Di kalangan Bangsa Bugis, mungkin tidak asing di telinga kita ungkapan-ungkapan leluhur (To
Riolota). Ungkapan Tradisonal sebagai aspek budaya yang diakui mengandung nilai-nilai yang perlu
dilestarikan. Hal semacam ini sekarang sudah sangat langka. Hanya sesekali ada terdengar diucapkan
oleh orang-orang tua disaat ada pertemuan tradisi (acara Budaya). Selain kandungan yang ada
didalamnya juga segi sastranya sangat halus, sampai tidak mudah dibuat oleh orang.
Ungkapan ini biasanya disampaikan kepada anak untuk melakukan sesuatu kebiasaan baik yang baik
maupun tidak baik, tetapi membuatkan semacam sebab akibat yang sangat ditakuti oleh si anak.
Misalnya ibu mati, dia bisa pendek umur, ia terlambat besar. Begitu pula sebaliknya, ada yang
sesungguhnya diperintahkan melakukannya, dengan akibat baik apabila dilakukannya.
Beberapa Ada-ada To Riolo yang merupakan nasihat orang tua kepada anaknya antara lain sebagai
berikut:
Artinya : Walaupun bubungan atap rumah Guru yang dicela, maka kita pun berdosa.
Fungsi : Supaya anak menghentikan kebiasaan yang merugikan dirinya yakni bisa berakibat sesak
nafas
Artinya : Kalau kita sudah berteduh dibawah atap rumahnya seseorang, sudah tidak boleh lagi
dibenci (diusahakan ia binasa).
Artinya : Jangan kamu baring ditanah, karena kalau ada burung melewatimu ibumu akan mati.
5. AJA MUALA AJU PURA RETTE’ WALIE NAKOTENNA IKO RETTE’I, AJA’ TO MUALA AJU RIPASANRE’E,
KOTENNA IKO PASANREI
Artinya : Jangan kau ambil kayu yang sudah dipotong ujung dan pangkalnya. Dan jangan pula engkau
ambil kayu yang tersandar, kalau bukan kau yang sandarkan.
Fungsi : Supaya anak tahu mensyukuri yang ada (sedikit tapi halal).
Fungsi : Supaya anak teguh pada pendirian,,jujur, dan berbudi bahasa yang baik.