Anda di halaman 1dari 17

TENS

(Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)

1. T. ADRIAN ZULMI (P27838118045)


2. GESIT ALAN WIBOWO (P27838118050)
3. AKMAD AZIZUN K (P27838118054)
4. NURDONO (P27838118057)
5. EDY MULYONO (P27838118058)
TENS
(Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)

TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) adalah alat untuk memberi


stimulus kepada aliran darah dan otot syaraf manusia
Sejarah Alat
 Sejarah munculnya TENS berawal dari laporan Scribonius Largus tentang
stimulasi listrik untuk mengontrol nyeri yang digunakan di Yunani kuno, 63 M.
Hal ini dilaporkan oleh Scribonius Largus yang sakit dan merasa lega
setelah berdiri pada ikan listrik di tepi pantai. Pada 16 sampai abad ke-18
berbagai perangkat elektrostatik digunakan untuk sakit kepala dan nyeri.
Benjamin Franklin adalah pendukung metode ini untuk menghilangkan
rasa sakit. Pada abad kesembilan belas perangkat yang disebut electreat,
bersama dengan perangkat lain yang banyak digunakan untuk
mengendalikan nyeri dan penyembuhan kanker. Electreat digunakan
hanya sampai pada ke abad kedua puluh karena tidak portabel dan
memiliki kontrol terbatas dari stimulus tersebut. Pengembangan dari semua
stimulasi listrik tersebut memberi ide dibentuknya TENS yang akhirnya
dipakai dan telah dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1974.
Prinsip Kerja Alat
 Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) adalah penggunaan
arus listrik yang dihasilkan oleh perangkat untuk merangsang saraf untuk
mengurangi rasa sakit. Unit ini biasanya dilengkapi dengan elektroda untuk
menyalurkan arus listrik yang akan merangsang saraf pada daerah yang
mengalami nyeriAnother theory is that the electrical stimulation of the
nerve may help the body to produce natural painkillers called endorphins,
which may block the perception of pain.. Rasa geli sangat terasa dibawah
kulit dan otot yang diaplikasikan elektroda tersebut. Sinyal dari TENS ini
berfungsi untuk mengganggu sinyal nyeri yang mempengaruhi saraf-saraf
dan memutus sinyal nyeri tersebut sehingga pasien merasakan nyerinya
berkurang. Namun teori lain mengatakan bahwa stimulasi listrik saraf dapat
membantu tubuh untuk memproduksi obat penghilang rasa sakit alami
yang disebut endorfin, yang dapat menghalangi persepsi nyeri.
Lanjutan…
 TENS memberikan arus listrik dengan amplitudo sampai dengan 50mA
dengan frekuensi 10-250Hz, banyak digunakan untuk terapi pengurangan
rasa sakit. Banyak teori yang mendukung prinsip kerja TENS, satu
diantaranya adalah teori pain gates yang diajukan oleh Melzack dan
Walls. Menurut teori ini TENS diperkirakan mengaktifkan secara khusus
perifer A beta pada daerah tanduk dorsal sehingga memodulasi serabut A
delta dan C yang menghantarkan rasa nyeri. Hipotesis lain menjelaskan
efek TENS dalam mengurangi nyeri melalui system neurotransmitter lain
yaitu perubahan system serotonin dan substansia P.
 Dengan menggunakan metode TENS, transkutan (yaitu melalui kulit) Listrik
Stimulasi saraf, fungsi saraf penting dapat diaktifkan secara efektif.
Frekuensi impuls, yang sebanding dengan bioelectricity alami, merangsang
menghilangkan rasa sakit. Dengan cara ini, transmisi nyeri oleh serabut
saraf terhambat dan aliran listrik menghilangkan rasa sakit, seperti zat
endorphin, yang dipicu. Selanjutnya, aliran darah melalui zona tubuh
ditingkatkan.
Cara Menempatan Elektroda
 • Di sekitar lokasi nyeri : Cara ini paling mudah dan paling sering
digunakan, sebab metode ini dapat langsung diterapkan pada daerah
nyeri tanpa memperhatikan karakter dan letak yang paling optimal dalam
hubungannya dengan jaringan penyebab nyeri.
 • Dermatome : Penempatan pada area dermatome yang terlibat,
penempatan pada lokasi spesifik dalam area dermatome, penempatan
pada dua tempat yaitu di anterior dan di posterior dari suatu area
dermatome tertentu.
FUNGSI ALAT
 TENS digunakan untuk meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh
berbagai kondisi kronis, termasuk:
leher dan nyeri punggung bawah
sakit kepala / migrain
radang sendi
 Perangkat ini juga efektif terhadap nyeri jangka pendek, seperti:
persalinan
nyeri pasca bedah
patah tulang
otot dan nyeri sendi
olahraga cedera
kram menstruasi
Penggunaan Tens

 pengobatan cedera otot


 dan untuk mengembalikan otot yang
 mengalami kelumpuhan TENS yang
 telah dibuat sebelumnya menggunakan
 tambahan rangkaian yang banyak untuk
 membuat bentuk pulsa, lama pulsa dan
 frekuensi sehingga ukuran fisiknya
 besar, dan juga untuk setting frekuensi,
 amplitudo serta lebar pulsa kurang lebih
 menggunakan kelipatan 20 untuk
 masing-masing parameter setting
Blok Diagram
Cara Kerja Blok Diagram

 Tegangan supply 5V masuk ke rangkaian boost converter,mikrokontroller


dan pulsa generator.Rangkaian mikrokontroller enggunakan Atmega8
yang digunakan untuk mengontrol delay pada rangkaian pulsa generator
dan pengatur frekuensi untuk menaikkan tegangan pada boost
converter.Kemudian output dari boost converter, mikrokontroller (delay),
dan pulsa generator masuk ke MOC. Yang kemudian MOC ini akan
mengeluarkan output tegangan ke elektroda sehingga sampai ke pasien
untuk proses terapi
Diagram alir
Diagram Rangkaian Tens
Penggunaan alat
 Pastikan bahwa alat telah terhubung dengan listrik dan elektroda telah terpasang
pada alat.
 Tekan saklar ON/OFF (I/O) dan tunggu beberapa detik, kemudian pada layar akan
muncul Menu Awal sbb:
 Protocol
 Manual Operation
 Programing
 Preferences
 Pasang Elektroda Rubber ke tubuh pasien.
 Tekan Tanda Panah ke atas () atau ke bawah () untuk memilih menu pada layar.
 Tekan Tombol Enter (  ) untuk masuk ke menu berikutnya.
 Untuk kembali ke menu sebelumnya tekan terus tanda ke atas () sampai ke tanda
(<<) lalu tekan enter.
Lanjutan…..
 Untuk pemilihan terapi bisa digunakan menu protocols, di dalam menu protocols ada
beberapa grup yang bisa kita pilih sesuai dengan keperluan terapi pasien.
 Setelah memilih salah satu grup, naikkan intensitas arus sesuai dengan channel yang
digunakan dengan menekan tombol (+) bila arus yang diberikan terasa berlebih tekan
tombol (-) untuk mengurangi arus.
 Untuk operasi normal buzzer akan berbunyi setelah waktu terapi habis, bila user ingin
menghentikan terapi secara tiba-tiba tekan tombol stop maka terapi akan berhenti dan
timer kembali ke angka nol.
 Untuk menu manual operation kita bisa menentukan parameter terapi sendiri .
 Untuk Menu Programing kita bisa membuat protokol sendiri dengan menentukan
parameter sendiri lalu di save dengan menekan tombol store, lalu isi nama protokol, untuk
memakai protokol yang sudah kita set pilih menu Protocols lalu masuk ke menu personal
dan pilih protokol yang sudah di set.
 Menu Preferences digunakan untuk mengeset bahasa , contrast LCD, dan remote control.
Pemeliharaan alat
PEMELIHARAAN LAYAR MONITOR.
 Matikan alat.
 Lepaskan kabel power dari listrik.
 Bersihkan layar monitor dengan kain lembab, sebaiknya gunakan air hangat atau cairan
pembersih yang tidak mengandung alkohol.
PEMELIHARAAN ELEKTRODA RUBBER DAN GABUS
 Lepaskan elektroda rubber dari alat.
 Elektroda rubber harus dibersihkan dengan air hangat. Untuk menghindari bakteri gunakan
alkohol dengan konsentrasi 70%. Selama proses ini ada noda-noda hitam pada elektroda
rubber tetapi tidak berpengaruh pada penggunaannya.
 Setelah digunakan gabus harus dicuci dengan air panas dan pembersih, kemudian dibilas
dengan air bersih dan dikeringkan.
 Sebaiknya gabus yang warnanya sudah kehitam-hitaman atau yang rusak segera diganti.
 Setelah elektroda rubber tidak digunakan lagi, lepaskan dari gabus karena dapat
mempengaruhi fungsi elektroda.
 Setelah alat selesai digunakan, selalu cek kondisi kabel pasien dan ganti bila ada kerusakan
Troubleshooting

 Layar/LCD tidak nyala


 Cek LCD,kelistrikan dan panel2
 Unit tidak nyala
 Cek power supply
 Intensitas tidak keluar
 Cek Board control,cek kabel ke pasien
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai