1.1. PENGERTIAN
Dalam dunia pertambangan terowongan bukanlah merupakan hal yang baru, istilah ini
telah lama dikenal sejak dilakukannya penggalian lubang bukaan untuk keperluan
penambangan bijih atau batubara (ore/coal). Namun dengan berkembangnya pengetahuan
dan teknologi, terowongan bukan hanya dibuat untuk kepentingan penggalian atau
penambangan saja, tetapi juga dibuat untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat, seperti
terowongan untuk lalu lintas dan penyaluran air sebagai pembangkit tenaga listrik
(terowongan berguna sebagai angkutan).
Secara umum istilah terowongan didefenisikan sebagai lubang bukaan yang dibuat dengan
dua lubang bukaan yang saling berhubungan langsung atau dengan kata lain bawah kedua
lubang bukaan tersebut harus menembus bagian kerak bumi yakni ;
- Perbukitan, sebagai media transportasi, drainase, penambangan dan lain-lain,
- Penggalian bawah tanah sebagai media transportasi, drainase, penambangan dan lain
sebagainya.
Dengan pengertian terowongan di atas, maka terowongan dapat berguna sebagai ;
1. Media lalu lintas ; untuk kereta api, jalan raya, pejalan kaki dan transportasi tambang
bawah tanah,
2. Media angkutan ; angkutan air untuk pembangkit tenaga listrik (PLTA), penyediaan
air, saluran air kotor.
1-1
Untuk masyarakat modern, terowongan merupakan akses lalu lintas untuk memenuhi
kebutuhan lalu-lintas. Seperti pembuatan terowongan yang dilakukan pada daerah yang
sulit di capai, misalnya melewati pergunungan (perbukitan) dan sungai (laut), atau
membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang relatif mahal. Harapan masyarakat modern
terutama di kota-kota besar dari negara-negara maju, kebutuhan akan lalu lintas untuk
memenuhi jaringan pekerjaan sangat penting, misalnya terowongan untuk pejalan kaki dan
penumpang. Untuk negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Prancis, Inggris dan
Jepang terowongan merupakan layanan umum untuk mengembangkan dan memperluas
pertumbuhan kehidupan dari populasi masyarakat yang berbeda.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa ruang lingkup terowongan adalah memberikan
kemudahan transportasi langsung, efisiensi dan kontinuitas operasi. Baik untuk kebutuhan
masyarakat modern maupun untuk tambang bawah tanah. Sehingga ruang lingkup Teknik
Terowongan dapat dibuat sebagai berikut :
- Pengenalan teknik terowongan
- Klasifikasi terowongan
- Penyelidikan lapangan untuk pembuatan terowongan
- Rancangan terowongan
- Teknik penyanggaan dan penguatan terowongan.
- Metoda dasar pembuatan terowongan.
1-2
- Terowongan penghubung (Conection tunnel)
- Terowongan Inspeksi (Inspection tunnel)
- Terowongan pesat (Penctok tunnel)
- Terowongan tekan (Pressure tunnel)
Pekerjaan terowongan yang dilaksanakan sebelum terbentuknya PT. Brantas Abipraya ini
dengan total panjang sekitar 5500 meter dengan berbagai bentuk geometri terowongan
(lingkaran, tapal kuda) dan berbagai diameter terowongan (1,8 – 12 m).
Setelah PT. Brantaas Abipraya berdiri pada tahun 1980 pekerjaan terowongan yang
dikerjakan sudah banyak diluar Proyek Brantas, diantaranya adalah :
- Terowongan Pengelak Bendungan Kedung Ombo (Jawa Tengah)
- Terowongan Pengelak Bendungan Wadaslintang
- Terowongan Pengelak Bendungan Palasari (Bali)
- Terowongan Irigasi Proyek Irigasi Langkeme (Sulawesi Selatan)
- Terowongan PLTA Kracak (Jawa Barat)
- Terowongan Pengelak Bendungan Koto Panjang (Riau)
Pelaksanaan pekerjaan terowongan yang masih dilakukan dalam tahap finishing pada tahun
2004 adalah terowongan PLTA Renun (Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara).
pelaksanaan terowongan ini adalah proyek PLN yang berkerjasama dengan Jepang dan
Korea.
Gambar 1.1. Pembuatan terowongan PLTA di Renun, Sidikalang Sumut Tahun 2004.
1-3
Tujuan Intruksional Umum :
- Mengenal secara umum tentang Teknik Terowongan dalam dunia pertambangan.
- Mengetahui pentingnya Teknik Terowongan dalam dunia pertambangan.
1-4