahaya, dan disimpan pada suhu kamar terkontrol, kecuali disebutkan lain
BUD Sediaan Non CSP
Sedian Padat dan Cair yang Bebas Air
 Jika sumber bahan/obat
 produk obat produksi (berasal dari
industri/produsen), BUD tidak lebih dari 25%
dari sisa waktu expire date-nya, atau 6 bulan,
mana yang lebih duluan/cepat itu yang diambil.
 zat USP atau NF (serbuk obat murninya),
maka BUD-nya tidak lebih dari 6 bulan.
Sediaan yang Mengandung Air
Bila dibuat dari bahan-bahan bentuk
padat, BUD-nya harus tidak lebih dari
14 hari bila disimpan pada suhu
dingin
Bentuk-bentuk Sediaan lainnya
BUD-nya tidak lebih dari durasi
terapi atau 30 hari, mana lebih
dulu/lebih cepat itulah yang dipilih.
BUD Sediaan CSP
BUD Untuk CSP
 Kompleks, penuh dengan tanggung jawab dan
risiko.
 Harus dipahami sepenuhnya risiko dari ketidak-
sterilan
 Mengidentifikasi dan hati-hati menafsirkan
stabilitas kimia dari sumber-sumber yang tersedia
 Bertujuan mencegah bahaya kesakitan termasuk
kematian pada pasien
5 Masalah Utama Peracikan Sediaan Steril
1. Kontaminasi mikroba (tidak steril)
2. Endotoksin bakteri yang berlebihan (pirogen)
3. Variabilitas dalam kandungan dengan jumlah
bahan yang benar.
4. Kontaminan-kontaminan kimia dan fisika yang
tidak diinginkan
5. Bahan dengan kualitas yang tidak layak pada
sediaan
Risk Level (USP)
 Resiko kontaminasi mikroba yang dapat terjadi pada
sediaan steril:
 Low risk
 Medium risk
 High risk
Matrix BUD (USP)
Ceftriaxone Na
Ceftriaxone
DILUENT Concentration 25 C 4C
(mg/ml)

Steril water for 100 3 days 10 days


injection 250, 350 24 hr 3 days
Sodium 100 3 days 10 days
chloride 0,9 % 250, 350 24 hr 3 days
Dextrose 5 % in 100 3 days 10 days
water 250, 350 24 hr 3 days
Lidocaine HCl 1 100 24 hr 10 days
% (without 250,350 24 hr 3 days
epinephrine)

Trissel, LA 2007, Handbook on Injectable Drugs, Ed. 15th ed, USA, ASHP
TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (1)
Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam Pemberian & Penyimpanan
penyimpanan

4-8°C 25°C
Cefazolin IV, IM • 500 mg  dilarutkan • 10 hari 1 hari • Injeksi IV langsung  larutan yang
500 mg & 1 g dengan 2 mL NaCl 0,9% setelah setelah sudah direkonstitusi seperti di atas lalu
direkonstitusi direkonsti- diencerkan dengan 5-10 mL WFI steril 
• 1 g  dilarutkan dengan • Bila tusi disuntikkan perlahan selama > 3-5 menit
2,5 mL NaCl 0,9% disimpan
dalam lemari • IM  disuntikkan ke dlm massa otot yg
es dapat besar
mengkristal
• Infusi IV kontinyu/intermiten  diberikan
dlm 50-100 mL pelarut yg kompatibel

• Vial yg masih utuh  disimpan dlm suhu


kamar & terlindung dari cahaya

Pelarut Kompatibilitas
Dekstrose 5% +
Dekstrose 5% dalam Ringer Laktat +
Dekstrose 5% dalam NaCl 0.2; 0.45; 0.9% +
Ringer Laktat +
NaCl 0.9% +
TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (2)
Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam Pemberian & Penyimpanan
penyimpanan

4-8°C 25°C
Cefuroxime IV • 750 mg  dilarutkan 48 jam 24 jam • Injeksi IV pelan 3-5 menit
750 mg & IV drip dengan 8 mL aqua pro
1,5 g injeksi • IV drip  dlm waktu 15-60 menit dgn
100-200 mL pelarut yg kompatibel
• 1,5 g  dilarutkan dengan
16 mL aqua pro injeksi • Perubahan warna dari kuning menjadi
gelap  tergantung kondisi penyimpanan
 tapi tidak mempengaruhi potensi 
masih boleh digunakan

Pelarut Kompatibilitas
Dekstrose 5, 10% +
Dekstrose 5% dalam NaCl 0.2; 0.45; 0.9% +
Ringer Laktat +
NaCl 0.9% +
TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (3)
Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam Pemberian & Penyimpanan
penyimpanan
4-8° C 25° C
Amikacin IV infus 500 mg  diencerkan 60 hari 24 jam • Lama pemberian IV drip 1-2
250 mg, 500 mg & dengan 100-200 mL larutan jam pada bayi & 30-60 menit
1g infus pada anak

• Larutan dalam air dapat


berwarna gelap karena
oksidasi  tidak
mempengaruhi potensinya 
boleh digunakan

Pelarut Kompatibilitas
Dekstrose 5, 10% +
Dekstrose 5% dlm Ringer laktat +
Dekstrose 5% dlm NaCl 0.2%; 0.45%; 0.9% +
NaCl 0.45%; 0.9% +
TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (4)
Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam Pemberian & Penyimpanan
penyimpanan

4-8°C 25°C
Ceftriaxone IV • 250 mg  dilarutkan dengan 10 hari 3 hari Setelah direkonstitusi larutan berwarna
250 mg, 500 2,4 mL aqua pro injeksi setelah setelah kekuningan
mg & 1 g direkon- direkonsti-
• 500 mg  dilarutkan dengan stitusi tusi
4,8 mL aqua pro injeksi

• 1 g  dilarutkan dengan 9,6


mL aqua pro injeksi
Ceftazidime IV • 500 mg  dilarutkan dengan 5 7 hari 24 jam • Injeksi IV langsung  3-5 menit
500 mg, 1 g & IV drip mL aqua pro injeksi setelah setelah
2g direkon- direkonsti- • IV drip  dalam 100 mL NS  diberikan
• 1 g  dilarutkan dengan 10 mL stitusi tusi dalam waktu 30-40 menit
aqua pro injeksi
• Dalam penyimpanan dapat terjadi
• 2 g  dilarutkan dengan 10 mL perubahan warna menjadi gelap  masih
aqua pro injeksi boleh digunakan karena tidak ada
perubahan potensi
Amoxycilin- IV • 500 mg  dilarutkan dengan - 20 menit • IV drip  diberikan dalam waktu 30-40
clavulanat (co- 10 mL aqua pro injeksi setelah menit
Amoxiclav) direkonsti-
500mg & 1 g • 1 g  dilarutkan dengan 20 mL tusi
aqua pro injeksi
IV drip • 500 mg  dilarutkan dengan
50 mL NS

• 1 g  dilarutkan dengan 100


mL NS
TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (5)
Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam Pemberian & Penyimpanan
penyimpanan

4-8°C 25°C
Ampicillin- IV • 750 mg  dilarutkan dengan - 1 jam • Dapat diinjeksikan secara IV 
Sulbactam (2:1) 1,6 mL aqua pro injeksi setelah pelan  10-15 menit
750 mg & 1.5 g direkonsti-
• 1,5 g  dilarutkan dengan tusi • IV drip  diberikan dalam waktu
3,2 mL aqua pro injeksi 15-30 menit
(mengandung
ampicillin 250 • Larutan yang sudah direkonstitusi
mg/mL dan tidak bisa disimpan  terjadi
sulbactam 125 penurunan potensi
mg/mL)
IV drip • 1,5 g  dilarutkan dengan
50-100 mL NS
Cefotaxim IV • 500 mg  dilarutkan dengan 7 hari 24 jam • Dapat diinjeksikan secara IV 
500 mg & 1 g 10 mL aqua pro injeksi setelah setelah pelan  3-5 menit
direkonsti- direkonsti-
• 1 g  dilarutkan dengan 9,6 tusi tusi • Perubahan warna serbuk/larutan
mL aqua pro injeksi menjadi gelap  tidak boleh
digunakan lagi  potensinya hilang

• Disimpan terlindung cahaya dan


panas
TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (6)
Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam Pemberian & Penyimpanan
penyimpanan
4-8°C 25°C
Cefepim IV • 500 mg  dilarutkan 7 hari Larutan yang sudah
500 mg & 1 g dengan 5 mL aqua pro setelah - direkonstitusi dapat berubah
injeksi direkonsti warna dari tidak berwarna
- menjadi kekuningan  tidak
• 1 g  dilarutkan dengan tusi mempengaruhi potensinya 
10 mL aqua pro injeksi boleh digunakan
Meropenem IV • 500 mg & 1 g  12 jam 2 jam • IV pelan  3-5 menit
500 mg & 1 g dilarutkan dengan 10 mL setelah setelah
aqua pro injeksi direkonsti direkonsti- • IV drip  15-30 menit
tusi tusi
• Tidak boleh digunakan jika
larutan berubah warna menjadi
kuning

Pelarut untuk Cefepime Kompatibilitas


Dekstrose 5, 10% +
Dekstrose 5% dlm Ringer laktat +
Dekstrose 5% dlm NaCl 0.9% +
NaCl 0.9% +
TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (7)
Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam Pemberian & Penyimpanan
penyimpanan

4-8°C 25°C
Cefoperazone – IV Dilarutkan dengan 3,4 mL 5 hari 24 jam
Sulbactam 1 g aqua pro injeksi setelah setelah -
direkonsti- direkonsti-
tusi tusi
(mengandung
0,5 g
cefoperazone +
sulbactam 1 g)
Cefoperazone – IV Dilarutkan dengan 6,7 mL • Dapat diinjeksikan secara IV 
Sulbactam 2 g aqua pro injeksi minimal 3 menit

• IV drip  diencerkan dengan 20 mL


(mengandung 1 infus NS atau D5  diberikan dalam
g cefoperazone waktu 15-60 menit
+
sulbactam 1 g)
TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (8)
Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam Pemberian & Penyimpanan
penyimpanan

4-8°C 25°C
Vancomycin IV drip • Dilarutkan dengan 9,7 14 hari setelah • Diberikan dalam waktu minimal 1 jam
IV intermiten mL aqua pro injeksi  direkonsti-
lalu diencerkan dengan tusi • Sangat mengiritasi jaringan dan dapat
100 mL D5 NS atau NS menyebabkan nekrosis

• Tidak dianjurkan untuk diberikan IM

• Ekstravasasi sebaiknya dicegah pada


pemberian IV

• Dapat diberikan IV drip kontinyu 


jumlah pelarut disesuaikan untuk
kebutuhan 2-24 jam
Metronidazole infus IV drip s/d tanggal • Infus diberikan dalam waktu > 1 jam
btl. - kada-
500 mg/ 100 mL luwarsa • Adanya cahaya yang berlebihan
dapat menyebabkan perubahan warna
menjadi gelap

• Lindungi dari sinar matahari langsung


Clindamycin inj. Lar. IV drip • Pelarut D5 dan NS  drip diberikan
2 mL, 4 mL, IV intermiten - dalam waktu 10-60 menit
6 mL  • Kecepatan pemberian tidak boleh
vial 150 mg lebih dari 30 mg/menit
Gentamycin inj. IM • Dilarutkan dalam 50- - • Pemberian IM/IV infus > 30-120 menit
larutan IV drip 200 mL D5 atau NS
80 mg/2mL • Tidak boleh dibekukan
TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (9)
Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam Pemberian & Penyimpanan
penyimpanan

4-8° 25° C
C
Fosfomycin IM Larutkan dengan minimal 250 mL - 24 jam Bila terpapar cahaya dapat
1 g dalam IV D5 dalam air atau NS 0,9% setelah meningkatkan kecepatan
ampul 10 mL direkonsti- dekomposisi
tusi
Ciprofloxacin IV - • Larutan berwarna jernih dan tidak
berwarna sampai berwarna agak
kuning

• Lindungi dari cahaya dan panas 


jangan dibekukan

• IV intermiten  pelan 
diberikan > 60 menit
Chloramphenicol IV • Larutkan dengan aqua  • Pemberian IM  dilarang !!!
termasuk WFI atau D5W sampai
paling sedikit 100 mg/mL • Pemberian IV bolus  diberikan
minimal 1 menit
• Untuk infus intermiten 
dilarutkan dalam 50 sampai 100 • Pemberian infus intermiten 
mL D5W diberikan > 10-30 menit

• Diberikan dlm 24 jam setelah


direkonstitusi
TABEL PREPARASI ANTIJAMUR
Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam Keterangan
penyimpanan

4-8° C 25° C
Fluconazol IV Infus • Pemberian infusi IV  tdk
2 mg/mL dlm 100 mL & - - boleh > 200 mg/jam
200 mL
• Disimpan dlm kulkas atau pd
suhu kamar
TABEL PREPARASI OBAT INJEKSI LAINNYA (1)
Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam Pemberian & Penyimpanan
penyimpanan

4-8° C 25° C
Morfin Sufat SC IV langsung  • Khusus untuk sediaan yang bebas pengawet
IM dilarutkan dlm 5 mL dapat diberikan epidural atau intratekal
IV WFI atau NS
IV infusi • Harus disimpan pada suhu kamar terkontrol
dan lindungi dari cahaya  jangan
dimasukkan ke dalam freezer

• Degradasi ditandai dengan berubahnya


warna menjadi kuning atau cokelat
Ketorolac IV Tidak perlu dilarutkan • Pemberian IM dalam atau IV  tdk boleh <
15 mg/mL IM 15 detik
30 mg/mL
• Sediaan 60 mg/2 mL  hanya utk IM

• Disimpan pd suhu kamar & terlindung dari


cahaya

• Jgn lagi digunakan jika berubah warna


Tramadol IV • Pemberian IV  disuntikkan pelan  > 2-3
IM menit
IV infus
• IV infus  diberikan setelah dilarutkan

• Ampul yg masih utuh  disimpan pd suhu <


30oC
TABEL PREPARASI OBAT INJEKSI LAINNYA (2)
Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam Pemberian & Penyimpanan
penyimpanan

4-8° C 25° C
Parasetamol IV • Dapat diencerkan • Diberikan selama 15 menit
dalam NS 0,9% atau D5
sampai sepersepuluh • Jangan disimpan lebih dari 1 jam
(terhitung juga waktu infus)
• Segera digunakan
setelah pengenceran

Difenhydramin IM Tidak perlu dilarutkan • Disimpan pada tempat yang


IV bolus terlindung cahaya & pada suhu kamar
IV infusi kontinyu
• Hindari penyimpanan pada freezer
Lidokain IV infusi • Larutkan dlm 1 L D5  Vial yg masih utuh  disimpan pd
1 mg/mL didapatkan konsentrasi suhu ruang yg terkontrol, terlindung
2 mg/mL IM lidokain 0,1% atau 0,2% dari panas & freezing  stabiltas
maksimum pd pH 3-6
• Pada pasien dengan
pembatasan jumlah
cairan  dilarutkan
dengan pelarut yang
lebih sedikit sehingga
konsentrasinya lebih
pekat
TABEL PREPARASI OBAT INJEKSI LAINNYA (3)
Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam Pemberian & Penyimpanan
penyimpanan

4-8° C 25° C
Metoclopramide IM • Tidak perlu dilarutkan  pd • Pemberian IM & IV  tanpa pelarut
5 mg/mL dlm 2 mL IV bolus pemberian IV langsung  secara pelan  > 1-2 menit utk
ampul IV infusi dosis 10 mg
• Dosis > 10 mg  dilarutkan
dlm D5 NS sebanyak 50 mL • Infusi IV intermiten  dilarutkan dlm
50 mL pelarut kompatibel  > 15
menit

• Vial utuh disimpan pd suhu kamar &


terlindung dari cahaya serta freezing
Ondansetron IV infusi 2 mg/mL dilarutkan dgn 50 mL • Pemberian infusi IV  > 15 menit
NaCl 0,9% atau D5
Administration: IV infusion over • Disimpan pd suhu kamar atau dlm
15 minutes kulkas & terlindung dari cahaya

Pelarut utk Metoclopramide Kompatibilitas


Dekstrose 5% +
NaCl 0.9% +
Dekstrose 5% dlm NaCl 0,45% +
Ringer laktat +
TABEL PREPARASI OBAT INJEKSI LAINNYA (4)
Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam Pemberian & Penyimpanan
penyimpanan

4-8° C 25° C
Omeprazol IV • Larutan injeksi IV  dengan • Injeksi pelan  minimal 2,5 menit
menambahkan 10 mL pelarut pada kecepatan maksimum
yang telah tersedia dalam 4 mL/ menit
kemasan  DILARANG
menggunakan pelarut lain • Larutan harus digunakan selama 4
jam setelah rekonstitusi bila disimpan
• Pemberian secara infus di wadah aslinya dan di tempat yang
kontinyu  larutkan dengan 10 sejuk
mL NS 0.9% untuk membuat
larutan 10 ml yang mengandung • Infus diberikan selama 20-30 menit
± 4 mg/mL  lalu tambahkan 10
mL larutan tadi ke dalam 90 mL • Stabilitas terjamin selama 12 jam
NS 0,9% atau 90 mL D5 utk setelah rekonstitusi dalam NS & 6 jam
mendapatkan larutan 100 mL dengan D5
dengan kadar ± 0,4 mg/mL
Ranitidin 50 mg IV IV  dilarutkan dalam 20 mL IV  disuntikkan minimal 5 menit
IM pelarut yg kompatibel
Infusi intermiten  dilarutkan Infusi intermiten  diberikan > 15-20
-
dalam 100 mL pelarut yg menit
kompatibel
Ranitidin 150 mg Infusi IV kontinyu  dilarutkan • Infusi IV kontinyu  diberikan dgn
dalam 250 mL pelarut yg kecepatan 6,25 mg/jam selama 24 jam
kompatibel
• Disimpan pd suhu < 30oC &
terlindung dari cahaya
DAFTAR PUSTAKA
 Allen LV. Beyond-use dates and stability indication assay methods in
pharmaceutical compounding. Secundum Artem. 2009.
 ASHP Guidelines on Quality Assurance for Pharmacy-Prepared Sterile
Products. Am J Health-Syst Pharm. 2000; 57:1150–69.
 Carstensen, JT 2000, Drug Stability, 3rd Ed.
 Martin, A, Swarbrick & Cammarata, A 2006, Farmasi Fisik, 3rd Ed., UI Press,
Jakarta.
 Schull, PD 2009, McGraw Hills IV Drug Handbook, The McGraw Hill
Companies.
 Trissel LA, Ogundele AB, Ingram DS, et al. Using a media fill simulation to
establish a benchmark microbiological contamination rate for low-risk-level
compounding. Am J Health- Syst Pharm. 2003; 60:1853–5.
 Trissel, LA 2007, Handbook on Injectable Drugs, Ed. 15th ed, ASHP, USA.
 United States Pharmacopeia (32/27). Chapter 795. Stability criteria and
beyond-use dating
http://www.pharmacopeia.cn/v29240/usp29nf24s0_c795.html.
 United States Pharmacopeia Chapter <797>. Pharmaceutical Compounding :
Sterile Preparations. Rockville, MD: The United States Pharmacopeial
Convention, 2003.
PENCAMPURAN OBAT SUNTIK

Dwi Joko Y

47
BUKU PEDOMAN

1. Trissel, L.A., 2009. Handbook on Injectable Drugs. American


Society of Health-System Pharmacists.

2. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina


Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI., 2009.
Pedoman Dasar Dispensing Sediaan Steril. Departemen Kesehatan
RI.

3. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina


Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI., 2009.
Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan Sediaan
Sitostatika. Departemen Kesehatan RI.

48
LATAR BELAKANG

1. Rekonstitusi obat suntik memerlukan memerlukan teknik


khusus dengan latar belakang pengetahuan antara lain
sterilitas, sifat fisikokimia dan stabilitas obat,
ketidaktercampuran obat serta risiko bahaya pemaparan obat.

2. Program peningkatan mutu rumah sakit

49
DEFINISI

Pencampuran sediaan steril merupakan rangkaian perubahan


bentuk obat dari kondisi semula menjadi produk baru dengan
proses pelarutan atau penambahan bahan lain yang dilakukan
secara aseptis disarana pelayanan kesehatan (ASHP, 1985).

Aseptis berarti bebas mikroorganisme.

Teknik aseptis didefinisikan sebagai prosedur kerja yang


meminimalisir kontaminan mikroorganisme dan dapat mengurangi
risiko paparan terhadap petugas.

50
YANG DIPERHATIKAN

ketidaktercampuran
sediaan.
stabilitas sediaan

perlindungan petugas dan


lingkungan terhadap
paparan,

perlindungan produk
dari kontaminasi
mikroorganisme,

51
PERSYARATAN UMUM

1. Sumber Daya Manusia


 Terampil
 Terlatih
 Dalam keadaan sehat pada saat
pengerjaan
 Tidak dalam keadaan hamil / menyusui
(khusus obat sitostatika)
2. Ruangan dan Peralatan
 Jenis Ruangan: ruang persiapan; ruang
cuci tangan dan ruang ganti pakaian;
ruang antara; ruang steril (clean room:
tekanan udara positif)
 Peralatan: APD; Laminar Air Flow-
Biological Safety Cabinet

52
PERALATAN/BAHAN

Spuit/syringe & Jarum :


 Disposable

 Luer lock (locking mecanism at the tip)

Untuk menjaga sterilitas :


 jangan menyentuh ujung (tip) & bagian plunger

 kemasan plastik dibuka pada saat di dalam LAF

53
PERALATAN/BAHAN

Akurasi spuit adalah setengah dari strip/skala


terkecil yg tertera pd barrel.

Contoh :
Spuit 10 cc dgn tanda strip 0,2 cc maka akurat
utk mengukur 0,1 cc. (misal 3,1 cc)

Spuit 20 cc dgn tanda strip 1 cc, maka akurat


utk mengukur 0,5 cc. (misal 3,5 cc; tetapi tdk
akurat utk mengukur 3,1 cc)

54
PERALATAN/BAHAN

55
PERALATAN/BAHAN

56
PERALATAN/BAHAN

57
PERALATAN/BAHAN

58
MEMINDAHKAN SEDIAAN OBAT DARI VIAL

Vial → wadah dgn closed system→ Udara / cairan


obat tidak keluar atau masuk

pada saat menambahkan larutan ke dalam vial harus


disertai dengan pengambilan sejumlah volume udara
yang sama dengan volume larutan untuk mencegah
tekanan positip dari vial, caranya : ambil udara dari
dalam vial sebelum jarum dilepas dari vial

59
MEMINDAHKAN SEDIAAN OBAT DARI VIAL

Utk mencegah kontaminasi & menghilangkan


partikel, sebelum diinjeksikan, usap dgn satu arah
tutup karet vial dgn alkohol 70%

Masukkan ujung jarum terlebih dahulu dengan


arah miring 45°-65°, kemudian tekan kebawah
sehingga ujung jarum dan bevel masuk pada lubang
yang sama

60
Preparing IVs
 Preparation should always
be done under the
supervision of a licensed
pharmacist
 Medication that is prepared by the technician
must be reviewed and approved by the
pharmacist

Visit the ASHP Web site for a standard for quality assurance of
sterile products
MEMINDAHKAN SEDIAAN OBAT DARI VIAL

Membuka vial larutan obat.


- Buka penutup vial.
- Seka bagian karet vial dengan alkohol 70 %, biarkan mengering (untuk mencegah
kontaminasi dan menghilangkan partikel)
- Berdirikan vial
- Bungkus penutup vial dengan kassa dan buang ke dalam kantong buangan tertutup

Pegang vial dengan posisi 45º (untuk mencegah coring), masukkan spuit ke dalam vial.

Masukan pelarut yang sesuai ke dalam vial, gerakan perlahan lahan memutar untuk
melarutkan obat.

Ganti needle dengan needle yang baru.

Beri tekanan negatif dengan cara menarik udara ke dalam spuit kosong sesuai volume
yang diinginkan.
62
MEMINDAHKAN SEDIAAN OBAT DARI VIAL

Pegang vial dengan posisi 45º, tarik larutan ke dalam spuit tersebut.

Untuk permintaan infus intra vena (iv) , suntikkan larutan obat ke dalam botol infus
dengan posisi 45º perlahan-lahan melalui dinding agar tidak berbuih dan tercampur
sempurna.

Untuk permintaan intra vena bolus ganti needle dengan ukuran yang sesuai untuk
penyuntikan.

Setelah selesai, buang seluruh bahan yang telah terkontaminasi ke dalam kantong
buangan tertutup.

63
MEMINDAHKAN SEDIAAN OBAT DARI VIAL

Pada saat melarutkan serbuk injeksi, utk mencegah tekanan


positif di dalam vial, setelah pelarut ditambahkan ke dalam vial,
biarkan udara dgn volume yg sama mengalir ke dalam spuit
sebelum dicabut.

Utk melarukan serbuk injeksi jgn mengocok terlalu keras

64
MEMINDAHKAN SEDIAAN OBAT DARI
AMPUL

65
MEMINDAHKAN SEDIAAN OBAT DARI
AMPUL

Ampul → wadah dgn open-system


1. Membuka ampul larutan obat:
a. Pindahkan semua larutan obat dari leher
ampul dengan mengetuk-ngetuk bagian atas
ampul atau dengan melakukan gerakan J-
motion.
b. Seka bagian leher ampul dengan alkohol 70
%, biarkan mengering.
c. Lilitkan kassa sekitar ampul. (utk
menyelimuti pada saat mematahkan)
d. Pegang ampul dengan posisi 45º, patahkan
bagian atas ampul dengan arah menjauhi
petugas. Pegang ampul dengan posisi ini
sekitar 5 detik. 66
MEMINDAHKAN SEDIAAN OBAT DARI
AMPUL

2. Pegang ampul dengan posisi 45º,


masukkan spuit ke dalam ampul, tarik
seluruh larutan dari ampul, tutup
needle.
3. Pegang ampul dengan posisi 45º,
sesuaikan volume larutan dalam
syringe sesuai yang diinginkan
dengan menyuntikkan kembali larutan
obat yang berlebih kembali ke ampul.
4. Tutup kembali needle.

67
MEMINDAHKAN SEDIAAN OBAT DARI
AMPUL

5. Untuk permintaan infus Intra Vena,


suntikkan larutan obat ke dalam botol infus
dengan posisi 45º perlahan-lahan melalui
dinding agar tidak berbuih dan tercampur
sempurna.
6. Untuk permintaan Intra Vena bolus ganti
needle dengan ukuran yang sesuai untuk
penyuntikan.
7. Setelah selesai, buang seluruh bahan yang
telah terkontaminasi ke dalam kantong
buangan tertutup.

68
Langkah – Langkah Pencampuran
Sediaan Steril secara Aseptis

Mencuci tangan

Menggunakan Alat Pelindung


Diri (APD)

Masukkan semua bahan


melalui Pass Box

Proses pencampuran dilakukan


di dalam LAF-BSC

69
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai