Anda di halaman 1dari 29

Cara Memasang Kontaktor Magnet

3 Replies

By : Akhdanazizan

Pada posting sebelumnya telah dibahas tentang Kontaktor Magnet, kali ini saya akan
menjelaskan cara memasang nya, mudah mudahan bermanfaat bagi teman teman yang balum
mengerti. Kontaktor yang banyak di pasaran biasanya di rancang untuk tegangan 220 Volt d
an 380 Volt, ini dimaksudkan untuk menyesuaikan tegangan yang ada di kita indonesia,
tegangan tersebut merupakan tegangan yang masuk pada kumparan magnet (coil) dengan
notasi A1 dan A2.

Cara pemasangan nya juga sangat mudah yang penting kita ketahui dulu berapa tegangan
yang tersedia, jika telah diketahui berapa besar tagangannya, baru cari kontaktor yang sesuai
dengan tegangan sumber tersebut. Berikut ini cara memasang kontaktor melalui gambar
berikut ini.

Gambar diatas adalah salah satu contoh pemasangan kontaktor magnet dengan beban 3 bauh
lampu. Dari gambar 1 tersebut coil K1 (A1 Dan A2) dihubungkan dengan sumber listrik
bertegangan 220 volt yang di kontrol melalui peralatan Tombol Tekan STOP dan START.
Jika tombol Start di tekan sesaat maka akan menghubungkan sumber tegangan ke coil
Kontaktor K1, yang mengakibatkan kontak pada kontaktor akan bergerak, jika awalnya pada
kondisi NO (terbuka = 13 – 14, 1 – 2, 3 – 4 dan 5 – 6 maka setelah kontaktor bekerja
kondisi NO tadi akan berubah Menjadi NC (terhubung = terlihat pada gambar 2 diatas).
Tombol STOP dari gambar tersebut merupakan sakelar pemutus rangkaian, sehingga jika
tombol tersebut ditekan sesaat akan memutuskan sumber listrik coil K1 (kembali pada
kondisi gambar 1).

Maaf hampir lupa, kontak 13 – 14 merupakan kontak bantu yang di pasang untuk mengunci
rangkaian agar jika tombol start di tekan sesaat saja kontaktor tetap menyala. Sebenarnya
bukan hanya kontak 13 – 14 saja yang bisa dijadikan pengunci kontak bantu yang lain pun
bisa yang penting kontak NO (Kontak Bantu NO = 23 – 24 atau lainnya). Di pasaran
Kemampuan kontaktor magnet berpariasi, jika ingin membeli harus pintar-pintar memilih
sesuai dengan kebutuhan beban (daya yang akan dilayaninya).

Sekian dulu penjelasan singkat mudah-mudahan bermanfaat…..

RANGKAIAN PENGENDALI DAN RANGKAIAN DAYA MOTOR

Syarat utama seorang teknisi adalah harus dapat membaca rangkaian pengendali dan
rangkaian daya (Power). Apabila kedua rangkaian ini sudah dipahami dan dimengerti maka
teknisi sudah bisa melaksanakan pengawatan rangkaian motor pengalih daya untuk
berbagai jenis operasi pengendali. Dan sekaligus teknisi akan handal dalam mengoperasikan
peralatan pengalih daya tersebut.

Berikut ini akan diberikan beberapa contoh mengoperasikan peralatan pengalih daya
tegangan rendah untuk jenis operasi yang sering digunakan oleh dunia industri.

Rangkaian Motor 3 fasa Mesin Crane

Prosedur mengoperasikan:
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas

2. Lakukan pemilihan menentukan arah putaran Motor 3 Fasa dengan merubah posisi
„SELEKTOR SWITCH“ (Saklar Pemilih) pada posisi Forward (For)

3. Tekan tombol RUN maka Motor akan berputar maju (Forward) dan ditandai dengan
menyala lampu merah

4. Dan apabila menekan tombol JOG maka Motor akan berputar maju sesaat selama tombol
ditekan dan ditandai dengan menyala lampu merah

5. Apabila menginginkan Motor berputar mundur (Reverse) maka terlebih dahulu tekan tombol
„STOP“ kemudian pindahkan saklar „SELEKTOR SWITCH“ pada posisi Reverse (Rev)

6. Tekan tombol RUN maka Motor akan berputar mundur (Reverse) dan ditandai dengan
menyala lampu merah

7. Dan apabila menekan tombol JOG maka Motor akan berputar mundur sesaat selama tombol
ditekan dan ditandai dengan menyala lampu merah

8. Limit Switch berfungsi untuk pembatas arah gerak mesin forward dan reverse agar tidak
mencapai batas tak terhingga

9. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „STOP“

Kejadian khusus:
1. Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip. Untuk mengaktifkan
kembali reset ke posisi „ON“

2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan
ditandai menyala lampu warna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan
tombol reset

Rangkaian Motor 3 fasa dengan Kontrol Permukaan


Prosedur mengoperasikan Motor Listrik 3 fasa dengan kontrol permukaan:

1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas

2. Pada saat Bak penampung (Reservoir) kosong maka kedua Float Switch (Saklar permukaan)
Float Switch UP dan Float Switch DOWN dalam keadaan tertutup (Normally Close)
3. Tekan tombol „START-STOP“ untuk tekanan pertama maka Motor 3 Fasa bekerja dalam
rangkaian Bintang (Y), dengan ditandai menyala lampu indikator warna merah

4. Setelah beberapa detik sesuai dengan pengesetan Time Delay Relay maka Motor 3 Fasa
bekerja dalam hubungan Delta (). Motor mengisi Bak penampung

5. Pada saat Air telah memenuhi Bak penampung maka Float Switch UP membuka dan Motor 3
Fasa berhenti

6. Setelah Air surut mencapai batas Float Switch Down maka Motor 3 Fasa bekerja kembali

7. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „START-STOP“ untuk tekanan kedua

Kejadian khusus:

1. Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip. Untuk mengaktifkan
kembali reset ke posisi „ON“

2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan
ditandai menyala lampu warna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan
tombol reset

Rangkaian Motor 3 Fasa RUN-JOGGING


1. Run-jogging motor 3 fasa
Prosedur mengoperasikan:

1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas

2. Tekan tombol „RUN“ maka Motor 3 Fasa akan berputar Runing (maju), lampu indikator
warna merah menyala

3. Bila tombol tekan „JOG“ ditekan maka Motor 3 Fasa berputar sesaat selama tombol ditekan
(Jogging)

4. Dan bila dilepas maka Motor 3 Fasa berhenti

5. Untuk menjalankan Running kembali tekan tombol „RUN“

6. Untuk mematikan rangkaian tekan tombol „STOP“

Kejadian khusus:

1. Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip. Untuk mengaktifkan
kembali reset ke posisi „ON“
2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan
ditandai menyala lampu warna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan
tombol reset

Rangkaia Motor 3 fasa Putar Kanan-Kiri ( FORWARD-REVERSE)

1.forward-reverse motor 3 fasa

Prosedur mengoperasikan:
1. MCB diubah pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas

2. Tekan tombol „FOR“ maka Motor 3 Fasa akan berputar ke „Kanan“, lampu indikator menyala
merah

3. Apabila menginginkan Motor berputar ke „Kiri“ maka matikan lebih dahulu rangkaian dengan
menekan tombol „STOP“

4. Tekan tombol „REV“ maka Motor 3 Fasa akan berputar ke „Kiri“, lampu indikator hijau
menyala

5. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „STOP“

Kejadian khusus:

1. Bila tombol „FOR“ dan tombol „REV“ ditekan secara bersamaan maka salah satu tombol
yang lebih awal menekan akan bekerja lebih dahulu, karena kecepatan menekan antara
kedua tombol mempunyai jarak waktu 0.02 detik

2. Pada saat Motor 3 Fasa sedang berputar ke „kanan“ maka apabila tombol „REV“ ditekan
tidak akan dapat mengoperasikan motor berputar ke „kiri“

3. Apabila terjadi short Circuit maka MCB akan trip. Untuk mengaktifkan kembali reset ke posisi
„ON“

4. Demikian juga bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“
dengan ditandai menyala lampu kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan
tombol reset

Rangkaian Motor 3 fasa Forward-Severs ( Putar kana-kiri) Otomatis


Prosedur mengoperasikan Forward-Severs ( Putar kana-kiri) otomatis:
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas

2. Tekan tombol „START-STOP“ untuk tekanan ke 1 maka Motor 3 Fasa bekerja dengan arah
putaran maju (Forward) yang ditandai lampu indikator menyala berwarna merah. Setelah
beberapa detik sesuai dengan pengesetan Time Delay Relay (T1) maka Motor 3 Fasa mati
dan T2 bekerja untuk menunda waktu

3. Setelah Delay T2 habis maka Motor 3 Fasa berputar mudur (Reverse) yang ditandai dengan
menyala lampu warna hijau dan T3 bekerja menunda waktu sesuai pengesetan

4. Apabila Setting T3 telah habis maka Motor 3 Fasa mati, dan T4 bekerja untuk menunda waktu

5. Setelah Delay T4 habis maka Motor 3 Fasa kembali berputar maju (Forward). Demikian
seterusnya

6. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „START-STOP“. Untuk tekanan ke 2


Kejadian khusus:

1. Apabila rangkaian Putar kanan-kiri initerjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan
trip. Untuk mengaktifkan kembali reset ke posisi „ON“

2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan
ditandai menyala lampu berwarna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan
tombol reset

Rangkaian Moror 3 fasa Starting Y- Otomatis (Bintang-Delta)

1. Starting Y- Otomatis (Bintang-Delta)

Prosedur mengoperasikan:
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas

2. Tekan tombol „START“ maka Motor 3 Fasa bekerja dalam hubungan Bindatang ( Y), dengan
ditandai lampu indikator warna merah menyala

3. Setelah beberapa detik sesuai dengan pengesetan Time Delay Relay maka Motor 3 Fasa
bekerja dalam hubungan Delta ( D) dengan ditandai lampu indikator warna hijau menyala

4. Untuk mematikan Motor Listrik 3 Fasa, tekan tombol „STOP“

Kejadian khusus:

1. Apabila terjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip. Untuk mengaktifkan
kembali reset ke posisi „ON“

2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan
ditandai menyala lampu warna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan
tombol reset

http://k3titl-smknesaba.blogspot.com/2010/11/rangkaian-pengendali-dan-rangkaian-
daya.html

Diposkan oleh Akimcoy di 00.29 Tidak ada komentar: Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest


Senin, 25 Juli 2011
Apa Itu Capasitor Bank ????

Proses Kerja Kapasitor


Kapasitor yang akan digunakan untuk meperbesar pf dipasang paralel dengan rangkaian beban. Bila
rangkaian itu diberi tegangan maka elektron akan mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor
penuh dengan muatan elektron maka tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari
kapasitor dan mengalir ke dalam rangkaian yang memerlukannya dengan demikian pada saaat itu
kapasitor membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kembali normal (tetap)
maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron. Pada saat kapasitor mengeluarkan elektron (Ic)
berarti sama juga kapasitor menyuplai daya treaktif ke beban. Karena beban bersifat induktif (+)
sedangkan daya reaktif bersifat kapasitor (-) akibatnya daya reaktif yang berlaku menjadi kecil.

Pemasangan Kapasitor
Kapasitor yang akan digunakan untuk memperkecil atau memperbaiki pf penempatannya ada dua
cara :
1. Terpusat kapasitor ditempatkan pada:
a. Sisi primer dan sekunder transformator
b. Pada bus pusat pengontrol
2. Cara terbatas kapasitor ditempatkan
a. Feeder kecil
b. Pada rangkaian cabang
c. Langsung pada beban

Perawatan Kapasitor
Kapasitor yang digunakan untuk memperbaiki pf supaya tahan lama tentunya harus dirawat secara
teratur. Dalam perawatan itu perhatian harus dilakukan pada tempat yang lembab yang tidak
terlindungi dari debu dan kotoran. Sebelum melakukan pemeriksaan pastikan bahwa kapasitor tidak
terhubung lagi dengan sumber. Kemudian karena kapasitor ini masih mengandung muatan berarti
masih ada arus/tegangan listrik maka kapasitor itu harus dihubung singkatkan supaya muatannya
hilang.
Adapun jenis pemeriksaan yang harus dilakukan meliputi :
• Pemeriksaan kebocoran
• Pemeriksaan kabel dan penyangga kapasitor
• Pemeriksaan isolator

Komponen Panel Capasitor :

1. Main switch / load Break switch


Main switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika ada pemeliharaan panel . Sedangkan untuk
pengaman kabel / instalasi sudah tersedia disisi atasnya (dari) MDP.Mains switch atau lebih dikenal
load break switch adalah peralatan pemutus dan penyambung yang sifatnya on load yakni dapat
diputus dan disambung dalam keadaan berbeban, berbeda dengan on-off switch model knife yang
hanya dioperasikan pada saat tidak berbeban .Untuk menentukan kapasitas yang dipakai dengan
perhitungan minimal 25 % lebih besar dari perhitungan KVar terpasang dari sebagai contoh :Jika
daya kvar terpasang 400 Kvar dengan arus 600 Ampere , maka pilihan kita berdasarkan 600 A + 25 %
= 757 Ampere yang dipakai size 800 Ampere.

2. Kapasitor Breaker.
Kapasitor Breaker digunkakan untuk mengamankan instalasi kabel dari breaker ke Kapasitor bank
dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas breaker yang digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal
dengan I m = 10 x Ir.Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumusI n = Qc / 3 .
VLSebagai contoh : masing masing steps dari 10 steps besarnya 20 Kvar maka dengan menggunakan
rumus diatas didapat besarnya arus sebesar 29 ampere , maka pemilihan kapasitas breaker sebesar
29 + 50 % = 43 A atau yang dipakai 40 Ampere.Selain breaker dapat pula digunakan Fuse ,
Pemakaian Fuse ini sebenarnya lebih baik karena respon dari kondisi over current dan Short circuit
lebih baik namun tidak efisien dalam pengoperasian jika dalam kondisi putus harus selalu ada
penggantian fuse. Jika memakai fuse perhitungannya juga sama dengan pemakaian breaker.

3. Magnetic Contactor
Magnetic contactor diperlukan sebagai Peralatan kontrol.Beban kapasitor mempunyai arus puncak
yang tinggi , lebih tinggi dari beban motor. Untuk pemilihan magnetic contactor minimal 10 % lebih
tinggi dari arus nominal ( pada AC 3 dengan beban induktif/kapasitif). Pemilihan magnetic dengan
range ampere lebih tinggi akan lebih baik sehingga umur pemakaian magnetic contactor lebih lama.

4. Kapasitor Bank
Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif..yang akan berfungsi sebagai
penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 KVar sampai 60 Kvar. Dari tegangan
kerja 230 V sampai 525 Volt.

5. Reactive Power Regulator


Peralatan ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya reaktif yang akan disupply ke
jaringan/ system dapat bekerja sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Dengan acuan pembacaan
besaran arus dan tegangan pada sisi utama Breaker maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat
terbaca dan regulator inilah yang akan mengatur kapan dan berapa daya reaktif yang diperlukan.
Peralatan ini mempunyai bermacam macam steps dari 6 steps , 12 steps sampai 18 steps.

Peralatan tambahan yang biasa digunakan pada panel kapasitor antara lain :
- Push button on dan push button off yang berfungsi mengoperasikan magnetic contactor secara
manual.- Selektor auto – off – manual yang berfungsi memilih system operasional auto dari modul
atau manual dari push button.
- Exhaust fan + thermostat yang berfungsi mengatur ambein temperature dalam ruang panel
kapasitor. Karena kapasitor , kontaktor dan kabel penghantar mempunyai disipasi daya panas yang
besar maka temperature ruang panel meningkat.setelah setting dari thermostat terlampaui maka
exhust fan akan otomatic berhenti.

Setup C/K PFR


Capacitor BankAgar Power Factor Regulator (PFR) yang terpasang pada Panel Capacitor Bank dapat
bekerja secara maksimal dalam melakukan otomatisasi mengendalikan kerja capacitor maka
diperlukan setup C/K yang sesuai.Berikut ini cara menghitung C/K pada PFR:Sebuah Panel Capacitor
Bank 6 Step x 60 KVAR, 3 Phase, 400 Volt, dengan CT sensor terpasang 1000/5A. Berapa nilai setup
C/K ?Solusi:60 KVAR = 60.000 VAR60.000=86 A400 x 1.732C/K=I c1=8
6=0,43CT Ratio1000/5
Keuntungan yang diperoleh dengan dipasangnya Power Capacitor
-Menghilangkan denda PLN atas kelebihan pemakaian daya reaktif.
-Menurunkan pemakaian kVA total karena pemakaian kVA lebih mendekati kW yang terpakai,
akibatnya pemakaian energi listrik lebih hemat.
-Optimasi Jaringan:
- Memberikan tambahan daya yang tersedia pada trafo sehingga trafo tidak kelebihan(overload).
- Mengurangi penurunan tegangan (voltage drop) pada line ends dan meningkatkan daya pakai alat-
alat produksi.
- Terhindar dari kenaikan arus/suhu pada kabel sehingga mengurangi rugi-rugi.

Memperbaiki Faktor daya berdasarkan rekening listrik PLN.

Berdasarkan rekening listrik PLN suatu perusahaan pada tahun 1977 diperoleh data seperti dibawah
ini.

1. Beban : 345 KVA


2. Pemakaian kWh

LWBP : 77.200 kWh


WBP : 34.000
kWhTotal : 111.200 kWh
3. Kelebihan kVARh : 10.656 kVARh
Cos phi = KW/KVA
Tan phi = KVAr/KW
sesuai dengan ketentuan PLN ,Yang Tidak terkena kelebihan KVAR kalau cos phi = 0.85
Cos phi = 0,85 ==> phi = 31,8maka tan 31,8 = 0.62
Jika KWH diketahui = 1111.200 ,

Maka batas tidak terkena biaya kelebihan KVARH dapat dihitung sebesar :
KVARH ( batas ) = KWH x tan phi = 111.200 x 0,62 = 68.944
Dengan adanya kelebihan KVARH sebesar 10.656,besarnya KVARH ( Total ) menjadi :
KVARH ( total ) = KVARH ( batas ) + KVARH ( lebih )= 68.944+10.656 = 79.600
Tan phi = KVARH ( total ) / kWh = 79.600/111.200 = 0,716
phi = 35,6Cos phi = cos 35,6 = 0,813

Memperbaiki nilai Cos phi

Untuk menghindari biaya kelebihan KVARH,maka perlu dipasang " Capasitor ". Misalnya
direncanakan COs phi ditingkatkan menjadi = 0,92
Besarnya pemakaian listrik rata-rata dihitung sebagai berikut :
KW ( rata-rata) = Pemakaian listrik per bulan / ( 30 hari x 24 jam )= 111.200 / ( 30x24)= 154,4KW
Cos phi = 0.92 ---> phi=23,1
Tan phi = 23,1 = 0,426 = KVAR/KWKW = 154,4 ---> KVAR = 0,426X154,4 = 66KVARH ( total) =
79.600KVAR = 79.600/ ( 30X24) = 111
Jadi kapasitor yang perlu dipasang = 111 - 66 = 35
KVARKapasitor yang digunakan = 6 x 7,5 KVAR ,dengan Regulator 6 Step

http://engineeringbuilding.blogspot.com/2011/02/apa-itu-capasitor-bank.html

Diposkan oleh Akimcoy di 07.02 1 komentar: Link ke posting ini


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Senin, 06 Desember 2010


FUSE Links (NH Fuse)

NH Fuse links banyak dipakai di dunia industri. Fuse ini terdapat berbagai jenis, mulai dari
tegangan, ukuran body dan Class.Tegangan :AC 400 / 500/ 690/ 1000/ 1500

Ukuran/ Size : 000, 00, 0, 1, 2, 3, 4

Class :

 gG : Aplikasi umum, Proteksi Kabel dan Line.


 gB : Aplikasi Umum
 aM : Proteksi Short pada motor.
 gTr : Aplikasi Umum dan Proteksi Trafo.
 gTF : Aplikasi Umum.

Fasilitas dan Keuntungan dengan Fuse Links

 Indikator Trip yang mudah dideteksi


 Rating Interupsi yang tinggi sampai 120 kA
 Rating Tegangan yang beragam AC 400 ~ 1500 V
 Class yang beragam.
 Terdapat pilihan fuse base (besi atau keramik)
 Rugi daya dan suhu yang rendah.
 Tahan terhadap Corrosif.

http://bayupancoro.wordpress.com/2007/11/23/fuse-links-nh-fuse/
Diposkan oleh Akimcoy di 23.39 Tidak ada komentar: Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tabel Kabel

Diposkan oleh Akimcoy di 23.34 Tidak ada komentar: Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Current Transformer (CT)

Pengukuran atau pendeteksian arus listrik merupakan salah satu dari parameter utama yang
diperlukan dalam kelistrikan. Misalkan untuk pengukuran arus yang besar, pengukuran daya
dan sebagai parameter proteksi.

Current Transformer atau CT adalah salah satu type trafo instrumentasi yang menghasilkan
arus di sekunder dimana besarnya sesuai dengan ratio dan arus primernya. Ada 2 standart
yang paling banyak diikuti pada CT yaitu : IEC 60044-1 (BSEN 60044-1) & IEEE C57.13
(ANSI), meskipun ada juga standart Australia dan Canada.

CT umumnya terdiri dari sebuah inti besi yang dililiti oleh konduktor beberapa ratus kali.
Output dari skunder biasanya adalah 1 atau 5 ampere, ini ditunjukan dengan ratio yang
dimiliki oleh CT tersebut. Misal 100:1, berarti sekunder CT akan mengeluarkan output 1
ampere jika sisi primer dilalui arus 100 Ampere. Jika 400:5, berarti sekunder CT akan
mengeluarkan output 5 ampere jika sisi primer dilalui arus 400 Ampere. Dari kedua macam
output tersebut yang paling banyak ditemui, dipergunakan dan lebih murah adalah yang 5
ampere.

Pada CT tertulis class dan burden, dimana masing masing mewakili


parameter yang dimiliki oleh CT tersebut. Class menunjukan tingkat akurasi CT, misalnya
class 1.0 berarti CT tersebut mempunyai tingkat kesalahan 1%. Burden menunjukkan
kemampuan CT untuk menerima sampai batas impedansi tertentu. CT standart IEC
menyebutkan burden 1.5 VA (volt ampere), 3 VA, 5 VA dst. Burden ini berhubungan dengan
penentuan besar kabel dan jarak pengukuran (lihat table).

Aplikasi CT selain disambungkan dengan alat meter seperti ampere meter, KW meter Cos
Phi meter dll, sering juga dihubungkan dengan alat proteksi arus. Dengan mempergunakan
bermacam ratio CT didapatkan proteksi arus dengan beragam range ampere hanya dengan
satu unit proteksi arus. Yang perlu dipersiapkan adalah unit proteksi arus dengan range
dibawah 5 ampere dan CT dengan ratio XXX:5. Misal unit proteksi mempunyai range 0,5 ~ 5
Amp, dengan mempergunakan CT dengan ratio 1000:5 maka range proteksi arus yang bisa
dijangkau adalah 100 ~ 1000 Amp. Perhitungannya adalah sebagai berikut :

Range : 0,5 ~ 5 Amp


Ratio CT : 1000/5

: 200

Range dengan CT : (0,5 X 200) ~ (5 X 200) Amp

: 100 ~ 1000 Amp

Note : Terminal CT sebaiknya dihubung singkat jika tidak terhubung dengan beban saat line
primer dialiri arus. Ini mencegah pembebanan dengan impedansi yang terlalu besat dan
mengakibatkan percikan bunga api listrik.

http://bayupancoro.wordpress.com/2009/01/20/current-transformer-ct/

Diposkan oleh Akimcoy di 23.32 Tidak ada komentar: Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest


Sabtu, 30 Januari 2010
rangkaian star-Delta

ini adalah rangkaian star-delta

Diposkan oleh Akimcoy di 22.56 Tidak ada komentar: Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Macam – Macam saklar switch


Saklar atau switch adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai penghubung dan
pemutus arus listrik. Dalam rangkaian elektronika dan rangkaian listrik saklar berfungsi
untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang mengalir dari sumber tegangan
menuju beban (output) atau dari sebuah sistem ke sistem lainnya.

Berikut ini adalah bebarapa jenis-jenis saklar berdasarkan konstruksi masing-masing saklar.

Atas, dari kiri ke kanan: Circuit Breaker, Mercury Switch, Wafer Switch, DIP Switch,
Surface Mount Switch, Reed Switch. Bawah, dari kiri ke kanan : Wall Switch, Miniature
Toggle Switch, In-Line Switch, Push-Button Switch, Rocker Switch, Micro Switch.

Jenis, Simbol, dan Contoh Saklar


JENIS SAKLAR (SWITCH) SIMBOL SAKLAR CONTOH FISIK
SPST
Saklar On-Off sederhana
Saklar Push-On
Kedua terminal akan terhubung
selama ditekan
Saklar Push-Off
Kedua terminal akan terputus
selama ditekan
Saklar SPDT
Terminal sentral (COM) akan
terhubung ke salah satu
terminal dan akan terputus ke
terminal lainnnya dalam satu
kondisi.

Saklar DPST
Dalam kondisi On ("1") dua
terminal sentral akan terhubung
ke terminal pasangannya dan
akan terputus ketika kondisi Off
("0")
Saklar DPDT
Dua terminal sentral akan
terhubung ke salah satu
terminal pasangannya dan
teputus ke terminal
pasangannya yang lain dalam
satu kondisi.
erbagai macam saklar (zakelar, swtch) listrik dan elektronik yang umum digunakan berikut
simbolnya ditampilkan dalam daftar berikut. Secara mendasar semua saklar melakukan
kontak nyala | padam (on | off) dalam berbagai cara berbeda, tapi tiap saklar melakukan
tugas sama, yakni membuka dan menutup sirkuit listrik.

Beberapa saklar yang melakukan kontak berbeda, dinamakan sesuai dengan bentuk,
fungsi, dan atau cara operasinya.Misal, tombol atau kancing-tekan (push button) adalah
saklar yang beroperasi dengan cara ditekan, dan bisa melakukan dua fungsi berbeda, yakni
menutup sirkuit bila ditekan, atau justeru membuka sirkuit bila ditekan. Jika tekanan
dilepaskan atau terjadi tekanan berikutnya, maka akan menormalkan kembali tombol ke
posisi semula dan sirkuit kembali ke status semula.

simbol saklar (zakelar, switch) dan tombol-tekan (push button) tipe umum.]
SPST (single-pole single-throw) swith

Saklar kutub-tunggal lemparan-tunggal.

SPST rocker switch

Saklar sederhana dan paling umum digunakan, untuk mengubah status


dari padam (off) ke nyala (on), dimana bila ditekan ke satu arah, saklar
memutus sambungan sehingga sirkuit membuka, dan bila ditekan ke arah
sebaliknya, saklar mengubungkan sambungan sehingga sirkuit
menutup.Banyak digunakan pada berbagai perangkat listrik dan
elektronik, terutama sebagai saklar daya (power switch) atau saklar nyala
| padam utama (main on | off switch).

Contohnya adalah seperti yang digunakan sebagai saklar catu daya


(power supply) komputer., dan juga tipe saklar yang digunakan di dinding
rumah.

SPST toggle switch

Saklar SPST sederhana dan juga umum digunakan, untuk mengubah


status dari padam (off) ke nyala (on), dimana bila ditekan ke satu arah,
saklar memutus sambungan sehingga sirkuit membuka, dan bila ditekan
ke arah sebaliknya, saklar mengubungkan sambungan sehingga sirkuit
menutup. Kelebihan saklar ini adalah pengoperasiannya menggunakan
tungkai (lever), shg bisa diperpanjang atau diperjauh jarak jamahnya.

SPST key switch

Saklar ini hadir dalam berbagai bentuk. Berfungsi untuk melakukan


pengamanan terbatas (limited security).

Contohnya adalah seperti yang digunakan sebagai saklar kunci kontak


sepedamotor dan mobil.
SPST DIP (dual in-line package) switch

Saklar ini umumnya digunakan pada PCB (printed circuit board) | papan
rangkaian tercetak elektronik, untuk meilih berbagai konfigurasi operasi.

Contohnya adalah seperti yang digunakan pada PCB komputer.

PTM (push to make) switch | NOPB (normaly-open push-button)

PTB (push to-break) switch) | NCPB (normaly-close push-button)

Saklar tekan, tombol atau kancing-tekan (push button) adalah saklar yang
beroperasi dengan cara ditekan, dan jenis berbeda melakukan dua fungsi
berbeda, dimana,

PTM (push to make) switch | NOPB (normaly-open push-button)


adalah tombol menutup sirkuit bila ditekan, dan

PTB (push to-break) switch) | NCPB (normaly-close push-button)


adalah tombol yang membuka sirkuit bila ditekan. Jika tekanan dilepaskan
atau terjadi tekanan berikutnya, maka akan menormalkan kembali tombol
ke posisi semula dan sirkuit kembali ke status semula.

Contoh tombol PTM | NOPB adalah seperti yang digunakan sebagai


tombol klakson sepedamotor dan mobil.

Contoh tombol PTB | NCPB adalah seperti yang digunakan sebagai


tombol penyala lampu penerangan-dalam pada pintu kulkas dan pintu
mobil, dimana lampu padam bila pintu ditutup dan sebaliknya menyala bila
pintu dibuka..

SPDT (single-pole double-throw) switch | SPSS (single-pole selector


switch)

Saklar kutub-tunggal lemparan-ganda.Umumnya digunakan sebagai


saklar pemilih (selector) dua sirkuit, atau sebagai pengganti pasangan dua
saklar SPST untuk efisiensi.

com = common | shared contact point, atau titik kontak umum | bersama.
SPDT rocker switch

SPDT toggle switch


SPDT slide switch

SPDT micro switch

Saklar mikro bisa sangat kecil. Biasanya dipasang pada suatu lengan
yang ketika tertekan karena dipegang membuat klik saklar sehingga
sirkuit menutup.

Saklar ini meski sangat kecil tapi sangat berguna dalam berbagai
perangkat listrik dan elektronik, antara lain sebagai saklar keselamatan
(safety switch) yang menghindarkan dan mencegah peguna dari sengatan
listrik yang tak perlu terjadi dan menahan arus listrik terus-menerus
mengalir ketika tak diperlukan. Ketika saklar mikro membuka dengan
sendirinya sirkuit listrik pun terputus.

DPST (doube-pole single-throw) switch

Saklar kutub-ganda lemparan-tunggal. Digunakan untuk memutus atau


menghubungkan sambung dua jalur kelistrikan sekaligus. Biasanya satu
kutub untuk listrik positiv dan satu kutub untuk listrik negativ.

DPST rocker switch

DPDT (double-pole double-throw) switch | DPSS (double-pole


selector switch)

Saklar kutub-ganda lemparan-ganda.Umumnya digunakan sebagai saklar


pemilih (selector) dua sirkuit, atau sebagai pengganti pasangan dua saklar
SPDT atau sebagai pengganti pasangan dua saklar DPST untuk efisiensi.
DPDT slide switch

Saklar geser kutub-ganda lemparan-ganda.

Contoh saklar geser DPDT adalah seperti yang digunakan sebagai saklar
pemilih lampu belok (turn lampu, sign lamp) sepedamotor.

TPST (triple-pole single-throw) switch

Saklar kutub-tiga lemparan-tunggal. Digunakan untuk memutus atau


menghubungkan sambung tiga jalur kelistrikan sekaligus.

MPST (multi-pole single-throw) switch | push-button

Saklar | tombol kutub-rangkap. Digunakan untuk memutus atau


menghubungkan sambung beberapa jalur kelistrikan sekaligus.
Saklar Manual dalam pengendalian Mesin Oleh Maryono (SMKN 3 Yogyak
arta)
1
Saklar Manual
dalam Pengendalian Mesin
Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik
yang dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata lain
pengo
perasian saklar ini langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga
dapat juga disebut saklar mekanis. Pada saat saklar memutus dan menghubung, pada
kontak
saklar akan terjadi percikan bunga api terutama pada beban yang besar dan tegangan yang
tinggi. Karena itu
gerakan memutus dan menghubung saklar harus dilakukan secara cepat
sehingga percikan bunga api yang terjadi kecil. Dengan saklar ini motor listrik dapat
dihubungkan langsung dengan jala- jala (direct on line), atau dapat pula saklar ini digunakan

sebagai starter (alat asut) pada motormotor listrik 3 fasa daya kecil.
1. Saklar SPST (Single Pole Single Throw Switch)
Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu arah, Fungsinya untuk
memutus dan menghubung saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada motor listrik
dengan daya kurang dari 1 PK. Gambar 4. Sakelar SPST

2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)


Saklar SPDT adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan dua arah
hubungan. Saklar ini dapat bekerja sebagai penukar. Pemutusan dan penghubungan hanya
bagian kutub positif atau fasanya saja. Gambar 5. Sakelar SPDT Saklar Manual dalam
pengendalian Mesin Oleh Maryono (SMKN 3 Yogyakarta) 2

3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)


Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya
dapat memutus dan menghubung saja. Gambar 6. Sakelar DPST

4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)


Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua arah. Sakelar jenis ini
dapat bekerja sebagai penukar. Pada instalasi motor listrik dapat digunakan sebagai
pembalik putaran motor listrik arus searah dan motor listrik satu fasa. Juga dapat digunakan
sebagai pelayanan dua sumber tegangan pada satu motor listrik. Gambar 7. Sakelar DPDT

5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)


Saklar TPST adalah sakelar dengan satu arah pelayanan. Digunakan untuk
melayani motor listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya. Gambar 8. Sakelar TPST

6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch) Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga
kutub yang dapat bekerja ke dua arah. Saklar ini digunakan pada instalasi motor listrik 3
fasa atau sistem 3 fasa lainnya. Juga dapat digunakan sebagai pembalik putaran motor
listrik 3 fasa, layanan motor listrik 3 fasa dari dua

sumber dan juga sebagai starter bintang segitiga yang sangat sederhana.
Gambar 9. Sakelar TPDT Saklar Manual dalam pengendalian Mesin Oleh Maryono (SMKN
3 Yogyak arta) 3
7. Drum Switch
Saklar Drum Switch adalah saklar yang mempunyai bentuk seperti drum dengan posisi
handle (tangkai) penggerak memutus dan menghubung berada di ujungnya. Drum switch
digunakan pada motor- motor listrik kecil sebagai penghubung motor listrik dengan jala- jala
(sumber tegangan). Jenis saklar ini banyak dipakai pada industri dan perbengkelan. Drum
switch biasanya dipasang pada dinding mesinnya. Pada bagian bawah sakelar terdapat
lubang untuk pemasangan pipa. Gambar 10. Sakelar Saklar Drum Switch

8. Cam switch (saklar putar cam)


Saklar ini adalah salah satu jenis dari sakelar manual.
Cam switch banyak digunakan dalam
rangkaian utama pada rangkaian kontrol. Misalnya untuk hubungan
bintang segitiga,
membalik putaran motor listrik 1 fasa atau motor listrik 3 fasa.
Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arah pemutaran dan sakelar akan mengubah
kontak
-
kontak menutup atau membuka dan beroperasi dalam satu putaran.
Gambar 11. Sak
elar
Cam switch
Saklar Manual dalam pengendalian Mesin Oleh Maryono (SMKN 3 Yogyak
arta)
4
9. Push Button
Push Button merupakan suatu jenis saklar yang banyak dipergunakan dalam rangkaian
pengendali dan pengaturan. Saklar ini bekerja dengan prinsip titik kontak NC atau NO saja,
kontak ini memiliki 2 buah terminal baut sebagai ko
ntak sambungan.
Sedangkan yang memiliki kontak NC dan NO kontaknya memiliki 4 buah terminal
baut. Push
button akan bekerja bila ada tekanan pada tombol dan saklar ini akan
memutus atau
menghubung sesuai dengan jenisnya. Bila tekanan dilepas maka kontak
aka
n kembali ke
posisi semula karena ada tekanan pegas.
Gambar 12. Macam
-
macam
Push Button
Push Button pada umumnya memiliki konstruksi yang terdiri dari kontak bergerak dan
kontak
tetap. Dari konstruksinya, maka push button dibedakan menjadi beberapa
tipe yaitu:
a.
Tipe Normally Open (NO)
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan dan
kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan
menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan men
galir.
Saklar Manual dalam pengendalian Mesin Oleh Maryono (SMKN 3 Yogyak
arta)
5
Gambar 13. Gambar NO
b.
Tipe Normally Close (NC)
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila ditekan
dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap
sehingga arus listrik akan terput
us.
Gambar 14. Gambar NC
c.
Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan maka
sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka kontak
tertutup akan membuka dan kontak yang
membuka akan tertutup.
Pada gambar 15 posisi push button pada kondisi normal (belum ditekan) maka lampu 1
(hijau) yang akan hidup (on) dan lampu 2 (merah) akan mati (off).
Gambar 15. Gambar Sakelar Normal
Setelah ditekan, posisi push button akan berubah
, sehingga
lampu 1 (hijau) yang
akan mati (off) dan lampu 2 (merah) akan hidup (on)

Macam-macam saklar..
Ternyata Banyak juga jenis-jenis saklar yang terdapat di pasaran. fungsi sakalar sangat penting
sebagai pemutus dan penghubung suatu rangkaian sehingga rangkaian dapat berfungsi dengan baik.
Dibawah ini terdapat beberapa jenis saklar yang dapat di himpun:

Sasklar toggle.

Saklar toggle adalah saklar yang sering digunakan unutk menghubungkan bagian liasrik
dengan mengunakan siste, toggle atau pengunci.

- Saklar Push Button


Saklar push button ini termasuk jenis saklar kontak takan yang dalam pengoperasiannya
menmpunyai 2 pilihan yang disesuaikan dengan penggunaannya.

- Pilihan 1 : Normally Open/NO, yaitu saklar yang berfungsi sebagai Normal Buka dan
berfungsi untuk menghubungkan suatu beban
- Pilihan 2 : Normally Closed/NC, yaitu saklar yang berfungsi sebagai Normal Tutup dan
berfungsi untuk memutuskan suatu beban

- Saklar Mikro

Istilah mikro pada saklar mikro atau micro switch, tidak berarti bahwa saklar ini sendiri
berukuran kecil. Nama ini mengindikasikan bahwa tombol yang digunakan untuk
mengoperasikan saklar mikro, hanya bergeser dengan jarak perpindahan yang sangat kecil.

Saklar jenis ini sangat sensitif, sedikit tekanan saja pada tuas dapat mengakibatkan saklar
berpindah dari satu posisi ke posisi lainnya. Kebanyakan micro switch memiliki kontak-
kontak jenis SPDT, sehingga saklar ini dapat digunakan untuk menyambungkan atau
memutuskan, atau keduanya secara bersamaan.
- Saklar Waffer atau rotary switch.

Saklar ini umumnya digunakanRangkaian elektronik , untuk memilih berbagai konfigurasi


operasi. Biasanya saklar ini digunakan untuk memilih jenis rangkaian yang akan di gunakan.
Karena bentuknya memutar biasanya sering digunakan untuk rangkaian transmiter atau
menaikan dan menurunkan volume.

- Saklar DPDT/Double Pole Double throw.

DPDT (double-pole double-throw) switch | DPSS (double-pole selector switch)

Saklar kutub-ganda lemparan-ganda.Umumnya digunakan sebagai saklar pemilih (selector)


dua sirkuit, atau sebagai pengganti pasangan dua saklar SPDT atau sebagai pengganti
pasangan dua saklar DPST untuk efisiensi.
- Saklar SPST/Single pole Single throw.

Saklar kutub-tunggal lemparan-tunggal. Saklar ini di gunakan unutk memutus dan


menghubungkan suatu rangkaian. dimana satu input menghubungkan satu out put.
- Saklar DPST/Double Pole Single throw

Saklar kutub-ganda lemparan-tunggal. Digunakan untuk memutus atau menghubungkan


sambung dua jalur kelistrikan sekaligus. Biasanya satu kutub untuk listrik positiv dan satu
kutub untuk listrik negativ.
-Saklar SPDT/Single pole Double Throw

Saklar kutub-tunggal lemparan-ganda.Umumnya digunakan sebagai saklar pemilih (selector)


dua sirkuit, atau sebagai pengganti pasangan dua saklar SPST untuk efisiensi.

com = common | shared contact point, atau titik kontak umum | bersama.
- Saklar Type Thumbweel.
Saklar ini umumnya digunakan pada PCB (printed circuit board) | papan rangkaian tercetak
elektronik, untuk meilih berbagai konfigurasi operasi.

Contohnya adalah seperti yang digunakan pada PCB komputer.

Untuk artikel berikutnya akan dibahas satu persatu dari jenis dan macam macam yang saya
sebutkan diatas.

Anda mungkin juga menyukai