Anda di halaman 1dari 9

SAMBUNGAN KELING

Penggunaan dan penempatan

Sambungan keling seperti halnya sambungan las dapat dipakai untuk:

1. sebagai sambungan kekuatan dalam konstruksi baja dan konstruksi logam

ringan (konstruksi bertingkat, konstruksi jembatan dan konstruksi pesawat

pengangkat) pada setipa konstruksi mesin pada umumnya

2. sebagai sambungan kekuatan kedap dalam konstruksi ketel (ketel, tangki dan

pipa dengan tekanan tinggi): tetapi sekarang ketel umunya dilas

3. sebagai sambungan kedap untuk tangki, cerobong asap plat, pipa penurunan

dan pipa pelarian tidak memiliki tekanan.

4. sebagai sambungan paku untuk kulit plat (konstruksi kendaraan dan

konstruksi pesawat udara)

Gbr. 1/1. Pemasangan suatu sambungan keling.


Pemasangan (gambar 1/1) : pada pengelingan maka bagian-bagian yang akan

disambungkan, oleh keling yang ditembuskan kemudian dipukul dengan pembentuk dop

(pembuat kepala) menjadi saling menekan erat. Dalam hal khusus, adalah keling dengan

pemukulan panas sehingga batang keling karena pengerutan oleh pendinginan menjadi

tegang sampai hampir mencapai batas leburnya. Pada pengelingan panas, maka batang

keling dipanaskan sampai pijar merah terang. Keling baja kecil (kira-kira sampai

diameter 10 mm), dan juga keling brass, tembaga dan logam ringan dipukul dalam

keadaan dingin. Lobang pada plat harus dibor dan ditembus (lobang yang ditusuk harus

plat yang tipis). Pengelingan dapat dengan palu tangan, palu udara tekan atau dengan

mesin pengeling.

Macam-macam Paku Keling

Paku keling dibedakan sesuai dengan bentuknya, terdiri dari beberapa macam

bentuk antara lain keling setengah bulatan menurut DIN 124 dan 660 dan keling

terbenam menurut DIN 302 dan 661 serta keling cembung menurut DIN 622 seperti

yang ditunjukkan gambar 1/3 dibawah. Sampai diameter batang batang keling d’ = 10

mm adalah dipukul dingin selebihnya dipukul panas dalam keadaan merah pijar. Kalau

bagian konstruksi hanya dapat dicapai pada satu sisi saja, maka dapat dipasangkan

dengan paku keling tarik tembu, keling patah, atau keling buta. Kepala pengunci dri

keling logam ringan dapat lebih kecil dari keling baja, karena dia dipukul dingin

seluruhnya dengan cepat (tidak ada tegangan tarik karena penyusutan). Seperti

ditunjukkkan oleh penyelidikan di Inggris (Pleines), sepanjang kemiungkinanya, juga

dipakai material alumunium berkekuatan tinggi, selama selama pengunci yang besar
dengan material alumunium diperbolehkan untuk tidak dipukul (dimeter dari kepala

pengunci setengag bulatan yang dikecilkan diankurkan sampai dibawah 1,25 . d’ ).

Bentuk kepala pengunci yang disukai seperti yang terlihat pada gambar dibawah.

Macam-macam sambungan

Bentuk sambungan paku keling dibedakan berdasarkan kegunaan dari mesin,

sehingga sambungan ini diklasifikasikan berdasarkan kekuatan dan kekuatan kedap

seperti yang ditunjukkan pada gambar 1/2.

Bahan paku keling

Bahan yang digunakan untuk pengelingan mesin seperti ditunjukkan pada tabel

dibawah dengan tegangan yang diijinkan untuk beban statis dan beban dinamis.

tabel. Bahan paku keling dan tegangan paku keling yang diijinkan
gambar 1/2 . macam macam sambungan paku keling.
Analisis Kekuatan Paku Keling

Pada sambungan paku keling yang dipanaskan mengakibatkan pengerutan

panjang yang menimbulkan gaya tekan. Sebagai gaya gesek yang terjadi antara pelat

setelah pendinginan diameter paku keling yang dihasilkan berkurang, sehingga terjadi

kelonggaran antara paku keling dengan lobang yang menyebabkan tegangan pada

sambungan.

Bila beban luar bekerja pada sambungan paku keling seperti yang ditunjukkan pada

gambar 4.4c sehingga gaya Q yang diperlukan sebagai gaya gesek yang dapat terjadi

pada sambungan tersebut adalah :

Qf ≥ F atau Q ≥ F / f dimana f = koefisien gesek.

Kelingan Konstruksi Logam Ringan

Dalam konstruksi logam ringan, maka pengelingan disamping pengelasan dalam

banyak hal berarti besar dalam praktek, sebagai contoh konstruksi logam ringan dalam

pesawat udara dan pesawat ruang akngkasa, dalam konstruksi kendaraan rel, dalam

konstruksi pesawat pengangkat dan dalam konstruksi jembatan seringkali dikeling.

Dalam penggunaan maka profil logam ringan yang dipress ekstrusi (gambar 9/9)

memungkinkan secara ekonomis membuat bentuk indah, tahan korosi dan konstruksi

yang ringan .

gambar 9/9. contoh untuk profil yang dipress ekstrusi


dari logam ringan menurut Decker.
Bentuk

Garis berat dari batang harus ditutup dengan garis net (penyambungan titik

hubung). Mungkin juga sumbu berat dari keling berimpit dengan sumbu batang, kalau

tidak maka akan menimbulkan tegangan tekuk. Tetapi hal ini misalnya pada batang siku

tunggal, tidak dimungkinkan. Maka perlu dipertimbangkan momen tekuk tambahan.

Lubang keling harus dibor dan setelah itu dihaluskan, dan platnya ditanamkan.

Lubang yang ditusuk tidak diperbolehkan dalam konstruksi baja.

Kelingan berlapis (gambar 1/4) mendapat tegangan tambahan adri tekukan. Momen tekuk

teoritis adalah Mb = F .s dan tegangan tekuk σb = Mb / Wb . praktis σb dikurangi oleh

gesekan yang diteruskan, menurut Deiber maka pada kelingan berlapis baris tunggal

(baris dua) =

σb = 0,6 σz, (= 1 σz) , [= 1,4 σz].

Tegangan tekuk tumbukan dapat dipertimbangkan dengan mempertahankan sederhana

σz melalui pengurangan yang sesuai dengan σdiizinkan. Untuk tegangan karena gaya

memanjang σz < 0,8 σdiizinkan, maka biasanya momen tekuk tambahan dapat diabaikan.

Tetapi secara keseluruhan pada pengelingan berlapis lebih disukai kelingan berkeping

ganda.

gambar 1/4 Penerusan gaya pada smbungan keling.


Perhitungan

Perhitungan dari sambungan kelingf didapatkan dari pemotongan keling dan

tegangan badan lubang yang diizinkan seperti pemeriksaan ulang dari kekuatan agian

konstrujsi menurut persamaan.

Untuk pemeriksaan ulang suatu momen penghubung menurut gambar1/5 maka dianggap

suatu distribusi linear dari gaya pada grup keling seperti distribusi tegangan dalam

tegangan tekuk dari penampang melintang penuh.

Diikuti dengan:

F1 / u1 = F2 / u2 = . . . Fn / un

Dan dengan momen tekuk

Mb = F1 . z1 . u1 + F1 . z1 . u1 + . . .

Didapat gaya keling terbesar karena tekukan adalah :

Fb = F1 =( Mb.u1) / ( z1 . u1² + z2 . u2² + . . . )

Gaya keling karena gaya melintang Q diberikan dengan

Fq = Q / z

Dan dari padanya gaya keling total Fr

Fr = √ Fb² + Fq²

Dengan Fr maka sambungan keling diperiksa ulang terrhadap pematahan dan badan

lubang :

τa = Fr / [ (π.d² / 4) n ] ≤ τadiizinkan dan

σ1 = Fr / d.s ≤ σ1diizinkan

meskipun lebih kedalam letak keling dari grup keling lebih lemah tegangannya,

diameternya tetap diambil seragam.


gambar 1/5.sambungan keling tiang dari suatu girderpalt

Anda mungkin juga menyukai