Anda di halaman 1dari 4

Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)

a. Pengertian

Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) merupakan suatu


cara penggunaan energi listrik yang digunakan untuk merangsang sistem saraf
dan peripheral motor yang berhubungan dengan perasaan melalui permukaan
kulit dengan penggunaan energi listrik dan terbukti efektif untuk merangsang
berbagai tipe nyeri. TENS mampu mengaktivasi baik syaraf berdiameter besar
maupun kecil yang akan menyampaikan berbagai informasi sensoris ke saraf
pusat. Efektifitas TENS dapat diterangkan lewat teori gerbang kontrol.

TENS memiliki tiga bentuk pulsa, antara lain adalah:

1) Monophasic memiliki bentuk gelombang rectangular, trianguler dan


gelombang separuh sinus searah.

2) Biphasic memiliki bentuk gelombang simetris.

3) Polyphasic ada rangkaian gelombang sinus dan bentuk interfensi atau


campuran.

Pulsa monophasic selalu mengakibatkan pengumpulan muatan listrik


pulsa dalam jaringan sehingga akan terjadi reaksi elektrokimia dalam
jaringan yang ditandai dengan rasa panas dan nyeri apabila penggunaan
intensitas dan durasi terlalu tinggi.

c. Prosedur Penerapan TENS

1) Persiapan alat
Tentukan prosedur yang akan digunakan, semua tombol dalam posisi nol.
Pad dibasahi terlebih dahulu, untuk pad yang menggunakan gel diletakan
pada permukaan pad yang akan di kontakan dengan kulit pasien. Pemeriksaan
alat yang akan di gunakan. Pesiapan semua materi yang akan digunakan.
Pemanasan alat yakinkan tombol intensitaas “off”.

2) Persiapan pasien

Posisi pasien senyaman dan serileks mungkin. Periksa area yang akan di
terapi dalam hal ini: kulit harus bersih dan bebas dari lemak, lotion. Periksa
sensasi kulit. Lepaskan semua metal diarea terapi. Sebelum memulai
intervensi, terapist memberi penjelasan mengenai cara kerja dan efek yang
dapat ditimbulkan dari TENS.

3) Intervensi

Pad diletakan pada daerah nyeri, dengan durasi 15 menit dan fekuensi 6
kali.

Bentuk Arus

1. Burst TENS
• Spesifikasi Sinyal :
– Symmetric Rectangular Alternate Current,
– Biphasic pulsed,
– Interrupted modulation,
• Waktu Durasi : 200μS atau ( Simetris 2,5 KHz )
• Frekwensi : 1 – 10 Hz

Burst TENS jika conventional TENS tidak efektif


misalya pada daerah di jaringan yang dalam seperti myofacial pain dan kasus kasus
nyeri kronis

2. Conventional TENS
Spesifikasi Sinyal :
– Symmetric Rectangular Alternate Current,
– Biphasic pulsed,
– Interrupted modulation,
• Waktu Durasi : 200μS atau ( Simetris 2,5 KHz )
• Frekwensi : 80 – 100 Hz
Sasaran arus adalah mengaktivasi saraf diameter besar.
Serabut yang akan teraktivasi adalah A beta, mekanoreseptor.
Sensasi yang ditimbulkan adalah Paraestesia yang kuat dengan sedikitkontraksi.
Karakter fisika yang dimiliki adalah frekwensi tinggi dengan intensitas rendah pola
kontinyu Conventional TENS

3. Intens TENS
Spesifikasi Sinyal :
• Symmetric Rectangular Alternate Current,
• Biphasic pulsed,
• Interrupted modulation,
• Frekwensi : 200Hz
• Interval/Durasi : 0,5 – 2 detik

4. AL-TENS ( Acupuncture Like TENS )


Spesifikasi Sinyal :
• Symmetric Rectangular Alternate Current,
• Biphasic pulsed,
• Interrupted modulation,
• Waktu Durasi : 200μS atau ( Simetris 2,5 KHz )
• Frekwensi : 1 – 10 Hz

Cara Penggunaan

• Persipan pasien (kulit harus bersih dan bebas dari lemak, lotion, krimdll),
• Periksa senses ikulit,
• Lepaskan semua metal di area terapi,
• Taruh kedua pad pada daerah yang sakit dan beri jarrak sekitar 2,5cm
• Jangan menstimulasi pada area dekat/langsung di atas fraktur yg baru /non-union,
diatas jaringan parut baru, kulit baru dan orang yang tidak merasakan sensasi.
• Alat ini akan menimbulkan rasa kesemutan, hal tersebut dapat diatur memalui
pengontrol kekuatan impuls listrik.
• Mulai dari kekuatan kecil, dan kemudian disesuaikan dengan kenyamanan pasien.

Indikasi&Kontraindikasi

Indikasi

Digunakan untuk mengatasi nyeri akut maupun kronis, meliputi :


• Nyeri akibat trauma, musculoskeletal, sindroma kompresi neurovaskuler, neuralgia,
causalgia
• Nyeri punggung.
Nyeri punggung dapat disebabkan oleh sprain atau strain, degenerasi discus, sciatica
dan scoliosis.
• Nyeri sendi.
Beberapa contoh keadaan sendi yang dapat diterapi adalah : Arthritis, Tendinitis,
Bursitis
• Nyeri pelvis.
Terapi listrik direkomendasikan untuk sistitis interstitial, prostatitis dan nyeri
menstruasi/ Dismenorea
• Nyeri dada.
Kondisi seperti costo chondritis

Kontra indikasi

• Wanita hamil
• Penderita dengan alat pacu jantung dan pin
• epilepsi, gangguan kejang dan jantung.
• Pasien dengan reaksi hiper sensitivitas
• Luka bakar, luka terbuka dan kelainan kulit seperti eskim
• Menderita masalah sirkulasi / vaskuler
• Gangguan sensoris
• Pasien dg plate post operasi fraktur

Anda mungkin juga menyukai