a. Pengertian
1) Persiapan alat
Tentukan prosedur yang akan digunakan, semua tombol dalam posisi nol.
Pad dibasahi terlebih dahulu, untuk pad yang menggunakan gel diletakan
pada permukaan pad yang akan di kontakan dengan kulit pasien. Pemeriksaan
alat yang akan di gunakan. Pesiapan semua materi yang akan digunakan.
Pemanasan alat yakinkan tombol intensitaas “off”.
2) Persiapan pasien
Posisi pasien senyaman dan serileks mungkin. Periksa area yang akan di
terapi dalam hal ini: kulit harus bersih dan bebas dari lemak, lotion. Periksa
sensasi kulit. Lepaskan semua metal diarea terapi. Sebelum memulai
intervensi, terapist memberi penjelasan mengenai cara kerja dan efek yang
dapat ditimbulkan dari TENS.
3) Intervensi
Pad diletakan pada daerah nyeri, dengan durasi 15 menit dan fekuensi 6
kali.
Bentuk Arus
1. Burst TENS
• Spesifikasi Sinyal :
– Symmetric Rectangular Alternate Current,
– Biphasic pulsed,
– Interrupted modulation,
• Waktu Durasi : 200μS atau ( Simetris 2,5 KHz )
• Frekwensi : 1 – 10 Hz
2. Conventional TENS
Spesifikasi Sinyal :
– Symmetric Rectangular Alternate Current,
– Biphasic pulsed,
– Interrupted modulation,
• Waktu Durasi : 200μS atau ( Simetris 2,5 KHz )
• Frekwensi : 80 – 100 Hz
Sasaran arus adalah mengaktivasi saraf diameter besar.
Serabut yang akan teraktivasi adalah A beta, mekanoreseptor.
Sensasi yang ditimbulkan adalah Paraestesia yang kuat dengan sedikitkontraksi.
Karakter fisika yang dimiliki adalah frekwensi tinggi dengan intensitas rendah pola
kontinyu Conventional TENS
3. Intens TENS
Spesifikasi Sinyal :
• Symmetric Rectangular Alternate Current,
• Biphasic pulsed,
• Interrupted modulation,
• Frekwensi : 200Hz
• Interval/Durasi : 0,5 – 2 detik
Cara Penggunaan
• Persipan pasien (kulit harus bersih dan bebas dari lemak, lotion, krimdll),
• Periksa senses ikulit,
• Lepaskan semua metal di area terapi,
• Taruh kedua pad pada daerah yang sakit dan beri jarrak sekitar 2,5cm
• Jangan menstimulasi pada area dekat/langsung di atas fraktur yg baru /non-union,
diatas jaringan parut baru, kulit baru dan orang yang tidak merasakan sensasi.
• Alat ini akan menimbulkan rasa kesemutan, hal tersebut dapat diatur memalui
pengontrol kekuatan impuls listrik.
• Mulai dari kekuatan kecil, dan kemudian disesuaikan dengan kenyamanan pasien.
Indikasi&Kontraindikasi
Indikasi
Kontra indikasi
• Wanita hamil
• Penderita dengan alat pacu jantung dan pin
• epilepsi, gangguan kejang dan jantung.
• Pasien dengan reaksi hiper sensitivitas
• Luka bakar, luka terbuka dan kelainan kulit seperti eskim
• Menderita masalah sirkulasi / vaskuler
• Gangguan sensoris
• Pasien dg plate post operasi fraktur