NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
DARI
17
I.
Lembar Pengesahan :
Nama
Jabatan
Tanggal
Tanda Tangan
Disusun oleh
Sukma Adinata
A.M. Produksi
07/01/15
Diperiksa oleh
Frederiko S. C.
Mgr. Produksi
11/01/15
Disetujui oleh
Afiyoso
General Manager
Tgl. Revisi
Direktur
General Manager
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
DARI
17
1. Tujuan
Instruksi kerja ini digunakan untuk mengatur tata cara pemasangan
scaffolding pipa oleh
tenaga pelaksana di PT Dok Pantai Lamongan.
2. Tanggung Jawab
Instruksi kerja ini dijalankan dan menjadi tanggung jawab Group Leader (GL) Scaffol
ding di
Departemen Produksi PT. Dok Pantai Lamongan.
3. Instruksi
Scaffolding (perancah) adalah suatu struktur sementara yang berfungsi
untuk menyangga
manusia dan material guna penyelesaian pekerjaan dengan ketinggian.
Scaffolding dapat
digunakan untuk mendukung berbagai macam pekerjaan: konstruksi,
pemeliharaan rutin,
dan renovasi. Scaffolding menawarkan kondisi kerja yang lebih aman dan
nyaman
dibandingkan bekerja menggantung dengan tali atau bekerja diatas tangga.
Scaffolding
harus dibuat sedemikian rupa agar pekerjaan di ketinggian dapat dilakukan
seaman dan
senyaman mungkin yang tidak bisa dikerjakan dengan cara lain.
Scaffolding mempunyai jenis, bentuk, dan ukuran yang berbeda‐beda menurut fungsi at
au
area tempat scaffolding akan digunakan. Biasanya scaffolding berbentuk
suatu sistem
modular dari pipa atau pipa, meskipun juga dapat menggunakan bahan‐bahan lain. Stan
dar
ini hanya akan membahas tentang pemasangan scaffolding pipa karena
penggunaannya
secara umum di PT Dok Pantai Lamongan.
Pemasangan scaffolding pipa dengan material yang tepat dan dipelihara
dengan benar,
ukuran yang cukup, serta instalasi yang sesuai standar dapat mendukung
efisiensi
pelaksanaan pekerjaan serta menjamin keselamatan pekerja. Pemasangan scaffolding pi
pa
yang tidak sesuai standar sama dengan mengundang bahaya karena dapat mengakibatkan
timbulnya kecelakaan kerja yang fatal dan kematian.
3.1. Bagian Utama Scaffolding Pipa
3.1.1. Base plate adalah plat logam yang digunakan untuk mendistribusikan
beban
dari standard. Adjustable base plate adalah base plate yang dilengkapi dengan
screw jack untuk mengatur jarak antara ujung bawah standard dengan lantai.
3.1.2. Standard/ raker adalah pipa utama yang dipasang vertikal untuk
mentransmisikan berat dari beban yang diterima platform ke dasar scaffolding.
3.1.3. Transom/ putlog/ bearer adalah pipa horisontal yang dipasang
melintang
diantara standard, ledger, atau support lain dan digunakan untuk menyangga
platform. Transom juga berfungsi untuk menghubungkan standard luar dan
standar dalam.
3.1.4. Ledger adalah pipa horisontal yang dipasang memanjang diantara
standard
dalam atau standar luar, dan digunakan untuk menyangga transom.
3.1.5.
Stairway/ ladder adalah alat portabel yang terdiri atas dua batang tangga dan
dihubungkan oleh anak‐anak tangga serta digunakan untuk naik atau turun
scaffolding.
INSTRUKSI KERJA
PEMASANGAN SCAFFOLDING PIPA
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
DARI
17
Standard
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
DARI
17
Gambar 2: Coupler
3.1.12.
Screw jack/ jack base adalah fitting base plate yang dipasang di dasar standard
dan digunakan untuk menjaga agar standar tetap tegak lurus. Jack base
ini
digunakan pada scaffolding yang dipasang diatas lantai miring atau tidak rata.
INSTRUKSI KERJA
PEMASANGAN SCAFFOLDING PIPA
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
DARI
17
3.1.13. Caster/ wheel adalah fitting base plate yang dipasang di dasar
standard dan
digunakan pada scaffolding yang dapat digeser. Fitting berupa roda yang
memiliki atau tidak memiliki rem untuk menjaga agar scaffolding hanya
bisa
bergerak pada saat dibutuhkan dan tidak bisa bergerak saat ada aktifitas
pekerja diatasnya.
3.1.14.
Sole plate dapat berupa balok kayu, lantai beton, atau logam yang digunakan
untuk mendistribusikan beban dari standard ke tanah.
3.2. Standar Umum dan Beban Kerja
3.2.1. Prinsip perancangan
Perancangan scaffolding harus mempertimbangkan prinsip‐prinsip berikut:
Kekuatan, stabilitas, dan rigiditas struktur penopang;
Handling material scaffolding secara normal;
Keselamatan personil pada saat pemasangan, modifikasi, dan
pembongkaran scaffolding;
Keselamatan personil pengguna scaffolding;
Keselamatan personil di sekitar scaffolding.
3.2.2. Kombinasi beban kerja
Scaffolding yang dirakit harus memperhatikan tujuan pemasangan dan total
beban yang diterima oleh scaffolding. Hal ini diperlukan karena mempengaruhi
INSTRUKSI KERJA
PEMASANGAN SCAFFOLDING PIPA
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
DARI
17
bentuk dan ukuran scaffolding itu sendiri. Beban scaffolding terdiri atas beban
mati, beban lingkungan, dan beban hidup.
3.2.2.1. Beban mati (dead load)
Beban mati scaffolding meliputi berat dari pipa‐pipa scaffolding
beserta aksesoris yang menempel diatasnya. Platform, coupler,
toeboard, guardrail, caster, screw jack, dan ladder menjadi bagian
dari perhitungan beban mati.
3.2.2.2. Beban lingkungan (environment load)
Beban akibat pengaruh lingkungan terdiri atas beberapa beban
sebagai berikut:
Beban angin yang tertahan oleh guardrail, toeboard, tumpukan
material diatas platform, tali temali platform, dan sebagainya
Beban salju
Beban hujan
Beban karena gempa bumi
3.2.2.3. Beban hidup (live load)
Beban hidup terdiri atas:
o Berat personil
o Berat material
o Berat perkakas dan alat kerja
o Beban akibat benturan
Beban hidup pada platform dapat dikategorikan dalam kondisi
kerja berikut:
o Light duty: beban 2.2 kN pada tiap platform termasuk beban
terpusat tunggal sebesar 1 kN;
o Medium duty: beban 4.4 kN pada tiap platform termasuk beban
terpusat tunggal sebesar 1.5 kN;
o Heavy duty: beban 6.6 kN pada tiap platform termasuk beban
terpusat tunggal sebesar 2 kN;
o Special duty; beban yang terberat tapi tidak lebih dari heavy‐
duty.
Catatan: Untuk keperluan perancangan, beban terpusat tunggal
harus diasumsikan pada titik terlemah pada platform.
3.2.2.4. Asumsi berat beban
Asumsi berat beban kerja dapat dilihat pada tabel berikut:
Jenis Beban Kerja
Jumlah beban
Jumlah pekerja
± 225 kg
3 orang
± 450 kg
6 orang
± 675 kg
9 orang
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
DARI
17
Parameter
BS 1139 ‐ 1990
AS 1576.3 ‐ 1991
Pipa besi
Diameter luar
48,33 ± 0,5 mm
48,33 ± 0,5 mm
Ketebalan
4,0 ± 0,5 mm
4,0 ± 0,5 mm
Pipa galvanis
Diameter luar
48,33 ± 0,5 mm
48,33 ± 0,5 mm
Ketebalan
4 ± 10% mm
3,2 ± 0,48 mm
:
:
:
:
:
:
:
:
:
± 80 kg
maksimal 2 meter
maksimal 2 meter
min. ± 1,8 meter; maks. 45 meter
(light, medium, dan heavy duty)
35° ÷ 55°
4:1 (75°) dan tidak lebih dari 6:1
300 ± 2 mm
225 mm x 35 mm
150 mm x 150 mm x 6 mm
INSTRUKSI KERJA
PEMASANGAN SCAFFOLDING PIPA
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
DARI
17
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
DARI
17
Coupling dan fitting lain harus dibuat khusus untuk pipa yang akan
digunakan serta harus memiliki kualitas yang bagus.
Fittings harus dipelihara dengan penuh kehati‐hatian dan dipertahankan
dalam keadaan baik. Mereka tidak boleh dibiarkan tergeletak di sekitar tapi
disimpan dalam ruang atau kotak khusus dan terus diminyaki dengan baik
agar terhindar dari karat.
Perhatian khusus harus diberikan kepada perawatan ulir baut dan mur;
bagian yang rusak harus dibuang atau diganti. Amati jika terdapat retak atau
cacat lain dan lakukan penggantian bagian‐bagian yang rusak.
No
Komponen
Standard
Jarak memanjang
Jarak melintang
Ledger
Jarak horisontal
(antar standard)
Jarak vertikal (antar
dek)
Light
Duty
Medium
Duty
2.4 m (maks)
1.5 m (maks)
Heavy
Duty
1.8 m
1.27 m
1.45 m
2.1 m (maks); 1.8 m (min)
Putlog
Jarak maksimal
1.45 m
Tie
Jarak horisontal
Jarak vertikal
4.8 m
4.2 m
Plank
Plank kayu
Plank logam
2.4 m
2.4 m
2.0 m
2.4 m
1.27 m
Catatan
Semua material pipa adalah baja untuk
scaffolding pipa baja atau aluminium untuk
scaffoding aluminium.
Pipa baja dan aluminium tidak boleh
digunakan dalam satu scaffolding kecuali
untuk rancangan khusus.
Putlog disambung terhadap ledger pada
tiap pasang standard.
Guardrail dan midrail dipasang pada sisi
dalam standard.
Jarak tersebut disamping adalah jarak dari
center ke center dari tiap komponen.
Paling tidak ada satu tie harus dipasang
sedekat mungkin dengan platform
tertinggi.
Jarak maksimal antar tie vertikal dapat
berubah hingga 8.4 m jika dipasang dogleg
bracing.
Jarak maksimal antar tie horisontal dapat
berubah hingga 9.6 m jika dipasang plan
bracing.
1.2 m
1.8 m
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
10
DARI
17
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
11
DARI
17
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
12
DARI
17
o Dogleg bracing
Jika jarak vertikal tie tidak bisa dipenuhi maka plan bracing harus
dipasang. Jarak antar tie dengan adanya pemasangan bracing ini
maksimal 8.4 m.
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
13
DARI
17
Platform decking
Lebar dek platform tidak kurang dari 675 mm, dengan tambahan
lebar minimal 450 mm agar walkway bebas hambatan (Gambar 9).
Jarak antara sisi luar platform dengan proyeksi vertikal sisi dalam
guardrail tidak lebih dari 200 mm.
Plank harus diikat sedemikain rupa untuk mencegah pergeseran.
Ujung plank tak tertumpu minimal 80 mm dan maksimal 220 mm.
Platform harus dipasang sedekat mungkin dengan sisi kerja
struktur.
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
14
DARI
17
Penyebab kecelakaan
Kecelakaan kerja karena scaffolding seringkali melibatkan pekerja yang jatuh,
prosedur operasional yang tidak tepat, kondisi lingkungan, dan material yang
terjatuh. Penyebab kecelakaan dapat bermula dari:
Kegagalan pada titik‐titik sambungan
Konstruksi yang salah
INSTRUKSI KERJA
PEMASANGAN SCAFFOLDING PIPA
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
15
DARI
17
3.4.2.
Personil terdampak
Personil yang berpotensi terdampak pada kecelakaan penggunaan scaffolding
bisa berasal dari tim bongkar pasang scaffolding, pelaksana yang bekerja
diatas scaffolding, serta orang‐orang yang berada di sekitar scaffolding.
Tim
scaffolding senantiasa bekerja dengan resiko yang tinggi mengingat mereka
bekerja sebelum tangga, guardrail, platform, dan plank terpasang.
3.4.3.
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
16
DARI
17
NOMOR
SMK/WI‐SS‐01
TANGGAL
07 Januari 2015
REVISI
HALAMAN :
17
DARI
17