Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

SOAL-SOAL KINETIKA

1. Reaksi penguraian dimetil eter mengikuti persamaan berikut:


(CH3)2 O(g)  CH4(g) + H2(g) + CO(g)
Pada temperatur 450 ºC nilai tetapan laju reaksi (k) orde pertama sebesar 3,2 x 10-4/s. Reaksi ini
dilakukkan dalam wadah tertutup dengan volume tetap. Asumsikan semua gas yang terlibat
adalah gas ideal.
a. Tentukanlah persamaan laju berkurangnya dimetil eter berdasar hukum laju terintegrasi
Pada saat awal reaksi hanya terdapat dimetil eter yang tekanannya 0,35 atm. Setelah reaksi
berlangsung selama 8 menit,
b. Hitung tekanan parsial dimetil eter setelah 8 menit!
c. Hitunglah tekanan di dalam wadah setelah 8 menit!

Bila waktu paruh reaksi orde pertama tersebut pada temperatur 500 ºC,adalah 25 menit
d. Tentukanlah energi aktifasi Ea reaksi tersebut!
e. Tentukan nilai ketetapan laju reaksi (k) pada temperatur 500 ºC.

2. Reaksi berikut berlangsung pada temperatur 826 ºC


2NO(g) + H2 (g)  2N(g) + HO2(g)
Laju reaksinya diamati dengan menggunakan metode laju awal yang dinyatakan sebagai laju
berkurangnya tekanan parsial reaktan (pereaksi). Reaksi diamati dengan melakukkan variasi
tekanan gas NO dan H2
Tekanan awal H2, P H2 = 400mmHg Tekanan awal NO, PNO= 400mmHg
PH2 Awal Laju reaksi (mmHg/s) PNO Awal Laju reaksi (mmHg/s)
395 0,750 289 0,800
300 0,515 205 0,550
152 0, 125 147 0,395

Berdasarkan data tersebut, tentukan:


a. Orde reaksi masing-masing terhadap NO dan H2
b. Total orde reaksinya
c. Tetapan rata-rata laju reaksi tersebut pada 826 ºC
d. Ke dalam suatu wadah yang volumenya 10 L dan pada temperatur 826 ºC dimasukkan 0,1
mol gas H2 dan 0,2 mol NO, tentukan tekanan total gas pada awal reaksi
e. Tentuka laju awal reaksi dengan komposisi poin d
f. Selama reaksi, apakah tekanan total sistem semakin naik atau turun? Jelaskan
Diketahui : R = 8,3145 J/K.mol = 0,08206 L atm/K mol
1 atm = 769 mmHg

1
3. Pengukuran laju reaksi biasanya ditentukan dengan menggunakan metode laju reaksi
berdasarkan konsentrasi awal zat-zat yang bereaksi.
Untuk reaksinya:
BrO3- + 5Br + 6 H+  3 Br2 + 3 H2O
Didapat data data sebagai berikut:
Percobaan ke [BrO3-] awal [Br] awal [H+] awal Reaksi raktif
1 0,1 M 0,1M 0,1M 1 . 10-3
2 0,2 M 0,1M 0,1M 4 . 10-3
3 0,2 M 0,2M 0,1M 16 . 10-3
4 0,1 M 0,1M 0,2M 8 . 10-3
a. Tentukan orde reaksi pada [BrO3-], [Br], [H+] dan orde reaksi total!
b. Tentukan persamaan laju reaksinya!
c. Tentukan laju relatif reaksi pada kondisi konsentrasi [BrO3-], [Br], [H+] berturut-turut 0,3; 0,2
dan 0,1M!

4. Pada suhu kamar 30ºC ternyata gas SO2Cl2 dapat terdisosiasi menjadi gas SO2 dan gas Cl2.
Untuk mengamati laju reaksinya, ke dalam suatu wadah dimasukkan gas SO2Cl2 . laju
penguraian gas SO2Cl2 diamati dengan mengukur perubahan tekanan di dalam wadah pada
periode waktu tertentu. Diperoleh data sebagai berikut:

Waktu (detik) Tekanan Total dalam wadah


(kPa)
0 1384
60 2076
120 2422
180 2592
Berdasarkan data tersebut maka,
a. 1) Tulis reaksi disosiasi gas SO2Cl2 pada suhu tertentu
2) Tentukan tekanan parsial gas setelah 60, 120 dan 180 detik
3) Tentukan berapa % gas SO2Cl2 yang terdisosiasi setelah 180 detik
b. 1) Berdasarkan data dan perhitungan pada poin a, tentukan waktu paruhnya!
2) Tentukan orde reaksi dari disosisasi gas SO2Cl2!
3) Tentukan tetapan laju reaksi penguraian gas SO2Cl2 pada suhu kamar !
4) Tentukan tekanan total dalam wadah setelah periode waktu 200 detik!
c. Bila suhu penguraian SO2Cl2 lebih cepat atau lambat? Jelaskan alasan Anda!

2
5. Gas pencemaran nitrogen monoksida (NO) di udara bereaksi dengan oksigen membentuk gas
NO2 dengan laju tertentu. Untuk menentukan hukum laju reaksi antara gas NO dan O2
dilakukkan percobaan metode awal di dalam suatu wadah tertutp pada temperatur 25ºC.
2NO(g) + O2 (g)  2NO2(g)
Dengan melakukkan variasi konsentrasi NO dan O2, diperoleh data sebagai berikut:
Percobaan [O2] mol/ L [NO] mol/ L Laju Reaksi (mol/L.det)
1 0,10 0,10 1,20 x 10-8
2 0,20 0,10 4,80 x 10-8
3 0,10 0,30 1,08 x 10-7
Berdasarkan data tersebut maka,
a. Tentukan tekanan awal campuran gas untuk percobaan 1, bila reaksi dilakukkan pada wadah
yang volumenya 5 liter
b. Tentukan orde reaksi terhadap NO dan O2
c. Tentukanlah persamaan laju reaksinya pada suhu 25ºC.
d. Pada suhu 25ºC, tentukan nilai ketetapan laju k (termasuk unitnya)
e. Bila NO dan O2 masing-masing adalah 0,50 M dan 0,75 M tentukan laju reaksinya pada
25ºC
f. Pada percobaan lain dengan konsentrasi gas NO dan O2 yang telah ditentukan, laju
reaksinya diamati pada temperatur yang berbeda. Pada temperatur 25ºC, lajureaksinya 1,55 x
10-4 M/det, sedang pada temperatur 50ºC (konsentrasi NO dan O2 sama) lajunya adalah 3,88
10-4 M/det.
Berdasarkan data tersebut, berapa energi aktivasi reaksi tersebut dalam J/mol?

g. Mekanisme reaksi pembentukan NO2 dari NO dan O2 diperkirakan melalui reaksi sebagai
berikut:
Langkah 1 : NO(g) + NO(g) ) ↔ N2O2(g)
Langkah 2 : N2O5(g) + O2 (g)  NO2 (g)
Reaksi keseluruhan : 2NO (g) + O2 (g)  2NO2 (g)
Berdasarkan usulan mekanik tersebut, sesuai dengan persamaan laju reaksi pada poin c, maka
langkah reaksi manakah yang menentukan reaksi tersebut, langkah 1 atau langkah 2 dan beri
penjelasan !

6. Gas Hidrogen sulfida H2S adalah racun yang berbahaya terlarut dalam air limbah industri. Salah
satu cara untuk menghilangkannya adalah dengan cara oksidasi memakai oksigen terlarut dalam
air berdasarkan reaksi berikut:
H2S + O2  2S + 2H2O
Bila reaksi oksida ini adalah reaksi orde pertama untuk setiap pereaksi maka:
a. Tuliskan :
1) Persamaan laju reaksi keseluruhan
2) Persamaaan laju reaksi hilangnya H2S
3) Persamaan laju reaksi terbentuknya H2O
4) Bagaimana pengaruh konsentrasi O2 dalam air terhadap laju degrade H2S

3
b. Diketahui bahwa konsentrasi H2S dalam air yang tercemari limbah industri tersebut adalah
5 x 10 -6M dan konsentrasi oksigen terlarut dalam keadaan kesetimbangan adalah 2,6 x 10 -
4
M.
c. Bila ketetapan laju reaksi adalah 4 x 10 -5M L/mol.det. Berapa laju reaksi awal degradasi
tersebut?

7. Perhatikan reaksi berikut ini!


2ClO2(aq) + 2OH-  ClO3-(aq) + ClO2 -
(aq) + H2O (g)
Dan diperoleh data laju awal sebagai berikut:

[ClO2], mol/L [OH-], mol/L Laju reaksi awal mol/L.s


0,0500 0,100 5,77 x 10-2
0,100 0,100 2,32 x 10 -1
0,100 0,050 1,15 x 10 -1

a. Apa jenis reaksi di atas?


b. Tentukan orde reaksi terhadap reaktan dan total orde reaksinya!
c. Tentukan persamaan laju reaksinya!
d. Hitunglah nilai tetapan laju reaksiny!
e. Apakah reaksi tersebut dipengaruhi pH larutan? Bagaimana pengaruhnya terhadap laju reaksi
bila pH larutan diturunkan?
f. Bagaimana laju reaksinya bila [ClO2] dinaikkan menjadi 3 kali dan [OH-] dinaikkan 2 kali
g. Tentukan laju reaksinya bila [ClO2] = 0,2M dan pH larutan 12

8. Ion Bromida (V) bereaksi dengan ion bromida dalam suasana asam untuk menghasilkan bromin.
a. Tulis persamaan ion untuk rekasi ini.

Sejumlah percobaan disiapkan dengan volume bromat (V), bromida dan asam yang berbeda,
dan laju awal diukur untuk tiap kasus.
Beberapa hasil yang umum diperhatikan di bawah ini menggunakan asam monoprotik kuat
HX

Percobaan Volume Volume Volume Volume Laju awal


bromat (V) bromida HX H2O M/s
1M, Cm3 1M, Cm3 1M, Cm3 Cm3
1 5,0 25,0 30,0 40,0 1,68 x 10-5
2 5,0 25,0 60,0 10,0 6,70 x 10-5
3 10,0 25,0 30,0 35,0 3,37 x 10-5
4 15,0 50,0 30,0 5,0 1,00 x 10-4

b. Hitunglah orde reaksi parsial terhadap


1) Ion bromat (V)
2) Ion bromida
4
3) Ion hidrogen
c. Hitunglah tetapan laju reaksi, k untuk reaksi ini termasuk satuannya
d. Hitunglah laju awal yang baru bila asam etanoat 0,100 mol/dm3 ( yang mempunyai pKa =
4,76) digunakan menggantikan HX 1,00 mol. /dm3 dalam percobaan ini

9. Professor Molino dari Massachusetts Institute of Technology, pemenang Hadiah Nobel kimia
tahun 1995 untuk pekerjaan di bidang Kimia Atmosfer. Salah satu reaksi yang sudah
dipelajarinya secara rinci adalah reaksi hujam asam yang menghasilkan gas H2SO4 di atmosfer.
Beliau sudah mengusulkan dua reaksi stokiometri yang mungkin:
Usulan A : H2O + SO3  H2SO4
Usulan B : 2H2O + SO3  H2SO4 + H2O
a. Dengan menggunakan teori tumbukan sederhana, berapa orde reaksi untuk usulan A dan
usulan B
Usulan B diperkirakan 2 melalui langkah proses-proses reaksi berikut ini:
k-1
2H2O + SO3 ↔ SO4 2H2O (cepat)
k1
k2
SO4 2H2O  2H2O + SO3 (lambat)

SO4 2H2O adalah suatu kompleks yang distabilkan oleh adanya ikatan hidrogen, dan nilai
k2 << k1 atau k-1
b. Denganmenggunakan prinsip dimana akan terjadi suatu keadaan yang tetap, turunkanlah
hukum atau persamaan laju reaksi dan jua orde reaksi untuk mekanisme dua langkah pada
usulan B.
c. Perhitungan kimia kuantum menunjukkkan bahwa energi aktivasi reaksi untuk kedua usulan
tersebut EA = +83,6 kJ/mol untuk usulan A, dan EA = -83,6 kJ/mol. Nyatakanlah hubungan
antara tetapan laju reaksi dan suhu ( hubungan Arrhenius) untuk setiap usulan, serta
ramalkan juga bahwa nilai tetapan laju reaksi untuk setiap usulan tersebut tergantung pada
suhu.
d. Pembentukkan H2SO4 lebih cepat di atmosfir bagian atas (T = 175 K) dibandingkan dengan
di permukaan bumu (T=300K). Langkah reaksi manakah yang mendominasi di atmosfir
lapisan atas bila digunakan nilai energi aktivitas pada bagian (c) dan pemahaman anda
mengenai persaman Arrheniuss

10. Seorang siswa di laboratorium merangkai sel elektrokimia sebagai berikut:


Pb(s)| Pb(NO3)2 (aq, 1,0M) || SnCl2 (aq, 1,0M) || Sn(s)
Diketahui bahwa potensial standart untuk kedua logam tersebut adalah:
Pb 2+(aq) + 2e  Pb (s) Eo = -0,26 V
Sn 2+(aq) + 2e  Sn (s) Eo = -0,136 V
a. Apa elektroda rujukan (acuan) untuk mengukur potensial Eo sel tersebut.
b. Apa fungsi jembatan garam sel tersebut
c. Tentukan:
1) Reaksi yang terjadi pada sel tersebut
5
2) Kutub positif dan negatif pada sel tersebut
3) Potensi sel dari sel volta di atas

d. Bila sel tersebut telah mencapai kesetimbangan maka :


1) Potensial sel dalam keadaan kesetimbangan
2) Nilai ketetapan kesetimbangan Kc dari reaksi sel tersebut.
3) Konsentrasi Pb 2+ dan Sn2+ dalam keadaan kesetimbangan

e. Dalam reaksi industri metalurgi biasanya besi dilapisi logan Sn untuk menghindari
terjadinya korosi, jika diketahui potensial sel sebagai berikut:
Fe 2+(aq) + 2e  Fe (s) Eo = -0,44 V

Tentukan reaksi sel yang terjadi pada besi yang dilapisi Sn dan tentukanlah pula:
1) Potensi selnya!
2) Logam mana yang mengalami korosi lebih dahulu?
3) Tentukan anoda dan katodanya pada proses korosi tersebut!
4) Tulis reaksi korosi besi tersebut di lingkungan udara lembab!

11. Di bawah ini adalah sel Galvani dengan elektrodan Pb(s) yang dicelupkan dalam larutan
Pb(NO3)(aq) dalam satu kompartemen dan elektrode Zn(s) yang dicelupkan dalam larutan
Zn(NO3)(aq). Kedua elektroda dihubungkan dengan kawat dan jembatan garam NaNO3
digunakan untuk menghubungkan kedua larutan.

Pb 2+(aq) + 2e  Pb (s) Eo = -0,26 V


Zn 2+(aq) + 2e  Sn (s) Eo = -0,763 V

a. Tuliskan reaksi sel yang terjadi jika sel tersebut digunakan.


b. Jika konsentrasi masing-masing larutan 1M, tentukan posisi selnya
c. Dalam sel Gelvani ini, elektroda manakah yang berfungsi sebagai anoda
d. Bagaimana arah aliran elektroda sepanjang kawat
e. Jelaskan aliran ion yang terjadi melalui jembatan garam
f. Bagaimana konsentrasi larutan Pb(NO3)(aq) dan Zn(NO3)(aq), jika sel telah digunakan?

12. Dua reaksi setengah sel yaitu :


Ni(s)| Ni 2+ (aq) dan Cd(s) | Cd 2+ (aq)
Disusun dan membentuk sel gelvani.
Diketahui masing-masing potensial standar reduksi:
Ni 2+(aq) + 2e  Ni (s) Eo = -0,26 V
Cd 2+(aq) + 2e  Cd (s) Eo = -0,763 V
a. Tuliskan persamaan reaksi sel yang terjadi pada sel tersebut (termasuk anoda dan katoda
b. Berapa nilai dan konstanta kesetimbangan reaksi
c. Jika sebanyak 0,050C/s diambil atau digunakan dari baterai, berpa lama bateri tersebut
dapat digunakan jika masing-masing dimulai dengan 1,0 liter larutan dan masing-masing
konsentrasinya 1,0 M ion terlarut? Berat masing-masing elektroda pada awal 50,0 g
(1F = 96450C) volume larutan dianggap tidak berubah.
d. Berapa konsentrasi ion Ni 2+ dan Cd 2+ dalam larutan setelah digunakan?
6
13. Suatu elektrolit yang dibuat dari H2SO4Cu dan air destilasi volumenya adalah 100 cm3 .
Konsentrasi H+ dan Cu2+ di dalam elektrolit masing-masing adalah CH+ = 1,00 x 102 M dan
CCu2+ = 1,00 x 10 -2 M, dua elektroda platina berbentuk kubus dicelupkan ke dalam elketrolit
tersebut. Kedua elektroda tersebut merupakan suatu kristal tunggal dengan hanya satu
permukaan (100) yang terbuka untuk kontak dengan elketrolit ( lima permukaan lainnnya secara
fisik dilindungi suatu insulator yang stabil bila dicelupkan ke dalam elektrolit.) luas permukaaan
yang terbuka di setiap elektroda adalah sama dengan 1,000 cm2. Selama elektrolisi dilewatkan
listrik sebanyak 2,000 C. Di katoda terjadi pengendapan( deposisi) secra bersamaan suatu
ephitaksial( lapis perlapis) lapisan Cu dan pembentukan gas H2 . di anoda terbentuk gas )2. Gas
yang terbentuk H2 dikumpulkan dalam suatu wadah yang keadaan sebagai berikut: (anggaplah
sebagai gas ideal) T=273,15 K, PH2 = 1,01325 x 10 4 Pa ; Volume H2 = 2,0 cm3
a. Tulis persamaan proses-proses reaksi yang terjadi di kedua elektroda
b. Hitunglah jumlah mol gas H2 yang dihasilkan di katoda dan jumalah mol Cu yang
diendapkan (dideposisi) di elektroda
c. Hitungkan jumlah Cu di lapisan tunggal (monolayer) yang terbentuk di permukaan katoda Pt
(100)
Catatan
Konstanta kisi dari Pt adalah apt = 3,9236 x 108 cm. Pt dan Cu keduannya mempunyai struktur
krislografi berbentuk kubus berpusat muka ( face-centered cubic, fcc).
Massa atom dan konstanta ;
Ar H = 1,00795 sma
Ar Cu = 63,546 sma
e = 1,60218 x 10-19 C
F = 96485,3 C
Vm = 22,4141 dm3
Na = 6,02214 x 1023
R = 8,314510 J/mol.K = 0,0820584 L.atm/mol.K
1 atm = 1,01325 x 10 5 pa

14. Korosi adalah peristiwa alam dimana logam mengalami kerusakan akibat terbentuknya oksidasi
yang lebih stabil. Di alam, korosi besi adalah proses elektrokimia yang melibatkan oksigen di
atmosfer dan potensial reduksi standart ( Eo pada 25oC, 1 atm):
O2(g) + 4H+ (aq) + 4e  2H2O (l) E o = + 1,23 V
Fe2+ (aq) + 2e  Fe (s) E o = -0,44 V

Oksigen adalah oksidator yang potensial di alam terutama bila air disekelilinginya bersifat asam.
Di udara terbuka tekanan parsial O2 adalah 0,20 atm, dan uap airnya jenuh dengan CO2. Dan gas
CO2 yang terlarut membentuk asam karbonat, yang menghasilkan ion H+ dengan konsentrasi
2,0 x 10 -6 M.
a. Berdasarkan persamaan nerst, hitunglah potensial reduksi (Eo) dari gas O2 dikondisi udara
yang jenuh CO2
b. Untuk reaksi korosi:
Fe(s) + 4H+ (aq) + 4e  2H2O (l) E o = + 1,23 V

7
1) Hitungkan potensial standart sel elektrokimia yang mewakili reaksi korosi udara yang
jenuh CO2
2) Hitung potesaial sel elektrokimia yang mewakili reaksi korosi tersebut untuk kondisi gas
O2 di udara yang jenuh CO2 dan besi dalam keadaan standar.
c. Untuk reaksi
Fe (OH)2 (s) + 2e  Fe (s) + 2OH- E o = - 0,88 V
Dengan menggunakan informasi reaksi ini dan nilai-nilai potensial di atas maka hitunglah
nilai Ksp Fe (OH)2

15. Setiap tahun dibutuhkan ribuan ton kalium permanganat. Di industri secara komersial garam
kalium permanganat (KMnO4) diproduksi dengan cara mengelektrolisis larutan kalium
manganat (K2MnO4). Dalam proses ini air mengalami reduksi.
a. Tentukan bilangan osidasui Mn pada kalium permanganat
b. Tuliskan reaksi oksidasi Dan reaksi reduksi, serta reaksi total proses elektrolisis larutan
kalium manganat menjadi kalium permanganat!
c. Bagaimana pH larutan sesudah proses elektrolisis larutan kalium permanganat
d. Sebanyak 1000L larutan kalium manganat yang konsentrasinya 0,5 M dielektrolisi dengan
kuat arus 12 A selama 96 jam maka:
1) Berapa mol kalium permanganat KMnO4 yang dapat dihasilkan selama proses
elektrolisis tersebut?
2) Berapa konsentrasi K2MnO4 dan KMnO4 dan sesudah proses elektrolisi? (anggap
volume larutan tetap)
e. Suatu larutan yang mengandung 0,24 g AS2O3 dioksidasi dengan larutan KMnO4 yang
diasamkan (Mn7+ direduksi menjadi Mn2+ dan memerlukan 50 mL larutan KMnO4 0,02M
1) Tentukan bilangan oksidasi As di produk reaksi
2) Tuliskan reaksi redoksnya!

16. Pada temperatur tertentu, nitrosil bromida terurai menjadi sesuai reaksi berikut:
2NOBr(g) ↔ 2NO(g) + Br2 (g) ΔH = 16,1 kJ
Jika suatu wadah tertutup rapat pada awalnya terdapat NOBr dengan tekanan 0,500 atm, setelah
didiamkan dan mencapai kesetimbangan ternyata NOBr telah terurai sebanyak 18 %.
a. Tuliskan pernyataan tetapan kesetimbangan Kp
b. Berapa tekanan parsial gas NOBr, NO, Br2 setelah tercapai keadaan kesetimbangan?
c. Berapa nilai tetapan kesetimbangan Kp pada temperatur tersebut?
d. Berapa nilai tetapan kesetimbangan Kp pada temperatur tertentu?
e. Bagaimana pengaruh perubahan kondisi sistem tersebut:
1) ditambah gas Br
2) Gas NOBr dikeluarkan sebagian.
3) Temperatur diturunkan
4) Volume diperbesar

17. Pada suhu 25ºC asam ortofosfat lebih dikenal sebagai asam fosfat H3PO4 di dalam pelarut nilai
ka sebagai berikut:
8
H3PO4(g) ↔ H+ (aq) + H2PO4- (g) Ka1 = 7,5 x 10 -3
H2PO4 -(g) ↔ H+ (aq) + HPO4 2-(g) Ka2 = 6,2 x 10 -8
HPO4 -(g) ↔ H+ (aq) + PO4 3-(g) Ka3 = 3,6 x 10 -13
a. Dari data di atas, maka:
1) Tuliskan struktur dari H3PO4
2) Mengapa nilai Ka1 > Ka2 > Ka3
3) Berapa pH dari larutan H3PO4 yang konsentrasinya 0,1M?
b. Anda mempunyai larutan Na2HPO4 0,1 M
1) Bagaimana sifat ion HPO4 2- di dalam air?
2) Berapa pH larutan tersebut?
c. Bila larutan Na2HPO4 0,1 M, maka:
1) Dicampurkan dengan volume yang sama HCl 0,1M, berapakah pH larutan tersebut?
2) Dicampurkan dengan volume yang sama NaOH 0,1M, berapakah pHnya?
3) Apa pendapat saudara mengenai larutan-larutan yang diperoleh dari berbagai garam
fosfat tersebut?

18. Pemisahan kadmium (II) dan kobal (II) dalam larutan dapat dilakukkan dengan menjenuhkan
larutan dengan hidrogen sulfida dalam media asam klorida. Sebagai senyawa, kelarutan CdS
lebih kecil dibanding CoS, sehingga dalam keadaan tersebut bila dialirkan gas H2S dan CdS akan
mengendap terlebih dahulu, sedang Co 2+ dan Co 2+ tetap berada dalam larutan.
Bila tetapan dissosiasi :
H2S ↔ H+ + HS- ka1 = 5,7 x10-8
HS ↔ H+ + S2- ka2 = 1,3 x10-13
2+ 2-
CdS ↔ Cd + S ka3 = 7,9 x10-27
CoS ↔ Co2+ + S2- ka3 = 4,0 x10-21
Suatu larutan yang mengandung 0,035 mol/L CoCl2 dan 0,035 mol/L CdCl2 diasamkan dengan
hidrokloridan dan kemudian dijenuhkan dengan H2S (konsentrasi larutan jenuh H2S jenuh =
0,1mol/L)

a. Untuk pemisahan Cd2+ dan Co2+ maka:


1) Berapa konsentrasi molar asam HCl dalam larutan untuk pemisahkan total kadmium
yang diendapkan sebagai CdS dari ion Cd2+
2) Berapa nilai pH larutan ini!
3) Berapa konsentrasi kesetimbangan dari ion kadmidium dalam larutan sesudah
pengendapan sebagai CdS?
b. Berapa pH minimum larutan yang mengandung H2S jenuh supaya Co2+ dapat diendapkan
sebagai CoS?

19. Anilin (C6H5NH2) adalah suatu senyawa organik-nitrogen yang di dalam air memberi sifat basa.
Jika direaksikan dengan larutan HCl akan membentuk konjugasi asamnya, ion anilium, sesuai
reaksi :
C6H5NH2(aq) + HCl (aq) ↔ C6H5NH3+(aq) + Cl – (aq)

9
a. Tuliskan reaksi asam dan basa C6H5NH2 dalam air
b. Jika Kb untuk anilin, C6H5NH2 adalah 4,0 x 10 -10 berapakan nilai Ka untul ion anilinium
c. Berap pH dari larutan 0,08M anilium klorida
d. Berapa pH larutanmyang akan Anda peroleh jika ke dalam 100Ml larutan “c” ditambahkan
150 mL larutan anilin 0,10M

20. Klorobenzena, C6H5Cl, yang merupakan bahan baku untuk sistesis berbagai senyawa organo-
klor dapat dibuat melalui proses klorinasi benzena C6H6 dengan katalis FeCl3, mekanisme reaksi
katalitik klorinasi benzena melibatkan proses reaksi asam-basa Lewis, yang langkah reaksinya
adalah sebagai berikut:
Langkah 1 : Cl2 + FeCl3 ↔ FeCl5
Langkah 2 : C6H6 + FeCl5 ↔ C6H6 Cl+ + FeCl4-
Langkah 3 : C6H6 Cl+ ↔ C6H5 Cl + H+
Langkah 4 : H+ + FeCl4 -  HCl + FeCl3
a. Tuliskan reaksi katalitik klorinasi benzena membentuk klorobenzena !
b. Apa jenis reaksi tersebut?
c. Menurut konsep asam-basa, apa yang di maksud dengan asam Lewis dan basa Lewis?
d. 1) Tuliskan rumus Lewis FeCl4 -
2) Bagaimana hibridisasi dan bentuk geometri molekul FeCl4 -, gambarkan strukturnya!
e. Berdasarkan mekanisme reaksi diatas, langkah manakah yang merupakan asam-basa Lewis
f. Tunjukkkan asam dan basa Lewis pada setiap reaksi tersebut
g. Berapa banyaknya FeCl3 yang digunakan dalam reaksi tersebut!
h. Pada suhu reaksi yang sama, bagaimana pengaruh katalis terhadap tetapan kesetimbangan
(k) dalam suatu reaksi?

Garam FeCl3 larut dalam air dan di dalam air ion Fe3+ akan mengalami hidrolisis sesuai reaksi:
FeCl3(s) + 6 H2O (l)  Fe(H2O) 63+ (aq) + 3 Cl- (aq)
Fe(H2O) 63+ (aq) + H2O (l)  Fe(H2O)5 (OH)2+ (aq) + H+ Pka1 =2,0
Fe(H2O)5 (OH)2+ (aq) + H2O (l)  Fe(H2O)4 (OH)2+(aq) + H+ Pka1 =3,3
i. Anggaplah pada reaksi hidrolisis ini hanya nilai Pka1 yang berperan dalam menentukan pH.
Berapakan pH larutan FeCl3 0,1M ?
j. Jika Ksp Fe(OH)3 = 2,8 x 10 -39 apakah larutan 0,1M FeCl3 akan menghasilkan endapan
Fe(OH)3 atau tidak, buktikan jawaban Anda dengan perhitungan!

10

Anda mungkin juga menyukai