1 Kelainan Eritrosit
1. Macrocyte
2. Microcyte
1
Gambar 2.4 Mikrosit
Mikrosit ialah lebih kecil dari sel darah merah normal (diameter
sel <7 µm) dan mungkin atau tidak memiliki hemoglobin
(hipokromik) (Longo, 2010).
3. A
n
i
s
o
c
y
t
o
s
2
1. Hipochromic
2.
3
Hiperkrom adalah eritrosit yang tampak lebih merah/gelap dari
warna normal. Keadaan ini kurang mempunyai arti penting karena
dapat disebabkan oleh penebalan membran sel dan bukan karena
naiknya Hb (oversaturation) (Indriyani, 2013).
3.
1. Target Cell
4
Target Cell (Mexican Hat Cells) dibedakan dari anulosit oleh
pewarnaan yang lebih dalam dari zona pusat dan tepi perifer.
Mereka sangat umum pada kelainan hemoglobin, terjadi juga pada
2. S
t
o
m
a
t
o
c
y
t
5
Stomatositosis merupakan sel-sel merah ditandai dengan celah
melintang lebar atau stoma. Ini sering dilihat sebagai artefak dalam
apusan darah terdehidrasi. Sel-sel ini dapat dilihat pada anemia
hemolitik dan dalam kondisi di mana sel darah merah mengalami
overhidrasi atau dehidrasi (Longo, 2010).
3.
6
Eritrosit berbentuk sabit kadang-kadang terbentuk secara
spontan, tetapi sabit secara konsisten diinduksi oleh penarikan
oksigen dalam tes sel sabit. Ini memicu hemoglobinopati umum,
penyakit HbS (anemia sel sabit), yang menyerang orang kulit hitam
hampir secara eksklusif. Sickle Cell juga terjadi pada penyakit HbC
yang kurang umum (Longo, 2010).
5.
7
6.
Schizocyte (Fragmentocyte)
9
dan bentuk pear sangat umum dan tidak spesifik untuk
osteomyelosclerosis atau fibrosis (Longo, 2010).
1. Basophilic Stippling
2. Howell-Jolly Body
10
11
howell-jolly body dikaitkan dengan anemia hemolitik, anemia
pernisiosa, dan khususnya pascasplenektomi fisiologis pada atrofi
limpa (Kiswari, 2014).
4. Heinz Bodies
12
13
6. Nu
clei
-
1. Toxic Granulation
14
2.
15
3. Dohle
Bodies
16
4. Auer Rods
5. Lymphocyte Atypical
17
lebih biru, inti besar dengan sitoplasma berlebihan dengan bentuk
teratur. Limfosit atipik dapat ditemukan pada penyakit
mononucleosis infeksiosa, infeksi virus dan reaksi imunologis
(Ristandi dan Dalimoenthe, 2014).
Citoplasmic Vacuoles
2010).
18
Gambar 2.7 Vakuolisasi Sitoplasma
19
7. Smudge Cell
20
Hegglin Anomaly
21
Gambar 2.10 Anomali May-Hegglin
1. Hypersegmented
22
2. Gambar 2.12 Hipersegmentasi
Neutrophil Pyknotic
3. Pelger-
Huet
23
Kelainan Eritrosit
Gambar Kelainan Eritrosit
Kategori Kelainan Nama Kelainan
Kelainan Ukuran Mikrosit
24
Makrosit
Anisositosis
Kelainan Eritrosit
Gambar Kelainan Eritrosit
Kategori Kelainan Nama Kelainan
Kelainan Warna Hipokromik
25
Hiperkromik
Polikromik dan
Anisokromik
26
Kelainan Eritrosit
Gambar Kelainan Eritrosit
Kategori Kelainan Nama Kelainan
Kelainan Bentuk
Target Cell
Stomatosit
27
Drepanosit (Sicle Cell)
Kelainan Eritrosit
Gambar Kelainan Eritrosit
Kategori Kelainan Nama Kelainan
Kelainan Bentuk
Sferosit
Skizosit (Fragmentosit)
28
Eliptosit (Ovalosit)
Poikilosit (Teardrop
Cell)
Kelainan Eritrosit
Gambar Kelainan Eritrosit
Kategori Kelainan Nama Kelainan
Kelainan Benda Basofil stippling
Intraseluler
29
Howell-Jolly Body
Pappenheimer
Bodies
30
Kelainan Eritrosit
Gambar Kelainan Eritrosit
Kategori Kelainan Nama Kelainan
Kelainan Benda
Intraseluler
Heinz Body
Cabor Ring
31
Nuclei-Red Cell
Kelainan Leukosit
Gambar Kelainan Eritrosit
Kategori Kelainan Nama Kelainan
Kelainan Sitoplasma
Granulasi Toksik
Polimorfonuklear
Agranulasi
32
Dohle Bodies
Kelainan Eritrosit
Gambar Kelainan Eritrosit
Kategori Kelainan Nama Kelainan
Kelainan Sitoplasma
Batang Auer
Limfosit Atikal
33
Vakuolisasi
Sitoplasma
Kelainan Eritrosit
Gambar Kelainan Eritrosit
Kategori Kelainan Nama Kelainan
Kelainan Sitoplasma
Smudge Cell
Steinbrinck-Chediak-
Higashi Anomaly
34
May-Hegglin Anomaly
Alder-Reily Anomaly
Kelainan Eritrosit
Gambar Kelainan Eritrosit
Kategori Kelainan Nama Kelainan
Kelainan Inti Sel Hipersegmentasi
35
Neutrofil Piknotik
Pelger-Huet
Anomaly
36
37